Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTEK ELEKTRONIKA ANALOG II

KARAKTERISTIK TRANSISTOR EMITOR BERSAMA

Dosen Pembimbing : Masayu Annisa,S.T.,M.T

OLEH :

KELOMPOK 5

NAMA : SEPTA ANDRIANSYAH

NIM : 061630320215

KELAS : 3 EA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2017
Karakteristik Transistor Emitor Bersama

Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat:

1. Menggambarkan macam-macam karakteritik transistor emitor bersama.


2. Menentukan resistansi masukan, resistansi keluaran dan penguatan arus dari
kurva karakteritik transistor emitor bersama.

Dasar Teori

Karakteristik arus/tegangan sangat berguna untuk mempelajari kerja


transistor pada suatu rangkaian . Untuk mendapatkan karakteristik ini, trensistor
harus diberi bias yang benar.

IB

VBB VBB

V BE V CE

Gambar 1.1 Rangkaian untuk mendapat karakteristik transistor emitor bersama.

Dalam percobaan ini akan dilakukan pengukuran untuk mendapatkan


karakteristik transistor emitor bersama.

Ada tiga jenis karakteristik transistor CT yaitu:

1. Karakteristik input masukan


2. Karakteristik transfer (pindahan)
3. Karakteristik output (keluaran)

Karakteristik masukan transistor emitor bersama:

Dalam karakteristik masukan menunjukan hubungan perubahan arus


masukan terhadap perubahan tegangan masukan ( dalam hal ini Ib dan Vbe) dengan
menjaga tegangan keluaran konstan (Vce).
Masukan dalam hal ini bias basis, akan mendapat forward bias Vbb
sehingga kurva yang terjadi akan mirip dengan karakteristik diode.

Kurva ini menentukan besarnya resistansi masukan transistor yang besarnya


adalah perbandingan perubahan tegangan masukan terhadap arus masukan, seperti
dalam contoh berikut:

Rin =

Karakteristik transfer transistor emitor bersama:

Karakterisik pindahan transistor menunjukan hubungan perubahan arus


keluaran (Ic) terhadap perubahan arus masukan (Ib) dengan tegangan keluaran
dijaga konstan (Vce).

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik


pindahan ini dapat dibuat lebih dari satu kurva yaitu dengan membuat kurva untuk
beberapa nilai Vce sehingga diperoleh gambar sebagai berikut.

Dari kurva pindahan ini menunjukkan penguatan arus transistor emitor


bersama (hfe), yaitu perbandingan antara perubahan arus keluaran terhadap arus
masukan.

Hfe=

Karakteristik keluaran transistor emitor bersama:

Karakteristik keluaran transistor dalam konfigurasi transistor emitor


bersama menunjukan hubungan perubahan arus keluaran (Ic) terhadap perubahan
tegangan keluaran (Vce) dengan menjaga arus masukan konstan (Ib).

Karakteristik keluaran merupakan sekelompok kurva yang dihasilkan dari


beberapa nilai Ib, sehingga dari kurva ini dapat ditentukan resistansi keluaran
transistor bersama. Bahkan dengan menetukan nilai tertentu Vce dalam kurva,
dapat pula ditentukan nilai penguat arusnya.
IC IB4

I C2 IB IB3

IB2

I C1 V CE IB1

VCE

Gambar 1.2

Alat dan Bahan

1. DC Catu daya 0-30 Volt :1 Buah


2. Multimeter :1 Buah
3. Osiloskop :1 Buah
4. Transistor BD 130 :1 Buah
5. Transistor BD 550 :1 Buah
6. Potensiometer 1K :1 Buah
7. Potensiometer 220 :1 Buah
8. Resistor 47K :1 Buah
9. Resistor 1K :1 Buah
10. Resistor 1K5 :1 Buah
11. Protoboard :1 Buah
12. Kabel Penghubung :Secukupnya

Langkah Percobaan

A. Karakteristik masukkan transistor CE

1. Susunlah rangkaian percobaan seperti pada gambar dibawah ini.


Gambar 1.3

2. Pastikan posisi multimeter pada posisi yang tepat (A meter atau V meter)
dengan range yang telah disesuaikan dengan potensiometer pada posisi
minimum.
3. Atur tegangan catu daya pada 6 volt dan hubungkan dengan rangkaian.
4. Perhatikan tabel pengukuran, aturlah P1 sehingga Vbe menunjukkan nilai
0,1. Baca penunjukkan ampere meter dan catat dalam tabel.
5. Naikkan Vbe dengan memutar potensiometer P1 untuk harga 0,2V, 0,3V,
sampai 0,7 V (sesuai tabel), catat penunjukkan Ib dan isikan dalam tabel.
6. Kembalikan potensiometer pada posisi semula (minimum).
7. Atur tegangan catu daya untuk tegangan 9V.
8. Ulangi langkah 4, 5, dan 6.
9. Setelah selesai matikan semua peralatan.

