2008-1-00435-TIAS-Bab 2 PDF
2008-1-00435-TIAS-Bab 2 PDF
LANDASAN TEORI
bidang manufaktur atau perekonomian, suatu peramalan atau yang lebih kita kenal
pemenuhan permintaan di masa mendatang. Dapat kita ketahui bahwa pada umumnya
proyeksi, atau perkiraan akan sesuatu peristiwa yang tidak pasti di masa mendatang
mendatang. Dengan kondisi seperti ini suatu perusahaan harus dapat mengantisipasi
permintaan di masa mendatang akan produk dan jasa serta perencanaan ketersediaan
kapasitas dan sumber daya dalam memenuhi permintaan. Suatu hasil analisis
ekonomi dan dunia usaha yang tepat dan baik sangatlah ditentukan oleh ketepatan
suatu permalan yang dibuat, demikian juga suatu keputusan atau pemenuhan
permintaan di masa yang akan datang sangat ditentukan oleh ketepatan peramalan
yang dibuat. Ketepatan suatu peramalan tidaklah terlepas dari suatu kesalahan,
ada. Pada umumnya ada 3 langkah peramalan yang biasanya dilakukan dan penting,
yaitu :
1. Menganalisa data lalu, tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada masa
lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi dari data yang lalu.
Adapun tujuan dari peramalan itu sendiri adalah melihat atau memperkirakan
prospek ekonomi atau kegiatan usaha serta pengaruh lingkungan terhadap prospek
flow.
2.3 Klasifikasi Peramalan
dimana dalam klsifikasi permalan ini harus dapat ditentukan salah satu didalam
dilakukan berdasarkan judgement, intuisi dan opini, atau umumnya bersifat subyektif.
Teknik kualitatif seperti ini biasanya diagunakan untuk meramalkan suatu bisnis
secara umum dan permintaan potensial akan sekelompok produk dalam jangka
panjang. Pemakai dalam teknik kualitatif seperti ini umumnya dilakukan oleh para
senior manajemen.
historic, dan selalu memanfaatkan penelitian pasar yang sistematik, formal dan
yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini
merupakan proses pembelajaran ( learning process ) dari kelompok tanpa
kali oleh Rand Corporation pada tahun 1950-an. Adapun tahapan yang
seluruh partisipan.
melalui berbagai cara, yaitu : survei, interview, observasi serta untuk menguji
hipotesa pasar. Hal ini kerap digunakan untuk perencanaan jangka panjang
dan penjualan produk baru. Adapun tahapan atau serangkaian proses dalam
pengukuran.
5. Memformulasikan sample.
6. Mendapatkan informasi.
dan biaya.
individu. Dalam hal ini kesulitan yang sering jadi kendala muncul, dimana
karyawan yang lebih rendah akan diintimidasi oleh tingkatan yang lebih
produk baru berdasarkan pada pengalaman masa lalu terhadap produk yang
hampir sama atau jenis produk yang di-generate dari produk yang sudah ada.
peramalan pada teknik ini didasarkan pada data masa lalu, dimana data tersebut dapat
pula diasumsikan pola masa lalu yang berulang di masa yang akan datang.
Metode kuantitatif yang biasanya digunakan dalam peramalan pada umumnya dibagi
1. Metode Time Series ( deret waktu ), pada metode time series ini permintaan
merupakan fungsi dari waktu. Pola permintaan ada pada masa yang akan datang
Dalam metode time series ( deret waktu ) ini, suatu analisis peramalan dilakukan
dengan mem-plot suatu skala waktu tertentu, kemudian mempelajari dan melakukan
analisis, sehingga didapatkan suatu pola atau bentuk yang konsisten terhadap data
tersebut. Pola dalam metode ini dari beberapa data tersebut dibagi kedalam beberapa
peramalan, baik yang arahnya meningkat dari waktu ke waktu atau menurun,
ekonomi jangka panjang ataupun hal - hal diluar kendali, seperti daur hidup
sosial. Perbedaan utama antara pola musiman dengan siklis adalah pola
musiman mempunyai panjang gelombang yang tetap dan terjadi pada jarak
waktu yang tetap, sedangkan pola siklus memiliki durasi yang lebih panjang
e. Residu atau variasi acak, yaitu pola terhadap datanya tidak teratur sama
sekali.Hal ini disebakan oleh suatu kesempatan peristiwa. Data yang bersifat
14
12
10 konstan
8 seasonal
Nilai
6 trend
4 cylical
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu
Teknik atau metode yang digunakan dalam pengolahan data time series
serial data yang dimuluskan dengan rata-rata bergerak. Satu set data ( N periode
prakiraan untuk periode berikutnya. Istilah rata-rata bergerak digunakan karena setiap
diperoleh observasi ( data aktual ) baru maka rata-rata yang baru dapat dihitung
dengan mengeluarkan atau meninggalkan data periode yang terbaru atau terakhir.
