2008-1-00474-Tisi Bab 1 PDF
2008-1-00474-Tisi Bab 1 PDF
PENDAHULUAN
Belakangan ini banyak bisnis yang semakin berfokus pada visi menjadi
perusahaan perlu melakukan optimasi pada aspek biaya, kuantitas dan kualitas
produk.
bisnis, dll. Dalam beberapa perusahaan, ada yang berfokus terhadap perbaikan
Selain itu, perawatan mesin yang baik akan meningkatkan keamanan (safety)
permasalahan ini dibuat agar dapat diaplikasikan dengan baik melalui penggunaan
tertentu sebagai objek pada sistem yang akan mendukung proses produksi pabrik
1.2.Perumusan Masalah
keterlambatan pengiriman tandan buah segar (TBS), salah satunya karena curah
hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan rusaknya jalan
berkurangnya jumlah total produksi minyak kelapa sawit. Di bawah ini disajikan
jumlah jam olah bruto per bulan di Pabrik Minyak Sawit Parindu untuk periode
Seperti terlihat pada tabel di atas, jumlah jam olah bruto di PMS Parindu
tidak memenuhi perencanaan awalnya yaitu produksi selama 22 jam sehari. Jika
dilakukan selama Januari sampai Agustus 2007 berarti ada 243 hari sehingga total
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek pengamatan adalah sistem produksi
pada pabrik pengolahan kelapa sawit di PTPN XIII kebun Parindu yang terletak di
pengamatan karena merupakan pabrik terbesar pada PTPN XIII yang memiliki
penjadwalan maintenance mesin dengan reliability engineering pada PTPN XIII ini.
kerusakan mesin?
2. Mesin apakah yang paling kritis dari pabrik minyak sawit PTPN XIII?
1.3.Ruang Lingkup
Penelitian dilakukan pada produksi Crude Palm Oil (CPO) dengan bahan baku
Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di pabrik. Produksi CPO merupakan
Mesin yang diteliti untuk pembuatan jadwal perawatannya adalah mesin kempa
yang merupakan mesin paling kritis pada keseluruhan proses produksi CPO.
Penelitian dilakukan dalam kondisi bahan baku produksi (tandan buah segar)
Penelitian pada pabrik PMS Parindu melakukan produksi setiap hari selama 22
jam, dengan asumsi bahan baku yaitu TBS kelapa sawit tersedia secara cukup
untuk diolah.
5
Menentukan mesin dan komponen kritis dari proses produksi Pabrik Minyak
Sawit Parindu.
Menghitung mean time to failure dan mean time to repair dari masing-masing
Adapun manfaat yang diharapkan melalui tulisan ini adalah sebagai berikut.
Bahan baku produksi yaitu hasil panen dari perkebunan tidak sia-sia dan menjadi
busuk.
1.5.Definisi Operasional
1.5.1. Pendahuluan
XIII, didirikan pada tanggal 11 Maret 1996, merupakan Badan Usaha Milik
Republik Indonesia.
PTPN XIII berkantor pusat di Pontianak (Kalimantan Barat) pada saat ini
Bidang usaha dari unit kerja tersebut meliputi Kebun Kelapa Sawit,
Kebun Karet, Pabrik Minyak Sawit, Pabrik Karet dan Rumah Sakit, yang
XIII saat ini adalah kelapa sawit dan karet. Tandan buah segar (Fresh Fruit
Bunch) yang dihasilkan kebun kelapa sawit diolah oleh Pabrik Minyak Sawit
(PMS) untuk menghasilkan Minyak Sawit (Crude Palm Oil / CPO) dan Inti
Sawit (Kernel). Hasil sadapan kebun karet diolah oleh Pabrik Karet menjadi
Karet Remah (Standard Indonesia Rubber / SIR) dan Karet Lembaran (Ribbed
Produk kernel, SIR dan RSS yang dihasilkan dipasarkan langsung kepada
pelanggan di dalam dan luar negeri melalui kontrak jangka panjang (Long Term
Contract / LTC) maupun kontrak jangka pendek dengan sistem penyerahan free
on board (FOB) pada dermaga atau gudang yang ada di dekat PMS atau Pabrik
Karet.
melalui tender yang difasilitasi Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTPN 1-14 di
berikut:
menuntun PTPN XIII dalam melakukan perubahan dan pembaruan yang sifatnya
Wujud nyata dari budaya yang sedang dikembangkan PTPN XIII antara
pemanenan.
2. Teknologi, fasilitas dan peralatan pengolahan kelapa sawit dan karet untuk
membuka jalur informasi dari dan ke unit kerja yang hampir seluruhnya
kualitas limbah pabrik dan rumah sakit sesuai dengan standar baku mutu
5. Fasilitas dan peralatan transportasi (truk) dan alat berat (traktor), yang
operasional perusahaan.
wilayahnya masing-masing.
