Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN IMUNISASI

CAMPAK DI PUSKESMAS MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA


KEDIRI

Factors affect the provision of measles immunization in Mrican at Mojoroto


district, Kediri

Tita Wisata, Rofwiun, Mariyah Giptiyah, Tira Anna Kasih, Nasrul Nasehati, Ulil
Amri Pramadani, Mochamad Bilal

ABSTRAK
Latar Belakang: Program pengembangan imunisasi merupakan salah satu
kegiatan yang mendapat prioritas dalam kesehatan nasional yaitu sebagai upaya
mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas pada anak. Jawa Timur merupakan
salah satu provinsi dengan jumlah imunisasi tidak lengkap mencapai 21% dan
tidak imunisasi sebesar 3,17%. Tujuan : Mengetahui faktor usia ibu, pekerjaan
ibu, fasilitas kesehatan, jumlah saudara kandung, tradisi, sikap, pendidikan ibu,
pengetahuan ibu dan pendapatan keluarga yang mempengaruhi kelengkapan
pemberian imunisasi campak di Puskesmas Mrican Kecamatan Mojoroto Kota
Kediri. Metode Penelitian : Observasi analitik dengan rancangan cross sectional.
Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik. Hasil Penelitian
dan Pembahasan : Terdapat pengaruh antara tradisi (p= 0.020, OR= 4,428, CI=
95%), sikap (p= 0.00, OR= 5,616, CI= 95%), dan pendidikan ibu (p= 0.000, OR=
0,236, CI= 95%) terhadap pemberian imunisasi campak dengan nilai R Square
0,234 sebesar 23,4%. Kesimpulan : Ada pengaruh faktor tradisi, sikap, dan
pendidikan ibu terhadap kelengkapan imunisasi campak di Puskesmas Mrican
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri sebesar 23,4%.
Kata Kunci: Imunisasi, Campak.
ABSTRACT

Background: Immunization development program is one of the priority issues in


health national that an effort to reduce the morbidity and mortality on children.
East Java is one of province the number of incomplete children immunization that
has reach 21% and children did not get immunization has reach 2.08 %.
Objective: Knowing factors mother age, tradition, education, knowledge, income,
work, attitude, siblings, family support, and health facilities has affect to the
completeness of measles immunization in Mrican at Mojoroto district, Kediri,
Methods: Analytic obsevation with cross sectional design. An analysis of data
using Chi-Square test and logistic regression. Result and Discussion: The
relationship between tradition (p= 0.020, OR= 4,428, CI= 95%), attitude (p= 0.00,
OR= 5,616, CI= 95%) and mothers education (p= 0.000, OR= 0,236, CI= 95%) in
provision of immunization measles with an r square 0,234 of 23,4 %. Conclusion:
The result from logistic regresion test shows that there is a R = 0,234, it means
there is a correlation about 23,4 % tradition, attitude and mothers education
against provision of measles immunization in Mrican at Mojoroto district, Kediri.
Keyword: measles, immunization, tradition, attitude and mothers education.
PENDAHULUAN mencapai 207 dari 293 bayi baru
Program pengembangan lahir (70,64%) dan pada tahun
imunisasi merupakan salah satu 2016/2017 angka pemberian
kegiatan yang mendapat prioritas imunisasi campak mencapai 170 dari
dalam kesehatan nasional. Program 256 bayi baru lahir, angka ini belum
ini bertujuan untuk melindungi bayi melewati angka target capaian IDL
dan balita dari PD3I (penyakit yang (Imunisasi dasar lengkap) pada tahun
dapat dicegah dengan imunisasi) 2015 (91%) dan 2016 (91,5%)
seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, (Laporan Imunisasi Desa Mrican,
dan campak. Menurut perkiraan 2015 dan 2016).
Badan Kesehatan Dunia (WHO),
lebih dari 12 juta anak beruwia Berdasarkan uraian diatas
kurang dari 5 tahun yang meninggal diperoleh gambaran bahwa
setiap tahun di dunia, sekitar 2 juta pemberian imunisasi campak di
disebabkan oleh penyakit yang dapat puskesmas desa Mrican masih belum
dicegah dengan imunisasi (Nuraini memenuhi target IDl, dimana pada
VA, 2013). tahun 2015 dan 2016 pemeberian
imunisasi campak belum mencapai
Beberapa alasan bayi tidak target IDL Indonesia pada tahun
mendapatkan imunisasi lengkap tersebut. Maka peneliti tertarik untuk
yaitu karena alasan informasi, mengetahui faktor-faktor apa saja
motivasi dan situasi. Alasan yang mempengaruhi cakupan angka
informasi berupa kurangnya imunisasi campak di puskesmas
pengetahuan ibu tentang kebutuhan, Mrican Kecamatan Mojoroto Kota
kelengkapan dan jadwal imunisasi, Kediri.
ketakutan akan imunisasi dan adanya
persepsi salah yang beredar di METODE
masyarakat tentang imunisasi. Metode pengumpulan data
(Basuki et all, 2016). dalam penelitian ini melalui
observasi dengan pengambilan data
Penyakit campak merupakan primer menggunakan kuisioner yang
penyebab utama kematian anak di telah disiapkan. Peneliti
antara penyakit yang dapat dicegah menyebarkan kuisioner secara
dengan imunisasi (PD3I). Campak langsung kepada responden
sangat potensial untuk menimbulkan kemudian memberikan penjelasan
wabah, sebelum imunisasi campak dan tujuan mengenai penelitian dan
dipergunakan secara luas di dunia memberitahukan kepada responden
hampir setiap anak dapat terinfeksi bahwa partisipasi dalam penelitian
campak (Ningtyas dan Wibowo, ini bersifat sukarela dan dijaga
2014). kerahasiannya.
Kota Kediri merupakan salah HASIL
satu kota di Jawa Timur yang Data yang diperoleh merupakan
memiliki presentasi Imunisasi dasar data primer yang diambil melalui
lengkap dengan rata-rata diatas 90% wawancara kuesioner.
(93,36%). Pada puskesmas Desa Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi
Mrican pencapaian angka imunisasi Berdasarkan Cakupan Imunisasi
campak pada tahun 2015/2016 Campak
pemberian imunisasi campak
Karakteristi Imunisasi Campak Berdasar tabel 5.3
k menunjukkan bahwa jumlah
Jumla Persentase (%) responden usia 35 tahun yang tidak
Individu h
campak sebesar 166 orang, yang
Tidak 114 52,3 campak 77 orang dan > 35 tahun
campak yang tidak campak sebesar 25 orang
serta yang campak 27 orang.
Campak 104 47,7
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi
Total 218 100.0 Berdasarkan Pekerjaan Ibu

