Berdasarkan IFRS, perusahaan dapat memilih untuk menilai aset jangka panjang mereka dengan cost
atau dengan fair value. Jika perusahaan memilih untuk menggunakan fair value, aset berwujud jangka
panjang setelah perolehan awal, kemudian disesuaikan untuk perubahan fair valuenya dan mencatat
laba yang belum direalisasi atas revaluasi yang dilakukan pada aset berwujud jangka panjnag tersebut.
Dasar penilaian yang digunakan untuk properti, pabrik, peralatan dan sumber daya alam adalah biaya
historis, dan harus diungkapkan bersama penyajian dan komitmen-komitmen lain yang berhubungan
dengan aktiva tersebut. Karena memiiki pengaruh yang cukup signifikan, maka pengungkapan tersebut
harus mencakup:
Aktiva dapat dianalisis secara relatif dengan aktivitas (perputaran) dan profitabilitas.
Rasio Perputaran Aktiva, digunakan untuk mengukur seberapa efisisen perusahaan menggunakan
aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
Rasio Marjin Laba terhadap Penjualan, digunakan untuk menganalisis penggunaan properti, pabrik,
peralatan, dan sumber daya alam.