Ceram Ah
Ceram Ah
Bapak guru dan teman teman yang saya sayangi, alhamdulillah .., Kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T. yang memberikan kita nikmat iman
islam dan taqwa untuk tetap istiqamah dijalan -Nya. Shalawat serta salam kita
curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad S.A.W. Semoga setiap langkah kita
ini selalu diridhoi Allah SWT dan dijauhkan dari langkah menuju kesesatan.
Islam itu seperti kapal dan kita awaknya, ada awak yang berada di bawah,
tengah, bahkan ada di ujung tiang pemantau. Perlu adanya komunikasi dan
interaksi antar awak kapal. Awak kapal yang bertugas untuk memantau memberi
aba-aba/ pertanda yang telah dilihatnya kepada awak kapal atas yang mengatur
lajunya kapal agar seluruh awak kapal selamat. Namun apa nasib awak kapal yang
berada di bawah? Memang mereka tidak terlalu dibutuhkan. Pada suatu saat awak
kapal ini ingin mengambil air, ia naik ke atas melewati awak kapal yang berada di
tengah yang sedang sibuknya mengatur laju kapal. Kali kedua ia merasa
kehadirannya itu mengganggu kerja awak kapal yang ada di tengah, apa yang
sudah ia pikirkan? Ia berinisiatif melubangi kapal agar bisa mendapatkan air tanpa
mengganggu awak kapal yang berada diatasnya.
Agar kita tidak kerugian tidak hanya beramal shalih orang yang beriman
akan saling berpesan dengan kesabaran dan, menjaga ukhuwah islamiyah serta
mampu memainkan waktu yang diberi dengan semaksimal mungkin.
Saudara - saudaraku,,
Imam Ghazali : Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?
Murid 1 : Negeri Cina.
Murid 2 : Bulan.
Murid 3 : Matahari.
Murid 4 : Bintang-bintang.
Iman Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah
masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak
akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu, kita harus menjaga
hari ini, hari esok, dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang
sesuai dengan ajaran agama.
Jauhkanlah dia dari banyak tertawa, karena hati yang selalu berkomunikasi
dengan-Mu adalah tenang dan tenteram.
Jauhkan dia untuk tidak banyak bergurau, karena umat yang berjihad tidak
berbuat kecuali kesungguh-sungguhan.
Jangan sampai dia mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan, karena hal itu
akan mengganggu dan menyakiti.
Jangan biasakan dia berghibah atau menyakiti hati orang lain dalam bentuk
apapun, dan biasakanlah dia berbicara dengan baik.
Berkenalan dengan saudaranya meskipun dia tidak meminta, sebab prinsip
dakwah adalah cinta dan kerjasama
Dari keenam pengertian tadi dapat kita mengerti sebagai pedoman, Agar kita bisa
hidup di dunia ini dengan maksimal dan kita mendapat akhir yang baik.
Billahitaufikwalhidayah.