Karakteristik Pekerjaan Ibu


Berdasar tabel 5.1 menunjukkan
bahwa jumlah responden ibu dengan Individu Jumlah Persentase (%)
anak yang telah imunisasi campak
sebesar 114 orang (52,3%) dan ibu Tidak 84 38,5
dengan anak yang tidak imunisasi bekerja
campak sebesar 104 orang (47,7%). Bekerja 134 61,5

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Total 218 100.0


Berdasarkan Usia
Karakteristik Usia
Berdasar tabel 5.4 menunjukkan
Individu Jumlah Persentase (%) bahwa jumlah responden yang ibu
tidak bekerja sebesar 84 orang
35 tahun 166 76,1
(38,5%) dan ibu bekerja sebesar 135
>35 tahun 52 23,9 orang (38,5%).

Total 218 100.0 Tabel 5.5 Crosstab Pekerjaan Ibu


Dengan Campak
Karakteristik Campak
Berdasar tabel 5.2 menunjukkan
bahwa jumlah responden usia 35 Individu Tidak Total
Lengkap
tahun sebesar 166 orang (76,1%) dan Lengkap
> 35 tahun sebesar 52 orang (23,9%).
Peker Tidak 50 34 84
Bekerja
Tabel 5.3 Crosstab Usia Ibu jaan
Dengan Campak Bekerja 64 70 134
Karakteristik Campak Ibu

Individu Tidak Total


Lengkap Total 114 104 218
Lengkap

Usia 35 tahun 89 77 166 Berdasar tabel 5.5 menunjukkan


Ibu bahwa jumlah responden tidak
>35 tahun 25 27 52
bekerja yang anak tidak campak
Total 114 104 218 sebesar 50 orang, yang campak 34
orang dan bekerja anak yang tidak
campak sebesar 64 orang serta yang
campak 70 orang.
Karakteristik Jumlah Saudara
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Ketersediaan Fasilitas Individu Jumlah Persentase (%)
Kesehatan Banyak 3 1,4
Karakteristik Fasilitas Kesehatan
Sedikit 215 98,6
Individu Jumlah Persentase (%)
Total 218 100.0
Tidak ada 11 5,0

