Anda di halaman 1dari 2

Proses trannsformasi PT Jamsostek melalui dua tahap yaitu tahap pertama adalah masa

peralihan PT Jamsostek menjadi BPJS-KT dan tahap kedua adalah penyiapan operasionalisasi BPJS-KT.
Tahap pertama diakhiri dengan pendirian BPJS-KT pada 1 Januari 2014. BPJS-KT melanjutkan
penyelenggaraan tiga program Jamsostek yaitu program kecelakaan kerja, program jamninan hari tua,
dan jaminan kematian. Selanjutnya tahap kedua berlangsung paling lama 30 Juni 2015 dimana akan
mempersiapkan BPJS-KT dimana akan mempersiapkan BPJS-KT untuk menyelenggarakan program
jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian sesuai dengan
ketentuan UU SJSN. Setelah itu, BPJS-KT akan beroperasi paling lambat 1 Juli 2015.

DAMPAK TRANSFORMASI terhadap LK BPJS-KT

Karena adanya transformasi membuat PT Jamsostek harus menyiapkan pengalihan aset dan
liabilitas, pegawai serta hak dan kewajiban ke BPJS-KT. Karena itu dilakukan penunjukan kantor akuntan
public untuk melakukan audit atas :

a. LK penutup PT Jamsostek
b. Laporan posisi keuangan pembukaan BPJS ketenagakerjaan
c. Laporan posisi keuangan pembukaan dana jaminan ketenagakerjaan

Prosedur pelaporan BPJS-KT mencakup laporan enam bulanan untuk diserahkan kepada
Presiden dan DJSN, serta laporan tahunan (yang ringkasan eksekutifnya harus dipublikasikan BPJS
secara luas). BPJS juga harus memberi tahu peserta mengenai hak-hak mereka dan,setidaknya satu kali
setahun, melaporkan manfaat yang telah mereka peroleh dalam program pensiun dan jaminan hari
tua. Pelaporan manfaat dilakukan untuk menilai apakah program yang dijalankan oleh BPJS sekarang
menajadi lebih baik atau buruk pengelolaannya jika dibandingkan dengan PT Jamsostek lalu. BPJS-KT
juga harus menerapkan standar akuntansi internasional.
Kebutuhan akan laporan dengan informasi seperti manfaat program dan penerapan standar
akuntansi internasional menurut BPJS-KT untuk memiliki sumber daya yang kompeten dalam mencapai
tujuan ini. Artinya diperlukan akuntan untuk menyusun laporan dan auditor yang memahami
lingkungan baru BPJS-KT.
Untuk laporan kinerja sendiri BPJS-KT harus membuat lima laporan kinerja keuangan, yaitu
laporan kinerja BPJS, laporan kinerja program jaminan hari tua (JHT), laporan kinerja program
kecelakaan kerja (JKK), laporan kinerja program kematian (JKM), dan lapiran kinerja program jaminan
pensiun (JP). Direktur Keuangan BPJS-KT menyatakan bahwa setiap program memang harus dilaporkan
secara terpisah mulai dari penerimaan iuran, penggunaannya, investasi dan laporan kinerjanya. Hal ini
dilakukan karena tidak ada subsidi silang antar program. Pemisahan laporan kinerja ini tentunya bisa
memberikan transparansi akan setiap program yang dimiliki oleh BPJS.
Kemudian mengenai pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh BPK. Pemeriksaan yang
dilakukan BPK untuk menjamin pengelolaan uang supaya transparan dan akuntabel. Badan
Pemeriksaan Keuangan (BPK) akan mengawasi pengalihan aset-aset Jamsostek ke Askes. Bahkan, BPK
tetap akan melakukan pengawasan, sekalipun dua BUMN itu sudah berubah nama menjadi BPJS.
Menurut Anggota BPK Barullah Akbar, pengawasan dilakukan untuk menjamin transparansi
pengelolaan dana negara, maupun dana public. Karena dana yang dikelola ke depan dipergunakan
untuk kesehatan buruh maupun rakyat.

Anda mungkin juga menyukai