Disusun Oleh :
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN .. 1
BAB II DATA . 5
2.3.2 Utilitas . 34
2.3 Transportasi . 41
i
BAB IV PERMASALAHAN .... 67
4.3 Transportasi .. 69
BAB V PENUTUP .. 71
5.1 Kesimpulan . 71
5.1 Rekomendasi . 71
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Balikpapan ialah suatu kota madya yang berada di timur pulau Kalimantan. Dalam
situs resminya BPS kota Balikpapan menyatakan bahwa jumlah penduduk kota Balikpapan
ialah 615.574 jiwa. Kota ini juga sering di sebut sebagai Pintu Gerbang Pulau Kalimantan,
hal ini disebabkan oleh adanya Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) dan
Pelabuhan Semayang. Selain di sebut sebagai Pintu Gerbang Pulau Kalimantan kota yang
di bagi dalam 6 kecamatan yaitu Balikpapan Kota, Timur,Utara,Tengah, Selatan dan Barat
ini juga di sebut juga sebagai kota beriman karena kebersihan dan ketertataannya yang
telah di buktikan dengan berkali-kali menyabet berbagai adipura dan prestasi lainnya baik
skala Nasional bahakan di kancah Internasional.
Keberhasilan kota Balikpapan ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antar
masing-masing kecamatan dan kelurahan. Hal itu dikarenakan setiap kelurahan di
Balikpapan mempunyai peranan penting yang berbeda-beda dan dapat menyokong
kehidupan di seluruh Balikpapan. Contohnya Kelurahan Manggar Baru. Kelurahan yang
terletak di kecamatan Balikpapan Timur dengan luasan wilayah 3,84 Km2 (BPS,2016) ini
dijadikan sebagai sampel dalam pendataan aspek infrastruktur (sarana dan prasarana),
transportasi perkotaan, intensitas pemanfaatan lahan, dan aspek ekonomi.
Aspek infrastruktur (sarana dan prasarana) adalah salah satu hal yang cukup
mendasar dalam proses pembangunan suatu wilayah. Transportasi tidak kalah penting
berperan dalam proses perencanaan yaitu sebagai sarana penghubung antara wilayah satu
dan lainnya sehingga kebutuhan-kebutuhan setiap wilayah dapat terpenuhi dengan adanya
sarana transportasi. Intensitas pemanfaatan lahan merupakan komponen perencanaan yang
merupakan kunci dalam kemajuan dan perkembangan suatu wilayah karena sebagai media
pembangunan infrastruktur yang meliputi sarana dan prasarana. Sedangkan aspek ekonomi
menurut Paul A. Samuelson (1989), adalah cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan
kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber terbatas untuk memperoleh berbagai
komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Diharapkan dari
laporan ini pembaca dapat memahami dengan mudah informasi-informasi mengenai
Kelurahan Manggar Baru.
1
1.2 Tujuan Pembuatan Tugas
Tujuan dari pembuatan tugas ini ialah untuk mengetahui elemen-elemen penting dalam
konsep pembangunan dalam perencanaan wilayah dan kota. Data yang di peroleh dari tugas
ini terfokus pada aspek aspek infrastruktur (sarana dan prasarana), transportasi perkotaan,
intensitas pemanfaatan lahan, dan aspek ekonomi. Selain itu dalam proses pelaksanaan
tugas ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi wilayah studi yang nantinya akan menjadi
wilayah pembangunan. Membentuk karakter mahasiswa yang dapat bersosialisasi terhadap
anggota kelompoknya dan elemen masyarakat.
2
Gambar 1.1 Foto Udara Wilayah Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Google earth
3
kondisi eksisting. Kondisi eksisting disini merupakan hasil yang didapatkan melalui survei
primer yang telah dilakukan di wilayah Kelurahan Manggar Baru berupa foto.
BAB IV PERMASALAHAN
Permasalahan yang terdapat di Kelurahan dijelaskan pada bab 4. Adapun
permasalahan yang terjadi di wilayah ini dijelaskan dalam bentuk narasi dan kondisi
eksisting sehingga informasi yang diberikan dapat lebih informatif. Terdapat penjelasan
untuk permasalahan setiap sub bab pada bab ini.
BAB V PENUTUP
Bab 5 merupakan bab yang berisikan kesimpulan dari setiap sub bab yang telah
dijelaskan sebelumnya pada bab 2. Kesimpulan tersebut adalah hal-hal penting yang
disatukan dalam bentuk narasi. Selain berisikan kesimpulan, pada bab 5 juga terdapat
rekomendasi yang ditujukan pada pemerintah daerah Kelurahan Manggar Baru. Hal tersebut
guna menjadikan wilayah ini menjadi suatu wilayah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisikan sumber dari setiap data yang telah diperoleh pada laporan
ini. Sumber didapatkan dari survei yang telah dilakukan baik dari survei primer maupun
survei sekunder.
