OLEH :
KELOMPOK 5
NIM : 061630320215
KELAS : 3 EA
2017
Karakteristik Transistor Emitor Bersama
Tujuan Percobaan
Dasar Teori
IB
VBB VBB
V BE V CE
I C2 IB IB3
IB2
I C1 V CE IB1
VCE
Gambar 1.2
Langkah Percobaan
2. Pastikan posisi multimeter pada posisi yang tepat (A meter atau V meter)
dengan range yang telah disesuaikan dengan potensiometer pada posisi
minimum.
3. Atur tegangan catu daya pada 6 volt dan hubungkan dengan rangkaian.
4. Perhatikan tabel pengukuran, aturlah P1 sehingga Vbe menunjukkan nilai
0,1. Baca penunjukkan ampere meter dan catat dalam tabel.
5. Naikkan Vbe dengan memutar potensiometer P1 untuk harga 0,2V, 0,3V,
sampai 0,7 V (sesuai tabel), catat penunjukkan Ib dan isikan dalam tabel.
6. Kembalikan potensiometer pada posisi semula (minimum).
7. Atur tegangan catu daya untuk tegangan 9V.
8. Ulangi langkah 4, 5, dan 6.
9. Setelah selesai matikan semua peralatan.
Gambar 1.4
2. Pastikan posisi multimeter pada posisi ampere meter, potensiometer pada
posisi minimum.
3. Atur catu daya dengan tegangan 6 V dan hubungkan dengan rangkaian.
4. Perhatikan tabel pengukuran dibawah ini! Atur Potensiometer P1, sehingga
arus basis (Ib) menunjukkan 0,2 mA. Baca penunjukkan arus kolektor (Ic)
dan catat dalam tabel.
5. Naikkan harga Vbe dengan mengatur P1sesuai dengan setahap demi setahap.
Catat penunjukkan arus kolektor untuk setiap langkah dan masukkan dalam
tabel.
6. Kembalikan potensiometer pada posisi semula (minimum).
7. Atur tegangan catu daya untuk tegangan 9V.
8. Ulangi langkah 4, 5, dan 6.
9. Setelah selesai matikan semua peralatan.
Gambar 1.5
2. Pastikan kedua multimeter pada posisi ampere meter untuk mengukur arus
basis (Ib) dan arus kolektor (Ic), Vce diukur dengan osiloskop. P1 dan P2
pada posisi minimum.
3. Atur tegangan catu daya pada tegangan 9V dan hubungkan kerangkaian.
4. Pelajari dan perhatikan tabel pengukuran.
5. Atur potensiometer P1 sehingga arus basis (Ib) menunjukkan 10A, 12 A.
6. Atur P2 sehingga Vce menunjukkan 0,25V, catat penunjukkan arus kolektor
dan isikan dalam tabel.
7. Putar lagi P2 sehingga Vce akan bertambah untuk harga 0,5V, 0,75V dan
seterusnya sesuai dengan tabel dan catat penunjukkan arus kolektor untuk
setiap langkah (jaga penunjukkan Ib selalu tetap, jika berubah kembaliukkan
keharga semula dengan mengatur P1. Isikan pada tabel
8. Kembalikkan P2 keposisi minimum
9. Atur P1 sehingga arus dasar menunjukkan 20mA
10. Ulangi langkah 6,7 dan 8
11. Ulangi langkah 9 dan 10 untuk Ib=30mA dan Ib=40mA
12. Kembalikkan posisi P1,P2 dan juga catu daya pada posisi minimum
13. Matikan semua peralatan
Data Percobaan
Tabel 1.1
BD 130
BC 550
Tabel 1.2
BD 130
Tabel 1.3
BD 130
BC 550
Keselamatan Kerja
Dari percobaan rangkaian 1.1, dapat dianalisa bahwa minimum tegangan dari
transistor BD 130 adalah sebesar 0.5 V. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan
mengatur potensiometer, dimana arus baru dapat mengalir ketika potensio diatur
dan berada pada posisi Vbe = 0,5
Dapat dilihat juga bahwa tegangan sumber atau Vce tidak mempengaruhi
kenaikan dari arus pada kaki kolektor (Ic). Tetapi yang mempengaruhi arus
keluaran pada Ic adalah besar kecilnya resistansi pada kaki basis. Semakin besar
resistansi pada kaki basis maka semakin besar juga arus keluaran pada kaki kolektor
transistor. Itu artinya besar resistansi pada basis berbanding lurus dengan besar arus
Ic.
Kita juga dapat menghitung perubahan tegangan masukan terhadap arus
masukan (Rin) dengan rumus Rin =
BD 130
6 Volt 9 Volt
. .
