A. Konsep Dasar
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja dalam
jawab atas kesejahteraan kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak di setiap
menjangkau rumah sakit dikarenakan akses terhadap infrastruktur desa ang masih
kesehatan perorangan yang bersifat pribadi (privat goods) dengan tujuan utama
(Rifai, 2005).
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati atau walikota, dengan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
Indonesia.
puskesmas dan kemampuan sumber daya yang tersedia. Adapun kegiatan pokok
tersebut antara lain promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak (KIA)/keluarga
RI, 2004).
kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya
tradisional.
1. Pengkajian Puskesmas
Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, kode pos 20143. Puskesmas ini
Kelurahan Gedung Johor yang terdiri dari 13 lingkungan. Adapun batas wilayah
jaga petugas, ruang Lab, ruangan kartu, ruangan pili KIA/KB, ruangan poli
umum, ruangan poli gigi, ruang Kapus, ruang TB paru, ruang pengobatan, kamar
Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
utama yakni:
1. Lingkungan Sehat
2. Perilaku Sehat
Selain itu Puskesmas Medan Johor juga memiliki norma yang harus
dipatuhi oleh setiap pegaiwai puskesmas antara lain: 1) Iman dan taqwa, 2) Setia
lain:
terpisahkan dari tiap-tiap program Puskesmas. Hal ini sesuai dengan pendapat
3. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), KIA adalah upaya kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan
balita serta anak pra sekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam
pada ibu hamil, b) Pelayanan kesehatan terhadap bayi dan balita sehat dengan
balita yaitu bulan Februari dan Agustus dan pada ibu nifas sebanyak 1 kapsul,
4. Peningkatan gizi, Gizi adalah kebutuhan pokok manusia yang sehat, yang
dapat dicapai dari makanan yang kita makan. Hendaknya makanan yang kita
makan mengandung gizi, jangan dipandang dari segi kemewahan dan dari
banyaknya saja. Makanan yang sederhana dan bervariasi pasti tidak kalah
gizinya dengan makanan yang mewah dan banyak. Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga (UPGK) adalah kegiatan masyarakat untuk melembagakan uapya
peningkatan gizi dalam setiap keluarga di Indonesia. Usaha ini bersifat lintas
dan balita, c) Memberikan zat besi pada ibu hamil, d) Memberikan makanan
puskesmas, posyandu dan balai desa, terutama tentang DBD, ISPA, Diare,
tindakan bila ada kecelakaan seperti membersihkan luka dan hecting sesuai
kondisi pasien.
7. Pencatatan dan Laporan, Pencatatan dan pelaporan sangat penting bagi mutu
laporan bulanan, laporan tahunan dan laporan khusus bila terjadi wabah.
pengembangan yang ada pada Puskesmas dimana salah satu tujuannya adalah
sehingga dengan demikian tercipta budaya sehat terhadap siswa dan akan
untuk berperan aktif dalam pelayanan kesehatan (dokter kecil, dokter remaja,
PMR).
olah raga sampai saat ini belum berjalan baik. Berdasarkan pengkajian
didapatkan bahwa usaha kesehatan olah raga sampai sejauh ini belum
laboratorium meliputi pemeriksaan asam urat, gula darah, BTA, Hb, LED,
Trombosit, planotest.
yang dibina atau didukung oleh puskesmas dengan kegiatan utama pada upaya
promotif dan preventif didukung upaya kuratif serta rehabilitatif yang berkualitas.
dengan menetapkan adanya posyandu lansia yang telah memiliki jadwal tertentu.
Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam rentang hidup
seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari
periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh
manfaat (Hurlock, 1999). Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan
paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi
Lebih lanjut Asfriyanti menyatakan bahwa secara umum upaya kesehatan lansia
mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan
masyakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata kemasyarakatan, sedang
mengatasi kesehatan usia lanjut, meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan usia
2. Analisa Situasi
Berdasarkan data awal yang didapat dari puskesmas Medan Johor kegiatan
diadakannya posyandu lansia satu kali dalam sebulan. Puskesmas Medan Johor
oleh pihak dari puskesmas dan kader lansia. Puskesmas Medan Johor belum
memiliki program khusus untuk menangani lansia dengan penyakit kronik dan
bawah wilayah kerja puskesmas Medan Johor. Dari hasil wawancara, diketahui
bahwa tidak seluruhnya lansia yang ada di Kelurahan Gedung Johor yang
diadakan, keluarga lansia sedang bekerja, sehingga tidak ada yang mengantarkan
lansia, dan juga disebabkan oleh ketidaktahuan atau kurangnya informasi tentang
3. Rumusan Masalah
kesehatan lanjut usia di puskesmas adalah tercapainya lansia yang sehat dan
berkualitas. Salah satu indikator lansia sehat dan berkualitas adalah mampu
bertahan dan beradaptasi dengan penyakit yang dideritanya dan mengatasi secara
beradaptasi dengan penyakit kronik yang dideritanya, maka kualitas hidup lansia
pun akan meningkat. Keluarga yang merawat lansia dengan penyakit kronik juga
penyakit kronik dan cara merawat lansia dengan penyakit kronik. Keluarga kurang
yakni posyandu lansia, sehingga keluarga kurang maksimal dalam merawat lansia
dukungan kepada lansia, peran serta masyarakat yang rendah dan kurang
preventif dan promosi kesehatan, dalam hal ini dapat dilakukan dengan
pemberian pendidikan kesehatan kepada lansia dan keluarga pada saat kegiatan di
lansia dan terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan dalam bentuk booklet,
5. Implementasi
kesehatan lansia, dan upaya peningkatan kesehatan lansia serta belum ada
Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu langkah yang dapat diambil
yaitu dengan mengadakan pembuatan leaflet. Leaflet yang dibuat yaitu tentang
keluarga dalam merawat lansia serta mengajari dan melatih anggota keluarga
penyakit kronik dan terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan dalam bentuk
6. Evaluasi
kegiatan posyandu lansia ini seperti lansia yang mungkin tidak mengetahui
manfaat posyandu lansia, keluarga lansia yang kurang memberi dukungan kepada
lansia, peran serta masyarakat yang rendah dan kurang maksimalnya usaha
lansia serta belum ada kegiatan pendukung lainnya dalam membina keluarga
posyandu lansia. Hal ini menyebabkan tujuan posyandu lansia tidak tercapai serta
program puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
meningkatkan rasa percaya diri dan kebugaran lansia (Ismuningrum, 2007). Saat
ini setiap puskesmas memiliki klub posyandu lansia yang bertugas memberikan
sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah
atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau
posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila
sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau
baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan
yang diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap
kegiatan posyandu lansia diperlukan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
keluarga dan tokoh masyarakat sangat rendah. Hal ini diperkuat dengan kondisi
sedikitnya kader lansia di lingkungan tersebut (hanya tiga orang) serta kurangnya
Johor yang berada di Lingkungan II, disamping itu perkumpulan sosial seperti
pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan
lansia sehingga dapat menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong
minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia
posyandu lansia ini pun tidak dapat terwujud. Serta upaya peningkatan derajat
kesehatan lansia juga tidak dapat tercapai dengan maksimal. Untuk itu, petugas
seluruh lansia yang ada di Kelurahan Gedung Johor, keluarga lansia, tokoh