Anda di halaman 1dari 8

STUDI KASUS

PENGOLAHAN LIMBAH PADAT PADA INDUSTRI ROKOK


PT. DJARUM KUDUS

Makalah ini dibuat sebagai syarat tugas Mata Kuliah Pengolahan Buangan Industri

Oleh:
NYAK NISA UL KHAIRANI KF
(1410942013)
MIKEL FAKLIN
(1410942022)

Dosen Pengampu:
YOMMI DEWILDA, MT

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri rokok ialah suatu bangunan industri dimana pekerjanya mengolah atau
memproses daun daun tembakau, bunga cengkeh dan bumbu-bumbu lain menjadi
suatu produk yang disebut rokok. Industri rokok merupakan salah satu tulang
punggung baik penerimaan negara maupun penyerapan tenaga kerja. Dapat
dibayangkan dengan jumlah industri rokok yang saat ini telah mencapai 4.416
industri tentunya jumlah tenaga kerja yang diserap pun juga telah mencapai jutaan
orang dan dari sektor industri rokok memberikan sumbangan pendapatan berupa
pajak sebesar Rp. 38,5 trilliun tahun 2006 dan tahun 2007 sebesar Rp. 42 trilliun.
PT. Djarum adalah perusahaan yang bergerak pada industri rokok yang berdiri sejak
tahun 1951, setiap harinya memproduksi hampir 200.000 batang rokok. Proses
produksi yang dilakukan oleh PT. Djarum menghasilkan limbah padat yang harus
diolah lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:


1. Sebagai syarat dari Mata Kuliah Pengolahan Buangan Industri;
2. Agar mahasiswa lebih memahami pengolahan limbah padat di industri tententu.

1.3 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II STUDI KASUS


Bab ini berisi mengenai studi kasus pengolahan limbah padat di PT. Djarum Kudus.

BAB III KESIMPULAN


Bab ini berisi kesimpulan dari studi kasus ini.

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
STUDI KASUS

2.1 Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Djarum, TBK


Tahun Berdiri : 1951
Alamat : Jln. A Yani 26-28 Kudus, Jawa Tengah
Telepon : +62 (291) 431691
Bidang Usaha dan kegiatan : Perusahaan Rokok
Hasil Produk Olahan : Rokok Kretek dan Cerutu

2.2 Sumber Limbah Padat

Sumber limbah padat pada PT. Djarum ini adalah:


1. Gagang dan jengkok tembakau dan cengkeh dari penyiapan bahan baku;
2. Aki bekas, kemasan bekas, pallet bekas dari penyiapan bahan baku proses produksi;
3. Keranjang bekas/tikar bekas, lumpur eks IPAL dari proses penyiapan bahan baku
dan hasil IPAL;
4. Filter bekas/sortiran, kayu bekas pallet dari proses produksi dan penyiapan bahan
baku;
5. Pasir, kerikil,metal dari proses penyiapan bahan baku;
6. Sampah rumah tangga (domestik);
7. Tali rafia, plak-ban-botol bekas, dll dari kegiatan perkantoran dan proses produksi.

2.3 Pengolahan Limbah Padat

Dalam melakukan pengolahan limbah pada pabrik rokok ini, terdapat tahapan
teknis yang harus di lakukan, yaitu:

1. Identifikasi terhadap sumber dan jenis limbah;


2. Identifikasi alternatif penerapan produksi bersih;
3. Pemilahan dan pemisahan dari sumbernya;
4. Pengolahan (treatment) dan pembuangan akhir.

Selain tahapan di atas, terdapat langkah-langkah lain dalam pengolahan limbah


pada pabrik rokok, yaitu:
Tabel 2.1 Pengelolaan Limbah Padat PT. Djarum

SUMBER LIMBAH PADAT PENGELOLAAN

1. Gagang dan jengkok tembakau dan 1. Dijual untuk dimanfaatkan


cengkeh dari penyiapan bahan baku (Re-sale-able)

2. Aki bekas, kemasan bekas, pallet bekas 2. Daur ulang dan digunakan kembali
dari penyiapan bahan baku proses produksi (Recycle-able dan Re-use-able)

3. Keranjang bekas/tikar bekas, lumpur eks 3. Dibuat kompos (Compost-able)


IPAL dari proses penyiapan bahan baku
4. Dibakar (Combustible)
dan hasil IPAL
5. Limbah yang tidak berpengaruh
4. Filter bekas/sortiran, kayu bekas pallet dari
(Innert waste) untuk tanah urug
proses produksi dan penyiapan bahan baku
6. Masuk ke TPS dibuang ke TPA
5. Pasir, kerikil,metal dari proses penyiapan
7. Dijual untuk di daur ulang
bahan baku
8. Kompensasi ke masyarakat sekitar
6. Sampah rumah tangga (domestik)
(Comdev dan CSR)
7. Tali rafia, plak-ban-botol bekas, dll dari
kegiatan perkantoran dan proses produksi

Tabel 2.2 Pengolahan Sampah Non Produksi

JENIS LIMBAH/ CLEANER FINAL DISPOSAL


SAMPAH PRODUCTION ALTERNATIVE

Office wastes

Kertas, karton Paperless Daur ulang 3rd party

Plastik Segregasi, daur ulang Daur ulang 3rd party

Battery kering Less hazardous, battere B-3/ PPLI


alkaline

Non recycle, combustible Segregasi, Energy Incineration (own, co-partner)


recovery

Botol, kaca dsb Segregasi, daur ulang Daur ulang 3rd party

Household wastes

Kertas, karton Paperless Daur ulang 3rd party

Plastik Segregasi, daur ulang Daur ulang 3rd party


JENIS LIMBAH/ CLEANER FINAL DISPOSAL
SAMPAH PRODUCTION ALTERNATIVE

Non recycle combustible Washable and Re-useable Menuju zero waste


materials (lunch boxes)

Non recycle, combustible Segregasi, Energy Incineration (own, co-partner)


recovery

Non recycle, compostable Segregasi, Pengomposan Composting (own, co-partner)


TPA - Pemda

Botol, kaca dsb Segregasi, daur ulang Daur ulang 3rd party

Pengolahan yang akan dibahas adalah pengolahan limbah jengkok tembakau


dengan proses komposting. Limbah Jengkok Tembakau Industri rokok ialah sisa-
sisa atau limbah pencausan tembakau dalam proses produksi rokok dan berbentuk
halus (bubuk), dimasukkan dalam wadah karung atau goni dan disimpan dalam
gudang tertentu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap
lingkungan. Limbah jengkok tembakau belum terbukti menimbulkan pencemaran
lingkungan tetapi perlu diwaspadai bahwa setiap aktivitas industri memunculkan
sisa-sisa yang membahayakan lingkungan termasuk sisa limbah yang disebut
dengan libah jengkok tembakau Industri rokok.

Selain itu limbah padat yang dibuat menjadi kompos adalah bekas bungkus
tembakau. Caranya dengan menghancurkan bungkus tersebut, lalu ditimbun.
Hancuran bungkus yang telah ditimbun tersebut kemudian disiram, ditutupi dan
dibalik secara berkala sehingga bakteri dan jamur yang ada akan membusukkan
hancuran tersebut dengan cepat.

Metode pengomposan yang dipakai PT. Djarum dalam proses pengolahan adalah
Windrow composting dan vermikompos. Untuk metode windrow composting,
bahan baku yang diperoleh per hari adalah lumpur padat dari proses waste water
treatment, tikar daun siwalan pembungkus tembakau (fermentasi dengan
trichoderma sp dan hasil ekstraksi rempah dalam proses primary. Khusus untuk
vermikompos, sumber bahan baku yang dihasilkan hanya berasal dari limbah padat
(lumpur kering) proses limbah cair IPAL Krapyak PT.Djarum. Jenis cacing yang
digunakan oleh pihak PT. Djarum dalam pembuatan vermikompos adalah cacing
Lumbricus Rubellus dan Pheretima Asiatica.
2.4 Hasil Pengolahan Limbah Padat

Pabrik ini setiap hari menghasilkan 3 ton pupuk kompos yang diberikan kepada
petani tembakau yang tinggal di Temanggung, dimana PT Djarum mengambil
bahan baku tembakau dari sana. Kompos tersebut dibagikan secara gratis dan petani
hanya menanggung biaya pengiriman Kudus-Temanggung. Untuk mengolah
limbah menjadi kompos, PT Djarum memanfaatkan lumpur yang telah diaktivasi
dengan mikroba, kapur, urea, dan asam fosfat encer. Awalnya, limbah hasil proses
pelunakan cengkeh memiliki kadar pH 4, Biological Oxygen Demand (BOD) 6000
ppm dan Chemical Oxygen Demand (COD) 12.000 ppm. Limbah ini kemudian
dicampur dengan lumpur yang sudah diaktivasi. Sekitar dua bulan kemudian,
campuran itu pun berubah menjadi pupuk kompos.

Dalam memonitoring hasil komposnya agar sesuai dengan standar yang ada, pihak
PT. Djarum bekerja sama dengan Pihak Sucofindo untuk mengukur kualitas/ mutu
kompos yang dihasilkan dengan periode sekali dalam satu tahun. Pada tahun
terakhir pengukuran (tahun 2013), terbukti bahwa kompos yang dihasilkan
PT.Djarum telah memenuhi SNI 19-7030-2004.
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari studi kasus ini adalah:


1. Tahapan teknis yang harus di lakukan dalam pengolahan limbah padat di PT.
Djarum adalah identifikasi terhadap sumber dan jenis limbah, identifikasi
alternatif penerapan produksi bersih, pemilahan dan pemisahan dari sumbernya,
serta pengolahan (treatment) dan pembuangan akhir;
2. Pengelolaan limbah padat secara umum adalah dijual untuk dimanfaatkan
(Re-sale-able), daur ulang dan digunakan kembali (Recycle-able dan Re-use-
able), dibuat kompos (Compost-able), dibakar (Combustible), limbah yang
tidak berpengaruh (Innert waste) untuk tanah urug, masuk ke TPS , dibuang
ke TPA, dijual untuk di daur ulang, kompensasi ke masyarakat sekitar
(Comdev dan CSR);
3. Metode pengomposan yang dipakai PT. Djarum dalam
proses pengolahan adalah Windrow composting dan vermikompos;
4. Pabrik ini setiap hari menghasilkan 3 ton pupuk kompos yang diberikan kepada
petani tembakau yang tinggal di Temanggung;
5. Kompos yang dihasilkan PT.Djarum telah memenuhi SNI 19-7030-2004.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdisyar, R. Dan Endro Sutrisno. Pengolahan Limbah Padat Organik Pada


Composting Plant Pt. Djarum, Kudus. Universitas Diponegoro.
Norin, F, M. Widiawati, R. Ristiyanti, dan S. Nunrdianto. 2012. Pengolahan
Limbah Padat pada Industri Rokok. Laporan PKL. Banten: Universitas
Sultan Ageng Tirtyasa.

Anda mungkin juga menyukai