Ada 207 95
Berdasar tabel 5.8 menunjukkan
Total 218 100.0 bahwa jumlah responden yang
mempunyai anak dengan jumlah
saudara banyak sebesar 3 orang
Berdasar tabel 5.6 menunjukkan (1,4%) dan jumlah anak sedikit
bahwa jumlah responden yang tidak sebesar 215 orang (98,5%).
ada fasilitas kesehatan sebesar 11
orang (5,0%) dan ada fasilitas Tabel 5.9 Crosstab Jumlah
kesehatan sebesar sebesar 207 orang Saudara Dengan Campak
(95,0%). Karak- Campak
Tabel 5.7 Crosstab Fasilitas
Kesehatan Dengan Campak. teristik Tidak Total
Lengkap
Karak- Campak Individu Lengkap

teristik Tidak Total Jumlah Banyak 1 2 3


Lengkap Sau-
Individu Lengkap Sedikit 113 102 205
dara
Fasi- Tidak 9 2 11
Ada Total 114 104 218
litas
Kese Ada 105 102 207
Berdasar tabel 5.9 menunjukkan
hatan bahwa jumlah responden dengan
banyak saudara yang tidak campak
Total 114 104 218
sebesar 1 orang, yang campak 2
orang dan sedikit saudara yang tidak
Berdasar tabel 5.7 menunjukkan campak sebesar 113 orang serta yang
bahwa jumlah responden tidak ada campak 102 orang.
fasilitas kesehatan yang anak tidak
campak sebesar 9 orang, yang Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi
campak 2 orang dan ada fasilitas Berdasarkan Tradisi
kesehatan yang tidak campak sebesar Karakteristik Tradisi
105 orang serta yang campak 102 Individu Jumlah Persentase
orang. (%)

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Tidak 20 9,2


Berdasarkan Jumlah Saudara Terbiasa
Terbiasa 198 90,8 sesuai sebesar 37 orang (17,0%) dan
memiliki sikap sesuai sebesar 181
Total 218 100.0 orang (83,0%).

Berdasar tabel 5.10 Tabel 5.13 Crosstab Sikap Ibu


Dengan Campak
menunjukkan bahwa jumlah
Karak- Campak
responden yang tidak terbiasa
imunisasi sebesar 20 orang (9,2%) teristik Total
Tidak
dan yang terbiasa imunisasi sebesar Lengkap
Individu Lengkap
198 orang (90,8%).
Tidak 28 9 37
Tabel 5.11 Crosstab Tradisi Ibu Sesuai
Dengan Campak Sikap
Karak- Campak Sesuai 86 95 181
teristik Tidak Total Total 114 104 218
Lengkap
Individu Lengkap

Tidak 16 4 20 Berdasar tabel 5.13


Terbiasa menunjukkan bahwa jumlah
Tradisi responden dengan sikap tidak sesuai
Terbiasa 98 100 198 yang tidak campak sebesar 28 orang,
yang campak 9 orang dan sikap
Total 114 104 218 sesuai yang tidak campak sebesar 86
orang serta yang campak 95 orang..
Berdasar tabel 5.11
menunjukkan bahwa jumlah Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Pendidikan Ibu
responden dengan tidak terbiasa
Karakteristik Pendidikan Ibu
campak yang tidak campak sebesar
16 orang, yang campak 4 orang dan Individu Jumlah Persentase
terbiasa campak yang tidak campak (%)
sebesar 98 orang serta yang campak
100 orang. Rendah 55 25,2

Tinggi 163 74,8


Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Sikap Total 218 100.0
Karakteristik Sikap
Individu Jumlah Persentase (%) Berdasar tabel 5.14
Tidak sesuai 37 17 menunjukkan bahwa jumlah
responden yang berpendidikan
Sesuai 181 83,0 rendah sebesar 55 orang (25,2%) dan
berpendidikan tinggi sebesar 163
Total 218 100.0 orang (74,8%).

Tabel 5.15 Crosstab Pendidikan Ibu


Berdasar tabel 5.12
Dengan Campak
menunjukkan bahwa jumlah
responden yang memiliki sikap tidak
Karak- Campak Penge- Rendah 4 6 10

