PENDAHULUAN
Istilah suksesi pertama kali digunakan oleh Hult pada tahun 1885 dalam
studi tentang perubahan pada komunitas. Mengenai dasar studi sukses itu sendiri
dicetuskan oleh Cowles pada tahun 1899, sedangkan prinsip-prinsip dan teori
suksesi dikemukakan secara mendalam dan seksama oleh Clements pada masa
setelah Cowles, yaitu tahun 1907.
Beberapa pengertian tentang istilah suksesi dikemukan sebagai berikut:
Dinamika di alam adalah suatu kenyataan yang tidak dapat diingkari. Segala
sesuatu yang sekarang ada sebenarnya hanyalah merupakan suatu stadium dari
deretan proses perubahan yang tidak pernah ada akhirnya.
1. Pergantian progresif pada kondisi tanah (habitat) yang biasanya pergantian itu
dari habitat yang ekstrim ke optimum untuk pertumbuhan vegetasi.
Penyebab Suksesi
1. Iklim
Tumbuhan tidak akan dapat teratur dengan adanya variasi yang lebar dalam
waktu yang lama. Fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat
rusaknya vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya. Dan akhirnya suatu tempat
yang baru (kosong) berkembang menjadi lebih baik (daya adaptasinya besar) dan
mengubah kondisi iklim. Kekeringan, hujan salju/air dan kilat seringkali membawa
keadaan yang tidak menguntungkan pada vegetasi.
2. Topografi
Erosi:
Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan. Dalam proses erosi tanah
menjadi kosong kemudian terjadi penyebaran biji oleh angin (migrasi) dan akhirnya
proses suksesi dimulai.
Pengendapan (denudasi):
3. Biotik
Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan
pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi. Di padang
penggembalaan, hutan yang ditebang, panen menyebabkan tumbuhan tumbuh
kembali dari awal atau bila rusak berat berganti vegetasi.
Konsep Klimaks
1. Suksesi dimulai dari kondisi lingkungan yang berbeda, tetapi akhirnya punya
klimaks yang sama.
2. Klimaks hanya dapat dicapai dengan kondisi iklim tertentu, sehingga klimaks
dengan iklim itu saling berhubungan. Dan kemudian klimaks ini disebut klimaks
klimatik.
1. Teori monoklimaks:
Teori ini dipelopori oleh Clements yang menyatakan bahwa teori klimaks
berkembang dan terjadi hanya satu kali. Hal ini merupakan klimaks klimatik di
suatu wilayah iklim utama.
2. Teori poliklimaks:
3. Teori informasi:
Teori ini dikemukakan oleh Odum dan merupakan teori sebagai jalan tengah
antara teori mooklimaks dan teori poliklimaks.
Odum berpendangan bahwa suatu komunitas baik hewan maupun vegetasi
selalu memerlukan enersi dan informasi dan pada saatnya akan menghasilkan enersi
dan informasi. Suatu sistem berkembang, pada permulaannya memerlukan enersi
dan informasi sehingga disebut sistem tersubsidi. Pada suatu saat setelah dewasa
akan menghasilkan enersi dan informasi. Sistem ini dikatakan mencapai klimaks
bila perbandingan masukan dan keluaran enersi dan informasi sama dengan satu.
Artinya hasil enersi dan informasi sama besar dengan masukan enersi dan
informasi. Sistem yang demikian ini oleh Odum disebut Klimaks. Pengertian ini
berlaku sampai sekarang.
Smitthusen (1950), Whittaker (1951 - 1953) dan ahli ekologi Amerika yang
lain menyokong konsep poliklimaks dan semuanya percaya karena ada fakta bahwa
tingkatan klimaks dinyatakan oleh lingkungan individu serta komunitas tanaman
dan bukannya oleh iklim setempat.
Macam Suksesi
1. Suksesi primer:
Suksesi yang terjadi belum ada vegetasinya atau di daerah yang tadinya
sudah ada vegetasi, kemudian terganggu (misalnya terbakar), sehingga daerah
tersebut menjadi kosong sama sekali. Pada habitat tersebut tidak ada lagi
organisme dan komunitas asal yang tertinggal sehingga pada substrat yang baru
ini akan berkembang suatu komunitas yang baru pula.