Nilai Penjualan, 85,4% diperoleh dari pasar domestik dan 14,6% dari pasar
1.5.7. Pemasok
(1) Pemasok TBS dan Bokar adalah: Petani Plasma, Koperasi, Masyarakat
Pasokan TBS dan Bokar harus memenuhi standar kualitas bahan baku yang
berlaku di PTPN XIII. Hal tersebut dipastikan melalui proses sortasi dan
Khusus untuk TBS, sebelum pemasok membuat kontrak jual beli, petugas
khusus PTPN XIII (dari Bidang Tanaman serta Teknik dan Pengolahan)
terlebih dahulu akan melakukan survey untuk melihat potensi produksi dan
(3) Pemasok material pembantu (bibit, pupuk, herbisida, bahan bakar, bahan
kimia, alat pertanian, alat teknik dan pertukangan, suku cadang, bahan
CPO dari pabrik ke instalasi tangki timbun dan penimbunan kernel sebelum
dikapalkan.
- Asset asessment, yaitu dengan melikuidasi aset non potensial dan menggali
- Sertifikasi ISO 9001:2000 untuk seluruh pabrik karet dan saat ini sedang dalam
proses sertifikasi untuk seluruh pabrik minyak sawit. Berkaitan dengan hal
- Sejak tahun 2001 secara berkala dilakukan Asesmen Baldrige yang bertujuan
Tandan Buah Segar (TBS) hasil panen dari kebun harus segera dikirim ke
Pabrik Minyak Sawit (PMS) untuk selanjutnya diolah. Hasil akhir dari
pengolahan TBS ini adalah Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Sawit/IS (Palm
Kernel/PK) yang mempunyai nilai jual. Di samping itu juga dihasilkan untuk
CPO dan IS yang memenuhi standar, rendemen yang tinggi, dan biaya
16
lemak bebas (ALB) dan kadar air. Sedangkan faktor yang menentukan mutu
CPO adalah kondisi dan mutu TBS yang diolah. Buah yang terlampau
masak, buah yang hampir busuk, buah yang diperam, bila diolah akan sangat
yang besar terhadap rendemen CPO dan IS. Buah sangat mentah dan
2. Pengolahan TBS
pengolahan, yaitu:
11. stasiun penimbunan dan pengiriman CPO (storage and handling station).
merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan sehingga harus dimengerti dan
menghasilkan:
Fungsi:
Peralatan utama:
Fungsi:
Sebagai dasar untuk menghitung berat TBS yang diolah setiap hari.
Menghitung jumlah panen TBS setiap kebun atau unit dalam waktu satu
hari.
19
Di dalam truk hanya boleh ada supir, penumpang lain harus turun
terlebih dahulu.
Pada waktu penimbangan tarra truk (berat truk), supir harus tetap
Timbangan harus ditera oleh jawatan metrologi satu kali per tahun
Fungsi:
Untuk mengurangi jumlah pasir dan kotoran lain yang terdapat pada
TBS.
Lori harus diisi penuh sesuai dengan kapasitasnya (2,5 ton) sehingga
Out (FIFO).
Brondolan yang tercecer di lantai atas dan bawah harus dikutip dan
Pengoperasian pintu harus pelan-pelan agar roda gigi atau pipa hidrolik
lori.
(3) Lori
Fungsi:
penebah.
hari.
Fungsi:
Sling yang telah aus harus diganti karena sangat berbahaya jika putus
Fungsi:
Menghasilkan buah yang terebus secara optimal dengan waktu, tekanan, suhu,
Tujuan:
dikempa.
Mengurangi kadar air dari inti sehingga mempermudah pelepasan inti dari
cangkang.
dengan baik.
Kondisi lori yang akan dimasukkan ke ketel rebusan harus dicek terlebih
dahulu. Hal ini mencegah agar lori tidak jatuh di dalam rel rebusan.
basah.
Di sela-sela lori (di antara gandengan lori) tidak boleh terdapat janjangan.
Rebusan harus dicuci secara berkala terutama di dalam ketel / rel-rel agar
1.5.9.3.Stasiun Penebah
Fungsi:
Peralatan utama:
a. Hoisting Crane
Fungsi:
b. Drum Thresher
mengatur buah yang masuk ke dalam drum thresher. Pada drum thresher
ini terdapat plat kisi-kisi yang berfungsi untuk membanting tandan buah
adanya sisa-sisa massa serta agar tidak terlalu penuh saat pengisian
Fungsi:
Memeras CPO dari brondolan matang yang telah dilepaskan dari tandannya.
