Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Tanah dan Topografi

1. Pengertian Tanah
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme , membentuk tubuh
unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis'' .
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan
atau disebut sebagai horizon tanah.Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-
proses fisika, kimia , dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut. Hans Jenny (1899-
1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat , menyebutkan
bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat
dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi
) seiring dengan berjalannya waktu .
2. Pengertian Topografi
Topografi (relief) adalah bentuk permukaan suatu satuan lahan yang dikelompokkan atau
ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian (amplitudo) dari permukaan bumi (bidang
datar) suatu bentuk bentang lahan (landform).
B. Karateristik Tanah
Tubuh tanah (solum ) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses
pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada
periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen . Tubuh tanah terbentuk dari
campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari
batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol /humosol )
terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi. Tanah organik berwarna
hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara .
Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa
asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah
ini biasanya miskin mineral , pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi
jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik
gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman
tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian
optimum . Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel
pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga
partikel pembentuk tanah: pasir , lanau (debu), dan lempung .
Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung.
Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai
geluh (loam).Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna
tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga
putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras
sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam
atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena
pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa . Warna gelap juga dapat
disebabkan oleh kehadiran mangan , belerang , dan nitrogen . Warna tanah kemerahan atau
kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang
berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya
C. Komponen Tanah
Ada lima komponen yang dapat kita kategorikan sebagai komponen tanah:
1) Mineral Tanah
Mineral tanah berasal dari batu-batuan induk,yang oleh berbagai macam proses
mengalami penghancuran sehingga menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Penghancuran
batuan induk dialam dapat terjadi karena iklim (perubahan panas dan
dingin,hujan,angin),oleh aktivitas tumbuhan pionir (lumut kerak atau lichen) atau kegiatan
mekanik seperti terjadinya gesekan-gesekan antar batuan dan oleh adanya aktivitas manusia

2) Organik Tanah
Bahan organik didalam tanah berasal dari tumbuhan dan hewan-hewan yang telah
mati,yang setelah mengalami penghancuran dan pembusukan oleh serangga dan
mikroba,komponen organiknya akan masuk kedalam tanah dan merupakan bagian dari tanah
tersebut. bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam
tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan
organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus.
3) Air dan larutan Tanah
Air dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan tumbuhan yang
tumbuh diatasnya,air dalam tanah berkisar mulai dari kurang sekali sampai jenuh dengan
air,didalam air tanah biasanya terlarut banyak mineral dan senyawa lainya,yang secara
keseluruhan disebut larutan tanah dan merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan.
4) Amosfir Tanah
Udara yang mengisi rongga-rongga antar partikel tanah disebut atmosfir
tanah.kandungan udara antar partikel tanah disebut atmosfir tanah.kandungan udara antar
partikel tanah ini sangat ditentukan oleh ukuran tanah yang membangunnya dan berkisar
antara 30% untuk tanah pasir sampai 50% untuk tanah liat. Kandungan udara tanah ini akan
lebih besar lagi pada tanah-tanah yang kaya akan bahan organik. pada tanah yang kandungan
airnya berlebihan,sehingga mengisi seluruh rongga antar partikel tanah, kandungan udara
tanahnya dapat mendekati 0%.
5) Organisme Tanah
Organisme yang hidup dalam tanah dapat dimasukkan sebagai bagian dari tanah itu
sendiri,organism tanah yang terdiri dari flora dan fauna tanah,banyak membantu dalam
menentukan struktur dan sipat tanah,seperti tingkat kegemburan tanah,kandungan organic
dan mineral tanah serta udara tanah,termasuk kedalam flora tanah adalah bakteri,jamur dan
ganggang,sedangkan yang termasuk kedalam fauna tanah adalah protozoa,insekta dan hewan-
hewan tinggi yang membuat lubang didalam tanah.
D. Peran Bahan Organik Tanah
Secara umum bahan-bahan organic dapat berperan bagi tanah dalam memperbaiki
sipat fisik,kimia dan biologi tanah. Sifat fisik Peranan sifat organic terhadap sifat fisik tanah
adalah memancing pengumpalan tanah dalam bentuk granula,menurunkan tingkat plastisitas
tanah,mempertahankan tampungan air,memperbaiki stuktur sehingga dapat mengurangi
resiko terkena erosi dan mempengaruhi warna dasar tanah.
Peranan bahan organic terhadap sifat kimia tanah adalah meningkatkan unur hara
tanah sehingga mempermudah pembentukan mineral tanah, meningkatkan persediaan
kandungan fosfor dalam tanah dan meningkatkan tukar kation (KTK) tanah.