2. Suksesi sekunder:
Suksesi yang terjadi pada habitat yang pernah ditumbuhi vegetasi kemudian
mengalami gangguan, tetapi gangguan tersebut tidak merusak total organisme
sehingga dalam komunitas tersebut, substrat lama dan kehidupan masih ada.
Perbedaan suksesi sekunder dan primer terletak pada kondisi habitat awal.
Proses kerusakan komunitas disebut denudasi. Denudasi dapat disebabkan oleh
api, pengolahan, angin kencang, hujan, gelombang laut dan penebangan hutan.
3. Suksesi autogenik
Suksesi yang terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak
bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat
kehidupan / substrat seperti sebelumnya.
4. Suksesi allogenik
5. Suksesi autotropik
6. Suksesi heterotropik
Pada suksesi ini, jaring-jaring makanan bergantung pada pembentukan
bahan-bahan organik. Hal ini ditandai oleh dominasi awal organisme seperti
bakteri, jamur, actinomycetes dan hewan.
Jika vegetasi yang ada kemudian musnah dan timbul lahan kosong disebut
lahan sekunder atau lahan terdenudasi. Suksesi sekunder mempunyai tahap yang
lebih sedikit daripada suksesi primer, dan biasanya klimaks pada suksesi sekunder
lebih cepat dicapai.
* Hidrosere:
Tipe suksesi yang berkembang di daerah (habitat) perairan yang biasanya disebut
Hidrarch. Vegetasi yang sering berganti dalam hidrarch disebut hidrosere.
* Halosere:
* Xerosere:
Suksesi vegetasi yang berkembang dalam daerah xerik atau kering, biasanya
disebut xerarch.
Berikut ini merupakan beberapa terminologi yang berkaitan dengan suksesi, yaitu:
1. Sere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem yang
dapat diidentifikasi selama suksesi.
2. Seral adalah masing-masing tingkat perubahan komunitas atau ekosistem
dalam suksesi.
3. Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi di atas lahan atau wilayah ang
mula-mula gundul atau terbuka.
4. Prisere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem
yang dapat diidentifikasi selama terjadi suksesi primer. Prisere sering
dipakai untuk menyebut suksesi primer.
5. Suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang
pada awalnya bervegetasi lengkap sempurna, kemudian mengalami
kerusakan oleh bencana seperti peletusan vulkanik, banjir, tanah longsor,
gempa bumi, atau kebakaran, tetapi bencana itu tidak sampai merusak
tempat tumbuh secara keseluruhan sehingga tempat tersebut masih ada
substrat lama dan organisme hidup.
6. Subsere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem
yang dapat diidentifikasi selama terjadi suksesi sekunder. Subsere itu
sendiri sering dipakai untuk menyebut suksesi sekunder.
7. Hydrach adalah suksesi yang terjadi dalam wilayah perairan.
8. Hydrosere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem
yang dapat diidentifikasi di wilayah perairan
9. Xerarch adalah suksesi yang terjadi pada wilayah yang bersubstrat kering.
10. Xerosere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem
yang dapat diidentifikasi di wilayah yang bersubstrat kering.
11. Lithosere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas yang dapat
diidentifikasikan selama suksesi di lahan berbatu.
12. Psamosere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas yang dapat
diidentifikasi selama suksesi di lahan berpasir.
13. Halosere adalah serangkaian perubahan dalm komunitas yang dapat
diidentifikasi selama suksesi pada substrat yang mengandung garam.
14. Klimaks adalah kondisi komunitas atau ekosistem akhir pada proses suksesi
yang telah mencapai homeostatis.
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
Gambar:
III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://boyvirgojogja.blogspot.com/2012/10/makalah-lingkungan-hidup.html
(diakses pada Rabu, 09 Oktober 2013)
http://fp.uns.ac.id/~hamasains/ekotan%202.htm (diakses pada 25 September 2013)