PENDAHULUAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Secara istilah, budaya adalah hasil cipta karsa manusia yang dihasilkan melalui
Wujud dari kebudayaan ini adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain.
kehidupan bermasyarakat.
Berdasarakan latar belakang tersebut di atas, maka setidaknya ada beberapa masalah yang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Pengertian ISBD
ISBD merupakan sebagai program umum yang bersifat mengantar mahasiswa yamg
individu untuk menempatkan diri sebagai anggota masuyarakat yang tidak terpisahkan dari
ISBD juga merupakan sebagai integrasi dari ISD dan IBD yang memberikan dasar-dasar
pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji
masalah sosial, kemanusian, dan budaya. Pendekatan ISBD juga merupakan akan memperluas
pandangan bahwa masalah sosial, kemanusian, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut
pandang. Dengan wawasan sehingga mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan yang
Problematika kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang merupakan harta
yang turun temurun dari nenek moyang kita, dapat kita pertahankan kelestariannya. Tapi
perkembangan jaman tidak dapat dibendung, seiring dengan berjalanya waktu, maka kelestarian
kebudayaan tersebut harus dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan
identitas bangsa. Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi
bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain. Problematika kebudayaan sangat
berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan merupkan jati diri bangsa, bila itu hilang maka
dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu
bagaimanapun juga caranya kita harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan.
Mulailah dengan mencintai kebudayaan daerah, dan serukan dalam hati yaitu: Aku Cinta
Indonesia.
Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah bentuk jama dari Budi dan Daya yang berarti Cinta, kasra, dan rasa. Kata
budaya sebenarnya berasal dari bahasa sansekerta Budaya yaitu bentuk jama dari kata Budhi yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa inggris, kata budaya berasal dari kata Culture, dalam bahasa
Latin berasal dari kata Colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan,
Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti Culture, yaitu sebagai segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Dengan demikian dapat di simpulkan
bahwa kebudayaaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material
maupun non-material. Sebagian besar ahli yang mengartikan kebudayaan seperti ini kemungkinan
besar sangat di pengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu suatu teori yang menyatakan
bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih
konpleks.
Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang berbeda-beda
menghasilkan keragaman kebudayaan. Tiap persekutuan hidup manusian (masyarakat, suku, atau
bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda dengan kebudayaan kelompok lain.
Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan menjadi pembeda dengan
kelompok lain. Dengan demikian, kebudayaan merupakan identitas dari persekutuan hidup
manusia.
Dalam rangka memenuhi hidupnya manusia akan berinteraksi dengan manusia lain,
masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain, demikian pula terjadi hubungan antar
persekutuan hidup manusiadari waktu ke waktu dan terus berlangsung sepanjang kehidupan
manusia. Kebudayaan yang ada ikut pula mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan
hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya
sesama,masyarakat dengan masyarakat lain yang terjadi antar persekutuan hidup manusia
sepanjang hidup manusia. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya tentang
kebudayaan yaitu :
generasi
2. Perubahan kebudayaan yaitu perubahan yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara unsur-unsur
budaya
3. Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaa dari suatu
kelompok ke kelompok yang lain atau dari masyarakat ke masyarakat yang lain.
Pewarisan kebudayaan
vertical artinya budaya diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya untuk
pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan
sistem norma, adat, dan peraturan hidup dalam kebudayaan. Proses enkulturasi di mulai sejak dini,
yaitu masa kanak-kanak, bermulai dari lingkungan keluarga, teman-teman sepermainan, dan
masyarakat luas. Sosialisasi atau proses pemasyarakatan adalah individu menyesuaikan diri
Dalam hal pewarisan budaya bisa muncul masalah antara lain: sesuai atau tidaknya budaya
barisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima
terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan
budaya warisan.
Dalam suatu khusus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan
oleh generasi pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup
generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya baru yang diterima
sekarang ini.
Perubahan kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya katidaksesuaian
di antara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang fungsinya tidak
serasi bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan mencakup banyak aspek, baik bentuk, sifat
perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah, antara lain perubahan akan
merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regres (kemunduran) bukan progres (kemajuan);
perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi,
Penyebaran kebudayaan
Penyebaran kebudayaan atau difuusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari
suatu kelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat ke masyarakat lain. Kebudayaan
kelompok masyarakat di suatu wilayah bisa menyebar ke masyarakat wilayah lain. Misalnya,
kebudayaan dari masyarakat barat (Negara-Negara Eropa) masuk dan mempengaruhi kebudayaan
timur (bangsa Asia dsan Afrika). Globalisasi budaya bisa dikatakan pula sebagai penyebaran suatu
Pertama, aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan
individual. Kebudayaan barat yang masuk ke dunia timur pada abad ke-19 tidak masuk secara
keseluruhan. Dunia timur tidak mengambil budaya barat secara keseluruhan, tetapi unsur tertentu,
yaitu teknologi. Teknologi merupakan unsur yang paling mudah di serap. Industrialisasi di Negara-
Kedua, kekuatan menermbus suatu buda bebanding terbalik dengan nilainya. Makin tinggi
dan dalam aspek budayanya, makin sulit untuk diterima. Contoh religi adalah lapis dalam dari
budaya. Religi orang barat (Kristen) sulit di terima oleh orang timur dibanding teknologinya.
Alasannya, religi merupakan lapisan budaya yang paling dalam dan tinggi, sedangkan teknologi
teknologi asing yang diadopsi akan membawa masuk pula nilai budaya asing melalui orang-orang
Keempat, aspek atau unsur budaya yang ditanah asalnya tidak berbahaya, bisa menjadi
berbahaya bagi masyarakat yang di datangi. Dalam hal ini, Toynbee memberikan contoh
nasionalisme. Nasionalisme sebagai hasil evolusi sosial budaya yang menjadi sebab tumbuhnya
Negara-negara nasional di Eropa abad ke-19 justru memecah belah system kenegaraan di dunia
kehilangan nilai-nilai budaya local sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh
globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya
nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dapat negatif bagi perilaku sebagian masyarakat
Indonesia. Misalnya, pola hidup konsumtif, hedonism, pragmatis, dan individualistic. Akibatnya,
nilai budaya bangsa seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari
masyarakat Indonesia.
Pada dasarnya, divusi merupakan bentuk kontak antar kebudayaan. Selain difusi, kontak
kebudayaan dapat pula berupa akulturasi dan asimilasi. Akulturasi berarti pertemuan antara dua
kebudayaan atau lebih yang berbeda. Akulturasi merupakan kontak antar kebudayaan, namun
kebudayaan yang bertemu. Asimilasi terjadi karna proses yang berlangsung lama dan intensiif
antara mereka yang berlainan latar belakang ras, suku, bangsa, dan kebudayaan. Pada umumnya,
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sitem kepercayaan. Keterkaitan
orang jawa terhadap tanah yang mereka tempati secara turun-temurun di yakini sebagai peberi
berkah kehidupan. Mereka enggan meninggalakan kampong halamannya atau beralih pola hidup
2. Hambatan budaya berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang. Hambatan budaya
yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologo atau kejiwaan. Upaya untuk
mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam banyak mengalami
kesulitan. Hal ini di sebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa di tempat yamg baru
hidup mereka lebih sengsara di bandingkan dengan hidup mereka di tempat yang lama.
4. Masyrakat yang tersaing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luas. Masyarakat daerah-
daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat luas, karena pengetahuan serba
menganggap rendah suku budaya lain. Sikap ini akan mudah memicu timbulnya kasus-kasus sara.
Sikap tradisionalisme
menganggap hal-hal baru itu merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara
turun-temurun.
Perkembangan IPTEK sebagai hasil kebudayaan, sering kali disalah gunakan oleh
manusia, sebagai contoh: Nuklir dan Bom di buat justru untuk saling menyakiti bahkan saling
membunuh bukan untuk melestarikan generasi. Dan obat-obatan diciptakan dalam salah gunakan
lain-lain. Kebudayaan itu memiliki jiwa, ibarat manusia hidup yang dinamis dan tidak statis. Selain
kebudaaan itu hidup, kebudayaan pun dapat terkena kematian. Kematian kebudayaan terjadi
karena manusia yang dulu hidup di dalam sebuah kebudayaan, meninggalkan baik secara sadar
atau tidak kebudayaan itu, biasanya, karena ketertarikan kepada kebudayaan lain.Manusia adalah
Problematika;
di Indonesia, Barat yang sering diposisikan sebagai pihak superior dan kebudayaan daerah di
Indonesia sebagai pihak inferior.Rendah diri ini disebabkan oleh penjajahan, kerusakan perilaku
masyarakat Indonesia, dan pencitraan yang kuat dari media tentang keunggulan kebudayaan Barat.
Namun, dari beberapa sebab tersebut, yang terus terjadi hingga saat ini dan yang paling mendasar
adalah pencitraan. Dikatakan mendasar karena pada saat penjajahan pun sudah terjadi pencitraan
tersebut.
Ungkapan khusus seperti, ilmiah, keren, funky, dan gaul adalah ungkapan yang menujukkan
kondisi rendah diri. Ungkapan-ungkapan tersebut seringkali dilekatkan kepada kebudayaan Barat,
sedangkan kebudayaan daerah di Indonesia, sepertinya jauh dari ungkapanungkapan tersebut. Hal
ini memang tidak sepenuhnya bermasalah, karena Barat memang memiliki keunggulan dalam
bidang-bidang tertentu, seperti sains. Namun, penilaian kebudayaan Barat lebih superior dan
kemudian fenomena masyarakat Indonesia meninggalkan kebudayaan yang sudah lama dihidupi,
tentu menjadi suatu masalah. Kebudayaan daerah di Indonesia ditingglakan hanya karena
dicitrakan tidak ilmiah, keren dan sebagainya. Padahal, mulai disadari bahwa kebudayaan daerah
di Indonesia memiliki keunggulanmulai dari pandangan tentang alam hingga pranata sosial. Dan
juga masyarakat Barat mulai menyadari kekurangan kebudayaan mereka sendiri-yang terlihat
lewat gairah dan ketertarikan kebudayaan Timur sebagai penawar kegelisahan mereka.
Secara singkat, dapat dikatakan permasalahan ini muncul karena pencitraan dan harus juga
diselesaikan dengan pencitraan. Sudah saatnya kita melihat bahwa kebudayaan Indonesia memiliki
kesejajaran dengan kebudayaan Barat, hanya saja kebudayaan Indonesia kurang dicitrakan dan
kurang dikenali oleh sebagian masyarakat Indonesia yang hidup mulai masa 70-an. Tentu, usaha
untuk mengenali kebudayaan Indonesia adalah tugas yang diemban oleh setiap warga negara
Indonesia.Pengenalan ini merupakan salah satu modal untuk memiliki dan mengembangkan
kebudayaan Indonesia. Minimnya pengenalan ini, merupakan salah satu faktor yang membuat
kebudayaan, adalah hal yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Jangan tinggalkan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
mengebangkan pola pikir dan pola hidup dalam masyarakat. Di Negara kita, Indonesia juga sering
di jumpai hal-hal yang menghambat atau hal-ahal yang berkaitan dengan problematika
kebudayaan.
3.2. Saran
Marilah kita menjaga dan melestarikan kebudayaan kita sehingga apa yang menjadi milik
kita tidak di a mbil alih oleh Negara lain, karna apa yang menjadi milik kita harus kita jaga dengan
sepenuhnya, jangan setelah di ambil alih oleh Negara lain kita baru bertindak.
DAFTAR PUSTAKA
Puturistik (2010).problematika
kebudayaan.from http://puturistik.blogspot.com/2 010/06/problematika kebudayaan.html?m=1
15 oktober 2012