Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Didalam sebuah organisasi tentu terdiri dari berbagai macam orang yang
bekerja sama didalamnya, dengan berbagai macam orang didalamnya tentu sangat
sulit untuk menyatukan mereka sebab setiap orang memilki karakter atau pun
budaya yang berbeda-beda satu dengan lainnya sehingga menyebabkan kesulitan
dalam kerjasama antar karyawan untuk itu diperlukannya suatu pengelompokan
budaya atau demensi budaya untuk menyatukan perbedaan yang ada dalam sebuah
organsiasi.
Seperti halnya pada perusahaan Apple dimana perusahaan ini merupakan
perusahaan multinasional corporation yang terdiri atas berbagai macam budaya
didalamnya. Apple sendiri merupakan perusahaan yang sudah berdiri sejak 1976
dikatakan multinasional corporation sebab Apple telah ada diberbagai belahan
dunia dan sudah dikenal dengan brand yang cukup luar biasa dibidang teknologi.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana dimensi budaya yang dimiliki oleh Apple?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui bagaimana dimensi
budaya yang digunakan oleh Apple dalam organisasinya.

1.4 Manfaat
Bagi Mahasiswa : agar mengetahui lebih lagi mengenai dimensi budaya dari
perusahaan-perusahaan multinasional corporation
Bagi Dosen : sebagai referensi mengenai dimensi budaya perusahaan Apple
Bagi Masyarakat : agar mahasiswa lebih mengenal dan mengetahui
pentingnya penggunaan perencanaan kapasitas dalam dunia bisnis dan
manajemen operasi.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian budaya


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Menurut Hofstede (2001) budaya merupakan suatu pemrograman
kolektif dari pikiran yang membedakan anggota suatu kelompok atau kategori
orang, dari yang lain.
2.2 Pengertian dimensi budaya
Menurut Hofstede (2001) perbandingan budaya mengandaikan bahwa
ada sesuatu yang harus dibandingkan bahwa setiap budaya sebenarnya
tidaklah begitu unik, bahwa setiap budaya yang paralel dengan kebudayaan lain
tidak memiliki makna yang begitu berarti.
Berikut ini adalah lima dimensi budaya yang dibangun oleh Hofstede
dan beberapa peneliti lain:
1. Power Distance, terkait kepada solusi-solusi yang berbeda terhadap
masalah dasar dari ketidaksetaraan manusia. Low Power distance
membutuhkan kesamaan kekuasaan dan justifikasi untuk
ketidaksejahteraan kekuasaan. High Power distance menerima perintah
hirarki dimana tiap-tiap orang mempunyai mempunyai tempat tanpa
perlu justifikasi lagi.

No Low Power Distance High Power Distance


1 Penggunaan kekuasaan harus sah dan tunduk Kekuasaan adalah fakta dasar
pada kriteria baik dan jahat masyarakat menanggali baik atau jahat:
legitimasinya tidak relevan
2 Tidak berpusat pada atasan Berpusat pada atasan
3 Hirarki berarti ketimpangan peran, didirikan Hirarki berarti ketimpangan
untuk kenyamanan eksistensial
4 Bawahan berharap untuk berkonsultasi Bawahan berharap untuk diberitahu apa
yang harus dilakukan
5 Pemerintah pluralis berdasarkan suara mayoritas Pemerintah otokratis berdasarkan
dan berubah damai kooptasi dan diubah oleh revolusi
2. Uncertainty Avoidance, terkait dengan tingkat dari stres dalam
lingkungan sosial menghadapi masa depan yang tidak diketahui. High
Uncertainly Avoidance berusaha mempertahankan suatu masyarakat
yang begitu besar kepercayaannya dan kurang toleran terhadap orang
atau ide-ide alternative. Kebalikannya untuk Low Uncertainly
Avoidance.

