PENDAHULUAN
saraf yang merupakan penyebab kematian nomor tiga dalam urutan daftar
merupakan juga penyebab utama cacat menahun dan kematian nomor dua dunia.
Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan mendunia dan semakin penting
80 juta orang menderita stroke. Terdapat sekitar 13 juta korban stroke baru setiap
dan memiliki tingkat mortalitas lebih tinggi dari infark serebral. Literatur lain
Namun, pengkajian retrospektif terbaru menemukan bahwa 40.9% dari 757 kasus
kombinasi seluruh tipe stroke secara keseluruhan, stroke menempati urutan ketiga
Morbiditas yang lebih parah dan mortalitas yang lebih tinggi terdapat pada stroke
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Secara anatomis, pembuluh darah serebral terdiri dari dua sistem yaitu
sistem karotis dan sistem vertebrobasiler. Jatah darah ke otak 1/3 disalurkan
interna.
2
Stroke yang disebabkan karena pembuluh darah ini memberikan tanda dan gejala
disfungsi hemisfer serebri seperti afasia, apraxia, atau agnosia. Selain itu dapat
Stroke yang disebabkan karena pembuluh darah ini memberikan tanda dan gejala
disfungsi batang otak termasuk koma, drop attacks (jatuh tiba-tiba tanpa
3
Aneurisme yang terjadi biasanya congenital dan 90% terletak di bagian
anterior dan tempat percabangan arteria serebri media di bagian depan dari
paling sering dijumpai pada pangkal arteria serebeli posterior inferior, dan
2.3 Etiologi
I. Intrakranial :
2. Pecahnya aneurisma
4. Penyakit moya-moya
6. Infeksi (meningoensefalitis)
II. Ekstrakranial :
1. Leukemia
2. Hemofilia
4
3. Anemia
4. Obat-obat antikoagulan
5. Penyakit liver
2.4 Patofisiologi
dimana tekanan darah diastoliknya melebihi 100 mmHg. Hipertensi kronik dapat
dan tertekan. Daerah distal dari tempat dinding arteri pecah tidak lagi kebagian
darah sehingga daerah tersebut menjadi iskemik dan kemudian menjadi infark
yang tersiram darah ekstravasal hasil perdarahan. Daerah infark itu tidak berfungsi
berikut bagian rostral batang otak. Keadaan demikian menimbulkan koma dengan
tanda-tanda neurologik yang sesuai dengan kompresi akut terhadap batang otak
secara rostrokaudal yang terdiri dari gangguan pupil, pernapasan, tekanan darah
sistemik dan nadi. Apa yang dilukis diatas adalah gambaran hemoragia
hemorrhagic stroke7,13.
interna. Dinding arteri yang pecah selalu menunjukkan tanda-tanda bahwa disitu
5
Aneurisma tersebut timbul pada orang-orang dengan hipertensi kronik, sebagai
hasil proses degeneratif pada otot dan unsure elastic dari dinding arteri. Karena
perubahan degeneratif itu dan ditambah dengan beban tekanan darah tinggi, maka
berkembang terutama pada rami perforantes arteria serebri media yaitu arteria
marah, mengeluarkan tenaga banyak dan sebagainya, aneurima kecil itu bisa
pecah. Pada saat itu juga, orangnya jatuh pingsan, nafas mendengkur dalam sekali
factor presipitasi, maka stroke hemorrhagic ini juga dikenal sebagai stress
stroke13.
Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan
Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari
stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi
beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak
6
c. Kesulitan menelan.
e. Sakit kepala yang terjadi ketika berbaring, bangun dari tidur, membungkuk,
f. Kehilangan koordinasi.
g. Kehilangan keseimbangan.
j. Kejang.
k. Sensasi perubahan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti penurunan sensasi,
Pembuluh darah yang tidak normal tersebut dapat pecah atau robek
7
2. Jenis kelamin dan penuaan, pria berusia 65 tahun memiliki resiko
4. Ras
Di Amerika Serikat, insidens stroke lebih tinggi pada populasi kulit hitam
jantung koroner, dan gangguan irama jantung. Faktor resiko ini umumnya
8
3. Diabetes mellitus, penyakit diabetes mellitus menyebabkan penebalan
ischemic attack atau TIA) seumur hidup mereka. Jika tidak diobati dengan
benar, sekitar sepersepuluh dari pasien ini akan mengalami stroke dalam 3
bulan serangan pertama, dan sekitar sepertiga akan terkena stroke dalam
suatu faktor resiko stroke atau bukan. Obesitas merupakan faktor resiko
terjadinya aterosklerosis.