4
BAB II
DATA
2.1 Gambaran Umum
Kelurahan Manggar Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan
Balikpapan Timur yang merupakan pengembangan dari kelurahan Manggar, dengan batas
wilayah di sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Lamaru, sebelah Selatan dengan
kelurahan Manggar, sebelah Timur dengan Selat Makassar dan sebelah Barat yang juga
berbatasan dengan Kelurahan Manggar,dengan titik koordinat 1,2227 LS ; 116,9697 BT.
Kelurahan Manggar Baru ini adalah kelurahan dengan kepadatan penduduk paling tinggi di
kecamatan Balikpapan Timur dengan kepadatan mencapai 4.895 jiwa/Km2 , dengan luas
wilayah 3,84 Km2 atau hanya sepersepuluh dari luas wilayah Kelurahan Manggar dan bahkan
terkecil diantara luas kelurahan lainnya di Kecamatan Balikpapan Timur, Kelurahan Manggar
Baru memiliki 45 RT yang di huni oleh masyarakat berjumlah 18.798 jiwa.
Dengan posisi geografisnya yang berada tepat di pinggir laut menjadikan masyarakat
kelurahan Manggar Baru memiliki banyak potensi mulai dari perikanan hingga potensi
pariwisata. Potensi-potens tersebut sudah di manfaatkan oleh masyarakat Manggar Baru
sejak dulu, salah satunya ialah menjadikan laut sebagai mata pencaharian utama (nelayan).
Selain sebagai nelayan letak kelurahan Manggar Baru yang berada di jalur lintas kota antar
Balikpapan-Samarinda menjadikan daerah Manggar Baru sangat strategis untuk di
berdayakan sebagai tempat perniagaan.
5
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Kelurahan Manggar Baru 2010
6
2.2 Pemanfaatan Lahan
Pemanfaatan lahan (land use) adalah pengaturan mengenai pemanfaatan lahan yang
dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan hidup menjadi lingkungan terbangun. Adapun
peta pemanfaatan lahan dapat dilihat pada gambar 2.2.
Berdasarkan gambar 2.2 dapat diketahui bahwa wilayah kelurahan Manggar Baru terdiri
dari zona perikanan budidaya, kawasan hutan mangrove (hutan bakau), kawasan
perdagangan dan jasa, kawasan permukiman, kawasan pertanian holtikultural, kawasan
hankam (pertahanan dan keamanan), kawasan perikanan, kawasan minapolitan, dan
kawasan pariwisata. Hampir sebagian besar daerah kelurahan Manggar Baru ini berbatasan
langsung dengan perairan selat Makassar. Sehingga mayoritas penduduk sekitarnya bermata
pencaharian sebagai nelayan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai luasan wilayah dari
setiap pemanfaatan lahan di kelurahan Manggar Baru, berikut data disajikan pada tabel 2.1
dibawah ini.
7
Tabel 2.1 Tabel Luasan Wilayah menurut
Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Manggar Baru
Pemanfaatan Lahan Luas (Ha)
Pemukiman 198,00
Pertokoan 5,28
Pertanian Holtikultura
98,63
Minapolitan
0,00
Hutan Mangrove
0,00
Total 311,72 Ha
Sumber : Profil Kelurahan Manggar Baru 2015, BPS 2016, Google Earth.
Berdasarkan tabel 2.1, diketahui luas kawasan permukiman sebesar 198 hektar.
Lapangan olahraga memiliki luas sebesar 3 hektar. Bangunan sekolah seluas 0,19 hektar.
Kawasan pertokoan mempunyai luas 5,28 hektar. Fasilitas pasar memiliki luasan wilayah
sebesar 1,28 hektar. Jalan arteri memiliki luasan sebesar 1,26 hektar. Kawasan pertanian
holtikultura mempunyai luas 98,63 hektar. Untuk kawasan pertahanan dan keamanan,
Minapolitan, serta hutan mangrove tidak diketahui datanya pada profil kelurahan Manggar
Baru ataupun data BPS. Selain itu dikarenakan cakupan wilayah yang cukup luas sehingga
data tersebut tidak dapat diperoleh. Dari data yang telah diperoleh total keseluruhan luas
pemanfaatan lahan di kelurahan Manggar Baru yaitu 311,72 hektar.