No Low Uncertainty Avoidance High Uncertainty Avoidance


1 Ketidakpastian yang melekat dalam kehidupan Ketidakpastian yang melekat dalam
diterima dan apa adanya kehidupan dirasakan sebagai ancaman
terus menerus yang harus diperjuangkan
2 Kemudahan, stres yang lebih rendah, Lebih tinggi stres, emosi, kecemasan, dan
pengendalian diri, kecemasan rendah neurotisisme
3 Skor yang lebih tinggi pada kesehatan dan Skor rendah pada kesehatan dan
kesejahteraan subjektif kesejahteraan subjektif
4 Toleransi orang menyimpang dan ide-ide: apa Intoleransi orang menyimpang dan ide-
yang berbeda adalah penasaran ide: apa yang berbeda berbahaya
5 Nyaman dengan ambiguitas dan kekacauan Perlu untuk kejelasan dan struktur

3. Individualism versus Collectivism, terkait dengan integrasi dari individu


ke dalam kelompok-kelompok utama. Individualisme merupakan
kecenderungan fungsi sosial yang relatif bebas dan individual berarti
hanya mengurus diri sendiri dan keluarganya. Kolektivisme adalah
kecenderungan fungsi-fungsi sosial yang relatif ketat di mana masing-
masing individu mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan
loyalitas yang tidak perlu ditanyakan.

No Individualism Collectivism
1 Setiap orang seharusnya mengurus kepada Orang dilahirkan dalam keluarga besar
dirinya sendiri dan keluarga dekat nya hanya atau marga yang melindungi mereka
dalam pertukaran untuk loyalitas
2 Aku kesadaran Kami kesadaran
3 Hak privasi Menekankan pada kebersamaan
4 Berbicara pikiran seseorang sehat Harmony harus selalu dipertahankan
5 Lainnya diklasifikasikan sebagai individu Lainnya tergolong dalam kelompoknya
atau kelompok lain
No Feminimity Masculinity
1 Minimum emosional dan sosial diferensiasi Maksimum emosional dan sosial
peran antara jenis kelamin diferensiasi peran antara jenis kelamin
2 Pria dan wanita harus sederhana dan peduli Pria harus tegas dan wanita mungkin
bersikap tegas dan ambisius
3 Keseimbangan antara keluarga dan pekerjaan Kerja menang atas keluarga
4 Simpati untuk yang lemah Kekaguman terhadap yang kuat
5 Suka dengan keharmonisan Ambisi sangat kuat
4. Masculinity versus Feminimity, terkait dengan pembagian dari peran
emosi antara wanita dan laki-laki. Maskulin cenderung pada suatu
masyarakat yang memberikan parameter pada keluarga, heroism, dan
sukses-sukses material. Feminim cenderung pada hubungan personal,
toleran pada kelemahan dan kualitas hidup.

5. Long Term versus Short Term Orientation, terkait kepada pilihan dari
fokus untuk usaha manusia: masa depan, saat ini, atau masa lalu. Short
term orentation berhubungan dengan masa sekarang sedangkan Long
term berhubungan dengan masa depan.

No Short-Term Orientation Long-Term Orientation


1 Peristiwa paling penting dalam hidup terjadi di
Kebanyakan peristiwa penting dalam
masa lalu atau terjadi sekarang hidup akan terjadi di masa depan
2 Tradisi adalah hal yang tetap Tradisi beradaptasi dengan situasi yang
berubah
3 Pelayanan kepada orang lain merupakan tujuan Penghematan dan ketekunan adalah tujuan
penting penting
4 Belanja sosial dan konsumsi Penghematan besar, dana yang tersedia
untuk investasi
5 Lambat atau tidak ada pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi yang cepat dari
negara-negara miskin negara-negara sampai tingkat
kemakmuran

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Bagaimana dimensi budaya yang dimiliki Apple?


Dalam perusahaan Apple mereka menggunakan 5 dimensi budaya yang
dikemukakan oleh Hofstede yang pertama ialah :
1. High Power Distance sebab berdasarkan gambar dibawah Steve job
merupakan inti dari segala pengambilan keputusan didalam perusahaan
Apple serta bila menggunakan high power keputusan cepat diambil tetapi
memiliki kekurangan yaitu terkadang terjadi bottleneck/perlambatan
sistem kerja. setelah Steve job meninggal terjadi perubahan kepemimpinan
tahun 2011 yang dipimpin oleh team cook disini terjadi perubahan yaitu
dari High menjadi Low power distance dimana tim cook menggunakan
top-down pyramid sehingga pengambilan keputusan bisa di ikuti oleh
setiap kepala divisi serta memilki kekurangan yaitu memperlambat
pengambilan keputusan.