Rata-rata yang baru ini kemudian dipakai sebagai peramalan atau prakiraan untuk
periode yang akan datang, dan seterusnya. Serial data yang digunakan jumlahnya
berikut :
X i
X + ... + X + Xt
F t +1 = i =t N +1
N
= t N +1
N
t 1
............................................................(2-1)
dimana :
X t
= data pengamatan periode t
F t +1
= nilai prakiraan periode t+1
periode MA. Dapat dikatakan pula dengan metode ini mengikuti dari metode Single
Moving Average, dimana untuk periode tiga bulan, maka perhitungan Metode Double
Moving Average menjadi MA ( 3 x 3 ) yang artinya 3 periode SMA dan untuk DMA
Exponential Tunggal adalah suatu prosedur yang mengulang perhitungan secara terus
masa lalu secara eksponensial, dimana setiap data diberi bobot dan data yang baru
diberi bobot yang lebih besar. Bobot yang digunakan adalah (alpha) untuk yang
lebih baru , (1 - ) digunakan untuk data yang agak lama, (1 - )2 untuk data
Misalnya jika diketahui = 0.05, maka bobot pada berbagai periode menjadi :
Dalam bentuk yang smooth (mulus), ramalan yang baru (untuk waktu t + 1)
dapat dianggap sebagai rata-rata yang diberi bobot terhadap data terbaru
(pada waktu t) dan data yang lama (untuk waktu t). Bobot diberikan pada data
terbaru, dan bobot 1 - diberikan pada data yang lama, dimana 0 < < 1. Dapat
Y t+1 = Y t + .( Y t Y t ) ..............................................................(2-3)
Dimana :
Y t +1 = nilai ramalan untuk periode berikutnya
Y t = nilai pemulusan yang lama atau nilai rata-rata yang
yaitu :
^
Y -Y
= t +1 t
^
(Y - Y )
t t
2.3.2.4 Metode Dekomposisi
identifikasi tiga komponen atau faktor pola dasar yang terdapat dalam suatu serial
Dengan metoda ini dapat diasumsikan bahwa suatu data terdiri atas pola dasar dan
kesalahan. Atau secara matematis persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut :
Xt = f ( St , Tt , Ct , Rt )................................................................................(2.4)
dimana :
perkalian. Bentuk fungsional yang sering dan paling umum digunakan adalah dalam
bentuk perkalian, sehingga secara matematis persamaan ini dapat ditulis sebagai
berikut :
Xt = St x Tt x Ct x Rt...................................................................................(2.5)
Metode yang kedua yaitu dengan menggunakan metode causal dimana peramalan
merupakan fungsi dari penyebab - penyebab atau sebab akibat antara variabel
Pada umumnya metode ini membahas pendekatan sebab akibat ( kausal ) atau yang
yang akan datang dengan menemukan dan mengukur beberapa variabel bebas
(independen) yang penting beserta pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas yang
akan diramalkan.