teristik Tidak Total tahuan Tinggi 110 98 208


Lengkap Ibu
Individu Lengkap
Total 114 104 218
Pendi- Rendah 17 38 55

dikan Tinggi 97 66 163


Ibu Berdasarkan tabel 5.17 menunjukkan
bahwa jumlah responden dengan
Total 114 104 218 pengetahuan ibu rendah yang tidak
campak sebesar 4 orang, yang
campak 6 orang dan pengetahuan
Berdasar tabel 5.15 menunjukkan
ibu tinggi yang tidak campak sebesar
bahwa jumlah responden dengan
110 orang serta yang campak 98
pendidikan ibu rendah yang tidak
orang.
campak sebesar 17 orang, yang
campak 38 orang dan pendidikan ibu Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi
tinggi yang tidak campak sebesar 97 Berdasarkan Pendapatan
orang serta yang campak 66 orang.
Karakteristik Pendapatan
Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Individu
Berdasarkan Pengetahuan Ibu Jumlah Persentase (%)
Karakteristik Pengetahuan Ibu Rendah 24 11,0
Individu Jumlah Persentase (%) Tinggi 194 89
Rendah 10 4,6 Total 218 100.0
Tinggi 208 95,4 Berdasarkan tabel 5.18
Total 218 100.0 menunjukkan bahwa jumlah
responden yang memiliki pendapatan
rendah sebesar 24 orang (11,0%) dan
Berdasar tabel 5.16 memiliki pendapatan tinggi sebesar
menunjukkan bahwa jumlah 194 orang (89,0%).
responden yang berpengatahuan
Tabel 5.19 Crosstab Pendapatan
rendah sebesar 10 orang (4,6%) dan
Dengan Campak
berpengetahuan tinggi sebesar 208
orang (95,4%). Karakteristik Campak
Tabel 5.17 Crosstab
Individu Tidak Total
Pengetahuan Ibu Dengan Campak Lengkap
Lengkap
Karak-
Penda- Rendah 9 15 24
teristik Campak Total
patan Tinggi 105 89 194
Individu
Total 114 104 218
Tidak
Lengkap
Lengkap Berdasarkan tabel 5.19
menunjukkan bahwa jumlah
responden dengan pendapatan rendah Berdasarkan nilai koefesien
yang tidak campak sebesar 9 orang, masing-masing variabel diperoleh
yang campak 15 orang dan persamaan regresi logistik sebagai
pendapatan tinggi yang tidak campak berikut:
sebesar 1105 orang serta yang y = konstanta + (1,488) (X1) +
campak 89 orang. (1,726) (X2) + (-1,391) (X3)
Keterangan:
Tabel 5.20 Hasil Analisis Bivariat Konstanta = -3,722
Sig. N X1 = tradisi (0= tidak
Usia Ibu 0.590 218 terbiasa imunisasi, 1 =terbiasa
Pekerjaan Ibu 0.120 218 imunisasi)
Fasilitas Kesehatan 0.089 218 X2 = sikap (0=tidak
Jumlah Saudara 0.607 218 sesuai, 1=sesuai)
Tradisi 0.018 218 X3 = pendidikan ibu
Sikap 0.003 218 (0=rendah, 1=tinggi)
Pendidikan Ibu 0.000 218 Aplikasi dari persamaan yang
Pengetahuan Ibu 0.524 218 diperoleh adalah untuk memprediksi
Pendapatan 0.186 218 probabilitas seorang baduta untuk
mendapatkan imunisasi campak
Berdasarkan tabel 5.20
dengan menggunakan rumus:
menunjukan bahwa terdapat
p = 1/(1+e-y)
hubungan ( p < 0.05 ) antara sikap,
dimana
tradisi dan pendidikan ibu terhadap
p = probabilitas untuk terjadinya
kelengkapan imunisasi campak,
status gizi baik (normal) balita
namun tidak dengan usia ibu,
e = exponen
pekerjaan ibu, fasilitas kesehatan,
y = konstanta + a1x1 + a2x2 + a3x3
jumlah saudara, pengetahuan ibu dan
a = nilai koefisien tiap variabel
pendapatan.
x = nilai variabel bebas
Table 5.21 Hasil Analisis Multivariat Contoh:
OR Seorang baduta dengan tradisi
Variabel Koefisien P
(IK95%) terbiasa imunisasi, sikap sesuai dan
pendidikan ibu tinggi, maka:
Tradisi (1) 1,488 0,020 4,428 y = konstanta + (1,488) (x1) +
(1,726) (x2) + (-1,391) (x3)
y = -3,722 + (1,488) (1) + (1,726) (1)
Sikap (1) 1,726 0,000 5,616 + (-1,391) (1)
y = -1,899
