Anda di halaman 1dari 20

Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

ANALISA PENGGUNAAN BLOWER MEMINDAHKAN KERNEL


DARI STASIUN OLAHAN KETANGKI PENAMPUNGAN

Fahrizal

ABSTRAK

Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) pada Pabrik Kelapa Sawit menghasilkan Crude Plam
Oil (CPO) dan kernel.
Kernel adalah inti dari buah sawit yang dapat dijadikan minyak kelapa sawit yang lebih
berkualitas dari pada minyak kelapa sawit yang berasal dari kulit buah sawit (CPO) itu sendiri.
Karena keterbatasan alat yang mengolah kernel menjadi minyak kelapa sawit di Pabrik pengolahan
kelapa sawit pada umumnya, kernel ini dijadikan bahan komoditi ekspor. Setelah melaui beberapa
proses sehingga menjadi kernel, selanjutnya kernel ini terlebih dahulu ditampung pada tanki
penampung sementara. Untuk memindahkan kernel dari stasiun olahan ketangki penampungan
sementara dibutuhkan tenaga Blower.

Kata Kunci : Kernel, Tangki Penampung, Blower

ABSTRACT
Processing of fresh fruit bunches (FFB) on Crude Palm Oil Mill produces Plam Oil (CPO)
and the kernel.
The kernel is the core of palm fruit palm oil can be used as a higher quality than the palm
oil derived from palm fruit skin (CPO) itself. Due to the limitations of the kernel processing tools at
the generaly palm oil factory, this kernel be used as an export commodity. Once through several
processes to become the kernel, then the kernel is first stored in temporary storage tanks. To move
the kernel of processing stations to the temporary storage tank, needs blower power.

Keywords: Kernel, Tank Storage, Blower

PENDAHULUAN pabrik pengolah kelapa sawit diatas, berlokasi


disekitar perkebunan yang bersangkutan,
Kelapa sawit merupakan komoditi sehingga buah kalapa sawit yang sudah
lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam dipanen dapat secepatnya sampai dipabrik
negeri, kelapa sawit juga merupakan komoditi untuk diolah. Pada dasarnya pabrik
eskpor keluar negri. Dimana dari kelapa sawit pengolahan kelapa sawit diinginkan untuk
dapat diperoleh minyak kelapa sawit dan mengolah buah kelapa sawit secara efisien dan
minyak inti kelapa sawit. Minyak kelapa sawit mutu yang sebaik-baiknya. Untuk mencapai
diperoleh dari pengolahan bagian kulit dan hal tersebut diperlukan kondisi pengolahan
serabut kelapa sawit, sedangkan minyak inti yang sesuai.
kelapa sawit diperoleh dari pengolahan inti Pada suatu pengolahan buah kelapa
buah kelapa sawit, guna memenuhi kebutuhan sawit pada dasarnya mempunyai dua sasaran
tersebut, maka sangat perlu dibangun pabrik pokok yakni efesiensi produksi dan mutu dari
pengolahan kelapa sawit. Pada umumnya hasil produksi tersebut. Oleh sebab itu

Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 161


perusahan berusaha untuk memdapatkan dan mekanisme pengolahan pada setiap
produksi minyak kelapa sawit dan inti sawit penggal atau unit alat pengolahan sejak buah
sebanyak-banyaknya yang memenuhi diterima dipabrik, sampai dihasilkan minyak
persyaratan mutu dan efisiensi teknis dan dan kernel sawit.
ekonomis yang tinggi. Untuk itu penulis Timbangan
meninjau sedikit mengenai system pengolahan Proses pengolahan dimulai dari
kelapa sawit dan mengadakan survey lapangan timbangan, ini merupakan alat yang
mengenai prosedur pengolahan kelapa sawit di dapat memberikan data yang perlu
PT. Sawit Asahan Indah. untuk semua fungsi-fingsi menagemen
Dalam pengolahan kelapa sawit yang ada. Timbangan adalah alat ukur
menjadi Crude Plam Oil (CPO) dan kernel berat yang berfungsi untuk menimbang
pada masing-masig stasiun mempunyai fungsi / mengetahui jumlah berat dari tandan
dan peranan yang saling berkaitan. buah yang akan diolah. Kemudian
Kernel adalah inti dari buah sawit yang buah-buah dipindahkan
dijadikan bahan untuk pembuatan minyak kepenimbangan dan pemindahan buah
kelapa sawit selain dari kulit buah sawit itu (Loading Ramp).
sendiri. Karena keterbatasan alat yang Penimbunan dan Pemindahan Buah
mengolah kernel menjadi minyak kelapa sawit (Loading Ramp)
di propinsi Riau pada umumnya, kernel ini Adalah tempat penimbangan sementara
dijadikan bahan komoditi ekspor. Setelah dan pemindahan tandan buah kedalam
melaui beberapa proses sehingga menjadi lori rebusan. Tandan buah dituang pada
kernel, kernel ini terlebih dahulu ditampung tiap-tiap sekat dan diatur dari pintu
oleh tanki penampung sementara. Sedangkan kepintu lainya dan isian sesuai
untuk memindahkan kernel dari stasiun olahan kapasitas.
ketangki penampungan sementara dibutuhkan Lori Rebusan (Boogies dan Cages)
tenaga Blower. Digunakan untuk mengangkat dan
Bertolak dari permasalahan diatas tempat merebus buah. Lori diisi penuh
penulis mencoba untuk meng hitung kapasitas dan merata. Pengisian yang baik jika
suatu alat yaitu blower yang berfungsi untuk lori dapat memuat tandan buah
mentransfortasikan (memidahkan) Kernel dari sebanyak kapasitas nominal. Pengisian
stasiun olahan ketanki penampung sementara. yang tidak penuh akan menyebabkan
penurunan kapasitas oleh stelizer atau
TINJAUAN PUSTAKA sebaiknya pengisian yang terlalu penuh
akan mengakibatkan pintu maupun plat
Proses Pengolahan Tandan Buah Segar aus (wear plat) rusak atau buah jatuh
(TBS) Menjadi kernel dalam rebusan.
Proses tandan buah segar (TBS) Rebusan (Sterizer)
sebagai bahan baku utama minyak kasar Ketel rebusan adalah bejana uap tekan,
(CPO) dan inti (kernel) yang bermutu baik yang digunakan untuk merebus buah.
adalah tujuan utama dari pengolahan. Pola perebusan yang digunakan adalah
Penglahannya yang dilakukan menurut Triple peak (tiga puncak). Pada 15
tahapan tertentu dan syarat yang harus menit yang pertama perebusan
ditentukan. berlangsung dengan tekanan uap2
Pengolahan Sawit ini melalui beberapa kg/cm2 pada temperature 1300C.
tingkat proses. Berikut uraian tentang proses Kemudian air kondensat dibuang. Pada

Page 162 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

15 menit kedua perebusan berlangsung Ketel Adukan adalah alat untuk


dengan tekanan uap sampai 2,5kg /cm2 melumatkan brondolan, sehingga
dan temperature1300C, kemudian air daging buah terpisah dari biji. Ketel
kondensat dibuang 30 menit berikutnya pengaduk ini terdiri dari tabung
perebusan berlangsung dengan tekanan selinder yang berdiri tega didalamnya
uap 3kg/cm2, dan temperature 1300C. terpasang pisau-pisau pengaduk
Setelah 1 jam tandan buah segar berada (stirring arm) sebanyak 6 tingkat yang
di dalam sterilizer, maka lori diikatkan pada poros dan digerakkan
dikeluarkan dan tandan rebus diangkat oleh motor listrik. Lima tingkat pisau
kealat penebah (Thresher ). Adapun bagian bawah dipakai untuk
tujuan yang dilakukan perebusan mengaduk/melumat, dan pisau bagian
adalah: atas untuk mendorong mendorong
1. Untuk mematikan enziym yang massa keluar dari ketel adukan
dapat menguraikan minyak sawit (Digester). Suhu massa digester harus
mejadi tinggi angka ALB (Asam dipertahankan 900C -950C.
Lemak Buah). Pengempa (Screw Press)
2. Mengurangi kadar air dalam buah. Massa yang keluar dari digester
3. Memudahkan brondolan terlepas diperas dari screw press pada tekanan
dari janjangannya sewaktu pada cone 40-60 bar menggunakan aliran
penembahan(Threshing). pengencer screw press suhu 90-950
4. Untuk melunakkan daging buah sebanyak 15-29%. Alat ini terdiri dari
agar mudah terlepas dari biji sebuah selinder (Press Cylinder) yang
sewaktu diremas diaduk dalam berlubang-lubang dan didalam nya
ketel adukan (Digester). terdapat dua buah ulir (screw) yang
Penembah buah (Thresher) berputar berlawanan arah. Massa yang
Buah rebus dari sterilizer diangkat keluar dari digester melalui feed
dengan hoisting crane dan dituang screw (sebagian minyak keluar)
kedalam thresser melalui hopper yang masuk dalam mesin screw untuk
berfungsi untuk menampung buah dikempah lebih lanjut. Minyak yang
rebus, kemudian outtifeeder akan keluar dari feed screw dan mesin
mengatur meluncurnya buah agar tidak screw ditampung dalam talang
masuk sekaligus. Penebahan buah minyak (oil gutter). Untuk
dilakukan dengan membanting buah mempermudah pemisahan dan
dalam drum berputar dengan putaran pengaliran minyak pada feed screw
(23-25 rpm). Buah yang lepas akan dilakukan injeksi uap dan penembahan
masuk kisi-kisi dan ditampung oleh air panas.
fruit conveyor kemudian oleh elevator Pemecahan Ampas Kempa (Caker
didawa kefruit coveyor untuk Breaker Conveyor )
distribusikan ketiap unit-unit digester Ampas press yang masih bercamur biji
oleh distribusi conveyor. Selanjutnya dan berbentuk gumpalan-gumpalan,
buah kosong melalui emty buch dipecah dan dibawah oleh alat
conveyor dibawa keincenerator atau pemecah kempah kepada alat
emty buch hooper untuk dijadikan selanjudnya untuk dipisahkan antara
pupuk. ampas dan biji. Alat ini terdiri dari
pedal-pedal yang diikat pada poros

Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 163


yang berpuar. Kemiringan pedal diatur Pemisahan pertama minyak dengan
sehingga pemecahan gumpalan- slude secara pengendapan dilakukan
gumpalan terjadi dengan sempurna dan didalam tangki pisah ini. Untuk
penguapan air berlangsung dengan memidahkan pemisahan, suhu
0
lancar. Untuk dipertahankan 90-95 C dengan sistym
mempercepat/mempermudah inteksi uap pada ruang pertama.
penguapan air, diberikan pemanasan Minyak yang berada pada lapisan atas
dengan uap, sistem mental. dikutip dengan bantuan skimmir ke
Pemisahan Ampas dan Biji pure oil tank, sedangkan sludge yang
(Depericaper) masih mengandung minyak dialiran ke
Depericaper adalah alat untuk sludge tank.
memisahkan ampas dan biji serta Tangki Masak (Oil Tank)
memisahkan biji dari sisa-sisa serabut Minyak yang telah dipisah pada tangki
yang masih melekat pada biji. Alat ini pemisah ditampung dalam tangki ini
terdiri dari kolom pemisah (separating untuk dipanasin lagi sebelum diolah
columns) dan drum pemoles (polishing lebih lanjut pada sentripusi minyak.
drum). Ampas dan biji dari conveyor Diusahakan tangki ini agar tetap penuh
pemecah ampas dan kempah (caka untuk menjaga agar pemanasan
breaker conveyor ) masuk kedalam berjalan dengan baik. Sistem
kolom pemisah, sistem pemisahan pemanasan dilakukan dengan pipa
terjadi karena hampah udara didalam sipiral yang dialirkan uap dengan
kolom pemisah yang disebabkan oleh tekanan 3 Kg/cm3.
isapan blower. Ampas kering (berat Pemurnian Minyak Oil (Oil Perifier)
jenis kecil) terhisap kedalam siklon Untuk pemurnian minyak yang berasal
ampas (pibre cyclone) dan melalui air dari tanki masakan yang masih
lock masuk kedalam conveyor bahan mengandung air 0,50 0,70 % dan
bakar, sedangkan biji yang berat kotoran 0,10 0,30 % dipergunakan
jenisnya lebih besar jatuh kebawah dan pemisah sentripusi ini, yang berputar
dihantar oleh conveyor kedalam drum antara 5000 6000 rpm. Akibat gaya
pemolis. Drum pemolis berputar sentifugal yang terjadi maka minyak
dengan kecepatan 32rpm. Akibat yang mempunyai berat jenis lebih kecil
adanya putaran ini, terjadi gesekan bergerak kearah poros dan terdorong
yang menyebabkan serabut lepas dari arah keluar oleh sudu-sudu (paring
biji. disc), sedangkan kotoran dan air berat
Saringan Bergeser (Vibrating Screen) jenisnya lebih besar terdorong kearah
Saringan bergeser dipakai untuk ding-ding Bowl. Air keluar, padatan
memisahkan benda-benda padat yang melekat pada ding-ding Bowl yang
terikut minyak kasar. Benda-benda dikeluarkan dengan penyucian.
padat berupa ampas yang disaring pada Penimbunan Minyak dalam tangki
saringan ini dikembalikan ketimbah timbun
buah untuk diproses kembali. Cairan Minyak sawit disimpan dalam tangki
minyak ditampung dalam tangki timbun, setiap hari dilakukan pengujian
minyak kasar (Crude oil tank). mutu minyak sawit. Tangki timbun
Tangki Pemisah (Contuous setting secara Periodic dilakukan pengurusan
tank)

Page 164 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

mengikuti standar prosedur penyucian berputar dengan kecepatan 1000


tangki. 1500 rpm di dalam stator.
Bak Penampung Sledge (Sludge Pit) Pemisahan Inti dan Cangkang
Bak ini dipergunakan untuk (Hydrocylone)
menampung cairan-cairan yang masih Hydrocylone dipakai untuk
mengandung minyak, dari klarifikasi memisahkan inti dalam cangkang yang
dan air kondesat rebusan, kemudian terdapat dalam Cracked mixture
dipopakan dengan Slurry pump ke berdasarkan perbedaan berat jenis.
tangki pengutipan minyak (Sludge Oil Pengeringan Kernel (Karnel Sil)
Recovered Tank) Pengeringan inti/kernel dipakai untuk
Stasiun Pengolah Biji mengeringkan inti yang berasal dari
Stasiun Pengolah Biji adalah Stasiun hydrocyclone sampai kadar air sesuai
akhir untuk pengolahan inti sawit. Biji katentuan ( 7 % ). Pengeringan
dari pemisah biji dan ampas kernel sawit dilakukan secara
(Depericarper) dikirim ke stasiun ini bertingkat, yaitu pada kernel hasil
untuk diperam, dipecah, dipisahkan pemisahan cara basah suhu pada
antara inti dari cangkang. Inti tingkat atas, tengah dan bawah
dikeringkan sampai batas yang berturut-turut 60 700C, 70 800C,
ditentukan, dan cangkang dikirim ke dan 50 600C. Sesudah keluar dari
pusat pembangkit tenaga uap sebagai pengering, inti dibersihkan dari
bahan bakar. kotoran-kotoran halus dengan
Pemeraman Biji (Nut Silo) penghisap debu kemudian inti
Alat ini berfungsi sebagai tempat dimasukkan kedalam bak
pemeraman biji. Biji yang telah keluar penampungan dengan cara peniupan
dari Depericarper perlu diperam agar menggunakan blower.
lebih mudah dipecah dan kernel lekang Gudang Inti (Kernel Storge)
dari cangkang. Pada alat ini kadar air Digunakan untuk menyimpan inti
yang terkandung didalam biji akan (Kernel) yang telah dikeringkan
dikurangi degan cara meniupkan udara sebelun diolah kembali menjad minyak
panas yang dialirkan melalui elemen inti.
panas (Heating Element).
Pemecah Biji (Nut Cracker)
Pemecah biji adalah alat yang dipakai
untuk memecah biji yang telah diperam
dan dikeringkan di dalam silo.
Pemecahan ini terdiri dari rotor yang

Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 165


Gambar.1. Proses pengolahan kelapa sawt

Tinjauan Umum Tentang Udara dan Jika suatu gas atau udara menempati
Blower suatu bejana tertutup maka pada dinding
Udara bejana tersebut akan bekerja suatu gaya.
Seperti diketahui, udara terdiri dari Gaya persatuan luas dinding disebut
campuran gas, secara kasar dapat tekanan.
dikatakan bahwa udara terdiri 1 bagian Hubungan antara tekanan dan volume
Volume Oksigen (O2) dan 4 bagian volume gas dalam proses kompresi dapat di
nitrogen yang bercampur dengan gas-gas uraikan, yaitu : Jika selama kompresi,
yang lain dan juga uap air yang terdapat temperatur gas dijaga tetap (tidak
didalam atmosfir. bertambah panas ) maka pengecilan
Berat jenis gas (termasuk udara) volume mejadi 1/2 kali akan menaikkan
dapat berfariasi tergantung pada tekanan tekanan menjadi 2 kali lipat, jadi secara
dan temperaturnya. Pada kondisi yang umum dapat dikatakan sebagai berikut:
ditetapkan oleh standar industri, udara Jika gas dikompresikan (atau
dengan kondisi ini mepunyai keadaan diekspansikan) pada temperatere tetap,
sebagai berikut: maka tekanannya akan berbanding terbalik
Temperatur : 680F (200c) dengan volumenya. Pernyataan ini disebut
Tekanan mutlak : 760mm.Hg (0,1013 Mpa) dengan hukum boyle dan dapat
Kelembapan relatife : 65% dirumuskan pula sebagai berikut, jika suatu
Berat jenis : 1,204 kg/m3 (11,807 N/m3) gas volume ( V1 ) dan tekanan ( P1 )
Kondisi standar industri ini sering dipakai dimampatkan (atau diakspansi ) pada
untuk menyatakan kondisi isap pada temperatere tetap hingga volumenya
kompresor atau blower.

Page 166 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

menjadi ( V2 ), maka tekanannya akan untuk satu tingkat komposisi dimana


menjadi ( P2 ) dimana: P1.V1 = P2. V2 =tetap prinsip kerjanya sebagai berikut :
Disini tekanan dapat dinyatakan dalam Dengan berputarnya rotor secara
Kgf/ cm2 (atau pa) dan volume dalam m3 serempak, maka udara akan terisap dari
Blower sisi isap, lalu udara tersebit terkurung
Blower menurut defenisi yang didalam rotor dan dinding rumah sebelah
diberikan oleh the Compressed Air kiri dan kanan secara bergantian, udara
institute. Adalah sebuah mesin yang yang dikurung ini didorong terus oleh rotor
memamfatkan udara atau gas oleh gaya sehingga Sampai kesisi luar.
sentrifugal ketekanan akhir yang tidak
melebihi 35 psing (v/in2). sampai 0,70 a. Blower Sentrifugal
kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan Blower Sentrifugal pada dasarnya
yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya terdiri dari satu impeller atau lebih yang
adalah bahwa aliran udara cenderung turun dilengkapi dengan sudu-sudu yang
secara drastis begitu tekanan sistim dipasangkan pada poros yang berputar dan
meningkat, yang dapat merupakan diselubungi dengan sebuah rumah (casing)
kerugian pada sistim pengangkutan bahan seperti pada gambar 2.2. Fluida memasuki
yang tergantung pada volum udara yang secara aksial didekat poros dan mepunyai
mantap. energi potensial yang diberikan oleh sudu-
Oleh karena itu, alat ini sering sudu. Begitu fluida meninggalkan impeller
digunakan untuk penerapan sistim yang pada kecepatan reletif tinggi, fluida
cenderung tidak terjadi penyumbatan. tersebut dikumpulkan kedalam volut atau
Berdasarkan prinsip kerjanya blower dapat satu seri laluan diffuser yang
diklasifikasikan dalam dua bagian yaitu : mentransfortasikan energi kinetik menjadi
1. Positif Displacemen Blower tekanan, sebuah konversi dilakukan fluida
Yang termasuk Positif Displacemen dan dikeluarkan dari mesin tersebut.
Blower adalah blower jenis roots yang
mempunyai dua rotor seperti terlihat pada
gambar 2.1.

Gambar 2. Blower Jenis Roots

Blower jenis roots ini dapat


menghasilkan tekanan sampai 0,8 Kg/cm2

Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 167


Gambar 3. Blower Sentrifugal
Gambar 4. Blower sentrifugal dengan blade
Blower Sentrifugal ini dapat dibagi atas dua
radial
jenis aliran yang dihasilkan yaitu :
a. Aliran Radial
b. Aliran Aksial
Pada blower sentrifugal dengan blade
Gerakan udara/gas dalam mesin ini
( sudu ) radial ini, impeller
adalah gerakan dari arah aksial yang
bergerak dengan kecepatan tertentu
dihasilkan oleh sudu-sudu yang bergerak
sehingga gerakan aliran udara ikut
dan selanjutnya mulai sudu-sudu yang
dipercepat. Pada sisi keluar aliran
dipasang secara radial. Gerakan ini terjadi
diperlambat oleh diffuser, sehingga energi
berdasarkan teori air foil. Aliran udara
kinetik dirubah menjadi tekan. Blower
dipercepat pada sudu-sudu gerak dan
jenis ini biasanya dipakai untuk tekanan
selanjutnya diteruskan oleh sudu-sudu
yang besar, kapasitas sedang dan besar.
yang dipasang radial, sehingga energi
Bentuk konstruksi blower sentrifugal
kinetik dirubah menjadi energi tekanan.
dengan blade radial ini dapat dilihat pada
Blower ini umumnya digunakan untuk
gambar
kapasitas besar dan tekanan kecil.
Seperti halnya konstruksi pompa
aksial, dalam ventilator aksial, rotor
menekan sehingga udara mengalir ke arah

Page 168 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

poros. Rotor terdiri dari sebuah hubungan yang harus ditiupkan blower ketangki
tempat dimana sudu-sudunya dipasang timbunan adalah :
secara radial. mk = 5% x kapasitas olah

Kapasitas Blower
Dalam menghitung sebuah blower
terlebih dahulu harus diketahui jenis fluida
yang dipakai, sehingga perhitungan-
perhitungan dapat diketahui kapasitas
blower, head dan daya blower yang
diperlukan untuk mengalir fluida sesuai
denan perhitungan yang diinginkan.
Perhitungan blower ini adalah untuk
mentransportasikan kernel pada suatu
Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas 45
Ton/Jam (TBS).
Kapasitas Blower ditentukan
berdasarkan massa kernel yang akan
dipindahkan dengan massa udara yang
digunakan untuk memindahkan kernel
tersebut. Dengan menggunakan rumus
kesetimbangan:
mu. .pu = mk..pk
mk . k
m =

.. (Purwono, 2007, hal36)
Dimana:
mu = Massa udara (kapasitas blower)
pu = Massa jenis udara
mk = Kapasitas karnel
pk = Massa jenis karnel
Gambar 5. Blower aksial
Motor Penggerak
Penetapan Spesifikasi Kernel, Blower dan Untuk menggerakkan blower
Motor Penggerak digunakan:
Kapasitas Kernel Motor listrik
Kernel adalah inti dari buah kelapa Motor bakar
sawit yang dijadikan sebagai bahan utama Turbin uap
minyak kelapa sawit dengan kapasitas 45 Daya yang dibutuhkan oleh blower
Ton/Jam hanya 5 % yang menjadi kernel. untuk mengalirkan udara adalah:
Kapasitas kernel (inti) .Q. H
NB =
Kapasitas operasi blower pada PKS 75. B
inti Sawit Asahan Indah Surau Gading,
Rohul adalah 45 TonTBS/Jam, hanya 5% (Ir. Astu pudjanarsa, MT. Prof. Ir.
jumlah tandan buah segar (TBS) yang Djati Nursuhud, MSME, 2006.
menjadi kernel. Maka kapasitas kernel hal122)

Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 169


Dimana :
Y = Berat jenis udara Hv = f .
H = Head blwer (Purwono. 2007, hal25)
Q = Kapasitass blower Dimana:
B = Efesien blower (0,75 f = Koefensi gesek
0,95) L = Panjang pipa
= 0,57 (Diasumsikan) d = Diameter dalam pia
Kecepatan Putaran Motor V = kecepatan aliran
Udara dan gas-gas mempunyai g = percepatan grapitasi
bobot yang ringan, kecepatan Selanjutnya, untuk aliran yang
putaran dapat dibuat lebih laminar dan turbulen terdapat rumus
tinggi dan pada kecepatan berbeda.
putaran yang dipakai untuk Sebagai patokan apakah suatu
memutar blower, dalam aliran itu laminar atau turbelun yang
perhitungan blower ini dipakai bilanagan reynold yaitu:
menggunakan motor listrik
Re =
sebagai penggerak nya.dapat
Dimana:
dicari dengan menggunakan
Re = Bilangan renold
rumus sebagai berikut:
V = kecepatan aliran (m/dit)
n = rpm. D = Diamter pipa (m)
(Ir. Astu pudjanara, MT. Prof. Ir. V = viskositas kinematik
Djati Nursuhud, MSME. 2006. Pada Re < 2300, airan bersifat laminar
hal160) Pada Re > 4000, aliran bersifat tutbulen
Dimana: Pada Re = 2300 4000, terdapat daerah
F = Frekuensi listrik transisi dimana aliran dapat bersifat
P = Jumlah Kutup laminar atau turbulen, tergantung pada
kondisi pipa dan aliran.
Kecepatan udara (1) Aliran laminar
Q Dalam hal ini laminar, koefisien
Dimana : V = .. (Purwono. 2007, hal 37) kerugian gesek untuk pipa (f)
A
V = Kecepatan udara (m/det) dapat dinyatakan dengan:
Q = Kapasitas aliran udara
f= ....(Purwono. 2007, hal 26)
= 0,998 m3/det
A = Luas penampang pipa
(2) Aliran Turbulen
Untuk menghitung kerugian
Head tinggi tekan blower gesek dalam pipa pada turbulen
Head blower didasarkan dari
terdapat berbagai rumus enpiris.
besarnya kerugian-kerugian instalasi serta
Perhitungan dengan formula
kerugian pada blower itu sendiri.
Darcy :
a. Head kecepatan ( hv )
Kerugian ini merupakan akibat F = 0,020+ .
kecepatan udara yang mengalr (Purwono. 2007, hal26)
didalam pipa, yang besarnya
adalah:

Page 170 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

Dimana: e. Head kecepatan keluar


d = diameter dalam pipa (m)
b. Kerugian akibat belokan (hs) Besarnya head kecepatan keluar
Kerugian ini merupakan kerugian (Hdy)
yang disebabkan oleh adanya
pembekokan pipa. Kerugian karena Hdy = ....... (Purwono. 2007, hal28)
adanya fitting dicari dengn rumus: f. Head Total blower
Head total bower ditentukan dengan
hs = N1 x f x rumus:
(Purwono. 2007, hal27) V2
H = Hs+ h+ hf
Dimana : 2.g
hs = Kerugian akibat belokan (Purwono. 2007, hal28)
n1 = Jumlah belokan
f = Koefisien kerugian pada
belokan
Harga f ini dapat ditentukan denga METODOLOGI
persamaan:
Tempat dan waktu pelaksanaan Tugas
[
f = 0,131+1,847 ]( )
X 0,5
Akhir
Adapun yang menjadi tempat
(Purwono 2007, hal27)
penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini
Dimana:
adalah PT. SAWIT ASAHAN INDAH (PT.
d = dia meter dalam pipa (m)
SAI) kebun Surau Gading Kecamatan Rambah
r = jari-jari lengkung sumbuh
Samo Kabupaten Rokan Hulu, Pada tanggal 13
belokan (m)
juni 2010.
Q = sudut belokan
C Orifis dalam pipa
1. Survey dan Wawancara
Kerugian head dalam pipa, akibat
Survey adalah langsung ke lapangan
adanya pengecilan dalam pipa, yang daapat
dan wawancara dengan Narasumbar. Adapun
dicari dalam rumus:
narasumber yang dimaksud adalah:
Hf = f. . (Purwono. 2007, hal28) 1. Assisten Maintenance
2. Mandor mekanik
D Head perbedaan tekanan 3. karyawan pabrik
Head ini timbul akibat adanya Dari hasil survay lapangan akan diperoleh
perbedaan tekanan pada permukaan blower data.
dan tinggi bak penampungan dapat ditentukan
dengan rumus: 2. Pengambilan Data
5. 256 Metode pengambilan data yang penulis
0,006 x h
Pa 10,33.1 gunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini
288 yaitu dengan melakukan survay langsung ke
(Purwono. 2007, hal28) lapangan dan wawancara langsung dengan
Dimana: Narasumber. Adapun data yang didapat adalah
Pa = Tekanan atmosfir standar (mH2O) sebagai berikut:
H = Ketinggian permukaan Dimana data-data yang telah kita dapat
h1 = ketinggian blower sebagai mana yang tertera di Tijauan Pustaka.
h2 = Ketinggian bak penampungan

Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 171


3. Analisa Data 1. Head Kecepatan (hv).
Analisa data adalah Memeriksa data- 2. Kerugian karena adanya
data dimana apabila data yang kurang benar sambungan flange(Hfi).
atau kurang jelas kita harus mengambil data 3. Kerugian akibat belokan (hs).
lagi, dimana kita harus survay lagi. 4. Kerugian akibat adanya Orofis.
5. Head perbedaan tekanan.
4. Hasil dan Pembahasan 6. Head kecepatan keluar.
Dimana hasil dan pembahasan Putaran spesifikasi blower.
dilakukan proses perhitungan dari data- Pemilihan jenis impeller.
data dibawah ini adalah sebagai berikut: Motor penggerak.
Kapasitas Kernel. System transmisi.
Kapasitas Blower. Spesifikasi blower.
Kecepatan Udara.
Head Ketinggian Blower.

5. Flow Chart
START

SURVAY

DATA

Tidak LENGKAP

Ya

ANALISA DATA

HASIL DAN Kurang


PEMBAHASAN sesuai
Lebih baik
Ya
Sesuai
KESIMPULAN

SELESAI

Page 172 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

PEMBAHASAN 0,00156m3 / det .708kg / m3


=
1,135kg / m3
Kapasitas Karnel (Inti) = 0,998m3 / det
Kapasitas operasi blower pada PKS
Jadi kapasitas udara blower untuk meniupkan
SAI Sawit Asahan Indah, Disura Gading
kernel dan hydroclone ke tangki timbunan
adalah 45 Ton TBS/Jam, hanya 5 % jumlah
adalah sebesar 0,998 m3/det.
tandan buah segar ( TBS ) yang menjadi
Kecepatan Udara
kernel. Maka kapasitas kernel yang harus
Kecepatan udara meniupkan atau
ditiupkan Blower ketangki timbun adalah :
menekan kernel ke tangki penampungan
MK 5% x kapasitasolah
ditentukan dengan menggunakan persamaan
5
x 45Ton / jam kontinuitas :
100
Q
1,5 ton / jam Dimana : v
A
1,129kg / det V = Kecepatan udara (m/det)
Q = Kapasitas aliran udara
Kapasitas Blower = 0,998 m3/det
Kapasitas Blower ditentukan A = Luas penampang pipa
berdasarkan massa kernel yang akan
= .d 2
dipindahkan dengan massa udara yang 4
digunakan untuk memindahkan kernel d = Diameter pipa
tersebut. Dengan menggunakan rumus Dalam pemilihan pipa harus
kesetimbangan : dipertimbangkan terhadap kondisi pemakaian
mu . u = mk . k pipa dilapangan. Untuk diameter pipa 8 inchi,
Dimana : dari table stain less steel pipe, schedule 80
mu = Massa udara (kapasitas (Standart Weight) didapat dimensi sebagai
blower) berikut :
u = Massa jenis udara Diameter luar (dout ) = 577 Inchi
= 1, 135 kg/m3 (table 4.1) Diameter dalam ( din ) = 537 Inchi
mk = Kapasitas karnel/inti = 13,64 m
sawit Ketebalan = 40 Inchi
= 1,129 kg/det = 0,004 m
1 Maka :
= 1,129 . m3 / det
708 0,998m3
= 0,00156 m3/det V

k = massa jenis karnel . (13,64 m)2
= 0.37
Jadi 4
kecepatan udara yang
= 708 kg/m3 (Dry karnel)
direncanakan untuk menghantar kernel ke
= 820 kg/m3 (Wet karnel)
tangki penampungan V = 0,37m/det.
(Hasil survei dilapangan)
= 708 kg/m3
Head Tinggi Tekan Blower
(direncanakan)
Head Blower didasarkan dari besarnya
Maka :
kerugian-kerugian instalasi serta kerugian
mk . k
m = pada Blower itu sendiri.

Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 173


1. Head Kecepatan (hv) = Viskositas kinemetik udara
Kerugian akibat kecepatan udara yang = 1,672 X 10-3/det ( table 4.1 )
mengalir didalam pipa, yang besarnya Kekentalan
Suhu Rapat Kekentalan Kinetik
ditentukan dari pers (3.2) : 3 dinamik
C (F) Kg/m3 m /det
pa det
l v2
hv
Dimana : f . . -17,8 (0) 1,382 1,171 X 10 -3
1,57 X 10-3
d 2g -6,7 (20) 1,326 1,263 1,68
f = Koefiisien gesek + 4,4 (40) 1,274 1,356 1,73
L = Panjang pipa 15,6 (60) 1,222 1,468 1,79
d = Diameter dalam pipa 20,0 (68) 1,202 1,486 1,80
= 13,64 m 26,7 (80) 1,176 1,570 1,84
V = Kecepatan aliran 37,8 (100) 1,135 1,672 1,90
-3
48,9 (120) 1,109 1,756 X 10 1,95 X 10-3
= 0,37 m/det
Tabel 4.1 sifat-sifat udara pada tekanan
g = Percepatan gravitasi
atmosfir
= 9,81 m/det
Maka :
Untuk memperoleh harga koefisien
gesek terlebih dahulu dihitung besar 0,37 m / det . 13,64 m
Re
bilangan Reynold ( Re ) dari pers (3.3) 1,672 x 103 m2 / det
V.d = 3,018 (Aliran la min ar)
Re =

Dalam hal ini aliran laminar,
Dimana :
koefisien gesek untuk pipa (f) ditentukan
V = Kecepatan aliran udara
dengan menggunakan rumus ( lit. 2, hal.
= 0,37 m/det
29) 17,723
d = Diameter dalam pipa f 0,020
= 13,64 m d
17,723
0,020
13,63
1,319

Blower Tanki

Gambar 4.1 Instalasi Perpipaan

Page 174 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

Panjang pipa miring ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

9m
0
42

14 m
2 2 2
L = 14 + 450
= 196 + 202500
2
L = 202696
L = 202696m2
= 450.2m
Jadi panjang pipa seluruhnya adalah = (0,37 m / det)2
(450.2+2700)m = 32m Hfl = 0,2 .
2 . 9,81m / det 2
Maka :
=0,013
32m.(0,37m / det)2 3. Kerugian akibat Belokan (hs)
hv = 0,024.
13,64m.2.9,81m / det Kerugian ini merupakan kerugian
= 0,003m yang disebabkan oleh adanya
2. Kerugian karena adanya sambungan pembengkokan pipa ditentukan:
flange (Hfl) v2
Kerugian ini ditentukan denngan rumus hs n x f x
2g
(3.8) :
Dimana :
Dimana:
Hs = Kerugian akibat belokan
F = kerugian gesek pada flange
n1 = Jumlah belokan 420
= 0.2
f = Koefesien akibat belokan
(table 4.2)

Q 5o 10o 15o 22,5o 30o 45o 60o 90o


Halus 0.016 0.034 0.042 0.066 0.130 0.236 0.471 1.129
f
Kasar 0.024 0.44 0.062 0.154 0.165 0.320 0.684 1.265
Tabel 4.2 Koefisien kerugian pada belokan

15 42 22,5
0,042 F 0,066
Tabel 4.3 interpolasi
Dengan menggunakan persamaan (0,37 m / det)2
interpolasi maka nilai f untuk belokan 42o Hs = 0,049 .
2.9,81m / det 2
dapat diketahui
= 0,025 m
42 15
f = 0,042 + x 3,6 0,024 4. Kerugian Akibat Adanya Orofis
22,5 15 Head kerugian akibat adanya
= 0,042 + (0,333 X 0,024) pengecilan orofis ditentukan dengan
= 0,049 menggunakan:
Maka : v2
Hf = f.
2.g
Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 175
(Dc/D 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

F 226 47,8 17,5 7,8 3,75 1,80 0,80 0,29 0,06 0

Tabel 4.4 Koefisien kerugian pada orofis dalam pipa

Diameter pipa = 0,305 P2 =


Diameter dalam pipa = 13,64 5 , 256
0,0065x 4,500
Jadi : 10,33. 1
Dc (0,122m) 288
0,4 = 10,3 mH2O
Dc 0,305m
Sehingga head perbedaan tekanan Hp
Tabel koefisien kerugian pada orifis pipa
adalah :
(f) = 0,80
Maka : Hp = P2 P1
(0,37 m / s) 2 = 10,3 10,33
hf 0,80 = - 0,03 m
2.9,81m / s 2
6. Head kecepatan keluar
= 0,056 m
Besarnya head kecepatan keluar Hd y
Hd = V2g
2
5. Head perbedaan tekanan
y
Head ini timbul disebabkan adanya
perbedaan tekanan pada permukaan
=
0,37 m / s2
Blower dengan tinggi permukaan Bak 2.9,81m / s 2
penampungan.
5. 256
= 0,07 m
0,0065x h
Pa 10,33.1 Maka head total operasi blower H oB
288
adalah :
Dimana :
H oB = hv + Hf1 + hs + hf + Hp
Pa = Tekanan atmosfir standar
m H 2O + Hdy
= (
h = Ketinggian permukaan 0,003+0,013+0,025+0,050+0,03+0,07 ) m
h1 = Ketinggian Blower = 0,166 m
= 1405m Namun dalam, head Blower yang
h2 = Ketinggian Bak diperlukan harus lebih besar dari head
penampungan perhitunngan secara teoritis. Dimana hal
= 450 m ini dibuat untuk mengatasi hal-hal lain
Menurur skets lokasi perencanaan, didalam pengoperasian seperti :
maka perbedaan tekanan pada permukaan Perhitungan yang kurang teliti, dalam
blower dan bak penampungan adalah : pendekatan perhitungan head Blower
5 , 256 secara teoritis.
0,0065x 3
P1 = 10,33. 1
288 Pemilihan harga-harga yang kuranng
akurat.
= 10,33 mH2O
Dan lain-lain.

Page 176 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

Pada umumnya head ditambah sekitar = 0,033 m


( 10 20%) dari head Blower secara = 0,108 ft
teoritis sebagai faktor keamanan. Dalam Sehingga diperoleh :
hal ini dipilih 20% dengan pertimbangan 1450. 5866,80,5
sebelumnya, sehingga besarnya head ns =
01080,75
Blower yang direncanakan adalah : = 510,8Rpm
20 511Rpm
HB = 0,166 m + x 0,166
100
=0,033 m. Penutupan Jenis Impeller
Dalam hal ini direncakan HB = 0,033 m. Setelah diketahui putaran spesifiknya
maka dari tabel 4.4 akan diperoleh jenis
Pemilihan Jenis Blower impeller yanng akan digunakan.
Pemilihan suatu blower didasarkan pada
beberapa pertimbanngan yaitu : Tipe Radial Ns 500 - 3000
Kapasitas Tipe Prancis Ns 1500 - 4000
Perbandingan tekanan Tipe Mixad Ns 4500 - 8000
Perawatan yang relativa murah Tipe Ns Diatas 8000
Biaya awal Popeller
Berdasarkan data perhitungan Tabel 4.5 Tipe tipe Impeller
blower dimana kapasitas masih tergolonng Dari perhitungan diatas didapat harga
sedang, maka dipili blower sentrifugal karena ns = 511 untuk menentukan jenis impeller
disamping blower tersebut dapat memenuhi yang digunakan, maka dari perhitungan diatas
kapasitas dan perbandingan tekanan dan juga dapat diketahui jenis impeller yang digunakan
inisial cost serta perawatan yang murah yaitu tipe Radial.
disampinng kenyataan bahwa konstruksinya
lebih sederhana dibandingkan dengan type Motor Penggerak
blower displacement. Untuk menggerakkan blower
digunakan :
Putaran Spesifik blower Motor listrik
Putaran spesifik adalah putaran dari Motor bakar
blower yanng sama geometrinya bila Turbin uap
memindahkan fluida sebanyak 1 gpm. Dengan Dalam perhitungan ini motor penggerak
total head 1 ft pada efisiensi maksimum yang blower yang digunakan adalah elektro motor
disimbolkan dengan ns. dengan pertimbangan sebagi berikut :
n . 12 Konstruksinya sederhana dan relative
Ns =
H 43 kecil sehingga mudah menempatkan.
Dimana : Tidak menimbulkan bising dan polusi
ns = Putaran spesifik pada Tidak membutuhkan pondasi,
impeller pengawasan, dan prawatan yang
Q = Kapasitas blower relative kecil.
= 0,998 m3/det Daya yang dibutuhkan oleh blower untuk
= 5866,8 gpm mengalirkan udara afalah :
n = Putaran elektro motor .Q. H
NB =
= 1450rpm 75. B
H = Head blower

Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 177


Dimana : Type Blower :
= Berat jenis udara Blower Sentrifugal
= 1,135 kg/m3 Putaran spesifik :
H = Head blower 511
= 0,033m Jenis Impeller :
Q = Kapasitas blower Tipe Radial
= 0,998 m3/det Motor penggerak :
B = Efisiensi blower (0,75 : 0,95) Motor listrik
= 0,75 (diasumsikan) Daya dan putaran motor penggerak :
Maka daya blower dapat dihitung : 1450 rpm
1,135x0,998x0,033 Daya motor :
NB =
75 X 0,75 20 hp
= 0,00067 hp Sistim sambungan :
= 0.050 kg.m/det Dikopel langsung
Daya yang disuplai oleh motor
penggerak adalah : PENUTUP
Ne = (1,1 s/d 1,2
= (1.1 s/d 1,2)0,0050 Kesimpulan
= (19 s/d 20)hp Adapun kesimpulan yang didapat
Maka daya motor penggerak ( Ne = perhitungan kapasitas blower untuk
20hp) transportasi kernel pada suatu pabrik kelapa
sawit dengan kapasitas 45 Ton (TBS)/Jam
Sistem Transmisi adalah sebagaiberikut:
Pada transmisi untuk motor penggerak 1. Perhitung kapasitas blower sebesar
dapat dikopel langsung dengan pertimbangan 20 Hp dengan putaran sebesar
hal-hal sebagai berikut: 1450 rpm
1. Untuk menghindari terjadinya slip, 2. Perhitung panjang pipa
karena blower ini beroperasi pada 3. Perhitungan daya motor
pabrik kelapa sawit dan banyak
terdapat minyak sawit. Saran
2. Agar didapatkan putaran yang sama Dari perhitungan kapasitas blower
antara motor penggerak dengan blower untuk transportasi kernel pada suatu pabrik
3. Konstruksi lebih sederhana jika kelapa sawit dengan kapsitas 45 ton TBS/Jam,
dibandingkan dengan menggunakan saran penulis adalah:
sistem belt 1. Dalam perhitungan sebauh mesin
4. Tingkat kebisingan yang ditimbulkan dibutuhkan ketelitian mulai dari
relative kecil pemilihan bahan dan referensi yang
digunakan.
Spesifikasi Perhitungan Blower 2. Kapasitas yang dihitung ini lebih
Dari perhitungan terdahulu didapat dikembangkan lagi dengan metode dan
spesifikasi perencanaan sebagai berikut : tegnologi yang moderen.
Kapasitas Blower : 3. Dengan demikian keterbatasan yang
3
0,998 m /det kita hadapi dapat kita maklumi. Untuk
Head Blower : itu penulis mengharapkan kritik dan
0.033 m saran-saran yang sifatnya membangun
Page 178 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013
Analisa penggunaan blower memindahkan kernel

demi keserpurnaan perhitungan ini, dan


harapan penulis semoga buku ini
dengan segala kekurangannya dapat
bermanfaat kepada rekan-rekan
mahasiswa dan khalayak yang berminat
pada studi mesin-mesin fluida
umumnya dan blower khususnya.

DAFTAR PUTAKA

Purwono. Perencanaan blower


Untransportasi Carnel Pada
Suatu Pabrik Kelapa Sawit
Dengan Kapasitas 30 Ton
TBS/Jam. Universitas Islam Riau.
2007

Ir.Astu Putjanarsa,MT. Prof.Ir. Djati Nirsahud,


MSME. Mesin Konversi Energi.
Andi Yogyakarta. 2006

Sidik, Hasbi. Perencanaan Mesin


Penghancur Jagung Dengan
sistim Kerja Blander. Program
Studi DIII Tekni Mesin Politeknik
Pasir Pangaraian 2009.

Raswari. Sistim Pemipaan

PT. Sawit Asahan Indah, Data.

Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 179


.

Page 180 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai