Oleh:
Fajrinadifah ( K2315027 )
IC 555 merupakan IC yang sering digunakan untuk berbagai rangkaian pewaktu dan
multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan
diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya adalah SE555/NE555 dan
dijuluki sebagai "The IC Time Machine".
IC timer NE 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit
timer, pulsa dan aplikasi osilator. Rangkaian paling umum dari IC NE 555 adalah sebagai
pembangkit clock/frekuensi atau jika outputnya dihubungkan ke LED akan menghasilkan
LED yg berkedip.
Pada rangkaian tank cirucit multivibrator astabil dengan IC 555 diperlukan dua resistor,
sebuah kapasitor. Kemudian untuk merangkai tank circuit tersebut resistor RA
dihubungkan antara +VCC dan terminal discharger (pin 7). Resistor RB dihubungkan antara
pin 7 dengan terminal treshod (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara pin treshold dan
ground. Triger (pin 2) dan input treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.
Pada saat sumber tegangan pertama kali diberikan, kapasitor akan terisi melalui RA dan
RB. Ketika tegangan pada pin 6 ada naik di atas dua pertigaVCC, maka terjadi perubahan
kondisi pada komparator 1. Ini akan me-reset flip-flop dan outputnya akan berubah ke
positif. Keluaran (pin 3) berubah low dan basis Q1 mendapat bias maju. Q1 mengosongkan
muatan C lewat RB ke ground.
Frekuensi output astable multivibrator dinyatakan sebagai f = 1/T . Ini menunjukkan
sebagai total waktu yang diperlukan untuk pengisian dan pengosongan kapasitor C. Waktu
pengisian ditunjukkan oleh jarak t1 dan t3. Waktu pengosongan diberikan oleh t2 dan t4.
Data kerja astabil multivibrator dengan IC 555 diatas dapat dirumuskan secara matematis
sebagai berikut :
= 0.693( + )
= 0.693
= +
1
=
=
+
Nilai resistansi RA dan RB sangat penting untuk pengoperasian astable multivibrator. Jika
RB lebih dari setengah harga RA, rangkaian tidak akan berosilasi. Harga ini menghalangi
sinyal triger turun dari harga dua pertiga VCC ke sepertigaVCC. Ini berarti IC tidak mampu
untuk memicu kembali secara mandiri atau tidak siap untuk operasi berikutnya.
C. Metodologi Pratikum
1. Alat dan bahan
a. IC timer 555 1buah
b. Resistor 6.8 K 2buah
c. Resistor 100 K 1 buah
d. Resistor 180 K 1 buah
e. Resistor 470 K 2 buah
f. Kapasitor 100 nF 1 buah
g. Kapasitor 10 nF 1 buah
h. Led 1 buah
i. Protoboard 1buah
j. Baterai 1buah
k. Kabel jumper secukupnya
l. Kabel buaya 2 buah
2. Skema alat
BAT1
9V
U1
8
4 3 R1
VCC
R Q
470k
7
DC
5
CV
GND
2
TR TH
6 R2
470k
1
555
D1
LED-BLUE
C1 C2
1nF 1nF
3. Langkah kerja
a. Alat dan bahan disiapkan
b. IC 555 pasang pada protoboard.
c. Input dihubungkan dengan kaki 4 dan 8 IC 555
d. Resistor A (470 K) dihubungkan dengan kaki 8 dan 7 IC 555
e. Resistor B ( 470 K) dihubungkan dengan kaki 7 dan 6 IC 555
f. Kapasitor 100 nF dihubungkan dengan kaki 6 dan 1 IC 555
g. Kaki ke 2 IC 555 dihubungkan dengan kaki ke 6
h. Kapasitor 10nF dihubungkan dengan kaki 5 dan 1 IC 555
i. Ground dihubungkan dengan kabel antara kaki ke 1 dan kaki ke 5
j. Kondisi LED diamati (nyala/padam)
k. Besar nilai Ton (selang waktu pengisian kapasitor), Toff (selang waktu
pengosongan kapasitor), T (selang waktu total selama satu periode), dan
frekuensi output-nya dihitung dengan persamaan pada dasar teori
setelah rangkaian selesai dibuat.
l. Langkah 10 dan 11 diulangi dengan variasi nilai resistansi RA dan RB
sebagai berikut
1) RA = 470 K dan RB = 100 K
2) RA = 180 K dan RB =100 K
3) RA = 6.8 K dan RB = 6.8 K
m. Hasil percobaan ditulispada tabel percobaan
D. Data pengamatan
No RA RB Kondisi LED
1 470 K 470 K Lampu berkedip pelan
2 470 K 100 K Lampu berkedip sedikit cekap
3 180 K 100K Lampu menyala
4 6.8 K 6.8 K Lampu menyala
E. Pembahasan
1. Kualitatif
a. RA = 470 K dan RB = 470 K
= 0.693( + )
= 0.693 (470 + 470) 103 (110 109 )
= 0.693(940)110 106
=0.07165
= 0.693
= 0.071656 + 0.00032571
=0.071982
1
=
1
= 0.071982
=13.8923793
= =
+
0.071656
=
0.071982
= 0.995475
= 0.693( + )
= 0.693 (470 + 100) 103 (110 109 )
= 0.693(570)110 106
=0.043451
= 0.693
= 0.043451 + 0.0000693
= 0.04352
1
=
1
=
0.04352
= =
+
0.043451
=
0.04352
= 0.998408
c. RA = 180 K dan RB = 100 K
= 0.693( + )
= 0.693 (180 + 100) 103 (110 109 )
= 0.693(280)110 106
=0.021344
= 0.693
= 0.043451 + 0.0000693
= 0.996764
1
=
1
=
0.996764
= 0.021414
= =
+
0.021344
=
0.021414
= 0.996764
= 0.693( + )
= 0.693 (12.8 + 100) 103 (110 109 )
= 0.693(12.8)110 106
=0.000976
= 0.693
= 0.693(6.8)110 109
= 0.000007124
= +
= 0.000976 + 0.000007124
=0.00098
1
=
1
=
0.00098
= 1019.933166
= =
+
0.000976
=
0.00098
= 0.995194
2. Analisis kualitatif
Pada pratikum pembnagkit pulsa dengan IC timer 555 bertujuan agar mahasiswa
mampu memahami dan mengerti cara kerja IC timer 555, mahasiswa dapat
mengaplikasikan IC 555 sebagai astable multivibrator, mahasiswa dapat
menghitung frekuensi output 555, mahasiswa dapat menghitung lebar pulsa dan
siklus kerja sinyal output astable multivibrator.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum yaitu IC timer 555 1buah, resistor
6.8 k 2buah, resistor 100 k 1 buah, resistor 180 k 1 buah, resistor 470 k 2
buah, kapasitor 100 nF 1 buah, kapasitor 10 nF 1 buah led 1 buah, protoboard
1buah, baterai 1buah, kabel jumper secukupnya, kabel buaya 2 buah.
Pratikum ini melakukan 4 kali pengamatan, dengan variael bebas yaitu hambatan,
(RA dan RB) untuk mengetahui pengaruhnya pada kedip LED ( , ).
= 0.693( + )
Selain itu , besarnya bergantung pada Rb, semakin besar Rb maka semakin
besar , dimana
= 0.693
= +
Nilai Duty Cycle dapat dibuat bervariasi dengan cara menggunakan resistor yang
memiliki nilai resistensi bervariasi pula.
F. Kesimpulan
1. Besar nilai resistensi berbanding lurus dengan besar Ton, Toff, T dan DC.
2. Besar nilai resistensi berbanding terbalik dengan nilai frekuensi output.
3. Nilai Duty Cycle dapat dibuat bervariasi dengan cara menggunakan resistor yang
memiliki nilai resistensi bervariasi pula.