B. Karakteristik transfer transistor emitor bersama.

1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.4
2. Pastikan posisi multimeter pada posisi ampere meter, potensiometer pada
posisi minimum.
3. Atur catu daya dengan tegangan 6 V dan hubungkan dengan rangkaian.
4. Perhatikan tabel pengukuran dibawah ini! Atur Potensiometer P1, sehingga
arus basis (Ib) menunjukkan 0,2 mA. Baca penunjukkan arus kolektor (Ic)
dan catat dalam tabel.
5. Naikkan harga Vbe dengan mengatur P1sesuai dengan setahap demi setahap.
Catat penunjukkan arus kolektor untuk setiap langkah dan masukkan dalam
tabel.
6. Kembalikan potensiometer pada posisi semula (minimum).
7. Atur tegangan catu daya untuk tegangan 9V.
8. Ulangi langkah 4, 5, dan 6.
9. Setelah selesai matikan semua peralatan.

C. Karakteristik keluaran transistor emitor bersama

1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar berikut

Gambar 1.5

2. Pastikan kedua multimeter pada posisi ampere meter untuk mengukur arus
basis (Ib) dan arus kolektor (Ic), Vce diukur dengan osiloskop. P1 dan P2
pada posisi minimum.
3. Atur tegangan catu daya pada tegangan 9V dan hubungkan kerangkaian.
4. Pelajari dan perhatikan tabel pengukuran.
5. Atur potensiometer P1 sehingga arus basis (Ib) menunjukkan 10A, 12 A.
6. Atur P2 sehingga Vce menunjukkan 0,25V, catat penunjukkan arus kolektor
dan isikan dalam tabel.
7. Putar lagi P2 sehingga Vce akan bertambah untuk harga 0,5V, 0,75V dan
seterusnya sesuai dengan tabel dan catat penunjukkan arus kolektor untuk
setiap langkah (jaga penunjukkan Ib selalu tetap, jika berubah kembaliukkan
keharga semula dengan mengatur P1. Isikan pada tabel
8. Kembalikkan P2 keposisi minimum
9. Atur P1 sehingga arus dasar menunjukkan 20mA
10. Ulangi langkah 6,7 dan 8
11. Ulangi langkah 9 dan 10 untuk Ib=30mA dan Ib=40mA
12. Kembalikkan posisi P1,P2 dan juga catu daya pada posisi minimum
13. Matikan semua peralatan

Data Percobaan

Tabel 1.1

BD 130

Vbe 0,1 0,2 0,3 0,4 0,45 0,5 0,55 0,6


Vce=6V Ib=(mA) 0 0,01 0,02 0,04 0,11 0,45 2,6 12,5
Vce=9V Ib=(mA) 0 0,01 0,03 0,05 0,14 0,53 3,15 15,4

BC 550

Vbe 0,1 0,2 0,3 0,4 0,45 0,5 0,55 0,6


Vce=6V Ib=(mA) 0,08 0,19 0,30 0,45 0,51 060 0,66 0,78
Vce=9V Ib=(mA) 0,1 0,18 0,32 0,46 0,54 0,61 0,70 0,80

Tabel 1.2

BD 130

Vbe 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,4 1,8 2,2


Vce=6V Ib=(mA) 0,44 0,96 1,64 2,21 2,95 4,28 5,66 7,19
Vce=9V Ib=(mA) 0,41 0,94 1,56 2,20 2,9 3,98 5,21 6,55
BC 550

Vbe 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,4 1,8 2,2


Vce=6V Ib=(mA) 0,01 0,10 0,26 0,55 0,90 1,79 2,79 3,98
Vce=9V Ib=(mA) 0,02 0,10 0,28 0,56 0,99 1,87 3,02 4,25

Tabel 1.3

BD 130

Ib(A) Vce(V) 0,25 0,5 0,75 1,0 1,5 2 3 4 6 8


10 Ic=(mA) 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
20 Ic=(mA) 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
30 Ic=(mA) 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03
40 Ic=(mA) 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04

BC 550

Ib(A) Vce(V) 0,25 0,5 0,75 1,0 1,5 2 3 4 6 8


10 Ic=(mA)
20 Ic=(mA)
30 Ic=(mA)
40 Ic=(mA)

Keselamatan Kerja

1. Yakinkan posisi alat ukur sesuai dengan pengukuran yang dilakukan!


2. Sebelum dihubungkan dengan sumber daya. Periksakan ke instruktur.
3. Peukur disusun sehingga tidak mengganggu percobaan dan mudah dalam
pembacaan.
4. Komponen dan penghubung atau alat lain yang tidak dipergunakan dijauhkan
dari papan percobaan.

Tugas dan pertanyaan

1. Gambarkan karakteristik masukan, karakteristik transfer dan karakteristik


keluaran dari transistor konfigurasi emitor bersama dengan skala yang benar!
2. Tentukan nilai resistansi masukan dari kurva karakteritik masukannya!
3. Tentukan nilai penguatan arus transistor dari kurva karakteritik transfer!
4. Tentukan nilai penguatan arus transistor dari kurva karakteritik keluaran!
5. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan nilai yang ada pada data book.
6. Bagaimana pendapat anda tetang konfigurasi transistor yang lain CB maupun
CE!
7. Apa kesimpulan yang anda peroleh dari pecobaan ini?
ANALISA
1. Analisa Percobaan 1

Dari percobaan rangkaian 1.1, dapat dianalisa bahwa minimum tegangan dari
transistor BD 130 adalah sebesar 0.5 V. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan
mengatur potensiometer, dimana arus baru dapat mengalir ketika potensio diatur
dan berada pada posisi Vbe = 0,5
Dapat dilihat juga bahwa tegangan sumber atau Vce tidak mempengaruhi
kenaikan dari arus pada kaki kolektor (Ic). Tetapi yang mempengaruhi arus
keluaran pada Ic adalah besar kecilnya resistansi pada kaki basis. Semakin besar
resistansi pada kaki basis maka semakin besar juga arus keluaran pada kaki kolektor
transistor. Itu artinya besar resistansi pada basis berbanding lurus dengan besar arus
Ic.
Kita juga dapat menghitung perubahan tegangan masukan terhadap arus

masukan (Rin) dengan rumus Rin =

BD 130
6 Volt 9 Volt
. .
Rin = = = Rin = = =

. .
Rin = = = 20 Rin = = = 20
. .
. .
Rin = = = 15 Rin = = = 10
. .
. .
Rin = = = 10 Rin = = =8
. .
. .
Rin = = = 4.09 Rin = = = 3.21
. .
. .
Rin = = = 1.11 Rin = = = 0.94
. .
. .
Rin = = = 0.21 Rin = = = 0.17
. .
. .
Rin = = = 0.04 Rin = = = 0.03
. .
2. Analisa Percobaan 2

Pada percobaan rangkaian kedua, rangkaian yang digunakan tetap sama


dengan pengukuran pertama tetapi Ic atau arus keluaran pada kaki kolektor
transistor.
Tujuan dari percobaan kedua ini adalah untuk menentukan nilai penguatan
arus transistor dari kurva karakteritik transfer untuk mendapatkan batas ukur yang
sesuai perintah maka kita harus mengatur potensiometer yang ada pada kaki basis
transistor. Dimana semakin besar tahanan yang diberikan, maka semakin besar juga
arus yang didapatkan pada kaki kolektor.
Untuk melihat penguatan antara arus Ib dan arus Ic, maka kita dapat
menghitung perbandingan antara perubahan arus keluaran terhadap arus masukan.

Perbandingan ini disimbolkan dengan hfe. Rumus hfe adalah hfe = dan

didapatkan hasil seperti dibawah ini :


BD 130
6 Volt 9 Volt
. .
hfe = = = 2.2 hfe = = = 2.05
, ,
. .
hfe = = = 2.4 hfe = = = 2.35
, ,
. .
hfe = = = 2.68 hfe = = = 2.6
, ,
. .
hfe = = = 2.76 hfe = = = 2.75
, ,
. .
hfe = = = 2.95 hfe = = = 2.9
, ,
. .
hfe = = = 3.05 hfe = = = 2.84
, ,
. .
hfe = = = 3.14 hfe = = = 2.89
, ,
. .
hfe = = = 3.4 hfe = = = 2.9
, ,
3. Analisis Percobaan 3

Untuk percobaan ketiga ini yang kita lakukan adalah untuk membuktikan
karakteristik keluaran transistor, dalam konfigurasi transistor pin emiter bersama
menunjukkan perubahan arus Ic terhadap perubahan tegangan Vce dengan menjaga
arus masukan Ib.
Pengukuran karakteristik keluaran bertujuan untuk menentukan nilai
penguatan arus transistor dari kurva karakteristik keluaran sebuah kurva yang
dihasilkan dari beberapa nilai Ib, sehingga dari kurva ini dapat ditentukan resistansi
keluaran transistor emiter bersama. Bahkan dapat menentukan nilai Vce, dan nilai
penguatan arusnya.
Untuk mencari resistansi yang diperlukan, maka kita dapat menghitung
dengan rumus:

Rout =


Rout = (10) Rout = (20) Rout = (30) Rout = (40)

, , , ,
Rout = =250 Rout= = 125 Rout= , = 83 Rout= =62.5
, , ,
, , , ,
Rout = =500 Rout= = 250 Rout= = 166 Rout= =125
, , , ,
, , , ,
Rout = =750 Rout= = 375 Rout= = 250 Rout= = 187
, , , ,
, , , ,
Rout = =1K Rout= = 500 Rout= = 333 Rout= , = 250
, , ,
, , , ,
Rout = =1.5K Rout= , = 750 Rout= = 500 Rout= = 375
, , ,

Rout = =2K Rout= = 1K Rout= = 666 Rout= = 500
, , , ,

Rout = =3K Rout= =1.5K Rout= = 1K Rout= = 750
, , , ,

Rout= , =4K Rout= =2K Rout= =1.3K Rout= = 1K
, , ,

Rout= =6K Rout= =3K Rout= =2K Rout= =1.5K
, , , ,

Rout= =8K Rout= =4K Rout= =2.6K Rout= =2K
, , , ,
1. Karakteristik masukan BD 130 VBE 6V

BD 130
14 12.5
12

10

8
VBE 6V

4 2.6

2 0.45
0 0.01 0.02 0.04 0.11
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6

IB (mA)
VBE

2. Karakteristik masukan BD 130 VBE 9V

BD 130
18
15.4
16
14
12
VBE 9V

10
8
6
3.15
4
2 0 0.01 0.03 0.05 0.14 0.53
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6

IB
VBE= 9V
3. Karakteristik masukan BC 550 VBE 6V

BC 550
0.9
0.78
0.8
0.66
0.7 0.6
0.6 0.51
0.5 0.45
VBE

0.4 0.3
0.3
0.19
0.2
0.08
0.1
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6

IB
VBE= 6V

4. Karakteristik masukan BC 550 VBE 9V

BC 550
0.9 0.8
0.8 0.7
0.7 0.61
0.6 0.54
0.46
0.5
VBE

0.4 0.32
0.3
0.18
0.2 0.1
0.1
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6

IB
VBE= 9V
5. Karakteristik Transfer BD 130 VBE 6V

BD 130
8 7.19
7
5.66
6
5 4.28
VCE= 6V

4
2.95
3 2.21
1.61
2
0.96
1 0.44

0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.4 1.8 2.2

IB
VBE

6. Karakteristik Transfer BD 130 VBE 9V

BD 130
7 6.55

6 5.21
5
3.98
VCE= 9V

4
2.9
3 2.2
2 1.56
0.94
1 0.41

0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.4 1.8 2.2

IB
VBE
7. Karakteristik Transfer BC 550 VBE 6V

BC 550
4.5 3.98
4
3.5
2.79
3
VCE= 6V

2.5
1.79
2
1.5
0.9
1 0.55
0.5 0.26
0.01 0.1
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.4 1.8 2.2

IB (mA)
VBE

8. Karakteristik Transfer BC 550 VBE 9V

BC 550
4.5 4.25

4
3.5 3.02
3
VCE= 9V

2.5
1.87
2
1.5 0.99
1 0.56
0.28
0.5 0.02 0.1
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.4 1.8 2.2

IB (mA)
VBE
2) .Hasil perhitungan nilai resistansi masukan dari kurva karakteristik masukannya
BD 130
6 Volt 9 Volt

. .
Rin = = = Rin = = =

. .
Rin = = = 20 Rin = = = 20
. .
. .
Rin = = = 15 Rin = = = 10
. .
. .
Rin = = = 10 Rin = = =8
. .
. .
Rin = = = 4.09 Rin = = = 3.21
. .
. .
Rin = = = 1.11 Rin = = = 0.94
. .
. .
Rin = = = 0.21 Rin = = = 0.17
. .
. .
Rin = = = 0.04 Rin = = = 0.03
. .

BC 550
6 Volt 9 Volt

. .
Rin = = = 1.25 Rin = = = 1
. .
. .
Rin = = = 1.05 Rin = = = 1.1
. .
. .
Rin = = =1 Rin = = = 0.94
. .
. .
Rin = = = 0.89 Rin = = = 0.87
. .
. .
Rin = = = 0.88 Rin = = = 0.83
. .
. .
Rin = = = 0.83 Rin = = = 0.82
. .
. .
Rin = = = 0.83 Rin = = = 0.79
. .
. .
Rin = = = 0.76 Rin = = = 0.75
. .