Pendidikan dengan demikian, probabilitasnya
-1,391 0,000 0,249
Ibu (1) adalah :
p = 1/1+exp[-(y)]
Konstanta -3,722 0,001 p = 1/1+exp[-(-1,899)]
p = 1/1+ 6,679212
Berdasarkan tabel 5.3
menunjukan terdapat 3 variabel yang p = 1/7,679212 = 0,130222
dapat mempengaruhi pemberian
imunisasi campak pada baduta, yaitu Maka jika tradisi terbiasa imunisasi,
tradisi (p=0.020), sikap (p=0.000) sikap sesuai dan pendidikan ibu
dan pendidikan ibu (p=0.000). tinggi, seorang baduta mempunyai
probabilitas (peluang) 13% untuk dengan apabila tradisi tidak terbiasa
mendapatkan imunisasi campak. imunisasi, sikap tidak sesuai dan
Contoh lainnya: pendidikan tinggi sehingga hanya
Table 5.22 Probabilitas Baduta mempunyai peluang mendapat
Mendapatkan Imunisasi Campak imunisasi campak hanya 0,59%.
Tradis Sika Pendidi Imunis
i p kan Ibu asi Tabel 5.23 Tabel R square
Campa Model Summary
k
S
1 Terbi Sesu 13,0% -2 Log Cox &
t Nagelkerk
. asa ai Tinggi likeliho Snell R
e e R Square
od Square
2 Terbi Sesu 37,56 p
. asa ai Rendah %
258,811
3 Tida 9,67% 5 a
,175 ,234
. k
Terbi Sesu Besarnya kekuatan hubungan
asa ai Rendah dari variabel bebas (tradisi, sikap dan
pendidikan ibu) yang berpengaruh
4 Tida 2,59% terhadap variabel terikat pada
k penelitian ini dapat dilihat melalui
Terbi Sesu besarnya R square sebanyak 23,4%
asa ai Tinggi sedangkan sisanya sebanyak 76,6%
5 Tida 2,36% dapat dijelaskan oleh berbagai faktor
Tidak k lain. Hal ini menunjukkan bahwa
Terbi Sesu variabel bebas (tradisi, sikap dan
asa ai Rendah pendidikan ibu) memiliki kekuatan
hubungan yang lemah.
6 Tida 0,59%
Tidak k DISKUSI
Terbi Sesu Karakteristik tradisi terhadap
asa ai Tinggi pemberian imunisasi campak pada
penelitian ini memiliksi hasil p-value
7 Tidak 3,27% sebesar 0,018 yang artinya terdapat
. Terbi Sesu hubungan antara tradisi terhadap
asa ai Tinggi pemberian imunisasi campak. Hal ini
sesuai teori Rahmawati (2014) Adat
8 Tidak 11,96 istiadat termasuk didalam kelompok
. Terbi Sesu % etnik dimana kelompok etnik
asa ai Rendah meliputi kelompok homogen yang
berdasarkan kebiasaan hidup maupun
Dari tabel di atas dapat
homogenitas biologis atau genetik.
disimpulkan, jika tradisi terbiasa
Kelompok etnik lebih didasarkan
imunisasi, sikap sesuai dan
pada perbedaan adat, kebiasaan
pendidikan rendah, maka peluang
hidup dan mungkin keadaan sosio,
seorang baduta untuk mendapat
ekonomi dan lingkungan hidup, jenis
imunisasi campak sebesar 37,56%
pekerjaan utama dan lainnya. Hasil
dan sangat berbanding terbalik
analisis pengaruh tradisi terhadap sikap kurang baik terhadap status
kelengkapan imunisasi diperoleh imunisasi. Variabel pada penelitian
nilai p sebesar 0,015 (p < ) yang ini memiliki signifikannya sebesar
berarti terdapat adanya pengaruh 0,000 yang beararti nilai signifikan
tradisi terhadap ketidaklengkapan <0,05 sehingga terdapat kekuatan
imunisasi pada bayi atau balita. OR = hubungan dan mempengaruhi
0,022 artinya tradisi keluarga yang kejadian pemberian imunisasi
terbiasa memberikan imunisasi pada campak sebesar 5,616 kali lipat
bayi atau balitanya beresiko 45,45 (OR=5,616).
kali menyebabkan bayi atau balita Karakteristik pendidikan ibu
mendapatkan imunisasi secara terhadap pemberian imunisasi
lengkap dibandingkan tradisi campak pada penelitian ini memiliksi
keluarga yang tidak terbiasa (Jurnal hasil p-value sebesar 0,000 yang
Berkala Epidemiologi, 2014). artinya terdapat hubungan antara