8
Pertahanan dan Hutan Mangrove
Keamanan 0%
0%
Pertanian
Holtikultura
31.64%
Jalan
Fasilitas Pasar 0.40%
0.41%
Pertokoan
1.69%
Pemukiman
Bangunan Sekolah
63.51%
0.06%
Lapangan Olahraga Perkantoran
0.96% Pemerintah
1.30%
Gambar 2.3 Diagram Pemanfaatan Lahan Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Profil Kelurahan Manggar Baru 2015, BPS 2016, Google Earth.
Dari hasil data pada tabel 2.1 diperoleh perbandingan luasan wilayah pemanfaatan
lahan di kelurahan Manggar Baru. Berdasarkan gambar 2.3 dapat diketahui bahwa sebagian
besar, yaitu sekitar 63.51% luas wilayah kelurahan Manggar Baru dimanfaatkan sebagai
kawasan permukiman.
2.3.1. Fasilitas
9
Gambar 2.4 Peta Persebaran Sarana di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : kelurahan Manggar Baru tahun 2015 dan survei primer, 2016
Tabel 2.2 Tanah Luasan Fasilitas Umum di Kelurahan Manggar Baru Tahun 2015
Jenis Fasilitas Umum Jumlah Luas (Ha)
Lapangan olahraga 3 3,00
Perkantoran pemerintah 1 4,08
Ruang publik/taman kota - 6,00
Tempat pemakaman
2 2,04
desa/umum
Tempat Pembuangan Akhir
- 0,00
(TPA)
10
Jenis Fasilitas Umum Jumlah Luas (Ha)
Bangunan sekolah /
4 0,19
perguruan tinggi
Rusunawa 1 0,62
Bank 3 0,00
Total luas 19,02 Ha
Sumber :Profil desa kelurahan Manggar Baru tahun 2015 dan survei primer 2016
Berdasarkan tabel 2.2 dapat diketahui bahwa tanah fasilitas umum di kelurahan Manggar
Baru memiliki total luas 19,02 hektar dimana terdapat 3 lapangan olahraga yang memiliki
total luas sebesar 3 hektar. Lalu terdapat perkantoran pemerintah, yaitu kantor kelurahan
sebanyak 1 buah seluas 4,08 hektar. Ruang publik/taman kota seluas 6 hektar. Kemudian
terdapat 2 tempat pemakaman desa/umum dengan luas total 2,04 hektar. Bangunan
sekolah yang berupa bangunan SD dengan jumlah sebanyak 4 buah mempunyai luasan total
wilayah 0,19 hektar. Setelah itu terdapat fasilitas pasar dengan luas sebesar 1,28 hektar.
Pangkalan ojek dengan jumlah sekitar 20 buah dengan total luas lahan sebesar 0,5 hektar.
Selain itu di kelurahan Manggar Baru ini terdapat Rusunawa (Rumah Susun Sederhana
Sewa) dengan luasan lahan yaitu 0,62 hektar. Di wilayah Manggar Baru juga terdapat satu
unit pemadam kebakaran seluas 0,50 hektar. Untuk fasilitas-fasilitas lain seperti Tempat
Pembuangan Akhir (TPA), di kelurahan Manggar Baru sendiri memang tidak terdapat
fasilitas tersebut. Di wilayah Manggar Baru hanya terdapat Tempat Pembuangan Sementara
(TPS) yang tersedia di setiap RT. Untuk fasilitas bank, terdapat 3 bank di kawasan tersebut
yaitu Bank BRI dan Bank BNI. Namun untuk jumlah luas lahan yang digunakan tidak
tercantum datanya dalam profil kelurahan ataupun data BPS.
11
A. Pendidikan
12
yang berlokasi di RT. 8, sedangkan SDN 011 berada di RT. 14, dan SDN 020 terletak di RT.
33. Berikut kondisi eksisting salah satu sekolah dasar yang ada di kelurahan ini.
Berdasarkan hasil survei primer pada tanggal 12 November 2016, dapat diketahui bahwa
sarana pendidikan yang terdapat di kelurahan Manggar Baru sudah cukup baik. Salah satu
contoh kondisi SD yang terdapat di kelurahan Manggar Baru dapat dilihat pada gambar 2.6
yang mana bangunan sekolah sudah terbuat dari beton. Selain itu terdapat lapangan
dengan fasilitas olahraga tambahan seperti tiang bendera, tiang basket, tiang voli dan
sebagainya. Tidak hanya itu, di SDN 010 ini terdapat fasilitas peribadatan seperti musholla
dan taman untuk memperindah kondisi fisik sekolah. Taman tersebut juga dapat digunakan
sebagai pengatur siklus udara di lingkungan tersebut sehingga udara di sekitarnya tetap
terjaga keasriannya. Selain itu terdapat pagar pembatas yang membatasi lingkungan
sekolah dengan jalan kolektor sehingga siswa SDN 010 dapat beraktivitas dengan aman dan
terhindar dari aktivitas lalu lalang kendaraan bermotor di lingkungan sekitarnya.