2.7 Klasifikasi
Menurut WHO dalam International Statistical Classification of Disease
and Related Health Problems 10th Revision, stroke Hemoragik di bagi atas :
1. Perdarahan Intraserebral
9
Perdarahan intraserebral biasanya disebabkan suatu aneurisma yang pecah
ataupun karena suatu penyakit yang menyebabkan dinding arteri menipis dan
2. Perdarahan Subarachnoid
akibat pecahnya suatu aneurisma pembuluh darah serebral atau AVM yang
2.8 Epidemiologi
kematian dan mencakup 10-15% dari kasus stroke pada orang kulit putih dan
sekitar 30% pada orang kulit hitam dan Asia. Insidens Perdarahan Intraserebral
(PIS) dari keseluruhan kasus stroke adalah lebih tinggi di Asia dan lebih rendah di
Amerika Serikat. Estimasi insidens perdarahan intraserebral per 100.000 per tahun
didapatkan pada usia dewasa muda baik pada laki-laki maupun perempuan.
Insidens perdarahan subarachnoid meningkat seiring umur dan lebih tinggi pada
10
bervariasi dari 6 ke 16 kasus per 100.000, dengan jumlah kasus tertinggi di
1. CT scan
2. Pemeriksaan MRI
Pemeriksaan ini sangat baik untuk menentukan adanya lesi di batang otak
(sangat sensitif).
3. Pemeriksaan Angiografi.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah lokasi pada sistem karotis
11
4. Pemeriksan USG
Pemeriksaan ini untuk menilai pembuluh darah intra dan ekstra kranial ,
Pemeriksaan ini digunakan apabila tidak adanya CT scan atau MRI. Pada stroke
PIS didaptkan gambaran LCS seperti cucian daging atau berwarna kekuningan.
Pada PSA didapatkan LCS yang gross hemorragik. Pada stroke infark tidak
12
2.10 Komplikasi
perdarahan.
berdarah.
D.Hidrosefalus
E. Higroma
kelainan osmotik
2.11 Penatalaksanaan
Bila sistole >220 mmHg dan diastole >120 mmHg, tekanan darah harus
13
terus menerus atau berulang. Anti hipertensi diberikan bila sistole >180 mmHg
atau diastole >100 mmHg. Bila sistole >230 mmHg atau diastole >140
mmHg, dapat diberikan nikardipin, diltiazem, atau nimodipin. Bila sistole 180
230 mmHg atau diastole 105 140 mmHg atau MAP 130 mmHg :
menit sampai dosis maksimum 300 mg atau dosis awal bolus diikuti labetolol drip
Pada fase akut tekanan darah tidak boleh diturunkan lebih dari 20 25 % dari
tekanan MAP. Bila tekanan sistolik < 180 mmHg dan diastole <105
mmHg. Pada penderita dengan riwayat hipertensi, penurunan tekanan darah MAP
harus dipertahankan 130 mmHg. Bila sistole turun <90 mmHg, harus diberikan
1. labetolol, dosis : 20-80 mg setiap 10 menit atau 2 mg per menit infus kontinyu,
onset : 5 - 10 menit, lama kerja 3 6 jam, efek samping mual, muntah, hipotensi,
14
4 jam, efek samping : blok nodus A-V, denyut prematur atrium, terutama pada
usia lanjut.
Terapi Medikamentosa
Tirah baring total dengan posisi kepala ditinggikan 300 paling sedikit 3 minggu
Fisioterapi pasif beberapa kali sehari, Fisioterapi aktif tidak dilakukan dalam 3
minggu pertama.
15
Analgetik untuk nyeri kepala. Bila nyeri kepala hebat beri golongan
Pembedahan/ operasi
2.12 Prognosis
16
BAB III
KESIMPULAN
darah otak yang menyebabkan pengeluaran darah ke parenkim otak, ruang cairan
berdasarkan riwayat dan keluhan utama pasien. Terapi stroke mencakup terapi
non pembedahan dan pembedahan. Pencegahan primer pada stroke meliputi upaya
memperbaiki gaya hidup dan mengatasi berbagai faktor risiko, pada pencegahan
sekunder yang dilakukan adalah pengendalian faktor risiko yang tidak dapat
17
DAFTAR PUSTAKA
xx-ii
991-1016
8. Jauch CE. Acute Stroke Management [Online]. 2007 Apr 9 [cited 2016
vascular/topic334.htm
18
9. Lindsay KW, Bone I. Localised Neurological Disease and Its
11. Sacco RL, Toni D, Brainin M, Mohr JP. Classification Of Ischemic Stroke
In: Clinical Manifestation In: Mohr JP, Choi DW, Grotta JC, Weir B, Wolf
12. Mendelow AD. Intracerebral Hemorrage In: Therapy In: Mohr JP, Choi
1217-30
19
20