Variabel ini memiliki signifikannya pendidikan ibu terhadap pemberian
sebesar 0,020 yang beararti nilai imunisasi campak. Hal ini sesuai
signifikan <0,05 sehingga terdapat dengan penelitian Rahmawati (2014)
kekuatan hubungan dan yaitu Ibu yang memiliki bayi atau
mempengaruhi kejadian pemberian balita dengan status imunisasi
imunisasi campak sebesar 4,428 kali lengkap terbanyak pada ibu dengan
lipat (OR=4,428). tingkat pendidikan 9 tahun
Karakteristik sikap terhadap (pendidikan menengah keatas)
pemberian imunisasi campak pada sebesar 84,1%. Sedangkan ibu yang
penelitian ini memiliksi hasil p-value memiliki bayi atau balita dengan
sebesar 0,003 yang artinya terdapat status imunisasi tidak lengkap
hubungan antara sikap terhadap sebagian besar ada pada tingkat
pemberian imunisasi campak. Hal ini pendidikan <9 tahun (pendidikan
sesuai dengan penelitian dasar)sebesar 72,7%. Hasil uji
Tampemawa (2015) bahwa sebagian statistic diperoleh nilai p sebesar
responden memiliki sikap yang baik 0,000 (p < ) yang berarti ada
terhadap Status imunisasi sebanyak hubungan antara tingkat pendidikan
76 responden, dari 76 responden terhadap kelengkapan imunisasi pada
yang memberikan Imunisasi bayi atau balita. OR=14,095 artinya
Lengkap kepada anaknya sebesar ibu yang memiliki tingkat pendidikan
65,6% (57 responden) dan yang tidak < 9 tahun beresiko 14,095 kali
lengkap memberikan Imunisasi menyebabkan ketidaklengkapan
sebesar 21,8% (19 responden), imunisasi dasar pada bayi atau balita
dilihat dari nilai signifikansi sebesar dibandingkan ibu yang memiliki
0,003 dengan demikian probabilitas tingkat pendidikan 9 tahun.
(signifikansi) lebih kecil dari 0,05 Variabel pada penelitian ini memiliki
(0,003<0,05), maka terdapat signifikannya sebesar 0,000 yang
hubungan antara sikap ibu dengan beararti nilai signifikan <0,05
Status Imunisasi. Dilihat dari OR sehingga terdapat kekuatan
(Odds Ratio) menunjukkan bahwa hubungan dan mempengaruhi
ibu yang mempunyai sikap baik kejadian pemberian imunisasi
kemungkinan memberikan Imunisasi campak sebesar 0,249 kali lipat
secara lengkap sebanyak 8 kali lebih (OR=0,249).
besar dibandingkan ibu mempunyai
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
1. Terdapat hubungan antara tradisi,
sikap dan pendidikan ibu terhadap Afriani Tri, Andrajati Retno Sari,
pemberian imunisasi campak di Supardi Sudibyo. 2014.
Puskesmas Mrican Kecamatan Faktor -Faktor Yang
Mojoroto kota Kediri Berhubungan Dengan
sebesar23,4%. Kelengkapan Imunisasi Dasar
2. Jumlah baduta yang tidak Pada Anak Dan Pengelolaan
imunisasi campak di Puskesmas Vaksin Di Puskesmas Dan
Mrican Kecamatan Mojoroto kota Posyandu Kecamatan X Kota
Kediri adalah 114 anak(52,3%). Depok. Jakarta: Buletin
3. Usia ibu terbanyak di Puskesmas Penelitian Sistem Kesehatan
Mrican Kecamatan Mojoroto kota vol 17 No.2 April 2014: pp
Kediri adalah usia 35 tahun 135-142
(76,1%). Agustina. 2012. Pengetahuan Dan
4. Pekerjaan ibu terbanyak di Sikap Ibu Terhadap
Puskesmas Mrican Kecamatan Pemberian Imunisasi Dasar
Mojoroto kota Kediriadalah Pada Bayi Di Wilayah Kerja
bekerja (61,5%). Puskesmas Montasik
5. Ketersediaan fasilitas kesehatan di Kabupaten Aceh Besar.
Puskesmas Mrican Kecamatan Skripsi. Banda Aceh: sekolah
Mojoroto kota Kediri adalah tinggi ilmu kesehatan
sebesar95%. ubudiyah
6. Jumlah saudara kandung< 4 orang Albertina, Mathilda.dkk. 2009.
adalah yang terbanyak di Kelengkapan Imunisasi Dasar
