Ref
Ref
PENDAHULUAN
Makanan adalah sebuah sumber energi manusia memerlukan makanan agar bisa
beraktivitas. Makanan tersebut berperan sebagai sumber tenaga.. Oleh karena itu, makanan yang
dikonsumsi sebaiknya mengandung gizi yang baik. Makanan sehat adalah makanan yang
higienis dan mengandung gizi dalam jumlah yang seimbang. Makanan sehat mengandung
berbagai zat yang diperlukan tubuh, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air, dan
mineral. Zat makanan disebut juga biomolekul, karena merupakan senyawa atau molekul kimia
yang dibutuhkan untuk dapat hidup dengan baik (Bio = Hidup ; Molekul = Senyawa). Zat
makanan tersebut dapat dikelompokkan menurut jumlah yang dibutuhkan oleh makhluk hidup
yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Karbohidrat merupakan salah satu zat
makanan makro, yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Salah satu contoh karbohidrat adalah biji nangka. Bagi masyarakat Indonesia, biji
nangka hanyalah sebuah limbah dari buahnya yang hanya bisa dimakan dengan cara direbus.
Tetapi bagi orang yang tidak menyukai rebusan biji nangka, mereka akan membuang biji nangka
tersebut begitu saja. Padahal, biji nangka dapat dijadikan tepung terigu seperti halnya tepung
terigu dari gandum yang memiliki fungsi dan manfaat yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Biji Nangka menjadi Tepung Terigu. Dan untuk mendapatkan tepung terigu ini pun, relatif
murah dan mudah. Karena, bahan baku dalam pembuatannya diambil dari biji-biji nagka yang
mudah didapatkan. Dan sering pula, biji nangka ini hanya dijadikan limbah yang sering dianggap
tidak berguna. Hal-hal tersebut diatas, menjadi dasar mengapa penulis tertarik untuk
mengungkapkan Pemanfaatan Biji Nangka menjadi Tepung Terigu sebagai salah satu bahan
1
1.2 Identifikasi Masalah
1) Apakah biji nangka yang merupakan salah satu limbah memiliki kandungan gizi yang baik
bagi kesehatan.
2) Dapatkah biji nangka dimanfaatkan menjadi tepung terigu untuk membantu masyarakat yang
kekurangan.
3) Dapatkah pemanfaatan biji nangka akan meningkatkan kesadaran diri masyarakat untuk
1) Menemukan kandungan gizi yang tersimpan dalam tepung terigu dari biji nangka.
2) Membuat masyarakat memiliki kesadaran untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada
dinegeri kita.
1.4 Manfaat
1) Memberikan rujukan kepada instansi terkait untuk melakukan penelitian lebih, mengenai
untuk dapat mengelola atau membuat sendiri tepung terigu dari biji nangka yang dimiliki
masyarakat.
2
BAB II
DASAR TEORI
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke
dalam suku Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Pohon nangka
silindris, sampai berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat
apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhannya mengeluarkan getah putih yang pekat
apabila dilukai. Daunnya tunggal dan tersebar, memiliki tangkai yang berukuran 1 sampai 4 cm.
Helai daunnya kaku dan agak tebal seperti kulit, memiliki tepi yang rata, bulat telur terbalik
sampai jorong (memanjang), 3-12 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit,
dan ujungnya pendek meruncing atau agak runcing. Daun penumpu berbentuk bulat lancip
seperti telur, panjangnya sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin.
Nangka terutama dipanen buahnya. "Daging buah" yang matang seringkali dimakan
dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman (jus), atau diolah
menjadi aneka jenis makanan daerah seperti: dodol nangka, kolak nangka, selai nangka, nangka
goreng-tepung, keripik nangka, dan lain-lain. Nangka juga digunakan sebagai pengharum es
krim dan minuman, dijadikan madu-nangka, konsentrat atau tepung. Biji nangka, dikenal sebagai
"beton", dapat direbus dan dimakan sebagai sumber karbohidrat tambahan.Buah nangka muda
masakan gulai nangka. Di Jawa Barat buah nangka muda antara lain dimasak sebagai salah satu
bahan sayur asam. Di Jawa Tengah dikenal berbagai macam masakan dengan bahan dasar buah
nangka muda (disebut gori), seperti sayur lodeh, sayur megana, oseng-oseng gori, dan jangan
gori (sayur nangka muda). Di Yogyakarta nangka muda terutama dimasak sebagai gudeg.
Sementara di seputaran Jakarta dan Jawa Barat, bongkol bunga jantan (disebut babal atau
tongtolang) kerap dijadikan bahan rujak.Ketupat gulai nangka, contoh olahan dari "buah" nangka
muda.Daun-daun nangka merupakan pakan ternak yang disukai kambing, domba maupun sapi.
3
Kulit batangnya yang berserat, dapat digunakan sebagai bahan tali dan pada masa lalu juga
dijadikan bahan pakaian. Getahnya digunakan dalam campuran untuk memerangkap burung,
Kingdom : Plantae
Ordo : Morales
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus
Tanaman nangka merupakan salah satu tanaman yang dari akar hingga daunnya
memiliki manfaat dan kandungan gizi yang baik. Disina akan dipaparkan kandungan-kandungan
4
1. Kandungan gizi dari buah nangka :
2. Komposisi Gizi per 100 gram nangka muda, nangka masak, dan biji nangka
Biji nangka merupakan sumber karbohidrat (36,7 g/100 g), protein (4,2 d/100 g), dan
energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji
nangka juga merupakan sumber mineral yang baik. Kandungan mineral per 100 gram Biji
nangka adalah fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan besi (1,0 mg). Selain dapat dimakan dalam
bentuk utuh, biji nangka juga dapat diolah menjadi tepung. Selanjutnya dari tepungnya dapat
dihasilkan berbagai makanan olahan. Keunggulan utama nangka masak dibandingkan nangka
muda dan biji nangka adalah memilk kadar vitamin A yang tinggi, yaitu 330 SI per 100 g daging
buah. Vitamin A berperan dalam menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mata yang normal
biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa,
sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi. Namun, bila kekurangan vitamir A, sel epitel
akan mengeluarkan keratin, sel-sel membran akan kering dan mengeras. Keadaan tersebut
5
dikenal dengan istilah keratinisasi. Keadaan tersebut bila berlanjut akan menyebabkan,
Biji nangka ternyata tidak selalu harus dianggap limbah dan dibuang begitu saja.
Selama ini biji nangka dimanfaatkan hanya dengan merebus dan memakannya. Namun biji itu
ternyata bisa dibuat menjadi tepung yang kemudian diolah lagi menjadi aneka panganan
bergizi tinggi.Kandungan karbohidrat biji nangka, memang lebih rendah dibanding beras.
Kandungan karbohidrat 100 gr beras sebesar 78,9 gr. Jika dibandingkan, maka 2 kg nangka
sebanding dengan 1 kg beras, meski begitu biji nangka dapat di manfaatkan sebagai
alternative bahan pangan yang cukup bergizi karena masih adany kandungan zat lain yang
lebih tinggi di banding makanan penghasil karbohidarat lainnya seperti zat besi dan vitamin
B1 (Lihat Tabel 1). Jika dibandingkan dengan berbagai jenis tanaman yang umum dipakai
sebagai penghasil karbohidrat maka biji nangka tersebut termasuk memiliki kadar bahan
kimia yang relative potensial. Kandungan kimia biji nangka jika dibandingkan dengan
beberapa tanaman sumber karbohidrat seperti beras gili, jagung rebus, dan singkong.
6
Gambar 3. Biji Nangka
Table 1. komposisi kimia biji nangka dan sumber karbohidrat lain per 100 gram
kandungan zat besi dan vitamin B1 pada biji nangka merupakan yang tertinggi dibanding makanan
7
Tabel 2. Komposisi Gizi per 100 gram nangka muda, nangka masak, dan biji nangka
Pada Tabel 2 dapat dilihat kandungan gizi pada biji nanka lebih tinggi dibandingkan dengan daging
nangka muda dan matang namun pada biji nangka tidak terdapat vitamin A.
8
BAB III
METODOLOGI
Metode pembuatan tepung terigu yang penulis lakukan menggunakan metode yang
sangat sederhana. Penulis melakukan metode ini karna penulis memiliki tujuan bahwa, untuk
memberitahu masyarakat tentang memanfaatkan limbah dari buah nangka yaitu biji nangka
menjadi tepung terigu sangatlah mudah. Dan diharapkan metode ini dapat ditiru oleh
masyarakat.
2) Pencucian
3) Perebusan
biji nangka kir-kira memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk biji nangka sebanyak 100gram.
4) Pengupasan
5) Penumbukan
9
Gambar 8. Penumbukan
6) Penjemuran
8) Pengayakan
10
BAB IV
Hasil dari ayakan biji nangka yang telah ditumbuk sangat menguntungkan. Karena dari
100 gram biji nangka dapat menjadi tepung terigu yang bisa didapatkan dari cara dan metode
yang tradisional dan sederhana. Jadi, dapat disimpulkan jika telah ada alat pembuat tepung
terigu dari biji nangka pasti hasilnya akan lebih memuaskanUntuk mendapatkan hasil inipun tak
perlu biaya yang mahal. Karena, bahan baku yang digunakan adalah limbah dari buah nangka.
Pembuatan tepung terigu dari biji nangka tentu juga memiliki keunggulan dan
kelemahan. Diantaranya :
Kelebihan dari tepung terigu ini, adalah pemrosesan yang sangat mudah dan praktis.
Karna, alat yang digunakan adalah alat-alat yang biasa dimiliki oleh ibu-ibu rumah tangga.
Pembuatannya pun sangat murah, karena kita membuat tepung ini hanya untuk
memanfaatkannya dari pada kita membuang-buang biji nangka yang kita dapat dari hasil limbah
Kekurangan dari tepung ini adalah, tidak sesempurna tepung gandum dan pohon
Untuk itu sangat diperlukan sekali kesadaran bagi para warga terhadap hal-hal yang
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang pemanfaatan biji nangka menjadi tepung terigu, dapat
1. Biji nangka dapat dijadikan tepung terigu yang memiliki kandungan gizi yang baik bagi
2. Pemanfaatan biji nangka menjadi tepung terigu pun sangat murah dan memiliki manfaat yang
3. Dari pengetahuan ini, maka akan muncul kesadaran dalam diri kita untuk bisa memanfaatkan
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk dapat meningkatkan
12
DAFTAR PUSTAKA
http://data-smaku.blogspot.co.id/2012/10/karya-tulis-pemanfaatan-biji-nangka.html
13