Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POHUWATO


NOMOR : Tahun 2015

TENTANG

KEBIJAKAN CASE MANAGER PELAYANAN KESEHATAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POHUWATO

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan kontinuitas


pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Pohuwato, maka
diperlukan suatu kebijakan yang menyangkut peran dan
kedudukan Case Manager.
b. Bahwa agar program dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah sebagai landasan
dalam pelaksanaan di Rumah Sakit Umum Daerah Pohuwato,
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Pohuwato tentang kebijakan Case
Manager Pelayanan Kesehehatan Rumah Sakit Umum Daerah
Pohuwato
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
2. Undang undang nomor 38 tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Gorontalo (Lembaran negara RI tahun 2000 nomor 258,
tambahan lembaran RI nomor 4060
3. Undang undang Nomor 6 tahun 2003 tentang pembentukan
kabupaten Bone Bolango dan kabupaten Pohuwato di Propinsi
Gorontalo (Lembaran negara RI nomor 26 tahun 2003, tambahan
lembaran negara RI tahun 4269
4. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (lembaran negara RI tahun 2014 nomor 244, tambahan
lembaran negara nomor 5587)
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(lembaran negara RI Nomor 144 tambahan lembaran negara RI
No. 5063
6. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(lembaran negara RI Tahun 2009 nomor 153 tambahan lembaran
negara RI nomor 5072
7. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia no.148
menkes/per/IX/2010 tentang standar pelayan kedokteran

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pohuwato tentang
kebijakan case manager pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Pohuwato sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini..
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pohuwato
Pada tanggal : Oktober 2015

Direktur,

dr. SYAHRAWANTY S. ABBAS


NIP. 19780901 200802 2 001
Lampiran :Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pohuwato
Nomor : Tahun 2015
Tanggal : Oktober 2015

KEBIJAKAN CASE MANAGER PELAYANAN KESEHATAN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POHUWATO

Pengertian : Case manager adalah petugas yang kompeten yang


mengintegrasikan dan pengkoordinasikan seluruh pelayanan
keperawatan dan medis kepada berbagai praktisi kesehatan di
berbagai unit pelayanan dan memastikan pasien mendapatkan
segala bentuk pelayanan yang dibutuhkan.

Case Manager diangkat dan diberhentikan dalam Surat


Keputusan Direktur

Syarat : Seorang bisa diangkat menjadi Case manager dengan


memenuhi persayaratan sebagai berikut :
a. Pegawai Negeri Sipil minimal pangkat Penata Muda
Tk I atau bisa juga Pegawai Kontrak yang telah
memiliki sertifikat pelatihan case manager atau
mempunyai pengalaman sebagai case manager
sekurangnya 2 tahun.
b. Pendidikan minimal S1 atau D IV segala disiplin ilmu
c. Memiliki pengalaman kerja di Rumah Sakit minimal 3
tahun baik sebagai tenaga fungsional, administrasi
maupun struktural.
d. Mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta
menguasa bahasa lokal.
e. Menguasai budaya lokal atau kearifan lokal yang
berkembang.
f. Tidak pernah terkena hukuman disiplin atau catatan
buruk pada tempat kerjanya
g. Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap customer
yang dihadapinya.

Kedudukan : Case Manager mempunyai kedudukan fungsi langsung


dibawah Direktur dan garis koordinasi dengan semua Kepala
bidang dan Komite yang ada di RSUD

Tugas dan Wewenang : 1. Mengkoordinasi pasien terhadap asuhan rawat inap


pasien.
2. Melangkapi dokumen rencana pelayanan pasien di
rekam medik.
3. Memberi penjelasan kepada pasien terhadap:
a. Prosedur Pelayanan
b. Identitas DPJP
c. Rencana perawatannya
4. Berkoordinasi dengan DPJP tentang kemajuan asuhan
pasien rawat inap.
5. Berkoordinasi dengan unit vterkait dan unit pelayanan
mengenai asuhan pasien.

Rangkap Jabatan : Seorang yang diangkat menjadi Case Manager tidak boleh
rangkap jabatan dengan jabatan struktural dan jabatan
fungsional yang memiliki tugas tambahan yang sifatnya
kontinyu ( kepala unit/instalasi/komite) agar fokus terhadap
kerja Case Manager. Apabila yang diangkat adalah pejabat
struktural maka diusulkan oleh Direktur untuk diganti dan
atau mengajukan surat pemberhentian dari jabatan struktural
selambat-lambatnya 3 bulan setelah SK diberikan. Apabila
yang diangkat adalah pejabat fungsional maka jabatan
fungsional tertentu tetap bisa dilaksanakan tetapi dibebas
tugaskan dari jabatan tugas tambahan yang sifatnya kontinyu
(kepala unit/instalasi/komite).

Honorarium/Insentif : Case Manager berhak atas honor atau insentif sesuai dengan
kemampuan Rumah sakit dengan menyesuaikan dengan beban
Case Manager.

Jumlah Case manager : Case Manager dapat diangkat disesuaikan dengan jumlah
tempat tidur yang tersedia yaitu 1: 35-50 tempat tidur dengan
menyesuaikan Angkar BOR, LOS dan TOI

Direktur,

dr. SYAHRAWANTY S. ABBAS


NIP. 19780901 200802 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN POHUWATO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jl. Herizal Umar No. 1 Desa Botubilotahu Kecamatan Marisa

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POHUWATO
NOMOR : Tahun 2015

TENTANG

CASE MANAGER PELAYANAN KESEHATAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POHUWATO

Menimbang : a. Bahwa dalam pelaksanaan Keputusan Direktur No tahun 2015


tentang kebijakan Case Manager pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Pohuwato, maka diperlukan penetapan Case Manager
sebagai pelaksanaannya.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Pohuwato tentang petugas yang diangkat
sebagai Case Manager Pelayanan Kesehehatan Rumah Sakit
Umum Daerah Pohuwato

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen
2. Undang undang nomor 38 tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Gorontalo (Lembaran negara RI tahun 2000 nomor 258,
tambahan lembaran RI nomor 4060
3. Undang undang Nomor 6 tahun 2003 tentang pembentukan
kabupaten Bone Bolango dan kabupaten Pohuwato di Propinsi
Gorontalo (Lembaran negara RI nomor 26 tahun 2003, tambahan
lembaran negara RI tahun 4269
4. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (lembaran negara RI tahun 2014 nomor 244, tambahan
lembaran negara nomor 5587)
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(lembaran negara RI Nomor 144 tambahan lembaran negara RI
No. 5063
6. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(lembaran negara RI Tahun 2009 nomor 153 tambahan lembaran
negara RI nomor 5072
7. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia no.148
menkes/per/IX/2010 tentang standar pelayan kedokteran
8. Keputusan Direktur No. Tahun 2015 tentang Kebijakan Case
Manager Pelayanan RSUD Pohuwato
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Case Manager Rumah Sakit Umum Daerah Pohuwato adalah :
1. Sri Dewi Paudi, S.Sos
2. Sri Yulan Ismail, S.St
Kedua : Tugas dan Wewenang serta segala ketentuan tentang Case Manager
sesuai dengan Keputusan Direktur No. Tahun 2015 tentang
Kebijakan Case Manager Pelayanan RSUD Pohuwato
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal 01 November 2015 , dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Pohuwato
Pada tanggal : Oktober 2015

Direktur,

dr. SYAHRAWANTY S. ABBAS


NIP. 19780901 200802 2 001
PANDUAN TELAAH REKAM MEDIK

1. PENGERTIAN
Telaah rekam medik adalah cara yang dilakukan dalam bentuk penyelidikan
pengkajian pemeriksaan dan penelitian suatu berkas rekam medik

2. RUANG LINGKUP

Semua format yang ada di rekam medik.

3. TATALAKSANA

1. Dilakukan pada semua rekam medik yang dikumpulkan pada masing-masing unit
kecuali yang mempunyai pasien banyak pada hari itu diambil sampel sebanyak 50
% dari jumlah pasien
2. Telaah rekam medik dilakukan oleh petugas assembling yang ditugaskan direkam
medik
3. Petugas assembling melakukan telaah rekam medik dengan memeriksa semua
kelengkapan rekam medik mulai dari kelengkapan format, kelengkapan pengisian
format rekam medik, serca cara pengisian sesuai pedoman penulisan rekam medik
4. Indikator penilaian telaah rekam medik menggunakan format telaah rekam medik
yang telah dibuat oleh panitia rekam medik
5. Format telaah rekam medik terdiri dari tiga unsur penilaian yaitu :
a. apabila diisi 1-3 dikualifikasikan tidak terisi
b. apabila diisi 4-6 dikualifikasikan terisi sebagian
c. apabila diisi 7-10 dikualifikasikan terisi
6. Hasil telaah rekam medik yang dilakukan oleh petugas assembling
diserahkankepetugas perekapan data untuk diolah atas pengisian tersebut
7. Rekam medik hanya bertugas melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
format, pengisian dan penulisan sedangkan terhadap mutu kualitatif dan kwantitatif
diserahkan pada panitia rekam medik.
TELAAH BERKAS REKAM MEDIK
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN

RSUD POHUWATO
PROSEDUR TETAP TANGGAL DITETAPKAN
DIREKTUR

dr. SYAHRAWANTY S. ABBAS


NIP. 19780901 200802 2 001
Telaah rekam medik adalah suatu proses atau cara yang dilakukan
Pengertian dalam bentuk penyelidikan pengkajian pemeriksaan dan penelitian
suatu berkas rekam medik
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelaksanaan telaah
Tujuan
rekam medik
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pohuwato
Kebijakan
Nomor : .............................................
1. Dilakukan pada semua rekam medik yang dikumpulkan pada
masing-masing unit kecuali yang mempunyai pasien banyak
pada hari itu diambil sampel sebanyak 50 % dari jumlah pasien
2. Telaah rekam medik dilakukan oleh petugas assembling yang
ditugaskan direkam medik
3. Petugas assembling melakukan telaah rekam medik dengan
memeriksa semua kelengkapan rekam medik mulai dari
kelengkapan format, kelengkapan pengisian format rekam
medik, serca cara pengisian sesuai pedoman penulisan rekam
medik
4. Indikator penilaian telaah rekam medik menggunakan format
telaah rekam medik yang telah dibuat oleh panitia rekam medik
Prosedur
5. Format telaah rekam medik terdiri dari tiga unsur penilaian
yaitu :
a. apabila diisi 1-3 dikualifikasikan tidak terisi
b. apabila diisi 4-6 dikualifikasikan terisi sebagian
c. apabila diisi 7-10 dikualifikasikan terisi
6. Hasil telaah rekam medik yang dilakukan oleh petugas
assembling diserahkankepetugas perekapan data untuk diolah
atas pengisian tersebut
7. Rekam medik hanya bertugas melakukan pemeriksaan terhadap
kelengkapan format, pengisian dan penulisan sedangkan
terhadap mutu kualitatif dan kwantitatif diserahkan pada
panitia rekam medik.

Anda mungkin juga menyukai