2. High Uncertainty Avoidance karena perusahaan Apple memilki tekanan


yang cukup tinggi sehingga cenderung emosional dan agresif, sehingga
untuk menghindari hal yang tidak diinginkan lebih baik penerapan
lingkungan kerja yang terstruktur dan dapat diprediksi hal ini dapat diliat
dari pembentukan tim cook dimana dengan adanya tim cook dapat
menjamin keruangnya ketidak pastian dan lebih terstruktur karena
keputusan diambil secara bermusyarawarah sehingga mencapai apa yang
disepakati.
3. Individualism karena penerapan sistem Apple sendiri bukanlah penerapan
sistem yang bersifat kekeluargaan dimana penilaian Apple diliat dari
kinerja bukan dari seberapa dekat hubungan atau sudah berapa lama
bekerja diApple banyak orang yang telah lama bekerja diApple juga belum
tentu jabatan yang diterima tinggi bila memang potensi atau jasa yang
diberikan cukup memuaskan mungkin orang baru pun bisa memiliki posisi
tersebut. Berdasarkan data yang ada pun Apple sendiri meniadakan tim
inovasi karena menurut Tim cook menilai inovasi merupakan hal yang
seharusnya dilakukan oleh setiap bagian di dalam perusahaan sehingga
pada akhirnya ia meniadakan tim inovasi. Dari kaliamat itu saja bisa
dibuktikan bahwa kemampuan individu atau sifat individu diterapkan dan
lebih efisien ketimbang penggunaan Collectivism
4. Feminimity sebab Apple merupakan sebuah perusahaan dengan berbagai
macam tim, dan divisi sehingga dibutuhkanlah suatu hubungan yang baik
antara satu individu dengan individu lainnya bila tidak akan terjadi
kekacauan yang menimbulakn pertentangan karena dengan feminimity
juga keputusan dapat diterima secara musyawarah sebab dapat menerima
pendapat yang berbeda.
5. Long Term Orientation karena Apple ialah perusahaan yang berada dalam
bidang teknologi untuk itu pasti Apple selalu melihat kedepan dengan
tujuan yang selalu melebihi dari kompetitornya apa lagi karena sifat
manusia yang tidak puas dengan apa yang diinginkannya bisa dilihat saja
dari produk-produk Apple yang terus berkembang dan semakin canggih
seperti Iphone 7 yang sudah anti air dan Airpod yang dikembangkan oleh
Apple sebagai inovasi masa depan yang belum dimilki oleh kompetitor-
kompetitornya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam penggunaan dimensi budaya terkadang perlu dilakukan sebab untuk
mengetahui bagaimana sifat atau karakteristik setiap masyarakat yang berbeda-
beda budayanya apa lagi seperti perusahaan multinasional corporation yang
memilki setiap perusahaan diberbagai negara dimana masyarakat di negara 1
dengan negara lain berbeda sehingga perlu untuk dianalysis lagi termasuk
manakah masyarakat tersebut serta membuktikan bahwa dimensi budaya sangat
diperlukan bila mana kita berada di negara yang berbeda budaya dengan kita
sehinga kita bisa menjalin hubungan yang baik dengan cara melakukan analysis.

DAFTAR PUSTAKA

http://gudangtugasgembul.blogspot.co.id/2009/05/masculine-feminine.html

http://ziyadan.web.id/kolektivisme-dan-individualisme/
http://www.academia.edu/3636692/TUGAS_RENSTRA_FIX

http://igedeanggriawan.blogspot.co.id/2014/09/dimensi-budaya-menurut-
hofstede.html

https://budayaindonesia2016blog.wordpress.com/2016/03/19/dimensi-budaya-geert-
hofstede/

https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

https://id.wikipedia.org/wiki/Apple_Inc. (
Makalah Manajemen Lintas Budaya
Dimensi Budaya Apple

Disusun oleh
Charlos Putra / 130215011
KP F

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

TAHUN 2016-2017

Anda mungkin juga menyukai