Peranan sifat bahan organic terhadap sifat biologis tanah adalah meningkatkan
populasi tanah,meningkatkan cadangan makanan bagi organism yang ada dalam tanah, dan
meningkatkan keanekaragaman hayati dalam tanah.
Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk
mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah
dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik
merupakan salah satu bentukkerusakan tanah yang umum terjadi. Kerusakan tanah
merupakan masalah penting bagi negara berkembang karena intensitasnya yang cenderung
meningkat, sehingga tercipta tanah-tanah rusak yang jumlah maupun intensitasnya
meningkat. Kerusakan tanah secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga kelompok
utama, yaitu kerusakan sifat kimia, fisika danbiologi tanah. Kerusakan kimia tanah dapat
terjadi karena proses pemasaman tanah, akumulasi garam - garam (salinisasi), tercemar
logam berat, dan tercemar senyawa-senyawa organic dan xenobiotik seperti pestisida atau
tumpahan minyak bumi (Djajakirana, 2001).
Fungsi bahan organik di dalam tanah sangat banyak, baik terhadap sifat fisik, kimia
maupun biologi tanah, antara lain sebagai berikut (Stevenson,1994):
1. Berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap ketersediaan hara. Bahan organik
secara langsung merupakan sumber hara N, P, S, unsur mikro maupun unsur hara esensial
lainnya. Secara tidak langsung bahanorganic membantu menyediakan unsur hara N melalui
fiksasi N2dengan caramenyediakan energi bagi bakteri penambat N2, membebaskan fosfat
yang difiksasi secara kimiawi maupun biologi dan menyebabkan pengkhelatan unsur mikro
sehingga tidak mudah hilang dari zona perakaran.
2. Membentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan agregat yang telah terbentuk
sehingga aerasi, permeabilitas dan infiltrasi menjadi lebih baik. Akibatnya adalah daya
tahan tanah terhadap erosi akan meningkat
3. Meningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.
4. Meningkatkan retensi unsur hara melalui peningkatan muatan di dalam tanah.
5. Mengimmobilisasi senyawa antropogenik maupun logam berat yang masuk ke dalam tanah.
6. Meningkatkan kapasitas sangga tanah
7. Meningkatkan suhu tanah
8. Mensuplai energi bagi organisme tanah
9. Meningkatkan organisme saprofit dan menekan organisme parasit bagi tanaman.
E. Peranan Tanah bagi Tumbuhan
Secara umum peranan tanah bagi tumbuhan ataupun tanaman adalah sebagai berikut:
Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
Penyedia kebutuhan primer tanaman
Penyedia kebutuhan sekunder tanaman
Sebagai tempat hidup biota tanah
Melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit dan dampak negatif dari pestisida
maupun limbah industri yang berbahaya yang terdapat disekitar tanaman.
Berikut ini merupakan beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman : Karbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca),
Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu),
Seng (Zn) dan Klor (Cl).Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial.
Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Unsur Hara Makro
Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar.Unsur hara makro
meliputi:N,P,K,Ca,Mg,S,dan lain-lain.
Unsur Hara Mikro
Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil.Unsur hara mikro meliputi
:Fe,Mn,B,Mo,Cu,Zn,Cl, Fungsi Unsur Hara Makro (n-p-k)
Banyak para hobiis dan pencinta tanaman hias, bertanya tentang komposisi
kandungan pupuk dan prosentase kandungan N, P dan Kyang tepat untuk tanaman yang bibit,
remaja atau dewasa/indukan. Berikut ini adalah fungsi-fungsi masing-masing unsur tersebut :
a. Nitrogen(N)
Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun
Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau
kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
b. Phospat ( P )
Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman
Merangsang pembungaan dan pembuahan
Merangsang pertumbuhan akar
Merangsang pembentukan biji
Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang,
kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
c. Kalium ( K )
Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral
termasuk air.
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.
Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun
berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering,
timbul bercak coklat pada pucuk daun.
F. Tanah Dan Ketersediaan Hara
Tanah merupakan campuran yang heterogen dan beragam dari partikel mineral
anorganik, hasil rombakan bahan organic, dan berbagai jenis mikroorganisme, bersama-sama
dengan udara dan air yang didalamnya terlarut berbagai garam-garam anorganik dan senyawa
organic. Partikel mineral terdiri dari pasair, lempung, dan liat yang terutama tersusun dari
silicon, oksigen, dan aluminium.
Partikel liat dan koloid organic penting artinya bagi kesuburan tanah, karena
kemampuan bahan ini dalam mengadsorpsi kation. Permukaan mineral liat akan bermuatan
negative jika beberapa atom Si4+ digantikan oleh atom Al3+ dan beberapa atom Al3+
digantikan oleh Mg2+ atau Fe2+. Jika pergantian ini terjadi, maka sisi negative mineral liat
ini akan tersedia untuk menyerap kation-kation yang terlarut didalam air tanah. Urutan
liotropik (lyotropic series) dari kation yang akan teradopsis adalah H+ > Ca2+ > Mg2+ >
K+ = NH4+ > Na+. Ion hidrogen akan teradsorpsi lebih kuat dibandingkan dengan kation
lainnya dan yang terlemah adalah ion natrium. Kation-kation yang terikat pada partikel tanah
ini tidak akan mudah tercuci, sehingga tetap tersedia bagi tanaman. Senyawa organik dapat
pula memiliki muatan negative karena ionisasi gugus karboksil (-COOH - COO- + H+) dan
gugus hidroksil (-OH) dari senyawa fenoloik dari penguraian lignin kayu. Dengan demikian
senyawa organik dapat mengadsorpsi kation-kation tersebut.
Kation yang terikat pada partikel liat atau senyawa organic dapat dipertukarkan
dengan kation yang terlarut dalam larutan tanah. Proses ini disebut pertukaran kation dan
kemampuan tanah untuk mempertukarkan kation, yang sering disingkat KTK. Pertukaran
kation yang teradsorpsi dengan ion H+ sangat penting artinya, karena menyebabkan
ketersediaan dari kation tersebut bagi akar tanaman. Ion H+ dibebaskan oleh akar dari asam
malat dan senyawa organik lainnya kedalam tanah. Ion H+ juga dibebaskan jika CO2 juga
bereaksi dengan air membentuk H2CO3.
Karena partikel tanah dan bahan organic tanah lebih bermuatan negative, maka unsure
hara yang tersedia dalam entuk anion, seperti fosfat (H2PO4- atau HPO42- tergantung pH),
nitrat (NO3-), tersedia bagi tanaman. Nitrogen memang dapat tersedia dalam bentuk
ammonium (NH4+) tetapi bentuk ini segera teroksidasi membentuk nitrat oleh bakteri
didalam tanah. Oleh sebab itu, sebagian besar tanaman (kecuali keluarga leguminosa) akan
membutuhkan pemupukan nitrogen untuk memacu pertumbuhannya.
G. Prinsip Penyerapan Hara
Perlu ditekankan kembali bahwa serapan ion dikendalikan oleh membrane (paling
tidak membrane sel endodermis). Sehubungan dengan peranan membran ini, maka ada 4
prinsip penyerapan ion, yakni:
Jika sel tidak melangsungkan metabolism atau mati, maka membrannya akan lebih mudah
dilalui oleh bahan-bahan yang terlarut (solute).
Molekul air dan gas-gasyang terlarut didalamnya, seperti N2, O2, dan CO2 dapat melalui
membran dengan mudah.
Bahan terlarut yang bersifat hidrofobik menembus membran dengan kemudahan sebanding
dengan tingkat kelarutannya dalam lemak.
Ion-ion atau molekul-molekul yang bersifat hidrofilik dengan tingkat kelarutan dalam lemak
yang sama akan menembus membran dengan tingkat kemudahan yang berbanding terbalik
denga ukurannya (berat molekulnya).
Jika sel dimatikan dengan perlakuan suhu tingg iatau dengan menggunakan senyawa
racun, atau jika proses metabolismenya dihambat dengan perlakuan suhu rendah atau dengan
menggunakan senyawa penghambat reaksi metabolismenya, maka sebagia ion (atau bahan
terlarut) akann keluar dengan mudahdari dalam sitoplasma sel. Hal ini merupakan bukti,
bahwa permeabilitas membrane terhadap ion tersebuat menjadi meningkat.
Belum dapat dijelaskan secara memuaskan bagaimana air (dan gas-gas tertentu) dapat
keluar-masuk melalui membrane dengan leluasa. Tetapi jelas fenomena ini memberikan
keuntungan bagi metabolisme tanaman. Dari hasil percobaan terbukti bahwa air dapat lebih
cepat menembus suatu membrane artifisial yang tersusun dari hanya fosfolipida,
dibandingkan melalui membrane alami sel tumbuhan. Hasil pembuktian ini memberikan
indikasi bahwa air agaknya menembus membrane sel tumbuhan melalui bagian lipida dari
membrane, bukan melalui protein membrane sebagaimana sebelumnya diasumsikan.

Anda mungkin juga menyukai