13
Tabel 2.3 Kebutuhan Sarana Pendidikan dan Pembelajaran
Kebutuhan per
Kriteria
Jumlah Satuan Sarana
Standar
Jenis Penduduk Luas Luas
No (m2/ Keterangan
Sarana Pendukung Lantai Lahan Radius Lokasi dan
jiwa)
(jiwa) min. min. Pencapaian Penyelesaian
(m2) (m2)
216 Di tengah Rombongan
Taman (ter- kelompok prabelajar
masuk warga. @ 60 murid
1. Kanak- 1.250 rumah 500 0,28 500 m Tidak
penjaga dapat bersatu
kanak 36 menyebera dengan
m2) ng jalan sarana lain
raya.
Bergabung
dengan
taman
Sekolah
2. 1.600 633 2.000 1,25 1.000 m sehingga
Dasar terjadi
pengelomp
okan
kegiatan. Kebutuhan harus
Berdasar-
Dapat kan
dijangkau
3. SLTP 4.800 2.282 9.000 1,88 1.000 m
dengan
perhitunga
n
kendaraan dengan rumus 2,
umum. 3 dan 4.
Disatukan Dapat
dengan digabung
lapangan dengan
olah raga. sarana
4. SMU 4.800 3.835 12.500 2,6 3.000 m Tidak selalu pendidikan
harus di lain, mis. SD,
pusat SMP,
lingkungan. SMA dalam
satu komplek
Di tengah
kelompok
warga
Taman tidak
5. 2.500 72 150 0,09 1.000 m
Bacaan menyebe-
rang jalan
lingkungan
.
Sumber : SNI 03-1733-2004, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.
Berdasarkan tabel 2.3 dan hasil survei yang telah dilakukan, dpat diketahui bahwa
ketersediaan sarana pendidikan di kelurahan Manggar Baru masih terbilang kurang memadai.
Hal tersebut dapat dilihat dari tidak seimbangnya jumlah penduduk kelurahan Manggar Baru,
yaitu sebanyak 18.798 jiwa dengan jumlah sarana pendidikan yang tersedia, yaitu hanya
terdapat empat sekolah dasar negeri. Untuk itu diperlukan penambahan jumlah sarana
pendidikan seperti, SMP/sederajat, SMA/sederajat, dan sejumlah taman bacaan untuk
menunjang kualitas sumber daya manusia yang lebih baik.
14
B. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahterah dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan
kesehatan sangat diperlukan sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, maupun perawatan termasuk
kehamilan dan persalinan. Untuk mewujudkan kondisi yang sehat, maka diperlukan
sejumlah sarana kesehatan di suatu wilayah. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan,
berikut kami sajikan peta persebaran fasilitas kesehatan di kelurahan Manggar Baru pada
gambar 2.7 di bawah ini.
Fasilitas kesehatan di kelurahan Manggar Baru sudah cukup memadai. Hal itu
terbukti dengan tersedianya sejumlah fasilitas kesehatan seperti, puskesmas dan
pembantu puskesmas di kelurahan Manggar Baru, apotek dan klinik, serta sejumlah
posyandu. Berikut data jumlah sarana kesehatan yang ada di kelurahan Mangagr Baru
dapat dilihat pada tabel 2.4 di bawah ini.
15
Tabel 2.4 Fasilitas kesehatan Kelurahan Manggar Baru
Puskesmas 1
Pembantu Puskesmas 1
Posyandu 40
Berdasarkan hasil survei dan wawancara dengan ketua RT. 15 di kelurahan Manggar Baru,
yaitu bapak Wardi, di wilayah tersebut terdapat 1 Puskesmas dengan 1 pembantu
puskesmas, 2 Apotek dan klinik serta 40 posyandu yang tersedia di setiap RT. Berdasarkan
hasil survei yang telah dilakukan, berikut kondisi eksisiting sejumlah sarana kesehatan yang
terdapat di kelurahan Manggar Baru.
