I. PENDAHULUAN
1
kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu
pengembangan konsep teori. Suatu penelitian kualitatif dieksplorasi dan
diperdalam dari suatu fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas
pelaku, kejadian, tempat dan waktu. (Djaman dan Aan, 2014 :22).
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,
suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya,
data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh
karena itu penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih
menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan
transferability.
Sugiyono (2013:15) menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball,
teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Creswell (1998) mengemukakan qualitative research is an inquiry
process of understanding based on distinct methological traditions of inquiry
that explore social or human problem. The researcher build a complex, holistic
picture, analyzes words, reports detailed views of informans and conducts the
study in natural setting. Penelitian kualitatif adalah suatu proses inquiry tentang
pemahaman berdasar pada tradisi-tradisi metodologis terpisah ; jelas
pemeriksaan bahwa menjelajah suatu masalah sosial atau manusia. Peneliti
membangun sutau kompleks gambaran holistik, meneliti kata-kata, laporan-
laporan, memerinci pandangan-pandangan dari penutur asli dan melakukan
studi di suatu pengaturan yang alami. (Djaman dan Aan, 2014 : 24).
Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai penelitian kualitatif diatas
maka dengan demikian penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
berlandaskan pada postpositivisme, dieksplorasi dan diperdalam dari suatu
fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian,
tempat dan waktu dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball,
teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Penelitian kualitatif memiliki sejumlah karakteristik yang menjadi pembeda
dengan jenis penelitian lainnya. Lincoln dan Guba (Moleong, 2014 : 4)
membahas karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut :
1. Latar Alamiah : Karena ontology alamiah menghendaki adanya kenyataan-
kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari
konteksnya. Hal tersebut didasarkan pada beberapa asumsi. (1.)
Pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat karena itu hubungan
penelitian harus mengambil tempat keutuhan dalam konteks untuk
2
keperluan pemahaman; (2.) Konteks sangat menentukan dalam
menetapkan sesuatu penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya yang
berarti bahwa suatu fenomena harus diteliti dalam keseluruhan pengaruh
lapangan; (3.) Struktur nilai kontekstual bersifat determinative terhadap apa
yang akan dicari.
2. Manusia sebagai alat (instrumen) : Dalam penelitian kualitatif peneliti
sendiri atau dengan bantuan orang lain, merupakan alat pengumpul data
utama. Hal itu dilakukan jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan
mempersiapkannya terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam
penelitian klasik maka, sangat tidak mungkin untuk mengadakan
penyesuaian terhadap kenyataan yang ada dilapangan.
3. Metode kualitatif : Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif.
Metode kualitatif ini digunakan oleh beberapa pertimbangan. Pertama,
penyesuaian metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakekat
hubungan antara peneliti dan responden dan yang ketiga, metode ini lebih
peka dan lebih dapat menyesuaikan dengan banyak penjaman pengaruh
bersama dengan pola-pola nilai yang dihadapi.
4. Analisis data secara induktif : Penelitian kualitatif menggunakan analisis
secara induktif. Analisis induktif ini digunakan karena beberapa alasan yang
pertama, proses-proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-
kenyataan ganda yang terdapat dalam data; kedua, analisis induktif lebih
dapat menemukan mebuat hubungan peniliti responden lebih eksplesit,
dapat dikenal dan akontabel; ketiga, analisis demikian dapat menguraikan
latar belakang penuh dan membuat keputusan-keputusan tentang tindakan
pengalih kesuatu latar lain; keempat, analisis induktif lebih menemukan
pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan; dan yang
terakhir, analisis ini dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit
sebagai bagian dari struktur analitik
5. Teori dari dasar (Grounded Theory) : Penelitian kuantitaf lebih
menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantif yang berasal dari
data. Hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama, tidak tidak ada teori yang
dapat mencakupi kenyataan-kenyataan ganda yang mungkin akan
dihadapi. Kedua, penelitian ini mempercayai pada apa yang dilihat peneliti
sehingga ia berusaha untuk sejauh mungkin menjadi netral, keriga, teori
dari dasar lebih dapat responsif terhadap nlai kontekstual.
6. Deskriptif : Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka. Data tersebut mungkin berasal dari : masalah wawancara, catatan
lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan/memo dan dokumen resmi
lainya. Peneliti menganilisi data yang sangat kaya tersebut dan sejauh
mngkin dalam bentuk aslinya.
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil : Penelitian kualitatif lebih
banyak mementingkan segi Proses dari pada Hasil. Hal ini disebabkan
oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas
apabila diamati dalam proses.
3
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus: Peneliti kualitatif
menghendaki untuk menetapkan batas dalam penelitannya atas dasar
fokus yang timbul sebagi masalah dalam penelitian. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, batas menentukan kenyataan-
ganda yang kemudian mempertajam fokus. Kedua, penetapan fokus dapat
lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus.
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data : penelitian kualitatif
mendefinisikan validitas, reliabilitas, dan obyektivitas dalam versi lain
dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.
10. Desain yang bersifat sementara : Penelitian kualitatif menyusun desain
yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan. Jadi,
tidak menggunakan desain yang telah disusun secara ketat dan kaku
sehingga tidak dapat diubah lagi. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, tidak dapat dibayangkan sebelumnya tentang kenyataan-
kenyataan ganda dilapangan; kedua, tidak dapat diramalkan sebelumnya
apa yang akan berubah karena hal itu akan terjadi dalam interaksi antara
peneliti dan kenyataan; ketiga, bermacam sistem nilai yang terkait
berhubungan dengan cara yang tidak dapat diramalkan.
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama : Penelitian
kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang
diperoleh dan dirundingkan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber
data. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, susunan kenyataan
dari merekalah yang akan diangkat oleh peneliti; kedua, penelitian
bergantung pada hakekat dan kualitas hubungan pencari dengan yang
dicari; ketiga, konfirmasi hipotesis kerja akan lebih baik verifikasinya apabila
diketahui dan dikonfirmasikan oleh orang-orang yang ada kaitannya dengan
orang yang diteliti.
4
mengatakan bahwa peneliti harus memfokus perhatiannya pada data dii
lapangan sehingga segala sesuatu tentang teori yang berhubungan dengan
penelitian menjadi tak penting, kedua para ahli mengatakan bahwa
pemahaman terhadap teori bukan sesuatu yang haram namun data tetap
menjadi fokus peneliti di lapangan. Objek penelitian secara teoritis juga
membantu peneliti di lapangan saat mengumpulkan data.
Terdapat lima jenis pendekatan penelitian kualitatif yang menjelaskan
model yang cocok untuk menulis penelitian kualitatif, secara ringkas dijelaskan
sebagai berikut (Djaman dan Aan, 2014 : 34) :
a. Biografi
Penulisan model biografi dipilih untuk meneliti satu individujika materinya
tersedia dan mudah didapat serta individu yang diteliti mau berbagi
informasi (Jika dia masih hidup).
b. Fenomenologi
Penelitian ini menggambarkan pendekatan psikologi terhadap penelitian
fenomenologis. Model ini dipilih untuk meneliti sebuah fenomena dan
makna yang dikandung untuk suatu individu.
c. Grounded Theory
Pendekatan ini untuk menghasilkan dan mengembangkan teori. Kumpulkan
informasi terutama dari interview dan gunakan prosedur pengumpulan data
yang sistematik dan analisis dikembangkan dari prosedur.
d. Etnografy
Pendekatan ini untuk meneliti perilaku sebuah grup pertukaran kebudayaan
atau individual. Persiapkan untuk meneliti dan menginterview serta
menyelidiki terma-tema yang muncul dari penelitian perilaku manusia
e. Studi Kasus
Pilhan model pendekatan ini untuk meneliti suatu kasus yang terjadi pada
tempat dan waktu tertentu dan carilah materi konstekstual tentang setting
kasus tersebut. Kumpulan material yang banyak dari sumber informasi yang
banyak untuk mendapatkan gambaran kasus yang ideal.
5
- Menyiapkan instrumen pedoman observasi/partisipasi/wawancara/studi
dokumentasi
c. Pelaksanaan Penelitian
- Pengurusan ijin penelitian
- Menemui gate keeper
- Obervasi, partisipasi, wawancara, studi dokumen dan triangulasi
- Mempersiapkan catatan pahlawan, FGD
d. Pengolahan Data
- Reduksi data
- Display data
- Analisis
e. Hasil Penelitian
- Kesimpulan, implikasi, rekomendasi
6
d. Menyintesiskannya;
e. Mencari dan menemukan pola;
f. Menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari;
g. Memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain;
2. Seiddel (1998) mengatakan analisis data kualitatif prosesnya berjalan
sebagai berikut :
a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi
kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri;
b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan,
membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya;
c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai
makna, mencari dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan; dan
d. Membuat temuan-temuan umum.
3. Janice Mc Drury (Colaborative Group Analysis of Data, 1999) mengatakan
tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut :
a. Membaca/mempelajari, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang
ada dalam data;
b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang
berasal dari data;
c. Menuliskan model yang ditemukan;
d. Koding yang telah dilakukan.
Moleong (2012) dalam Aditya Yudha Primantoro dan Muhsin (2015:369)
menjelaskan bahwa proses analisis data bukan hanya merupakan tindak lanjut
logis dari pengumpulan data tetapi juga merupakan proses yang tidak
terpisahkan dengan pengumpulan data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu informan kunci dari hasil wawancara,
dari hasil pengamatan di lapangan atau observasi dan dari hasil studi
dokumentasi.
Berdasarkan pembahasan mengenai analisis data pada penelitian
kualitatif maka tahapan analisis data merupakan salah satu tahapan penting
yang menentukan hasil dari penelitian, sehingga interpretasi data oleh peneliti
tidak hanya sekedar deskripsi semata. Setelah melalui proses pengumpulan
data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan metode yang berbeda-beda
pula, maka analisis data memerlukan kerja kreatif serta kemampuan yang
tinggi.
Terdapat beberapa model analisis data kualitatif yang umum digunakan.
Djaman dan Aan (2014:216) menjelaskan beberapa model analisis yang dapat
digunakan dalam kaitannya dengan analisis data, secara singkat adalah
sebagai berikut :
1. Model Sirkuler Nasution
Nasution (1988) analisis proses dilapangan terdiri dari Pertanyaan
penelitian, pengumpulan data, analisis data, verifikasi, dan laporan
berdasarkan catatan/ingatan. Sedangkan dari sisi analisis data setelah
diperoleh dilakukan dengan cara : reduksi data, display data serta
mengambil kesimpulan dan verifikasi.
7
2. Model Miles dan Huberman
Aktifitas analisis data Miles and Huberman (1984) terdiri atas : data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification yang dilakukan
secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas sehingga
datanya mencapai jenuh.
a. Reduksi Data (Reduction)
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
terperinci. Laporan disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi,
dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang
penting. Data hasil ikhtiar dan memilah berdasarkan satuan konsep,
tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih
tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambaha atas data sebelumnya jika
memang diperlukan.
b. Penyajian Data (Data Display)
Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan
data. Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan
dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik dan sejenisnya. Lebih dari itu
data juga dapat disajikan dengan bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Namun Miles dan
Huberman (1984) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data adaah dengan teks naratif.
c. Conclusion Drawing / Verification
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dana
akan berubah bila ditemukan bukti yang kuat dan mendukung pda tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukungoleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakanmerupakan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum pernah ada.temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnyamasih belum jelasatau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan
kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
3. Model Spradley
Analisa data menurut Spradley menyatakan bahwa analisis data terkait
secara teknis dengan proses penelitian yang terdiri dari :
a. Pengamatan deskriptif
Analisis data dilakukan dengan mempergunakan acuan hubungan
semantik yang dikaitkan dengan masalah penelitian.
b. Analisis domain
Upaya analisis untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh
dari suatu situasi sosial (place, actor, activity) dengan jalan membuat
domain atau kategori.
8
c. Pengamatan terfokus
Dilakukan setelah analisis domain berdasarkan fokus yang sudah dipilih
sebelumnya oleh peneliti untuk memperdalam data yang telah diperoleh
melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras, kemudian dimuat
dalam catatan lapangan. Domain yang dipilih ditetapkan sebagai fokus
penelitian untuk melakukan pengumpulan informasi atau data untuk
analisis selanjutnya.
d. Analisis taksonomi
Menganalisis data yang banyak dari hasil pengumpulan data kembali di
lapangan mengenai domain fokus penelitian. Domain terpilih adalah
cover term yang diurai lebih rinci dan mendalam dalam analisis
taksonomi, sehingga diketahui struktur internalnya dan dapat ditemukan
elemen yang serumpun atau serupa.
e. Pengamatan terpilih
Melakukan pengumpulan informasi atau data mengenai elemen-elemen
struktur internal yang serumpun atau serupa untuk dianalisis selanjutnya
f. Analisis komponensial
Mengorganisasikan elemen-elemen yang memiliki perbedaan atau
kontras. Jika dalam analisis taksonomi ditemukan kesamaan kelompk
jenjang dan jenis sekolah, maka dalam analisis komponen dicari
perbedaanya dalam aspek tujuan sekolah, kurikulum, peserta didik dan
lain-lain.
g. Analisis tema.
Upaya mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas domain
yang telah melalui analisis taksonomi dan analisis komponen sehingga
tersusun konstruksi bangunan situasi sosial secara keseluruhan yang
jelas yang dinyatakan (sesuai dengan) tema atau judul penelitian.
9
III. IMPLEMENTASI MODEL ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN
KUALITATIF
Pada bagian ini akan dibahas mengenai implementasi model analisis data
pada beberapa contoh penelitian kualitatif.
1. Patients Perceptions of Endodontic Treatment as Part of Public Health
Services: A Qualitative Study sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jos
Leonardo Barbosa Melgao-Costa, Renata Castro Martins dan kawan
kawan (2016), yang melakukan pengujian persepsi pasien terhadap
perawatan gigi di kota kota Minas Gerais Brazil. Data dikumpulkan dengan
menggunakan wawancara semi terstruktur (pengalamatan akses
pengobatan dan hasil), buku harian lapangan melalui observasi langsung
dan laporan dibuat secara profesional melalui wawancara yang direkam dan
transkrip penuh. Analisis data menggunakan analisis isi (Content Analysis).
Burhan Bungin (2015:163) menuliskan bahwa analisis ini (Content Analysis)
adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru
(replicable) dan sahih data dengan memerhatikan konsteksnya. Analisis isi
berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi.
Bernard Berelson (1959) dalam Burhan Bungin (2015:163) mendefinisikan
analisis isi dengan : content analysis is a research technique for the
objective, systematic and quantitative description of the manifest content of
communication, dimana Berelson menekankan analisis isi sebagai teknik
penelitian yang objektif, sistematis dan deskripsi kuantitatif dari apa yang
tampak dalam komunikasi.
Penelitian ini melakukan teknik analisis isi melalui proses yang melibatkan
beberapa pembacaan dari transkrip dan catatan lapangan serta
mendengarkan audio untuk mengekstrak ekspresi dan kata-kata yang
mengarah ke tema sentral. Para peneliti membahas perbedaan pendapat
sampai konsensus tercapai.
2. Penelitian lain yang yang dilakukan oleh Stovika Eva Darmayanti dan Udik
Budi Wibowo (2014) dengan judul Evaluasi Program Pendidikan Karakter Di
Sekolah Dasar Kabupaten Kulon Progo. Menggunakan model analisis data
interaktif dari Miles & Huberman. Analisis data terdiri dari tiga tahap yaitu :
pertama, reduksi data yang meliputi kegiatan merangkum, memilah hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting untuk dicari tema dan
polanya. Kedua, penyajian data yang disajikan dalam bentuk narasi
deskriptif berdasarkan kategori untuk memberikan gambaran yang jelas dan
rinci. Ketiga, penarikan kesimpulan/verifikasi dilakukan dengan menguji
kecocokan, kebenaran dan kekuatan setiap data terpilih melalui keabsahan
data. Sehingga kesimpulan akhir yang diperoleh adalah kesimpulan yang
dapat dipercaya.
Uji keabsahan data perlu dilakukan karena beberapa hasil penelitian
kualitatif diragukan kebenarannya oleh beberapa sebab; (1) subjektivitas
peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif; (2) alat
penelitian yang diandalkan dalah wawancara dan observasi (apapun
bentuknya) mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara
10
terbuka dan apalagi tanpa kontrol (dalam observasi partisipasi); (3) sumber
data kualititatif yang kurang credible akan memengaruhi hasil akurasi
penelitian (Burhan Bungin, 2015:261).
Penelitian lain yang menggunakan teknik analisis yang sama dari Miles &
Huberman dilakukan oleh Amir Syarifuddin K, David D.W. Pandie, dan
kawan-kawan (2015) dengan judul Analisis Kebijakan dan Efektifitas
Organisasi pada UPT Diklat Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi NTT. Teknik analisis data tetap dibarengi dengan uji
keabsahan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility),
keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian
(confirmability).
Selanjutnya dalam penelitian yang berjudul Sistem Pengelolaan Arsip di
Kantor Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah yang dilakukan oleh
Aditya Yudha .P dan Muhsin juga menggunakan teknik analisis data
kualitatif yang mengacu kepada Miles & Huberman yaitu reduksi, penyajian,
simpulan dan verifikasi. Analisis data dalam penelitian ini bersifat
permukaan atau gambaran umum yang dibuat secara sistematis, faktual
dan akurat untuk menjelaskan hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Peneliti berusaha untuk memahami masyarakat atau obyek yang menjadi
kajian dalam penelitian dengan sudut pandang dari masyarakat itu sehingga
pandangan subyektif peneliti dikesampingkan.
3. Nur Ulwiyah dalam penelitiannya yang berjudul Optimalisasi Metode
Pembelajaran IPS MI Untuk Pengembangan Keterampilan Berfikir Kritis
Siswa. Penelitian ini menggunakan analisis diskursif (discourses analysis)
untuk menganalisis bentuk-bentuk wacana yang memuat rangkaian
pemikiran yang dapat direkonstruksi dengan cara yang berbeda beda serta
menangkap fenomena atau gejala yang muncul dari objek yang diteliti
secara profesional, optimal dan bertanggungjawab. Selanjutnya peneliti
memberikan interpretasi terhadap gejala tersebut.
Penelitian lain yang menggunakan teknik analisis wacana salah satunya
adalah yang dilakukan oleh Akmal Jaya (2016) dengan judul Produksi,
Distribusi dan Kontestasi Wacana Tradisi dan Modernitas Dalam Cerpen
Leteh Karya Oka Rusmini. Penelitian ini mengaplikasikan teori dan metode
analisis wacana Foucoault dengan menampilkan formasi diskursif melalui
ekslusi eksternal maupun internal untuk mengungkapkan bagaimana
wacana tradisi kebudayaan masyarakat Bali diproduksi.
Umi Halwati (2016 : 149) dijelaskan bahwa analisis wacana dari Michel
Foucault yang merupakan salah satu metode analisis teks media untuk
membedah bagaimana cara media mengkonstruksi sebuah wacana.
Analisis wacana menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada
proses produksi dan reproduksi makna. Analisis wacana melihat pemakaian
bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai praktek social. Bahasa dianalisis
bukan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan, tetapi juga
menghubungkan konteks. Konteks di sini berarti bahasa dipakai untuk
tujuan dan praktik tertentu.
11
4. Perkembangan teknologi juga berperan dalam pengolahan analisis data
kualitatif. Salah satu aplikasi atau perangkat lunak komputer yang dapat
membantu peneliti dalam melakukan olah data kualitatif yaitu CAQDAS
(computer-assisted qualitative data analysis). Salah satunya
diimplementasikan dalam artikel yang berjudul Computer Analysis of
Qualitative Data in Literature and Research Performed by Polish
Sociologists yang dilakukan oleh Jakub Niedbalski & Izabela lzak.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan lingkungan peneliti kualitatif
di polandia untuk mempertimbangkan penggunaan bantuan komputer
dalam melakukan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
penggunaan software CAQDAS semakin sering terlihat. Hasil pengolahan
dari software ini adalah meningkatnya kesadaran metodologi yang
tercermin dalam akurasi yang lebih tinggi dan presisi.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Penelitian kualitatif merupakan salah satu jenis dan metode penelitian
yang berlandaskan pada postpositivisme, dieksplorasi dan diperdalam dari
suatu fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku,
kejadian, tempat dan waktu dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.
2. Penelitian kualitatif memiliki beberapa katakteristik yang membedakan
dengan penelitian lain, diantaranya : latar alamiah, manusia/peneliti sebagai
instrumen utama, analisis data induktif, lebih mementingkan proses dari
pada hasil, adanya fokus, desain yang bersifat sementara serta hasil yang
dirundingkan dan disepakati bersama.
3. Salah satu tahapan penelitian kualitatif adalah tahapan analisis data, yang
merupakan saah satu tahap urgen/penting yang menentukan hasil dari
penelitian, sehingga interpretasi data oleh peneliti tidak hanya sekedar
deskripsi semata. Setelah melalui proses pengumpulan data yang diperoleh
dari berbagai sumber dengan metode yang berbeda-beda pula, maka
analisis data memerlukan kerja kreatif serta kemampuan yang tinggi.
4. Terdapat beberapa model analisis data yang umum dipakai diantaranya
model Miles & Huberman, model Spradley dan model sirkuler. Belakangan
dengan berkembanganya teknologi informasi maka pengolahan data
berbantuan komputer pun juga telah digunakan.
5. Berdasarkan beberapa contoh penelitian kualitatif yang dibahas pada
makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi analisis data
dalam penelitian kualitatif disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, kapan
menggunakan analisis isi, kapan menggunakan analisis wacana atau
menggunakan model reduksi, penyajian, kesimpulan dan verifikasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13