Rin = = = Rin = = =
. .
Rin = = = 20 Rin = = = 20
. .
. .
Rin = = = 15 Rin = = = 10
. .
. .
Rin = = = 10 Rin = = =8
. .
. .
Rin = = = 4.09 Rin = = = 3.21
. .
. .
Rin = = = 1.11 Rin = = = 0.94
. .
. .
Rin = = = 0.21 Rin = = = 0.17
. .
. .
Rin = = = 0.04 Rin = = = 0.03
. .
2. Analisa Percobaan 2
Untuk percobaan ketiga ini yang kita lakukan adalah untuk membuktikan
karakteristik keluaran transistor, dalam konfigurasi transistor pin emiter bersama
menunjukkan perubahan arus Ic terhadap perubahan tegangan Vce dengan menjaga
arus masukan Ib.
Pengukuran karakteristik keluaran bertujuan untuk menentukan nilai
penguatan arus transistor dari kurva karakteristik keluaran sebuah kurva yang
dihasilkan dari beberapa nilai Ib, sehingga dari kurva ini dapat ditentukan resistansi
keluaran transistor emiter bersama. Bahkan dapat menentukan nilai Vce, dan nilai
penguatan arusnya.
Untuk mencari resistansi yang diperlukan, maka kita dapat menghitung
dengan rumus:
Rout =
Rout = (10) Rout = (20) Rout = (30) Rout = (40)
, , , ,
Rout = =250 Rout= = 125 Rout= , = 83 Rout= =62.5
, , ,
, , , ,
Rout = =500 Rout= = 250 Rout= = 166 Rout= =125
, , , ,
, , , ,
Rout = =750 Rout= = 375 Rout= = 250 Rout= = 187
, , , ,
, , , ,
Rout = =1K Rout= = 500 Rout= = 333 Rout= , = 250
, , ,
, , , ,
Rout = =1.5K Rout= , = 750 Rout= = 500 Rout= = 375
, , ,
Rout = =2K Rout= = 1K Rout= = 666 Rout= = 500
, , , ,
Rout = =3K Rout= =1.5K Rout= = 1K Rout= = 750
, , , ,
Rout= , =4K Rout= =2K Rout= =1.3K Rout= = 1K
, , ,
Rout= =6K Rout= =3K Rout= =2K Rout= =1.5K
, , , ,
Rout= =8K Rout= =4K Rout= =2.6K Rout= =2K
, , , ,
1. Karakteristik masukan BD 130 VBE 6V
BD 130
14 12.5
12
10
8
VBE 6V
4 2.6
2 0.45
0 0.01 0.02 0.04 0.11
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6
IB (mA)
VBE
BD 130
18
15.4
16
14
12
VBE 9V
10
8
6
3.15
4
2 0 0.01 0.03 0.05 0.14 0.53
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6
IB
VBE= 9V
3. Karakteristik masukan BC 550 VBE 6V
BC 550
0.9
0.78
0.8
0.66
0.7 0.6
0.6 0.51
0.5 0.45
VBE
0.4 0.3
0.3
0.19
0.2
0.08
0.1
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6
IB
VBE= 6V
BC 550
0.9 0.8
0.8 0.7
0.7 0.61
0.6 0.54
0.46
0.5
VBE
0.4 0.32
0.3
0.18
0.2 0.1
0.1
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6
IB
VBE= 9V
5. Karakteristik Transfer BD 130 VBE 6V
BD 130
8 7.19
7
5.66
6
5 4.28
VCE= 6V
4
2.95
3 2.21
1.61
2
0.96
1 0.44
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.4 1.8 2.2
IB
VBE
BD 130
7 6.55
6 5.21
5
3.98
VCE= 9V
4
2.9
3 2.2
2 1.56
0.94
1 0.41
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.4 1.8 2.2
IB
VBE
7. Karakteristik Transfer BC 550 VBE 6V
BC 550
4.5 3.98
4
3.5
2.79
3
VCE= 6V
2.5
1.79
2
1.5
0.9
1 0.55
0.5 0.26
0.01 0.1
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.4 1.8 2.2
IB (mA)
VBE
BC 550
4.5 4.25
4
3.5 3.02
3
VCE= 9V
2.5
1.87
2
1.5 0.99
1 0.56
0.28
0.5 0.02 0.1
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.4 1.8 2.2
IB (mA)
VBE
2) .Hasil perhitungan nilai resistansi masukan dari kurva karakteristik masukannya
BD 130
6 Volt 9 Volt
. .