(a) (b)
16
(c)
Gambar 2.8 Kondisi Eksisting (a) Puskesmas, (b) Posyandu di RT. 23,
(c) Apotek dan klinik di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
Berdasarkan hasil survei primer pada tanggal 12 November 2016, dapat diketahui
bahwa sarana kesehatan seperti puskesmas, posyandu, apotek dan klinik memiliki kondisi
eksisting yang baik. Selain itu letak dari puskesmas, apotek dan klinik sangat strategis, yaitu
terletak di pinggir jalan arteri. Sehingga akses menuju fasilitas tersebut lebih mudah
dijangkau oleh setiap kalangan masyarakat. Selain itu untuk posyandu itu sendiri terdapat di
setiap RT. Sehingga memudahkan setiap warga untuk memeriksakan kesehatan balitanya.
17
Jumlah Kebutuhan per Kriteria
Jenis Penduduk Satuan Sarana
No Pen- Standar Keterangan
Sarana dukung (m2/
(jiwa) jiwa)
Luas Luas
Lantai Lantai Radius Lokasi dan
min. min. Pencapaian Penyelesaian
(m2) (m2)
Dapat Dapat
dijangkau bergabung
Puskesmas
dengan dengan lokasi
Pembantu dan
kendaraan
4. Balai 30.000 150 300 0,006 1.500 m kantor
Pengobatan kelurahan
umum
Lingkungan
Dapat Dapat
dijangkau bergabung
Puskesmas dengan
5. dan Balai 120.000 420 1.000 0,008 3.000 m dengan lokasi
kendaraan
Pengobatan kantor
umum
kelurahan
Dapat Dapat
dijangkau bergabung
Tempat
dengan dengan rumah
6. Praktek 5.000 18 - - 1.500 m
kendaraan
Dokter
umum
Dapat Tinggal/tempat
dijangkau usaha/apotik
Apotek / dengan
7. 30.000 120 250 0,025 1.500 m kendaraan
Rumah Obat
umum
Berdasarkan tabel 2.5 dan hasil survei yang telah dilakukan, diketahui bahwa
ketersediaan sarana kesehatan di kelurahan Manggar Baru sudah cukup memadai. Hal
tersebut dapat terlihat dari tersedianya sarana kesehatan seperti, posyandu yang berada di
setiap RT, puskesmas dan pembantu puskesmas, apotek, dan klinik. Semua sarana
kesehatan di kelurahan Manggar Baru ini dalam kondisi baik dan layak pakai, serta
keberadaannya mudah dicapai oleh semua kalangan masyarakat.
C. Peribadatan
Ibadat atau ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Dalam
terminologi bahasa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kata ini memiliki arti yaitu, perbuatan atau pernyataan bakti terhadap
Tuhan yang Maha Esa yang didasari oleh peraturan agama. Indonesia sebagai negara
Bhinneka Tunggal Ika memiliki lima ragam jenis agama yang berbeda, diantaranya agama
islam, katholik, kristen, Buddha, dan hindu. Agar proses ibadah berjalan dengan lancar dan
damai, dibutuhkan sebuah sarana peribadatan untuk menunjang setiap kegiatan
18
peribadatan yang dijalankan setiap masing-masing penganutnya. Berdasarkan hasil survei
yang telah dilakukan, berikut kami sajikan peta persebaran sarana peribadatan yang
terdapat di kelurahan Manggar Baru pada gambar 2.9 di bawah ini.
19
Gambar 2.10 Kondisi Eksisting Masjid di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
D. Olahraga
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya jasmani tetapi
juga secara rohani. Agar seluruh kegiatan olahraga berjalan dengan lancar maka diperlukan
sejumlah sarana untuk mendukung pelaksanaannya. Berdasarkan hasil survei yang telah
dilakukan, fasilitas olahraga di kelurahan Manggar Baru sudah cukup memadai. Hal ini
terbukti dengan tersedianya sejumlah lapangan olahraga yang terdapat di kelurahan
tersebut, baik itu lapangan yang dibuat pemerintah setempat maupun lapangan buatan
warga itu sendiri. Berikut data jumlah sarana olahraga yang terdapat di kelurahan Manggar
Baru yang disajikan pada tabel 2.6 di bawah ini.
Lapangan voli 1
Sumber : Survei primer, 2016
Berdasarkan tabel 2.4, diketahui bahwa di kelurahan Manggar Baru terdapat satu
lapangan sepak bola, satu lapangan bulu tangkis, dan satu lapangan voli, yang mana semua
20
kondisi lapangan tersebut masih cukup baik untuk digunakan berolahraga sehari sehari.
Berikut kondisi eksisting salah satu fasilitas olahraga yang tersedia di kelurahan Manggar
Baru, yang dapat dilihat pada gambar 2.11 di bawah ini.
21
Gambar 2.12 Peta Persebaran Sarana Rekreasi di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Kelurahan Manggar Baru, dengan pengubahan
22
Gambar 2.13 Kondisi Eksisting Taman Wisata Pantai Manggar,
Sumber : Survei primer, 2016
Berdasarkan gambar 2.13 dapat diketahui bahwa sarana rekreasi dan hiburan di
kelurahan Manggar Baru ini adalah pantai Manggar Segara Sari. Kondisi pantai ini terbilang
sangat terawat. Hal itu dapat dilihat dari kondisi eksisiting yang ditunjukan pada gambar
2.13. Keadaan pantai yang cukup bersih, pemandangannya yang indah ditambah lagi
dengan ketersediaan fasilitas-fasilitas tambahan seperti, gazebo, kamar mandi umum,
warung, toko oleh-oleh, serta wahana air seperti banana boat, perahu klotok, dan
penyewaan ban pelampung menambah daya tarik dari pantai Manggar ini sendiri. Selain itu
juga ketika hari besar atau akhir pekan tiba sering diadakannya festival seperti festival
layang-layang, festival tahun baru, dan sebagainya yang menjadikan pantai ini tidak pernah
sepi dari pengunjung ketika hari libur tiba. Pantai Manggar Segara ini cocok dijadikan
destinasi tujuan rekreasi keluarga ketika liburan telah tiba.
F. Permukiman
Berdasarkan UU No. 4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, permukiman
adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik berupa kawasan
perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer setiap manusia. Di kelurahan
manggar baru sendiri, berdasarkan data profil kelurahan tahun 2015 yang diperoleh
diketahui bahwa sebesar 198 hektar wilayah kelurahan Manggar Baru merupakan kawasan
permukiman. Berdasarkan data primer hasil survei lapangan dan data sekunder yang berasal
dari profil kelurahan Manggar Baru, diketahui bahwa hampir seluruh daerah Manggar Baru
termasuk kawasan padat penduduk, yaitu mencapai 4.895 jiwa/Km2. Dengan peningkatan
jumlah penduduk yang setiap tahunnya terus bertambah, sehingga untuk memenuhi
23
kebutuhan papan dengan jumlah lahan yang terbatas akhirnya dibangunlah sebuah
Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa). Berikut kami sajikan peta persebaran rusunawa
di kelurahan Manggar Baru pada gambar 2.14 di bawah ini.
Berdasarkan gambar 2.14, diketahui bahwa di kelurahan Manggar Baru terdapat sarana
permukiman berupa rumah susun sederhana yang sifatnya sewa. Tepatnya rusunawa ini
terletak di RT. 3. Lokasi dari rusunawa ini dekat dengan pusat perdagangan dan jasa
sehingga sangat memudahkan warga yang tinggal di rumah susun tersebut untuk
melakukan kegiatan jual beli serta memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berikut kondisi
eksisting dari rusunawa yang berada di kelurahan Manggar Baru.
24
Gambar 2.15 Kondisi Eksisting Rusunawa Manggar
Sumber : Survei primer, 2016
Berdasarkan hasil survei lapangan dan hasil wawancara dengan ketua RT. 3 yang telah
dilakukan, diketahui bahwa rusunawa ini memiliki luas lahan sebesar 6200 m2. Bangunan
rusunawa ini sendiri mempunyai ukuran panjang sebesar 54 meter, lebar sebesar 24 meter,
dan ketinggian sebesar 24 meter. Bangunan ini terdiri dari lima lantai yang mana setiap
lantai kurang lebih terdiri dari 15 kamar. Setiap kamarnya berbentuk persegi empat dengan
ukuran 2.5 x 3 meter.
Berdasarkan tabel 2., dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk di kelurahan Manggar
Baru masih tergolong rendah, yaitu sebesar 48.95 jiwa/ha. Sehingga kebutuhan terhadap
rumuah susun hanya sebagai pilihan alternatif untuk di sejumlah kawasan tertentu saja
yang memang dianggap membutuhkan. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan,
diketahui bahwa ketersediaan rusunawa di RT. 3 sudah cukup baik. Hal itu dikarenakan di
25
RT. 3 kelurahan Manggar Baru tersebut merupakan salah satu daerah padat penduduk yang
memang membutuhkan sebuah rumah susun. Dari segi perekonomian pun, daerah tersebut
dekat dengan pusat perdagangan dan jasa sehingga sangat strategis untuk dibangun
sebuah rusunawa. Selain itu dari segi lingkungan, jika rusunawa tersebut tidak ada, sangat
memungkinkan timbul daerah kumuh lainnya. Kemudian target dibangunnya rusunawa ini
diperuntukan khusus bagi warga dengan tingkat perekonomian rendah. Di daerah klurahan
Manggar Baru hampir sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, petani,
dan pedagang. Sehingga pembangunan rusunawa tersebut dapat dibilang sangat tepat.
26
Gambar 2.16 Peta Persebaran Sarana Perdagangan dan Jasa
di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
Berdasarkan gambar 2.16, dapat diketahui bahwa pusat perdagangan dan jasa di
kelurahan itu berupa pasar tradisional. Letak dari pasar tersebut berada di pinggir jalan
arteri. Lokasinya yang sangat strategis membuat pusat perdagangan dan jasa ini tak
pernah sepi dari pembeli. Pasar Manggar ini juga menawarkan berbagai macam jenis
barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Bagi warga sekitar pasar
Manggar ini dijadikan satu-satunya pusat aktivitas perdagangan dan jasa yang ada di
kelurahan tersebut. Berikut kondisi eksisting pasar Manggar yang akan ditunjukan pada
gambar 2.17 di bawah ini.
27
Gambar 2.17 Kondisi Eksisting Pasar Manggar di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
Berdasarkan gambar 2.17, dapat diketahui bahwa letak pasar Manggar yang sangat
startegis, yaitu berada tepat di pinggir jalan arteri sangat memudahkan semua kalangan
masyarakat untuk mencapai tempat tersebut.
H. Kantor Pemerintahan
Pemerintahan adalah sebuah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan
menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Berdasarkan pasal 1 ayat 1
UUD 1945 yang berbunyi, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik. Hal itu membuktikan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan dan bentuk
pemerintahannya adalah republik. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, presiden
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi sebagai kepala Negara sekaligus kepala
pemerintahan. Untuk tingkat desa/kelurahan, lurah merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi sebagai kepala pemerintahan di wilayahnya. Berdasarkan hasil survei yang telah
dilakukan dan berdasarkan profil kelurahan Manggar Baru tahun 2015, diketahui bahwa
hanya terdapat satu kantor pemerintahan di kelurahan tersebut. Berikut peta persebaran
sarana pemerintahan yang terdapat di kelurahan Manggar Baru yang akan ditunjukan pada
gambar 2.18 di bawah ini.
28
Gambar 2.18 Peta Persebaran Sarana Pemerintahan
Sumber : Survei primer, 2016
Berdasarkan gambar 2.18 di atas, diketahui bahwa di kelurahan Manggar Baru hanya
terdapat satu sarana pemerintahan, yaitu kantor kelurahan itu sendiri. Kantor kelurahan
Manggar Baru tersebut terletak di RT. 21. Berikut kondisi eksisting kantor kelurahan Manggar
Baru yang akan ditunjukan pada gambar 2.19 di bawah ini.
29
Berdasarkan gambar 2.19 dan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa kondisi bangunan kantor kelurahan Manggar Baru terbilang masih cukup baik.
Bangunan kantor kelurahan tersebut sudah terbuat dari beton. Selain itu di kelurahan
tersebut juga terdapat taman sebagai ruang terbuka hijau sekaligus sebagai pengatur siklus
udara di lingkungan kantor tersebut. Tidak hanya itu, di kantor kelurahan tersebut juga
terdapat arena bermain anak sebagai tempat bermain bagi anak-anak jika para orang
tuanya sedang ada urusan di kantor kelurahan tersebut.
30
Kebutuhan per
Kriteria
Jumlah Satuan Sarana
Jenis Penduduk Standar
No.
Sarana Pendukung (m2/jiwa)
(jiwa) Luas Luas
Lantai Lahan Radius Lokasi dan
min. min. Pencapaian Penyelesaian
(m2) (m2)
8. Parkir umum 30.000 - 500 0.017 - Dilokasikan
dapat melayani
kebutuhan
bangunan
sarana
kebudayaan dan
rekreasi lain
berupa geduang
serba guna /
balai karang
taruna.
Sumber : SNI 03-1733-2004, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.
