1, (2014) 1-6 1
Abstrak - Suatu transformator ketika terjadi pembebanan transformator.Suatu trafo pada saat beroperasi, dapat
maka akan timbul rugi-rugi daya yang diubah menjadi mengalami rugi-rugi daya.Rugi-rugi daya terdiri dari rugi
panas. Panas yang terjadi akan menaikkan temperature tembaga yang besarnya berubah-ubah saat terjadi perubahan
transformator. Semakin besar beban yang diterima, beban, dan rugi inti yang besarnya tetap walaupun beban
maka rugi-rugi akan menjadi semakin besar dan berubah-ubah.Rugi-rugi daya tersebut diubah dalam bentuk
menyebabkan kenaikan temperatur yang semakin tinggi panas, sehingga dapat menyebabkan peningkatan temperatur
dan dapat melampaui batas yang diijinkan. Hal ini dapat dari trafo.Semakin besar beban yang diterima oleh trafo,
menyebabkan kerusakan pada transformator. Oleh maka rugi-rugi daya menjadi semakin besar.Hal ini
karena itu, digunakanlah media pendinginan berupa menyebabkan kenaikan temperatur yang tinggi dan dapat
kipas pada transformator. Dengan bertujuan untuk melampaui batas kenaikan temperatur yang diijinkan,
dapat menurunkan temperatur. Dengan turunnya sehingga dapat mengakibatkan kerusakan serta umur dari
temperatur, maka dapat menurunkan rugi-rugi daya trafo menjadi pendek.
sehingga dapat menaikkan efisiensi pada transformator.
Pada tugas akhir ini dianalisis pengaruh II. TRANSFORMATOR
pendinginan ONAN/ONAF pada transformator. Analisis 2.1 Trafo tidak Ideal
dilakukan dengan menggunakan data-data test dan rugi- Trafo tidak ideal adalah trafo yang mempunyai
rugi yang terjadi pada temperatur tanpa beban dan keterbatasan-keterbatasan, yaitu sebagai berikut.
beban penuh pada transformator di GI Sutami Malang.
Hasil yang dicapai berupa perubahan resistansi, arus
dan rugi-rugi daya terhadap beban variabel dan im S
T ransformator
elektromagnetik
adalah
statis
suatu
yang
peralatan
berfungsi
listrik
untuk
memindahkan dan mengubah daya listrik dari satu rangkaian
mengalami loop hysteresis yang menimbulkan kerugian
hysteresis dan fluksi yang menimbulkan kerugian arus
eddy, ini dapat dituliskan sebagai berikut:
listrik ke rangkaian listrik lainnya. Transformator merupakan Pc = Ph + Pe
suatu komponen yang sangat penting peranannya dalam Rugi Arus Besi
sistem ketenagaan listrik khususnya pada suatu pembangkit Rugi besi dapat dinyatakan sebagai rugi pada tahanan
di PLTA Sutami. Dengan menggunakan transformator, fiktif Rc, dengan Ic yang melewati tahanan tersebut.
dimana tegangan pembangkitan dinaikkan semaksimal Karena itu arus tersebut dapat dinyatakan oleh:
mungkin, maka arus yang mengalir sangat kecil, yang Pc
Ic= E1 =Ic2 Rc
menyebabkan rugi-rugi daya yang kecil dan penampang
kawat yang digunakan hanya kecil saja, sehingga biaya yang Arus Eksitasi
dikeluarkan jauh lebih ekonomis, demikian juga dengan Arus eksitasi adalah arus yang mengalir dalam
pusat pembangkitan yang tidak perlu ditempatkan di kumparan primer dari trafo dalam keadaan tidak
beberapa tempat didekat kota. Dalam hal ini di PLTA berbeban.Arus ini terdiri dari dua komponen, yakni arus
Sutami, tegangan yang berasal dari output generator sebesar magnetisasi dan arus rugi inti. Arus eksitasi dinyatakan:
11 KV dinaikkan menjadi 154 KV oleh suatu ie = ic + im
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 2
3.5 Perubahan Resistansi terhadap Temperatur Variabel IV. HASIL DAN ANALISIS
Trafo juga mempengaruhi seberapa baik kualitas daya Sebelum dilakukan analisis perhitungannya, perlu
yang dapat dikirimkan ke konsumen.Semakin kecil rugi-rugi diketahui jenis dan data-data trafo yang digunakan di PLTA
pada trafo, maka tingkat keandalan peralatan ini juga Sutami untuk memudahkan dalam perhitungannya.Berikut
semakin baik.Akan tetapi, pada kenyataannya tidaklah adalah data dan jenis trafo yang digunakan.
demikian.Semakin besar tingkat pembebanan yang dialami
oleh trafo tersebut, maka efisiensinya juga menurun.Hal ini 4.1 Data Transformator PT.PLTA Sutami
disebabkan karena pada saat pembebanan, selain semakin Tabel 4.1.Nameplate trafo unit 2 di PLTA Sutami
besarnya arus beban, juga terjadi peningkatan temperature Trafo GI Sutami Malang
didalam trafo.Semakin tingginya temperature, maka
Standard JEC-168 (1988)
menyebabkan semakin tinggi pula resistansi dari trafo.
MVA Rating 39 MVA
Hal ini sesuai dengan persamaan berikut ini:
Tegangan Primer 11 kV
R = R0x [1 + T - T0] Tegangan Sekunder 154 kV
Dimana : Frekuensi 50 Hz
R = Resistansi pada temperature akhir () Tipe Trafo 3x1 fasa, hubungan Y/
R0 = Resistansi pada temperature awal () Impedansi 5%
T = Temperatur akhir (C) Pendinginan ONAN/ONAF
T0 = Temperatur awal (C) 4.2 Data Pengujian Trafo
= Koefisien temperature dari resistansi Data pengujian trafo didapat dari manual book GI Sutami
berupa Data rasio transformasi tegangan, Data tes tanpa
3.6. Kenaikan Temperatur terhadap Perubahan Beban beban dan tes hubung singkat trafo dan Data Rugi-Rugi
dalam Sistem Trafo.
Rugi-rugi daya pada transformator yang diubah dalam
bentuk panas berpengaruh terhadap kenaikan temperature 4.3. Analisis Rangkaian ekivalen Trafo
dari transformator tersebut.Semakin besar beban yang Dengan menggunakan rumus pada sub bab 2.2, maka
diterima, maka temperature juga akan semakin tinggi. didapat rangkaian ekivalen sebagai berikut:
3.6.1 Kenaikan temperatur minyak HV 154000 /3
a= = = 8,08
Kenaikan temperature minyak transformator pada berbagai LV 11000
kondisi pembebanan dapat ditentukan dengan mengguanakan Cos(0) = Pc/V1*Ie = 12020/11000*6.47 = 0,168891387
persamaan berikut
0 = 80.27
TF(fl) = Tfl - Ta
T Im = Ie*cos 0 = 6,47*cos 80.27=1,0927Ampere
TF = TF(fl)( total loss saat beban penuh) Ic=Ie*sin 0 = 6,47*sin 80.27=6,3768Ampere
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 4
1
Rc = =
11000
= 1,725 = 796631,97W= 796,63kW
6,377
1 11000 39106 0,85
Xm = = = 10064.1 = 10,0641 = x 100%
1,093 (39106 0,85) + 796,6310 + 9290
sc 73750
Rek = (sc) = = 3,4445 = 97,63%
(146.33)
sc 8740 4.5.2 Perubahan Temperatur, Rugi-rugi dan Efisiensi
Zek = sc = = 59,7280 terhadap Beban Variabel
146.33
Zek = Rek + jXek Dimisalkan, untuk pembebanan = 0,1 x beban penuh.
Xek = ek ek = 59,7280 3,4445 = 59,6287 Maka besarnya rugi tembaga saat beban penuh adalah
R2 = x R1 =
Rek PT = [(0.1) x 73820 + 11400]
3,444
2 = 12138,2 W
R2 = = 1,7221 Untuk mendapat perubahan temperatur terhadap beban
2
2
R1 = =
1,7221
= 0,0264 variabel, didapat analisis:
(8,08) TF(fl) = Tfl - Ta
Xek
X2 = x X1 = = 75C 22,5C = 52,5C
2
59,6287 Sehingga,
X2 = = 29,8144 0,9
2 12138
2
X1 = =
29,8144
= 0,456 F(0,1fl) = 52,5C x
73820 +11400
(8,08)
= 52,5C x (0,1424)0,9 = 9,08C
0,456 29,8144 Maka untuk beban berikutnya dapat dicari dengan
I1
0,0264
jX1 I2
1,7221 jX2 persamaan diatas, didapat:
Ie R2 Tabel 4.2. Kenaikan temperatur trafo terhadap beban
R1
6,377 A Ic Im 1,093 A variabel
V1 V2
Beban Rugi-Rugi Trafo/fasa TF Ta Tn
1,725 k Rc jXm 10,0641 k
(%) (Watt) (C) (C) (C)
140000
Pendinginan 120000
100000
4.5.1 Rugi-Rugi dan efisiensi Trafo Saat beban penuh 80000
60000
39M 40000
I1 = = 2046,97 20000
3x 150 0
Ic = 6,377A (dari tes tanpa beban)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
39M
I2 = = 2046,97
3x 150
Pload loss(full load)= 3 x (I1 x R1 + Ic x Rc + I2 x R2) Beban (%)
= 3 x ((2046,97) x 0,03169 + (6,377)
x 2177,81 + (146,21) x 2,06747)
Gambar 4.2.Grafik rugi-rugi satu fasa dari trafo terhadap
beban variabel
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 5
90,00
80,00
70,00
60,00
minyak (C)
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
Rugi total (Watt)
0,00
2000000,00
10 30 50 70 90 110 130 150