Anda di halaman 1dari 5

1.

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Ethikos yang berati timbul dari kebiasaan,
adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.

Berikut ini merupakan dua sifat etika, yaitu :

Non-empirisFilsafat digolongkan sebagai ilmu non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang
didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha
melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala kongkret.
Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang secara faktual
dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu yang ada. Misalnya filsafat hukum
mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang
apa yang harus dilakukan. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena
langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat
bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis
melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani,
kebebasan, hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk
menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi
yang tahan uji.

Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu, Etika menyangkut cara dilakukannya suatu
perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Contohnya : Dilarang mengambil
barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya
dengan mencuri. Jangan mencuri merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah
pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri. Sedangkan Etiket hanya berlaku
dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di
sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Contohnya : Saya sedang makan
bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap
melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak
melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian.

Pengertian Profesi

Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut
keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian yang
diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat
dipertanggung jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional,
sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang
menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk
kerja sesuai dengn profesinya.

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari profesi, yaitu :

Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis

Seorang professional harus memiliki pengetahuan teoretis dan keterampilan mengenai bidang
teknik yang ditekuni dan bisa diterapkan dalam pelaksanaanya atau prakteknya dalam kehidupan
sehari-hari.
Asosiasi Profesional

Merupakan suatu badan organisasi yang biasanya diorganisasikan oleh anggota profesi yang
bertujuan untuk meningkatkan status para anggotanya.

Pendidikan yang Ekstensi

Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
Seorang professional dalam bidang teknik mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi baik itu
dalam suatu pendidikan formal ataupun non formal.

Ujian Kompetisi

Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang
menguji terutama pengetahuan teoretis.

Pelatihan institutional

Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon
profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

Lisensi

Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki
lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.

Otonomi kerja

Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar
adanya intervensi dari luar.

Kode etik

Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi
mereka yang melanggar aturan.

Mengatur diri

Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah.
Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifikasi paling tinggi.

Layanan publik dan altruism

Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan
kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

Status dan imbalan yang tinggi

Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para
anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan
bagi masyarakat.

Pengertian Etika Profesi


Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa
keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat.

Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional.
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-
baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan
yang tidak professional.

Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan

2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan

3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi

2. Pengertian jasa konstruksi

Menurut Undang-undang tentang Jasa konstruksi, "Jasa Konstruksi" adalah layanan jasa
konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. "Pekerjaan Konstruksi" adalah seluruh
pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan mencakup pekerjaan
arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya
untuk mewujudkan suatu bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.

3. Pengertian tender proyek


Pengertian tender adalah suatu rangkaian kegiatan penawaran yang bertujuan untuk
menyeleksi, mendapatkan, menetapkan, serta menunjuk perusahaan mana yang paling
pantas dan layak untuk mengerjakan suatu paket pekerjaan. (Alfian Malik : 2010)

Pengertian tender proyek adalah penawaran suatu pekerjaan kepada perusahaan atau
badan usaha lain yang berkompetensi untuk mengerjakannya guna mendapatkan satu
badan usaha yang dianggap paling tepat sebagai kontraktor proyek tersebut. Pihak-pihak
yang merasa mampu dapat memasukkan penawaran terbaiknya kepada perusahaan
pembuat tender untuk kemudian diseleksi dan dipilih pemenangnya yang akan
melaksanakan pekerjaan tersebut. Contoh pekerjaan-pekerjaan yang ditenderkan seperti
pengerjaan proyek-proyek konstruksi, pengadaan barang dan jasa, dan lain sebagainya.
Saat ini tender dapat kita sebut dengan lelang pekerjaan. Namun perlu kita garis bawahi
bahwa sejatinya pengertian tender dan lelang adalah berbeda. Lalu apa perbedaan tender
dan lelang? Perbedaannya terletak pada tujuannya dimana tujuan utama lelang adalah
untuk menjual sesuatu sedangkan tender bertujuan untuk mengadakan atau membeli
sesuatu.
Secara umum tender dimulai dengan tahap prakualifikasi yang meliputi identifikasi
kemampuan bakal calon kontraktor dan ruang lingkup pekerjaan yang ditenderkan.
Kemudian tender siap untuk diumumkan melalui berbagai media massa seperti koran,
majalah, televisi, radio, atau internet. Setelah itu diadakan rapat atau pertemuan antara
calon-calon kontraktor yang telah lulus prakualifikasi dan berminat terhadap pekerjaan yang
ditenderkan dengan pihak pembuat tender.
Pada pertemuan ini dibicarakan penjelasan seputar pekerjaan yang akan dilakukan meliputi
masalah administrasi dan masalah teknis. Pertemuan ini dapat diadakan kembali jika dirasa
penjelasan pekerjaan pada pertemuan sebelumnya masih kurang. Kemudian barulah tender
resmi dibuka dan para calon kontraktor dapat memasukkan proposalnya.
Proposal-proposal yang masuk kemudian akan diseleksi untuk menentukan mana yang
paling tepat untuk mengerjakan proyek tersebut. Penyeleksian ini dilakukan dari berbagai
sisi seperti reputasi calon kontraktor, harga yang ditawarkan, dan lain sebagainya. Setelah
melalui proses seleksi dan evaluasi barulah ditetapkan dan diumumkan siapa calon
kontraktor yang mendapatkan pekerjaan tersebut.

4. Peraturan mengenai lelang konstruksi


a. UU No. 18 tahun 1999 Pasal 17

(1) Pengikatan dalam hubungan kerja jasa konstruksi dilakukan berdasarkan prinsip
persaingan
yang sehat melalui pemilihan penyedia jasa dengan cara pelelangan umum atau
terbatas.
(2) Pelelangan terbatas hanya boleh diikuti oleh penyedia jasa yang dinyatakan telah
lulus
prakualifikasi.
(3) Dalam keadaan tertentu, penetapan penyedia jasa dapat dilakukan dengan cara
pemilihan
langsung atau penunjukan langsung.
(4) Pemilihan penyedia jasa harus mempertimbangkan kesesuaian bidang,
keseimbangan antara
kemampuan dan beban kerja, serta kinerja penyedia jasa.
(5) Pemilihan penyedia jasa hanya boleh diikuti oleh penyedia jasa yang memenuhi
persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9.
(6) Badan-badan usaha yang dimiliki oleh satu atau kelompok orang yang sama atau
berada
pada kepengurusan yang sama tidak boleh mengikuti pelelangan untuk satu
pekerjaan konstruksi
secara bersamaan.
b. UU No. 18 tahun 1999 Pasal 20
Pengguna jasa dilarang memberikan pekerjaan kepada penyedia jasa yang terafiliasi
untuk
mengerjakan satu pekerjaan konstruksi pada lokasi dan dalam kurun waktu yang
sama tanpa
melalui pelelangan umum ataupun pelelangan terbatas.

5. Peraturan terhadap pelanggaran kontraktor hambalang


a. PP 29 Tahun 2000
b. Kepres 80 tahun 2003
c. Permen PU 43 Tahun 2007

6. Sanksi terhadap pelanggaran jasa konstruksi

Sanksi administratif yang dapat dikenakan atas pelanggaran UU Jasa Konstruksi adalah berupa (i)
peringatan tertulis; (ii) penghentian sementara pekerjaan konstruksi; (iii) pembatasan kegiatan
usaha dan/atau profesi; (iv) larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi (khusus bagi
pengguna jasa); (v) pembekuan izin usaha dan/atau profesi; dan (vi) pencabutan izin usaha dan/atau
profesi. Selain sanksi administratif tersebut, penyelenggara pekerjaan konstruksi dapat dikenakan
denda paling banyak sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak atau pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun.

Anda mungkin juga menyukai