NRP :
DESAIN SISTEM FENDER
1) Kapal
Sebagai pengatur utama, harus
digunakan sebagai nilai sebenarnya dalam
kapal untuk menghitung kekuatan
sandaran. Namun, dalam beberapa masalah
dimana dimana nilai utama tidak diketahui,
one bisa mengacu pada ikatan appendix-1
Ukuran standard untuk Kapal
menunjukkan pada pengukuran tipikal
kapal oleh Departemen Pelabuahan dari
Menteri Transportasi
Dan, kita gunakan rumusan dalam Appendix-2 Rumus perhitungan untuk karakteristik
kapal untuk memberikan material pendukung untuk mengimbangi nilai standard kapal yang
ditunjukkan berdasarkan laporan dari Institut Penelitian Bandar Pelabuhan dari Menteri
Transportasi
Pada umumnya, kapal-kapal tersebut di bangun menurut standard ukuran dimensi dan
kapasitas angkut. Pengistilahan tersebut dipakai seperti yang diistilahkan sebagai berikut :
Terminology Definisi
Gross Tonnage GT (Ton) Total dari keseluruhan isi dari kapal dan kargo. Ini
berasal dari pembagian jumlah keseluruhan kapasitas
interior sebuah kapal 100 kibik/ kaki
Net Tonnage NT (Ton) Total volume (isi) dari kargo yang mampu diangkut
oleh sebuah kapal
Displacement DWT (Ton) Total berat dari kapal dan kargo saat kapal dibebani
Tonnage pada jalur penerimaan barang
Dead Weight DWT (Ton) Berat kargo, bahan bakar, penumpang, kru, dan
Tonnage makanan yang ada dalam kapal
Light Weight LT (Ton) Berat Kapal
Ballast Weight BW (Ton) Berat kapal dan air yang tertambah ke dalam
kompartmen penahan di dalam kapal untuk
mengembangkan stabilitas setelah kapal mengeluarkan
isi kargonya
Length of Ship Loa or Lpp Panjang kapal dari atas hingga bawah (paling ujung)
(m) hingga buritan kapal
Breadth of ship B (m) Jarak menyilang ke bagian parallel samping kapal
Loaded Draft D f(m) Jarak dari permukaan air kapal saat kapal dibebani
lambung timbul kapal
Light Draft d b(m) Jarak dari permukaan air kapal saat kapal dalam
keadaan tanpa muatan
Depth of Ship D (m) Nilai sesungguhnya kedalaman kapal
2) KEKUATAN SANDARAN
2.1 Kekuatan Sandaran Efektif dihitung menggunakan rumus sebagai berikut
Dimana :
E : kekuatan sandar efektif (ton.m)
Ws : berat kapasitas kapal
V : kecepatan sandar (m/detik)
Ce : Koefisien kekurangan
Cm : Koefisien hidrodinamika
Cs : Koefisien kelembekan (Biasanya dipakai nilai 1)
Cc : Koefisien konfigurasi penampatan (Biasanya dipakai nilai 1)
g : percepatan gravitasi (9,8 m/sec2)
Dimana :
Cb : koefisien block kapal
D : draft Kapal (m)
B : lebar kapal (m)
d : draft (m)
Lpp : Length of between Perpendiculars / Panjang
antara garis tegak lurus (m)
B : Lebar (m)
Wo : satuan berat untuk air laut (=1,025 ton/m3 )
Dimana :
L : jarak sepanjang permukaan air dari dinding penahan yang berasal dari gravitasi tengah
dari sebuah kapal menuju titik sandar (berlabuh)
r : jari jari melingkar kapal (m)
Panjang antar garis tegak lurus (Lpp)
Rumus berikut dipakai dalam menentukan panjang antara tegak lurus pada kapal kargo dan
kapal tanker minyak
Panjang antar garis tegak lurus (Lpp) dan keseluruhan panjang (Loa)
Kapal Kargo : Lpp = 0.822 * Loa 1.0263
Kapal Minyak : Lpp = 0.852Loa 1.0201
Ini sangat penting dicatat bahwa reaksi gaya dari benturan kapal bukan nilai tetap. Ini
mengubah deformasi dan ditunjukkan lewat kinerja kurva yang melindungi fender. Dalam
desainnya, perbedaan tipe dan kombinasi fender mungkin sudah dicoba, jadi dengan sebagai
kedatangan pada nilai gaya reaksi dibawah perizininan gaya lawan dari struktur pelabuhan.
Umumnya, sisi berlawanan dari dolphin dan kepala pile yang terbuka lebih rendah daripada
struktur dinding penahan yangb besar
2. Dolphin
Dimana :
R1 : resultan gaya dari tekanan angina (kg)
: massa jenis angina (=0.123 kg2/m4)
U : kecepatan angina (m/s)
Af : proyeksi area dari depan kapal diatas permukaan air (m)
Asl : Proyeksi area dari samping kapal diatas permukaan air (m)
0 : arah sudut dari angina ke pusat pinggir lambung (deg)
C : koefisien tekanan angina\
Dimana :
R2 : resultan gaya akibat arus (kgf)
p : massa jenis air laut (=104,5 kgfs2/m4)
C : koefisien dari tekanan air
V : kecepatan arus (m/s)
As2 : area samping kapal dibawah garis draft (m2)
Dimana :
L = jarak maksimum antar fender (m)
r = radius tekuk dari ujung samping kapal (m)
h = tinggi fender efektif saat menyerap energi sandar kapal (m)
Jika informasi tentang radius samping kapal tidak diketahui, maka mengikuti persamaan
pedoman untuk radius tekuk.
8) CONTOH DESAIN
(1) contoh 1
I) Kapal Besar
Tipe : Kargo Umum
DWT (tons) : 15000 1000
Loa (m) : 153 64
Lpp (m) : 143,3 58,7
B (m) : 22,3 10,4
D (m) : 12,5 5,8
d (m) : 9,3 4,2
V (m/sec) : 0,15 0,25
Titik sandar : 1/4 titik 1/4 titik
Koefisien Eksentrisitas : 0,5 0,5
II) Fasilitas
Panjang Wharf : 180 meter
H.W.L : + 2.0 meter
L.W.L : + 0.3 meter
Elevasi tertinggi dek : + 3.0 meter
III) Energi Sandar
IV) Pemilihan fender
Fender tipe SH model : SH600H x 2000L (HI)
Kemampuan
Tinggi fender : 0.6 meter
Nilai Defleksi : 52.5 %
Reaksi : 99.5 tonf
Energi penyerapan : 25.1 tonf-m > 22.8 tonf-m
Tekanan Permukaan : 73.7 tonf/m2
Relasi fender dan L.W.L pada kapal
II) Fasilitas
Panjang Wharf : 250 meter
H.W.L : + 3.5 meter
L.W.L : + 0.3 meter
Elevasi tertinggi dek : + 4.5 meter
Elevasi terendah dek : + 2.5 meter
III) Energi Sandar
Dari keduanya, kapal kecil, 2000 DWT tidak mempunyai benturan dengan fender. Oleh
karena itu pemilihan feder tersebut tidak cocok untuk dipasang saat ini.
= Pemilihan Baik =
Alternatif 1
Tipe fender : CS- 1150H (CS3)
Kemampuan
Nilai Defleksi : 52.5 %
Reaksi : 76.3 tonf
Energi penyerapan : 38.6 tonf-m > 31.9 tonf-m
Frontal frame : 1.75 mW x 3.5 mL
= Pemilihan Baik =
Alternatif 2
Tipe fender : SH 600H x 3000L (H1)
Kemampuan
Nilai Defleksi : 52.5 %
Reaksi : 149 tonf
Energi penyerapan : 37.6 tonf-m > 31.9 tonf-m
Tekanan Permukaan : 74 tonf/m2