PENDAHULUAN
Sampel
(Susu, Teh, Kopi, Roti Tawar, Mesess)
Diamati
(Warna, Aroma, Rasa, Tekstur, dan Bentuk)
Dicatat
Hasil
3.2.2 Uji Pembeda
Sampel
(Susu, Teh, Kopi, Roti Tawar, Mesess)
Diamati
(Warna, Aroma, Rasa, Tekstur, dan Bentuk)
Diamati
(Warna, Aroma, Rasa, Tekstur, dan Bentuk)
Dicatat
Hasil
3.2.3 Uji Hedonik
Sampel
(Susu, Teh, Kopi, Roti Tawar, Mesess)
Diamati
(Warna, Aroma, Rasa, Tekstur, dan Bentuk)
Dicatat
Hasil
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Uji organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan
kesukaan dan kemauan untuk mempegunakan suatu produk. Pengujian
organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian
organoleptik dapat memberikan indikasi kadaluarsa dan kerusakan dari produk.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan uji organoleptik meliputi panelis,
penyajian sampel, pengalaman makan panelis, dan teknik pengujiannya. Uji yang
dilakukan dalam praktikum ini antara lain uji deskriptif, uji pembeda, dan uji hedonik.
Pada praktikum kali ini didapatkan uji deskriptif yaitu sampel kopi yang
dibandingkan ada 3 sampel A, B, dan C dimana yang dinilai yaitu parameter warna,
rasa, aroma, tekstur, dan bentuk. Pada warna, penilaian panelis adalah warna
cokelat, cokelat tua, dan cokelat agak tua. Pada rasa yaitu manis, pahit, dan
hambar. Pada aroma yaitu aroma kopi. Lalu pada tekstur yaitu agak kental, kental,
kental. Bentuk pada ketiga sampel yaitu cair. Kemudian pada uji pembeda, hasilnya
adalah P1 sebesar 1 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dengan sampel
yang disediakan lainnya. Lalu penilaian untuk kode P2 yaitu sebesar 0 yang
menunjukkan bahwa terdapat kesamaan dengan sampel yang disediakan. Uji ketiga
yaitu uji hedonik yaitu mengetahui tingkat kesukaan panelis. Berdasarkan dengan
tingkat kesukaan, kelompok kami menyukai sampel kopi A, dimana jenis pengujian
aroma menunjukkan skala 4 yaitu suka. Lalu jenis pengujian warna menunjukkan
skala 5 yaitu sangat suka. Jenis pengujian rasa menunjukkan skala 5 yaitu sangat
suka. Jenis pengujian tekstur menunjukkan skala 4 yaitu suka. Jenis pengujian
bentuk menunjukkan skala 3 yaitu netral.
5.2 Saran
Pada pengujian yang dilakukan harus lebih tertib lagi agar memperlancar
panelis dalam melakukan penilaian. Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang
praktikum juga harus diperhatikan. Selain itu diharapkan praktikan dapat
berkonsentrasi dan lebih fokus terhadap jalannya praktikum. Harapannya bisa
mendapatkan hasil penilaian sampel yang sesuai dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA