7968 16441 1 PB PDF
7968 16441 1 PB PDF
Abstrak :Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara
bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya. Mobilisasi dini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
kesembuhan.perawat sebagai penolong membantu klien sebagai orang yang membutuhkan
pertolongan, untuk mencapai tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar manusia. Peran
perawat sebagai pendidik dalam keperawatan, perawat mampu berperan dalam mendidik
individu, keluarga dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya. Peran ini berupa penyuluhan kepada klien, maupun bentuk desiminasi ilmu pada
peserta didik keperawatan. Untuk berperilaku sehat diperlukan pengetahuan, motivasi dan
ketrampilan.Tujuan untuk Menganalisis Hubungan motivasi perawat dengan kemampuan
mobilisasi pasien post operasi di ruangan Melati RS. Tk. III R.W Mongisidi Manado.
Desain Penelitian: dekriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dan teknik
pengambilan sampel dengan cara total sampling berjumlah 30 sampel. Hasil penelitian:
Menggunakan uji Chi-Square pada Fisher exact dengan tingkat kemaknaan = 0,05 atau
95% didapatkan nilai P= 0,003. Kesimpulan yaitu ada hubungan motivasi perawat dengan
kemampuan mobilisasi pasien post operasi sectio caesarea di ruangan Melati RS. TK. III.
R.W Mongisidi Manado. Saran : Lebih ditingkatkan lagi motivasi yang dilakukan oleh
perawat sehingga mobilisasi post operasi sectio caesarea dapat dilakukan dengan baik.
Kata kunci : Motivasi perawat, mobilisasi, sectio caesarea
1
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015
2
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015
3
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015
kebutuhan dan tujuan akhir dari siklus khusus penurunan fundus uteri dan
motivasi. penyembuhan luka operasi. Penelitian
Motivasi yang diberikan merupakan Sumartinah dkk tahun 2014 tentang
rangsangan, dorongan atau penggerak hubungan mobilisasi dini dan kadar
terjadinya suatu tingkah laku dalam hemoglobin terhadap penyembuhan luka
mencapai suatu tujuan. Untuk berperilaku operasi sectio caesarea di Semarang hasil
sehat, diperlukan pengetahuan yang tepat, penelitian ini menunjukan ada hubungan
motivasi dan ketrampilan untuk mobilisasi dan kadar Hemoglobin ibu post
berperilaku. Karena pada dasarnya manusia operasi terhadap penyembuhan luka post
tidak menyukai keadaan yang tidak operasi sectio caesarea di RS. Panti Wilasa
seimbang, maka ia berusaha membuat Semarang dengan p= 0,004.
seimbang dengan mencari pengetahuan Penelitian Prastya 2013 tentang
baru yang sejalan dengan perilakunya atau pengaruh mobilisasi miring kanan miring
mengubah perilakunya agar sejalan dengan kiri terhadap pencegahan konstipasi pada
pengetahuan (Notoatmojo, 2010). pasien stroke infark dengan tirah baring
Mobilisasi merupakan aktivitas yang lama memperoleh tidak terjadi peningkatan
dilakukan oleh pasien mulai dari gerakan peristaltik usus dan rectal toucher sebelum
sederhana sampai gerakan yang kompleks. mobilisasi miring kanan dan miring kiri
Mobilisasi sangat bermanfaat bagi pasien, tetapi setelah mobilisasi diketahui adanya
dengan melakukan mobilisasi sedini peningkatan.
mungkin dapat mempercepat penyembuhan Penelitian yang dilakukan oleh
bagi pasien. Hal ini dibuktikan oleh Rustianawati dkk 2013 tentang efektifitas
penelitian yang dilakukan oleh Christina ambulasi dini terhadap penurunan intensitas
dan Kristanti 2012 yaitu Mobilisasi dini nyeri pada pasien post operasi laparatomi di
berhubungan dengan peningkatan RSUD Kudus menunjukan terdapat
kesembuhan luka pada pasien post operasi perbedaan intensitas nyeri rata-rata pada
sectio caesarea yang diperoleh hubungan pada hari ke I, II dan III antara kelompok
yang bermakna antara mobilisasi dengan eksperimen yang melakukan ambulasi dini
peningkatan kesembuhan luka. dan kelompok kontrol yang tidak
Dalam buku yang ditulis oleh melakukan ambulasi dini.
Nurjanah, 2013 mengatakan bahwa dengan Pada penelitian yang dilakukan oleh
bergerak, otot- otot perut dan panggul akan peneliti di ruangan Melati RS. Tk.III R.W
kembali normal sehingga otot perutnya Mongisidi Manado, diperoleh kesenjangan
menjadi kuat kembali dan dapat antara motivasi dengan mobilisasi yaitu 2
mengurangi rasa sakit. Dengan demikian responden (9,5%) termotivasi tapi tidak
ibu merasa sehat dan membantu mampu melakukan mobilisasi dan masih
memperoleh kekuatan dan mempercepat ada responden yang tidak termotivasi tetapi
kesembuhan. mampu melakukan mobilisasi yaitu 3
Menurut Manuaba 2009, manfaat responden (33,3%) serta tidak termotivasi
mobilisasi dini antara lain: memperlancar dan tidak mampu melakukan mobilisasi 6
pengeluaran lokia, mengurangi infeksi responden (66,7%). Kemampuan mobilisasi
perineum, memperlancar fungsi alat berbeda disetiap individu.
gastrointestinal dan alat perkemihan serta Menurut peneliti, setiap perubahan
meningkatkan kelancaran peredaran darah, perilaku seseorang dipengaruhi oleh
sehingga menpercepat fungsi asi dan berbagai faktor yang dapat merubah
pengeluaran metabolisme. Penelitian lain perilaku individu itu baik perubahan yang
yang dilakukan oleh Bariah 2010, bermanfaat bagi dirinya maupun tidak.
mengatakan dari hasil penelitan diketahui Pada pasien post operasi biasa takut untuk
mobilisasi dini efektif terhadap melakukan mobilisasi karena cemas dengan
penyembuhan pasien pasca seksio secara bekas sayatan akan terlepas dan nyeri bekas
5
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015
6
eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015