Peralatan utama:
a. Digester
Fungsi:
terlepas.
akan dikempa.
keadaan penuh (minimal 2/3 dari isi), massa harus panas (95C), dan
26
yang sempurna.
bagian bawah.
b. Screw press
Fungsi:
Mengambil minyak dari massa adukan buah yang berasal dari digester.
27
Tekanan hidrolik dari adjusting cones harus dijaga antara 30-50 kg/cm2
Membuka pintu massa masuk ke feed screw tidak terlalu besar sehingga
Apabila massa di dalam digester kosong, maka pintu harus ditutup dan
dibersihkan.
press harus berhenti untuk waktu yang lama, maka screw press harus
Fungsi:
Untuk memisahkan minyak dari kotoran dan unsur-unsur lain yang dapat
seminimal mungkin.
Peralatan utama:
a. Vibro Separator
Fungsi:
dipompakan ke CST.
penambahan air panas pada screw press. Kadar air dalam crude oil
maksimum 30%.
bagian pinggir.
Fungsi:
jenis.
secara terus-menerus.
Sludge dan pasir di dasar bejana harus dibuang secara periodik, agar
c. Oil Purifier
Fungsi:
dengan kadar air maksimal 0,1% dan kadar kotoran masimal 0,02%.
30
Jika kapasitas kurang, diperiksa apakah pairing disc pump masih baik,
stabil. Jika goyang berarti alat sudah kotor, perlu segera dibersihkan
Sebelum minyak dari oil tank dialirkan ke dalam alat ini, pastikan dulu
air di hot water tank telah panas dengan suhu minimal 85C agar
memudahkan pengenceran.
Apabila minyak yang telah diproses pada alat ini kotor, maka dapat
dipastikan lumpur masuk dari oil tank. Kran minyak masuk segera
bongkar dan cuci) serta lakukan spui. Dan minyak yang berada di
dalam oil tank segera disepui sampai tidak nampak lumpur yang keluar.
31
d. Sludge Separator
Fungsi:
Mengutip kembali minyak yang terkandung dalam sludge dari CST yang
Masukkan lebih dulu air panas untuk pengisian pertama ke dalam bowl,
baru setelah itu apabila kecepatan bowl sudah mulai naik dimasukkan
sludge.
Penggunaan air untuk balancing harus dengan air panas (90 s/d 95 C).
e. Vacuum Dryer
Fungsi:
Fungsi:
deoiling pond.
Kuras bak fat pit secara berkala sehingga kapasitas tampungnya tetap
seperti semula.
saat. Minyak dari fat pit dipompa ke crude oil tank melalui vibro
separator.
Fungsi:
Untuk mengolah ampas / press cake yang terdiri dari serabut dan biji. Serabut
dijadikan bahan bakar ketel, sedangkan biji diolah lebih lanjut menjadi kernel.
Peralatan utama:
Fungsi:
Sebaliknya bila sirip ini terlalu tegak, biji yang dihasilkan akan menjadi
terlalu kering dan terjadi overload karena massa terlalu lama berada di
dalam talang.
Pemanas pada alat ini harus sering dikontrol dan dipastikan sistem
terus.
b. Depericarper
Fungsi:
Serabut yang lebih ringan akan terhisap oleh blower sedangkan biji akan
Daya hisap blower harus diatur agar serabut dan biji dapat terpisah
dengan baik.
Siklon dan air lock dibersihkan secara teratur agar serabut dapat jatuh
c. Polishing Drum
Fungsi:
Fungsi:
Mengurangi kadar air biji sebesar 10-12% dengan pengaliran udara panas
e. Pemecah Biji
Fungsi:
gaya sentrifugal.
Fungsi:
Memecah cangkang biji dengan cara penggilasan biji di dalam plat besi
pengumpanan biji.
Fungsi:
(2) Claybath
Fungsi:
jenis.
(3) Hidrosiklon
Fungsi:
berat jenis.
Fungsi:
Elemen pemanas, shaking grate, dan kernel silo yang kotor harus
temperaturnya.
37
Fungsi:
Keterangan gambar:
1. Loading Ramp
2. Lori Rebusan
38
3. Rebusan
1. Hoisting Crane
2. Auto Feeder
3. Thresher
4. Thresher Conveyor
7. Distributing Conveyor
8. Digester
9. Screw press
C. Klarifikasi
1. CST
2. Oil Tank
a. Oil Purifier
b. Vacuum Drier
c. Tangki Timbun
3. Sludge Tank
a. Sludge Separator
b. Reclaim Tank
39
D. Pabrik Biji
1. Depericarper Couloum
2. Polishing Drum
3. Timba Biji
4. Silo Biji
5. Cracker/Pemecah Biji
7. Separative Couloumn
9. Timba Inti
1. Boiler/Ketel Uap
2. Turbin Uap
4. Diesel Genset
5. Fibre Cyclone
6. LTDS
7. LTDS
8. Silo Cangkang