hubungan antara dua atau lebih variabel. Secara umum bentuk persamaan regresi
linier adalah :
Y= a + b.X...................................................................................................(2.6)
dimana :
X = variabel bebas
N N N
N tY(t) Y(t) t
b = t=1 t=1
2
t=1
N
N
N t =1
t 2
t
t=1
dan
N N
1 1
a =
N
t=1
Y(t)
N
b t=1
t
Salah satu bentuk peramalan dengan metode causal yang lain yaitu dengan
metode regresi kuadratis yaitu peramalan yang didasarkan pada asumsi bahwa pola
pertumbuhan dari data historis bersifat kuadratis. Pada dasarnya peramalan dengan
metode ini serupa dengan metode regresi linier, hanya saja terdapat perbedaan dalam
hal asumsi data historis. Pola pertumbuhan ini didekati dengan suatu model yang
Y ( t ) = a + bt + ct2.....................................................................................(2.7)
b=
2
dimana :
2
N
N
=
t =1
t 2
N t =1
t 4
N N N
= t
t =1 t =1
Y(t) N t =1
tY(t)
N N N
=
t =1
t 2 Y(t) N
t =1
t =1
t 2 Y(t)
N N N
= t
t =1 t =1
t 2
N t =1
t3
2
N N
= t N t 2
t =1 t =1
(b )( )
c=
Selanjutnya nilai a didapatkan dengan menggunakan nilai b dan nilai c yang telah
N N N
Y(t) t t2
a = t =1
b t =1
c t =1
N N N
2.4 Nilai Kesalahan Peramalan
Dalam melakukan suatu peramalan, hasil peramalan yang kita peroleh tidak
mungkin selalu benar atau sangat sukar. Kesalahan peramalan mempengaruhi dua hal
dipilih serta mengevaluasi sejauh mana keberhasilan atau kegagalan teknik yang
digunakan. Selisih yang terjadi antaranilai permalan dengan nilai yang sesungguhnya
dapat disebut sebagai kesalahan ( error ). Melalui nilai kesalahan ini dapat kita
mana yang paling sesuai dengan data yang kita miliki serta seberapa baik metode
yang digunakan tersebut. Hal ini dapat diketahui dari perbandingan antara nilai - nilai
kesalahan yang dihasilkan oleh masing - masing metode, dimana dengan metode
yang baik atau paling sesuai dengan data yang ada akan memiliki nilai kesalahan
peramalan yang paling kecil. Teknik peramalan yang benar atau ideal adalah yang
memberikan kesalahan bias atau deviasi sama dengan nol. Secara umum perhitungan
ei = x i Fi
dimana :
Kesalahan rata -rata merupakan jenis kesalahan bias yaitu rata - rata
perbedaan antara nilai sebenarnya dengan nilai prakiraan. Secara umum rumus yang
ei
AE =
n
dimana :
Kesalahan rata-rata dari suatu prakiraan seharusnya mendekati angka nol bila
data yang diamati berjumlah besar, apabila tidak berarti model yang digunakan
prakiraan tanpa menghiraukan tanda aljabarnya dibagi dengan banyaknya data yang
diamati. Dalam hal ini kesalahan dengan arah positif atau negatif akan diberlakukan
sama, yang diukur hanya besar kesalahan secara absolut. Secara umum rumus yang
MAD =
e i
n
dimana :
kesalahan prakiraan yang lebih kecil dari satu unit. Secara umum rumus yang
2
ei
MSE =
n
dimana :
Percentage Error)
rata kesalahan absolut prakiraan dalam bentuk persentasenya terhadap data aktualnya.
Secara umum rumus yang digunakan dalam metode kesalahan ini yaitu :
e i
x100
MAPE = X i
n
dimana :
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil data volume produksi untuk
penulisan ini adalah metode kuantitatif dengan rata-rata bergerak sederhana (Simple
Single Exponential Smoothing, dan Regresi Linear, dan kemudian melakukan suatu
tersedia. Di sinilah peran serta suatu perencanaan yang disebut sebagai perencanaan
agregat. Perencanaan agregat adalah suatu proses perencanaan mengenai tenaga kerja,
bahan - bahan, mesin - mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan
( sumber daya yang tersedia ) untuk memproduksi barang - barang pada periode
aspek - aspek produksi seperti penggunaan jam mesin, jam orang, atau waktu baku.
dengan delikian tinggal diusahakan untuk menggunakan fasilitas produksi ini dengan
efektif dan efisien. Hasil dari perencanaan agregat adalah jadwal induk produksi yang
anggaran tenaga kerja, dan tingkat persediaan dapat digunakan untuk menentukan
Jenis - jenis dari perencanaan produksi didasarkan atas jangka waktu yang
digunakan dalam perencanaan secara umum terbagi atas dua jenis, yaitu :
1. Perencanaan Produksi Jangka Pendek
jangka waktu setahun atau kurang yang bertujuan untuk mengatur penggunaan
tenaga kerja, persediaan bahan dan fasilitas pabrik yang dimiliki perusahaan
jangka waktu lebih dari setahun yang bertujuan untuk mengatur pertambahan
pengembangan produk.