Puskesmas Mrican Kecamatan anak Balita dan Faktor-Faktor
Mojoroto kota Kediri(98,6%). yang Berhubungan di
7. Tradisi terbanyak di Puskesmas Poliklinik Anak Beberapa
Mrican Kecamatan Mojoroto kota Rumah Sakit di Jakarta dan
Kediri adalah terbiasa melakukan Sekitarnya pada Bulan Maret
imunisasi dikeluarga (90,8%). 2008. Sari Pediatri vol 11 No.
8. Sikap terbanyak di Puskesmas 1 Juni 2009
Mrican Kecamatan Mojoroto kota Astrianzah, Delan. 2011. Hubungan
Kediri adalah sesuai dalam Antara Tingkat Pengetahuan
pemberian imunisasi dasar(83%). Ibu, Tingkat Sosial Ekonomi
9. Pengetahuan Ibu terbanyak di dengan Status Imunisasi
Puskesmas Mrican Kecamatan Dasar Lengkap pada Balita.
Mojoroto kota Kediri adalah Program Pendidikan Sarjana
berpengetahuan tinggi (95,4%). Kedokteran Fakultas
1. Pendapatan keluarga terbanyak di Kedokteran Universitas
Puskesmas Mrican Kecamatan Diponegoro.
Mojoroto kota Kediri adalah Basuki, Sri Wahyuni, dkk. 2016.
tinggi yaitu > Rp.1.000.000 Hubungan pengetetahuan ibu
perbulan (89 %). tentang imunisasi dasar
dengan kelengkapan
imunisasi dasar bayi di
wilayah kerja puskesmas
bendo kabupaten magetan.
Surakarta:Universitas Pemberian Imunisasi Dasar
Muhammadiyah Surakarta pada Bayi di Wilayah Kerja
Destiyanta, A. 2015. Naskah Puskesmas Bebandem Tahun
Publikasi : Hubungan Tingkat 2014. Program studi
Pendidikan, Pekerjaan dan Pendidikan Dokter
Pengetahuan Ibu dengan Universitas Udayana, Bali.
Ketepatan Jadwal Mengikuti Gustian Ricky Halim. 2016.
Imunisasi Campak di Campak Pada Anak.RS
Wilayah Kerja Puskesmas Hosana Medica Lippo
Weru Sukoharjo. Program Cikarang, Cikarang CDK-
Studi Kesehatan Masyarakat 238/ vol.43 p. 238
Fakultas Ilmu Kesehatan IDAI. 2010. Jadwal Imunisasi
Universitas Muhammadiyah Rekomendasi IDAI. Sari
Surakarta. Pediatri, Vol. 2, No. 1, pp.43
Dwiastuti,Putri. 2013. Jurnal Ilmiah - 47
Kesehatan : Faktor-Faktor Indra, Reisa. 2012. Naskah Publikasi
yang Berhubungan dengan : Hubungan Faktor Perilaku
Pemberian Imunisasi BCG di Ibu dengan Penerapan
Puskesmas UPT Cimanggis Imunisasi Campak di
Kota Depok Tahun 2012. Wilayah Kerja Puskesmas
Fatmayati, Feby Angzila. 2009. Punggur Tahun 2010.
Karya Tulis Ilmiah : Fakultas Kedokteran
Hubungan Tingkat Universitas Tanjungpura
Pendidikan Formal Ibu Pontianak.
dengan Status Imunisasi Istriyati Elly. 2011. Faktor-Faktor
Dasar Bayi di Kecamatan Yang Berhubungan
Kwadungan Ngawi. Fakultas Dengankelengkapan
Kedokteran. Universitas Imunisasi Dasar Pada Bayi Di
Sebelas Maret Surakarta. Desa Kumpulrejo Kecamatan
Febriana S, 2008. Skripsi : Argomulyo Kota Salatiga.
Kelengkapan Imunisasi Dsar Skripsi. Semarang:
Balita Dan Faktor-Faktor Universitas Negri Semarang
Yang Berhubungan Di Izza,dkk. 2017. Faktor Orangtua dan
Poliklinik Anak Rumah Sakit Status Imunisasi DPT Anak
Umum Daerah Tarakan 12-36 Bulan di Kecamatan
Maret 2008. Ketapang dan Kecamatan
Gahara, dkk, 2015. Hubungan Sokobanah Kabupaten
Tingkat Pengetahuan Ibu dan Sampang : Pusat Pennelitian
Status Ekonomi dengan dan Pengembangan
Kelengkapan Imunisasi Humaniora dan Manajemen
Wajib pada Anak Usia 0-12 Kesehatan, Badan Penelitian
bulan di Puskesmas dan Pengembangan
Kampung Sawah. Jurnal Kesehatan RI.
Volume 4 Nomor 9 Kiptoo, Elizabeth, et al. 2015.
Gondowardojo, Yustinus Robby, Factors Influencing Low
dkk. 2014. Tingkat Immunization Coverage
Pengetahuan , Sikap, dan Among Children Between 12-
