Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

Pengertian EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)


EYD di sini di artikan sebagai tata bahasa yang di sempurnakan. Dengan kata lain
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang
mengatur pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia. Dalam penulisan karya
ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena
dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail.
EYD (ejaan yang disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur
pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia.
Pemakaian Huruf
Ejaan Bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z.
Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat
mengikuti perkembangan kosa katanya.
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari huruf berikut :
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
A a J j S Es
B be K ka T Te
C ce L el U U
D de M em V Ve
E e N en W We
F ef O o X Eks
G ge P pe Y Ye
H ha Q ki Z Zet
I I R er

B. Huruf Vokal
Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri
atas huruf a, e, I, o, dan u.
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf
b, c, d, f, h, j, k, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au dan oi.
Misalnya : pandai, saudara dan amboi.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan
konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
Misalnya : khusus, ngilu, nyata dan syarat.
F. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut :
a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara
kedua huruf vokal itu. Misalnya : ma-in, sa-at
b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan,
diantara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya :
ba-pak, ba-rang, su-lit.
c. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan
antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan.
Misalnya : man-di, som-bong, swas-ta.
d.Jika ditengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan
antar huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya : in-stru-men,
ul-tra, bang-krut.
2. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan
bentuk serta partikel yang biasanyaa ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal
pada pergantian baris. Misalnya : makan-an, me- rasa-kan, mem-bantu.
3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung
dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakuakan (1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada
unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah1a, 1b, 1c dan 1d di atas.
Misalnya :
foto-grafi, fo-to-gr-afi,
kilo-meter,ki-lo-me-ter
pasca-panen,pas-ca-pa-nen

Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital atau Huruf Besar
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh : Saya membaca buku.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh : Adik bertanya, Kenapa kita pulang ?
c. Huruf kapital dipakai sebagi huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh : Tuhan merahmati hamba- Nya.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang di ikuti nama orang.
Contoh : Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Nabi Sulaiman, Dia baru saja diangkat
menjadi Sultan.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang.
Contoh : Presiden Soekarno, Wakil Presiden Adam Malik.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama sebagi nama orang.
Contoh : Muhammad Maulana Rizki, Syarifah Masitoh
g. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Contoh : bangsa Indonesia, suku Melayu, bahasa Arab.
h. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya dan
peristiwa sejarah.
Contoh : tahun Masehi, bulan Januari, hari Selasa, hari Lebaran, Proklamasi Kemerdekaan.
i. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama khas dalam Geografi.
Contoh ; Peta Sumatra, Danau Toba, Sungai Musi.
j. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama badan resmi, lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan serta nama dokumen resmi
Contoh: Majelis Permusyawaratan Rakyat, Departemen Luar Negeri, Undang Undang
Dasar Republik Indonesia.
k. Huruf Kapital dipakai sebagai Huruf pertama nama semua kata didalam nama
buku,majalah,surat kabar , kecuali kata partikel , seperti di,ke,dari,untuk,dan,yang untuk,yang
tidak terletak pada posisi awal.
Contoh: Dari Gajah Mada ke Jalan Gatot Subroto , Gaul ,Analisa
l .Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam singkatan nama gelar,pangkat,
dan sapaan.
Contoh:
a.di depan nama : - Dr. Doktor
- Prof. Profesor
b.di belakang nama: -M.A. Master of Arts
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak,ibu,saudara,kakak,adik dan paman yang dipakai sebagai ganti sapaan.
Contoh : Apakah Ibu jadi ke Belawan besok?
b.Huruf Miring
a. Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah,dan
surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Contoh : Majalah Bahasa dan Kesusastraan
b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf,bagian kata atau kelompok kata.
Contoh: Huruf pertama kata ajeg ialah a
c.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing , kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.Dalam tulisan tangan atau ketikan,
huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi garis dibawahnya.
Contoh: Weltarschauung diterjemahkan menjadi pandangan hidup.
Penulisan Kata
Hal-hal yang akan dibicarakan yaitu sebagai berikut :
a). Kata Dasar
Kata Dasar di tulis sebagai satu kesatuan. Contoh : pagar, rumah, tanah
b). Kata Turunan
(1) Imbuhan (awalan, akhiran, sisipan) di tulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: berduri,
diangkat.
(2) Awalan atau akhiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau
mendahuluinya bila bentuk dasarnya gabungan kata. Contoh: bertanggung jawab, membabi
buta.
(3) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran
maka kata-kata itu ditulis serangkai. Contoh: memberitahukan, penyalahgunaan.
(4) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, maka gabungan itu
ditulis serangkai. Contoh: Pancasila, antarkota.
c. Kata Ulang
Kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Contoh: lari-lari, sayur-mayur.

d. Gabungan Kata
(1) Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya
ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, kambing hitam.
(2) Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubungun
untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.
Contoh: alat pandang- dengar, ibu-bapak, anak pegawai-teras, buku sejarah-lama.
(3) Gabungan kata yang sudah di anggap satu kata di tulis serangkai.
Contoh: Alhamdulillah, akhirulkalam, daripada, bumiputra.
e. Kata Ganti ku, kau, mu dan nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; kau, mudan
nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh : Buku ini ku baca.
Jangan sampai kau melupakan hal itu!
Itu bukan milikmu.
f. Kata Depan di, ke dan dari
Kata Depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh :
Kiki pergi ke Jakarta.
Lilis berasal dari Sumatera Utara.
Erva berdiri di depan tugu Monas.
g. Kata Sandang si dan sang
Kata sandang si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh : Anak itu digelari sang pengembara.
Syarifah tidak menyukai si malas itu.

Kesimpulan
EYD disini di artikan sebagai tata bahasa yang di sempurnakan. Dengan kata lain
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang
mengatur pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia.
Ejaan Bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z.
Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat
mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf
konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan.
Dalam EYD, terdapat aturan-aturan untuk dapat disebut ejaan yang sempurna. Yakni:
pemenggalan kata pada kata dasar, penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau
huruf besar dan penggunaan huruf miring.

Anda mungkin juga menyukai