jangka waktu tiga bulan sampai satu tahun atau kurang dari satu tahun. Perencanaan
setahun penuh dan mengetahui berapa banyak sumber daya yang tersedia untuk
menetapkan tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja untuk setiap periode dalam
yang tersedia untuk setiap periode dalam horizon waktu dan memutuskan alternatif
yang terbaik untuk menggunakan kapasitas yang ada. Tujuan umum dari suatu
1. Fisibilitas ( feasibility )
2. Optimalitas ( optimality )
Tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan biaya produksi terendah untuk
adalah :
a. Jumlah tenaga kerja langsung, yaitu tenaga kerja yang langsung berpengaruh
liter/bulan ).
c. Waktu lembur ( over time ), dibutuhkan bila kecepatan produksi atau jumlah
produksi yang akan dibuat lebih besar dari kemampuan pabrik. Ini berarti
perusahaan atau pabrik pada saat berproduksi membutuhkan jam kerja lebih
d. Jumlah pesanan yang disubkontrakkan, hal ini terjadi jika kapasitas pabrik
e. Jumlah pesanan yang ditunda waktu penyerahannya, jika kapasitas yang ada
tidak dapat memenuhi semua pesanan pada waktu yang telah dijanjikan, maka
produksi selama kurun waktu tertentu. Adapun biaya yang dipertimbangkan adalah :
b. Ongkos jam kerja lembur, ongkos lembur diluar jam kerja regular.
pengangkatan tenaga kerja baru meliputi ongkos tes, interview, pelatihan atau
training, dll.
1. Tentukan periode waktu perencanaan dan bagi ke dalam periode waktu yang
untuk setiap kelompok produk ke dalam kebutuhan jam kerja per bulan. Total
dan peningkatan produksi adalah teknik yang umum untuk membuat alternatif
permintaan.
3. Untuk setiap periode, bandingkan kapasitas yang tersedia saat ini dengan
dibutuhkan dengan kapasitas yang tersedia dalam satu atau lebih periode
untuk bekerja lebih lama selama musim sibuk ( busy season ) sebgai
pengganti untuk jam kerja lebih pendek selama musim sepi ( slow
season ).
yang sepi ( off season ) untuk memenuhi permintaan pada musim yang
menyetujui untuk menunggu dalam waktu yang tidak terlalu lama atau
industri telah memiliki saingan, hal ini akan mengurangi order dan
permintaan. Hal ini terjadi pada sekolah, restoran, dan tempat rekreasi
yang dapat dipilih oleh perusahaan baik dengan jumlah tenaga kerja yang
lain memanipulasi persediaan, kecepatan produksi, jumlah tenaga kerja, dan lain -
lain. Secara umum metode - metode dalam suatu perencanaan agregat, yaitu :
perubahan kecepatan produksi, maka dapat disebut pure strategy. Metode atau teknik
Perusahaan dapat menambah jumlah jam kerja jika diperlukan dan mengubah
tenaga kerja dengan melakukan perekrutan tenaga kerja ( hire ) atau melakukan
pemutusan hubungan kerja ( fire ) dengan tujuan untuk menyamakan tingkat produksi
Dalam metode ini perusahaan berusaha untuk menghindari kegiatan hire dan
fire. Untuk itu dilakukan penyamaan jumlah produksi berdasarkan rata - rata
permintaan dan menutupi kekurangan produksi dengan persediaan yang berasal dari
tenaga kerja atau mengubah jumlah persediaan adalah dengan melakukan subkontrak
kepada perusahaan lainnya jika tingkat produksi tidak mencukupi jumlah permintaan.
Asumsi yang digunakan pada metode subcontracting ialah bahwa pihak subcontract
dapat memenuhi berapapun permintaan dari perusahaan kita. Dengan kondisi ini juga
Dilihat dari hasil yang diberikan oleh metode - metode dalam Pure Strategy,
maka setiap metode memiliki dampak negatif bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan
dapat menggabungkan dan atau mengkombinasikan dua atau lebih metode yang ada
pada Pure Strategy guna meminimasi efek negatif yang yang ditimbulkan. Gabungan
atau kombinasi dua atu lebih metode ini disebut sebagai Mixed Strategy.