3) Hasil perhitungan nilai penguatan arus transistor dari kurva karakteritik transfer
BD 130
6 Volt 9 Volt
. .
hfe = = = 2.2 hfe = = = 2.05
, ,
. .
hfe = = = 2.4 hfe = = = 2.35
, ,
. .
hfe = = = 2.68 hfe = = = 2.6
, ,
. .
hfe = = = 2.76 hfe = = = 2.75
, ,
. .
hfe = = = 2.95 hfe = = = 2.9
, ,
. .
hfe = = = 3.05 hfe = = = 2.84
, ,
. .
hfe = = = 3.14 hfe = = = 2.89
, ,
. .
hfe = = = 3.4 hfe = = = 2.9
, ,

BD 550
6 Volt 9 Volt
. .
hfe = = = 0.05 hfe = = = 0.1
, ,
. .
hfe = = = 0.25 hfe = = = 0.25
, ,
. .
hfe = = = 0.43 hfe = = = 0.46
, ,
. .
hfe = = = 0.68 hfe = = = 0.7
, ,
. .
hfe = = = 0.9 hfe = = = 0.99
, ,
. .
hfe = = = 1.27 hfe = = = 1.33
, ,
. .
hfe = = = 1.55 hfe = = = 1.67
, ,
. .
hfe = = = 1.81 hfe = = = 1.93
, ,

4). Hasil Perhitungan nilai penguatan arus transistor dari kurva karakteristik
keluaran
BD 130


Rout = (10) Rout = (20) Rout = (30) Rout = (40)

, , , ,
Rout = =250 Rout= = 125 Rout= , = 83 Rout= =62.5
, , ,
, , , ,
Rout = =500 Rout= = 250 Rout= = 166 Rout= =125
, , , ,
, , , ,
Rout = =750 Rout= = 375 Rout= = 250 Rout= = 187
, , , ,
, , , ,
Rout = =1K Rout= = 500 Rout= = 333 Rout= , = 250
, , ,
, , , ,
Rout = =1.5K Rout= , = 750 Rout= = 500 Rout= = 375
, , ,

Rout = =2K Rout= = 1K Rout= = 666 Rout= = 500
, , , ,

Rout = =3K Rout= =1.5K Rout= = 1K Rout= = 750
, , , ,

Rout= , =4K Rout= =2K Rout= =1.3K Rout= = 1K
, , ,

Rout= =6K Rout= =3K Rout= =2K Rout= =1.5K
, , , ,

Rout= =8K Rout= =4K Rout= =2.66K Rout= =2K
, , , ,
BD 550


Rout = (10) Rout = (20) Rout = (30) Rout = (40)

5). Setelah dibandingkan hasil yang diperoleh dari percobaan dengan data pada
databook ternyata hasil yang didapatkan tidak terlalu jauh berbeda

6). Konfigurasi Common Base menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal


input dan sinyal output namun tidak menghasilkan pengaturan pada arus.
Pada Konfigurasi Common Collector tegangan sinyal output pada emitor hampir
sama dengan tegangan input basis.
7) KESIMPULAN
Ada tiga jenis karakteristik emiter:
Karakteristik input ; perubahan tegangan masukan terhadap arus

masukan (Rin) dengan rumus Rin =

Karakteristik transfer ; Rumus hfe adalah hfe =

Karakteristik output Untuk mencari resistansi yang diperlukan, maka



kita dapat menghitung dengan rumus: Rout =

Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga elektroda


yaitu basis, emiter dan kolektor.
Transistor memiliki 2 jenis yaitu PNP dan NPN
Fungsi transistor adalah memperkuat sinyal, sebagai sinyal saklar
elektronik, dan lainnya.

Tegangan Sumber atau Vce tidak mempengaruhi kenaikan dari arus pada
kaki kolektor (Ic). Tetapi yang mempengaruhi arus keluaran pada Ic adalah
besar kecilnya resistansi pada kaki basis.
Semakin besar resistansi pada kaki basis maka semakin besar juga arus
keluaran pada kaki kolektor transistor. Itu artinya besar resistansi pada basis
berbanding lurus dengan besar arus Ic.
Konfigurasi Common Base menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal
input dan sinyal output namun tidak menghasilkan pengaturan pada arus.
Pada Konfigurasi Common Collector tegangan sinyal output pada emitor
hampir sama dengan tegangan input basis.

Palembang, 17 Oktober 2017

Dosen Pengampuh Praktikan

Masayu Annisa, S.T, M.T. SEPTA ANDRIANSYAH


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai