Christin
Christin
Zat saponin pada polong polong mengusir kolesterol di usus besar sebelum terserap kedalam aliran
darah.
2. Zat saponin pada lidah buaya berfungsi sebagai pemberih sekaligus antiseptik.
3. Kelabat mengandung senyawa saponin yang mampu mengikat kolesterol dalam darah
Saponin atau Sapoatau sabun adalah sejenis senyawa yang digolongkan pada glikosida yang
keberadaanya pada semua tumbuhan pada level tinggi. Saponin ini membentuk larutan koloidal
dalam bentuk air dan akan membentuk busa yang mantap bila dikocok dan tidak akan hilang apabila
ditambah dengan asam.
Saponin mempunyai sifat yang pahit yang menusuk sehingga menyebabkan bersin-bersin dan
terkadang mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir, dan Saponin ini dapat menghancurkan butir
melalui daerah merah dengan reaksi hemolisisnya, sifat lain dari Saponin ini adalah bersifat racun bagi
hewan berdarah dingin, dan bisa dijadikan untuk racun ikan. Saponin ini berpotensi sebagai racun
atau sering disebut dengan sapotoksin.
Saponin bekerja sebagai anti-mikroba, dan jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan glikosida
struktur steroid dimana karakter saponin jenis ini mempunyai rantai spirotekal dan kedua jenis
saponin ini sama-sama larut dalam air dan etanol akan tetapi tidak larut dalam eter.
Pada kehidupan sehari-hari ketika kita sering melihat peristiwa ada buih yang mengembang atau buih
saja, itu disebabkan karena kita mengocokan suatu jenis tanaman ke dalam air. Secara spontan
peristiwa fisika, buih itu timbul disebabkan adanya penurunan tegangan permukaan pada cairan (air).
Dan penurunan tegangan dipermukaan disebabkan karena adanya peristiwa senyawa sabun (Sapo),
yang dapat mengacaukan ikatan hydrogen pada air tersebut. Pada tumbuhan tertentu yang
mengandung senyawa sabun biasa disebut dengan Saponin.
Saponin pada tanaman mempunyai konsentrasi yang tinggi pada bagian-bagian varietas tertentu serta
pada tahapan pertumbuhan. Fungsi soponin pada tumbuhan tidak diketahui secara pasti namun zat
ini sebagai tempat penyimpan karbohidrat atau weste product dan metabolsme tumbuh-tumbuhan
yang dimungkinkan sebagai pelindung pada serangan serangga, secara singkat karakter-karakter
saponin, pada umumnya adalah :
Menghemolisa eritrosit
(glikon) dan sapogenin (aglikon). Sapogenin merupakan derivat non gula dari
triterpenoid dan sterol yang telah terdeteksi lebih dari 90 famili tumbuhan dan
kemampuan membentuk busa pada pengocokan dan memiliki rasa pahit yang
sabun dan hormon steroid sintetis karena aglikonnya bersifat non polar. Meskipun
rantai samping karbohidrat bersifat dapat larut dalam air, saponin mempunyai
bahan detergen yang kuat. Berdasarkan struktur kimia alami dari sapogenin,
saponin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu steroid (C27) dan triterpenoid
(C30) dengan bagian gula pada C3 dan ikatan eter pada rantai samping gula
kombinasi sapogenin yang bersifat non polar dan larutan air pada rantai samping.
rasa manis dari asam glukuronat sebagai pengganti gula dalam triterpenoid.
lupeol. Senyawa sapogenin mempunyai bagian bukan gula yang larut dalam
lemak dan bagian gula yang larut dalam air. Kedua sifat tersebut secara bersamasama
menyebabkan tanaman yang mengandung saponin memiliki ketegangan
permukaan yang rendah dan dapat membentuk buih yang stabil apabila terpisah
dalam air. Sebagian besar saponin mudah bergabung dengan kolesterol yang
129
menyebabkan rendahnya aktifitas saponin, rasa pahit dan memiliki sifat yang
hidroksisteroid.
diidentifikasi pada 500 spesies termasuk pada lebih dari 80 famili yang berbeda
yang digunakan dalam sejarah sebagai sabun (latin: sapo menjadi soap). Sebagai
kacang gude (Cicer arietinum), kedelai (Glycine max) dan jenis leguminosa yang
terbentuknya busa bila dilarutkan ke air. Tanaman kembang sepatu dan bagannya
Biosintesis pada baik saponin dengan steroid maupun triterpen hampir sama.
Semua senyawa ini melalui jalur asam mevalonat yang diperoleh dari asam
squalen yang merupakan jenis triterpen yang merupakan gabungan dari dua
farnesil piroposfat.
5 atom karbon.
Kedua jenis saponin diatas disintesis melalui jalur asam mevalonat yang
mevalonat akan membentuk rantai triterpen yang disebit squalen. Squalen ini
dan dibagi menjadi dua jalur. Jalur pertama akan di peroleh lanosterol dan