Rin = = = Rin = = =
. .
Rin = = = 20 Rin = = = 20
. .
. .
Rin = = = 15 Rin = = = 10
. .
. .
Rin = = = 10 Rin = = =8
. .
. .
Rin = = = 4.09 Rin = = = 3.21
. .
. .
Rin = = = 1.11 Rin = = = 0.94
. .
. .
Rin = = = 0.21 Rin = = = 0.17
. .
. .
Rin = = = 0.04 Rin = = = 0.03
. .
BC 550
6 Volt 9 Volt
. .
Rin = = = 1.25 Rin = = = 1
. .
. .
Rin = = = 1.05 Rin = = = 1.1
. .
. .
Rin = = =1 Rin = = = 0.94
. .
. .
Rin = = = 0.89 Rin = = = 0.87
. .
. .
Rin = = = 0.88 Rin = = = 0.83
. .
. .
Rin = = = 0.83 Rin = = = 0.82
. .
. .
Rin = = = 0.83 Rin = = = 0.79
. .
. .
Rin = = = 0.76 Rin = = = 0.75
. .
3) Hasil perhitungan nilai penguatan arus transistor dari kurva karakteritik transfer
BD 130
6 Volt 9 Volt
. .
hfe = = = 2.2 hfe = = = 2.05
, ,
. .
hfe = = = 2.4 hfe = = = 2.35
, ,
. .
hfe = = = 2.68 hfe = = = 2.6
, ,
. .
hfe = = = 2.76 hfe = = = 2.75
, ,
. .
hfe = = = 2.95 hfe = = = 2.9
, ,
. .
hfe = = = 3.05 hfe = = = 2.84
, ,
. .
hfe = = = 3.14 hfe = = = 2.89
, ,
. .
hfe = = = 3.4 hfe = = = 2.9
, ,
BD 550
6 Volt 9 Volt
. .
hfe = = = 0.05 hfe = = = 0.1
, ,
. .
hfe = = = 0.25 hfe = = = 0.25
, ,
. .
hfe = = = 0.43 hfe = = = 0.46
, ,
. .
hfe = = = 0.68 hfe = = = 0.7
, ,
. .
hfe = = = 0.9 hfe = = = 0.99
, ,
. .
hfe = = = 1.27 hfe = = = 1.33
, ,
. .
hfe = = = 1.55 hfe = = = 1.67
, ,
. .
hfe = = = 1.81 hfe = = = 1.93
, ,
4). Hasil Perhitungan nilai penguatan arus transistor dari kurva karakteristik
keluaran
BD 130
Rout = (10) Rout = (20) Rout = (30) Rout = (40)
, , , ,
Rout = =250 Rout= = 125 Rout= , = 83 Rout= =62.5
, , ,
, , , ,
Rout = =500 Rout= = 250 Rout= = 166 Rout= =125
, , , ,
, , , ,
Rout = =750 Rout= = 375 Rout= = 250 Rout= = 187
, , , ,
, , , ,
Rout = =1K Rout= = 500 Rout= = 333 Rout= , = 250
, , ,
, , , ,
Rout = =1.5K Rout= , = 750 Rout= = 500 Rout= = 375
, , ,
Rout = =2K Rout= = 1K Rout= = 666 Rout= = 500
, , , ,
Rout = =3K Rout= =1.5K Rout= = 1K Rout= = 750
, , , ,
Rout= , =4K Rout= =2K Rout= =1.3K Rout= = 1K
, , ,
Rout= =6K Rout= =3K Rout= =2K Rout= =1.5K
, , , ,
Rout= =8K Rout= =4K Rout= =2.66K Rout= =2K
, , , ,
BD 550
Rout = (10) Rout = (20) Rout = (30) Rout = (40)
5). Setelah dibandingkan hasil yang diperoleh dari percobaan dengan data pada
databook ternyata hasil yang didapatkan tidak terlalu jauh berbeda
Tegangan Sumber atau Vce tidak mempengaruhi kenaikan dari arus pada
kaki kolektor (Ic). Tetapi yang mempengaruhi arus keluaran pada Ic adalah
besar kecilnya resistansi pada kaki basis.
Semakin besar resistansi pada kaki basis maka semakin besar juga arus
keluaran pada kaki kolektor transistor. Itu artinya besar resistansi pada basis
berbanding lurus dengan besar arus Ic.
Konfigurasi Common Base menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal
input dan sinyal output namun tidak menghasilkan pengaturan pada arus.
Pada Konfigurasi Common Collector tegangan sinyal output pada emitor
hampir sama dengan tegangan input basis.