Anda di halaman 1dari 2

EFESUS 4:32

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang


lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni
kamu.

A. Observasi
1. Surat Efesus ditulis oleh Paulus untuk jemaat di Efesus, ketika ia sedang berada di penjara.
2. Kabar yang Paulus dengar adalah bahwa jemaat di Efesus mulai berpaling kepada
kepercayaan lama mereka, dewi Artemis, dewa kepercayaan Yunani.
3. Tujuan surat Paulus ini adalah untuk mengingatkan, dan menasihati para jemaat agar tetap
hidup percaya kepada Kristus.
4. Paulus menekankan jangan sampai jemaat Efesus jatuh kepada penyembahan berhala,
sebab itu adalah dosa.
5. Paulus mengingatkan para jemaat untuk tetap berserah kepada kehendak Allah dan
memohon tuntunan Roh Kudus.

B. Interpretasi
Paulus menuliskan ayat ini secara khusus untuk mengingatkan kepada jemaat Efesus, bahwa
sebagai umat yang percaya kepada Kristus, maka untuk menunjukkan kehidupan yang sudah
terlahir baru, maka mereka perlu menunjukkan kasih kepada sesama, keramahan dan harus bisa
saling mengampuni satu dengan lainnya, sebab mereka juga telah menerima kasih dan
pengampunan dari Allah atas dosa-dosa mereka di masa yang lalu. Mereka diharapkan tidak
kembali mengikuti kebiasaan-kebiasaan lama mereka yang mungkin masih dilakukan oleh
orang-orang di sekitar mereka yang belum percaya dan menerima Yesus, yang masih hidup
dalam iri dengki, saling mendendam dan membalas kejahatan dengan kejahatan, walaupun
godaan dan pengaruh yang buruk terus terjadi di sekitar mereka.
C. Aplikasi
Ada begitu banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang berbicara secara khusus sebagai suatu nasihat bagi umat
Allah agar kita hidup saling mengasihi, saling mengampuni dan saling menjaga satu dengan yang lain. Dari
semula, inilah yang Tuhan inginkan dari hidup kita sebagai manusia yang percaya kepada-Nya. Selain karena
itu adalah teladan Kristus sendiri, yang adalah kerinduan kita untuk bisa menjadi sama seperti pribadi-Nya,
ini juga adalah suatu cara agar kita bisa saling menguatkan dalam persekutuan kita. Persekutuan haruslah
saling mendukung dan menguatkan, dan bukan justru saling menjatuhkan. Pengaruh dari dunia pasti akan
selalu ada dan mendorong kita untuk mengabaikan perintah Tuhan untuk hidup saling mengasihi, tapi bila
kita tetap menunjukkan sikap yang ramah dan saling mengasihi kepada sesama, maka kita juga secara tidak
langsung menjadi sebuah surat Paulus lainnya kepada sesama kita.

Anda mungkin juga menyukai