HIPERTENSI
kadar gula darah akan mengalami peningkatan karena
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi
yang semakin banyak terjadi belakangan ini dan lebih sering
dialami oleh kaum pria. Hipertensi terjadi apabila aliran darah
di dalam pembuluh darah menimbulkan tekanan terlalul
besar terhadap dinding pembuluh darah. Hasil atau penilaian
pengkuran tekanan darah terdiri dari 2 nilai : nilai yang lebih
tinggi disebut sebagai tekanan darah sistolik, dan nilai lebih
rendah disebut diastolik. Tekanan darah normal yaitu 120
(sistolik) / 80 (diastolik) mmHg, tetapi nilai ini bervariasi
untuk masing- masing orang. Sebagian besar (90%) kasus
hipertensi tidak diketahui penyebabnya, tetapi ada beberapa
faktor yang diduga dapat meningkatkan seseorang untuk
mengalami hipertensi, antara lain : usia, keturunan , jenis
kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, obesitas
(kegemukan), setres, penyakit ginjal, gangguan adrenal,
eklamsia, konsumsi makanan yang banyak yang mengandung
garam, dan gaya hidup yang kurang aktif.
Anjuran untuk pasien yang mengalami hipertensi
a. Berhenti merokok
b. Pertahankan gaya hidup sehat dengan berolah raga
secara teratur, diet rendah garam dab rendah lemak.
c. Belajar untuk rileks dan mengendalikan setres
d. Batasi konsumsi alcohol
e. Jika mengalami obesitas, turunkan berat badan
hingga mencapai kisaran normal.
f. Konsultasikan dengan dokter perlu tidaknya untuk
menghentikan penggunaan kontrasepsi oral atau
menggantikan dengan yang lain.
g. Jika sudah menggunakan obat- obat hipertensi,
teruskan penggunaannya secara rutin.
h. Periksa tekanan darah secara rutin, terutama jika
memiliki riwayat keluarga mengidap hipertensi.
Tindakan ini bermanfaat mendeteksi hipertensi
sedini mungkin sehingga dapat dilakukan antisipasi
untuk mencegah timbulnya komplikasi. Sebelum
menjalani pemeriksaan tekanan
darah,beristirahatlah selama sekurang- kurangnya 5
menit dan tidak merokok ataupun mengkonsumsi
minuman berkafein dalam 30 menit terakhir.(
Anonim, 2012)
DIABETES
Diabetes atau diabetes mellitus adalah suatu kondisi
dimana terjadi gangguan jumlah atau fungsi insulin di
dalam tubuh. Insulin ,hormon yang diproduksi oleh
pancreas, diperlukan untuk memecah gula darah dan
mengubahnya menjadi energy. Pada keadaan dimana
tubuh tidak mampu menghasilkan cukup insulin, maka
tidak dapat dikendalikan oleh insulin. Ada 2 jenis tipe
diabetes, tipe I ( dulu disebut dengan istilah Insulin
Dependent Diabetes Mellitus atau IDDM) yang ditandai
dengan adanya kekurangan insulin secara absolut. DM
Tipe ini biasanya terjadi pada usia muda dan perlu diatasi
dengan pemberian injeksi insulin. DM Tipe II (dulu
disebut Non- Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau
NIDDM atau diabetes melitus onset dewasa) disebabkan
karena resistensi terhadap insulin. Jenis kedua ini
biasanya terjadi pada usia > 40 tahun dan diatasi dengan
terapi yang berbeda, bukan dengan injeksi insulin.
Gejala 3 P dari Diabetes
1. Polifagia : meningkatnya frekuensi makan karena
meningkatnya rasa lapar
2. Polidipsia : meningkatnya rasa haus, sehingga
membuat penderita sering minum
3. Polyuria : mrningkatnya frekuensi buang air kecil
Anjuran untuk pasien yang mengalami diabetes
a. Lakukan olah raga secara teratur dan
mempertahankan berat badan ideal. Konsultasikan
dengan dokter terlebih dahulu untuk memilih jenis
olah raga yang sesuai. Olah raga sebaiknya dilakukan
sekurang-kurangnya 3 kali seminggu, masing- masing
selama 30 menit. Bawa selalu makanan yang dapat
meningkatkan kadar gula darah secara tepat, seperti
permen atau jus buah untuk mencegah hipoglekemi
selama dan sesudah berolah raga.
b. Kurangi konsumsi makanan yang banyak
mengandung gula dan karbohidrat.
c. Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda
waktu makan karena hal ini dapat menyebabkan
fluktuasi (ketidakstabilan) kadar gula darah.
d. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung
serat, seperti ayuran dan sereal.
e. Kurangi konsumsi garam
f. Hindari konsumsi minuman beralkohol
g. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan yang
mengandung banyak kolesterol (DL antara lain :
daging merah, produk susu, kuning telur, mentega,
susu salad, dan makanan pencuci mulut berlemak
lainnya. .( Anonim, 2012)
DISLIPIDEMIA (HIPERLIPIDEMIA)
Dislipidemia, yang juga dikenal dengan istilah
hyperlipidemia, adalah suatu kelainan metabolism
dimana terdapat kadar lemak atau lipid yang
abnormal di dalam darah. Lemak yang di maksud
meliputi kolesterol, trigliserida, atau kombinasi
keduanya. Baik kolesterol maupun trigliserida juga
dikenal sebagai lipoprotein serum. Kolesterol adalah
suatu elemen esensial yang terkandung dalam
sebuah membran sel manusia dan merupakan
komponen pembentuk hormone steroid dan asam
empedu. Tidak adanya kolesterol dalam tubuh akan
menyebabkan terganggunya beberapa fungsi tubuh,
bahkan dapat menyebabkan kematian. Itu sebabnya
keberadaan kolesterol di dalam tubuh perlu
dipertahankan dalam kadar tertentu- tidak terlalu
tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Trigliserida,
merupakan elemen esensial yang memungkinkan
terjadinya proses transfer energy dari makanan yang
dikonsumsi dalam sel-sel tubuh. Lipoprotein
digolongkan menurut densitas (kepadatan) nya.
Tingginya densitas didasarkan pada jumlah
kolesterol, trigliserida, dan apoprotein yang ada.
Lipoprotein dengan densitas tertinggi dan ukuran
terkecil yaitu high- density lipoproteins (HDL), yang
merupakan kolesterol baik. Sedangkan lipoprotein
yang densitasnya lebih rendah dinamakan sebagai
Low- density Lipoproteins (LDL). Lipoprotein dengan
densitas paling rendah dan ukuran paling besar
adalah very-low density lipoproteins (VLDL). LDL
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada
manusia, dan biasanya meningkat seiring bertambah
tuanya seseorang. Kadar LDL normalnya lebih tinggi
pada pria, diabndingkan dengan wanita. Penderita
hyperlipidemia memiliki resiko mengalami
aterosklerosis (penebalan dan pengerasan dinding
pembuluh darah, termasuk pembuluh darah
jantung) yang dapat mengakibatkan gangguan
jantung.
Anjuran untuk pasien Hiperlipidemia
a. Berhenti merokok
b. Batasi asupan lemak harian total hingga 25- 35%
dari jumlah kalori total. Asupan kolesterol yang
dianjurkan sebaiknya <200 mg/hari. Sedangkan
asupan total karbohidrat sebaiknya sebanyak
50-60% jumlah kalori total harian. Untuk
mengetahui informasi lebih jelas mengenai
jumlah kebutuhan nutrisi yang dianjurkan,
konsultasikan dengan dokter spesialis gizi
c. Hindari makanan yang banyak mengandung gula
d. Gunakan minyak tak jenuh total
(monounsaturated oils) seperti : minyak kanola
(canola oil) atau minyak zaitu (olive oil), untuk
memasak makanan
e. Makan banyak buah dan sayur sebanyak 5 porsi
atau lebih setiap hari utuk mencukupi
kebutuhan akan vitamin esensial dan serat
f. Batasi konsumsi makanan yang mengandung
garam, yaitu sebanyak 6g/hari. Bagi mereka
yang didiagnosis hipertensi atau penyakit
jantung koroner, asupan lemak harus harus
dibatasi hingga 3g/hari atau kurang
g. Hindari konsumsi minuman beralkohol secara
berlebihan
h. Berolah raga secara rutin, terutama aerobic
i. Pertahankan prilaku hidup sehat, termasuk diet
rendah lemak dan rendah kolesterol
j. Kurangi kelebihan berat badan
k. Lakukan pemeriksaan kadar kolesterol darah
secara berkala, terutama jika memiliki riwayat
keluarga dengan dyslipidemia. Hal ini untuk
menndekteksi dan mengatasi dyslipidemia sejak
dini sehingga tidak sampai menimbulkan
komplikasi lebih lanjut
l. Makan makanan yang mengandung serat yang
dapat larut (contohnya : havermut, kacang-
kacangan, dan buah- buahan tertentu) sebanyak
20-30g/hari
m. Untuk membantu mengendalikan kadar
trigliserida dan / atau LDL, makanlah makanan
yang kaya akan asam lemak omega 3 contohnya
: ikan yang hidup di air dingin (mackerel,
sardines, salmon), kacang kedelai (tahu,susu
kedelai, tempe) yang juga mengandung
antioksidan untuk menurunkan kadar LDL dalam
darah
n. Psylim, suplemen yang mengandung serat yang
dapat larut (solube fiber), jugadapat dikonsumsi
untuk memperbaiki ratio HDL/LDL.( Anonim,
2012)