Perilaku Ibu Mengenai 23 Months in East Pokot,
Baringo Country, Kenya. DOI:10.1590/S0034-
Journal of Vaccines and 8910.2014048005284
Vaccination. Permenkes, 2013. Peraturan Menteri
Mardiah, Nita. 2010. Faktor-faktor Kesehatan Republik
yang berhubungan dengan Indonesia Nomor 42 Tahun
pemanfaatan pelayanan 2013 Tentang
kesehatan imunisasi dasar di Penyelenggaraan Imunisasi.
provinsi kalimantan barat Jakarta: Menteri Kesehatan
tahun 2007. Indonesia.
Jakarta:Universitas Indonesia. Pusdatin. 2016. Situasi Imunisasi di
N.C. Weeraratne. 2015. Factors Indonesia. Jakarta: Pusat data
Affecting improper dan informasi kementrian
immunization coverage of kesehatan RI
children between two-five Rahmawati Adzaniyah Isyani ,
years of age in Colombo UmbulChatarina W. 2014.
District, Sri Lanka 2014. Faktor Yang Mempengaruhi
International Journal of Kelengkapan Imunisasi Dasar
Novel Research in Di Kelurahan Krembangan
healthcare. Nouvelty Utara. Surabaya: Jurnal
Journals: Vol. 2, issue, Page: Berkala Epidemiologi vol. 2
77-85. Sri Lanka. No.1 Januari 2014 pp. 59-70
Nurani, Vidia As, 2013. Faktor Ranuh IGN, Suyitno H., dkk. 2008.
Faktor yang Berhubungan Pedoman Imunisasi di
dengan Kelengkapan Indonesia. Ed. 3. Jakarta:
Imunisasi Dasar pada Bayi di Satgas Imunisasi ikatan
Desa Truko Kecamatan Dokter Indonesia
Kangkung Kabupatrn Kendal Sari, Dewi N. 2015. Naskah
Tahun 2013. Thesis : Publikasi : Hubungan
Peminatan Epidemiologi Pengetahuan Ibu tentang
Program S1 Kesehatan Imunisasi Dasar denngan
Masyarakat Fakultas Kelenngkapan Imunisasi
Kesehatan Universitas Dian Dasar Bayi di Wilayah Kerja
Nusantoro Semarang.Utara. Puskesmas Bendo Kabupaten
Jurnal Berkala Epidemiologi Magetan. Fakulttas
Volume 2 no. 1 Hal 59-70. Kedokteran Universitas
Nugroho, Pratamadhita. 2012. Muhammadiyah Surakarta.
Naskah Publikasi : Hubungan Soegijanto S, Salimo H. 2011.
Tingkat Pengetahuan, Usia Pedoman Imunisasi Campak
Dan Pekerjaan Ibu Dengan di Indonesia. Edisi 4. Jakarta:
Status Imunisasi Dasar Bayi Badan Penerbit IDAI.
Di Desa Japanan Kecamatan Sugiarti, 2015. Faktor-Faktor yang
Cawas Kabupaten Klaten Mempengaruhi Kepatuhan
Tahun 2012. Ibu dalam Pemberian
Oliveira manuel et al. 2014. Factors Imunisasi Dasar pada Balita
associated with vaccination Desa Sidojangkung Gresik
coverage in children < 5 tahun 2014.
years in Angola. Brazil: Tampemawa,Riani. 2015. Hubungan
Antara Pengetahuan, Sikap
dan Motivasi Ibu Tentang
Imunisasi dengan Status
Imunisasi Anak Usia 12-24
Bulan di Pusat Kesehatan
Masyarakat Ranotana Weru
Kota Manado. Program
Pascasarjana Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Triana, Vivi. 2016. Faktor yang
Berhubungan dengan
Pemberian Imunisasi Dasar
Lengkap pada Bayi Tahun
2015 : Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas. Padang
Sumatera
Wahyu, Dwi Ningtyas dan Wibowo
Arief. 2015. Pengaruh
Kualitas Vaksin Campak
Terhadap Kejadian Campak
Di Kabupaten Pasuruan.
Jurnal Berkala Epidemiologi,
Vol. 3, No. 3 September
2015: pp.315326
Waluyanti, Fajar Tri. 2009. Analisis
Faktor Kepatuhan Imunisasi
di Kota Depok. Depok:
Universitas Indonesia
WHO. 2017. Immunization.
Available at:
http://www.who.int/topics/im
munization/en/
Xeuatvongsa Anonh et all. 2017.
Determination offactors
affecting the vaccination
status of children aged 1235
months in LaoPeoples
Democratic Republic. Japan:
Elsevier
http://dx.doi.org/10.1016/j.hel
iyon.2017.e0026

Anda mungkin juga menyukai