Berdasarkan tabel 2.8 di atas dan hasil survei yang telah dilakukan, diketahui bahwa
ketersediaan sarana pemerintahan dan pelayanan umum di kelurahan Manggar Baru
sebagian telah tercukupi seperti, kantor kelurahan, pos kamtib (poas kamling), pos
pemadam kebakaran, dan bak sampah (TPS). Sedangkan, untuk agen pelayanan pos, loket
pembayaran air bersih, loket pembayaran listrik, dan telpon umum berdasarkan hasil survei
kami tidak menemui keberadaannya. Untuk itu diperlukan penambahan sarana pelayanan
umum untuk menunjang masyarakat sekitar untuk mengakses layanan tersebut.
I. Keamanan
Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya, baik bahaya kecelakaan, kejahatan,
ataupun bencana lainnya. Agar proses keamanan berjalan lancar diperlukan sarana
penunjang keamanan tersebut. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa di kelurahan Manggar Baru terdapat sarana keamanan yang dapat
ditunjukan pada gambar 2.20 di bawah ini.
31
Gambar 2.20 Peta Persebaran Sarana Keamanan
Sumber : Survei primer, 2016
32
Berdasarkan gambar 2.21, diketahui bahwa kondisi salah satu poskamling yang berada
di RT.23 cukup baik. Ukuran poskamling yang terletak di RT. 23 memiliki panjang sebesar
7.17 meter, lebar sebesar 2.12 meter, dan tinggi sebesar 2.58 meter. Ukuran poskamling ini
terbilang cukup besar dibanding ukuran poskamling pada umumnya.
J. Pemakaman
Pemakaman atau perkuburan adalah sebidang tanah yang disediakan untuk kuburan.
Pemakaman ini digunakan untuk menguburkan orang yang sudah meninggal. Pemakaman
dapat bersifat umum yang dapat dipergunakan untuk semua orang maupun khusus,
misalnya pemakaman menurut agama, khusus keluarga, taman makam pahlawan, dan
sebagainya. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, di kelurahan Manggar Baru
terdapat tempat pemakaman umum (TPU) yang merupakan kawasan tempat pemakaman
yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan disediakan untuk masyarakat umum
yang membutuhkan. TPU ini berada dalam pengawasan, pengurusan, dan pengelolaan
pemerintah daerah itu sendiri. Berikut peta persebaran tempat pemakaman umum yang
akan ditunjukan pada gambar 2.22 di bawah ini.
33
Berdasarkan gambar 2.22 di atas diketahui bahwa di kelurahan Manggar Baru terdapat
dua tempat pemakaman umum (TPU), yang pertama terletak di RT. 4 dan yang kedua
terletak di RT. 30. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, tempat pemakaman umum
yang terletak di RT. 4 telah ditutup. Hal itu disebabkan karena ketersediaan lahan di
pemakaman tersebut sudah tidak mencukupi. Sehingga sekarang kegiatan pemakaman akan
dipindahkan ke tempat pemakaman umum di RT. 30. Berikut kondisi eksisting salah satu
tempat pemakaman umum yang ada di RT. 4 kelurahan Manggar Baru yang akan disajikan
pada gambar 2.23 di bawah ini.
2.2.2 Utilitas
Utilitas juga biasa disebut dengan fasilitas umum. fasilitas umum adalah fasilitas
yang diadakan untuk kepentingan umum. Contoh dari fasilitas umum (fasum) adalah
seperti jaringan jalan, angkutan umum, jaringan air, jembatan, pangkalan ojek, alat
penerangan umum, jaringan listrik, tempat pembuangan sampah, dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, berikut beberapa utilitas yang kami temui
yang terdapat di kelurahan Manggar Baru.
A. Jaringan Air
Air merupakan salah satu kebutuhan yang vital bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya. Kurangnya kesediaan air bersih akan mengganggu keberlangsungan hidup makhluk
hidup. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih maka dibangunlah jaringan
air bersih untuk keperluan sehari-hari. Berikut peta persebaran jaringan air di kelurahan
Manggar Baru yang akan ditunjukan oleh gambar 2.24 di bawah ini.
34
Gambar 2.24 Peta Persebaran Jaringan Air
Sumber : Survei primer, 2016
Berdasarkan gambar 2.24 di atas dapat diketahui bahwa persebaran jaringan air di
kelurahan Manggar Baru searah dengan jaringan jalan. Sebagian besar wilayah kelurahan
Manggar Baru telah dialiri air bersih. Dominasi penggunaan air bersih pada Kelurahan
Manggar Baru kebanyakan berasal dari PAM (Perusahaan Air Minum) dan sumur gali. Berikut
data jumlah penggunaan sembe air bersih dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 2.9 Sumber Air Bersih di Kelurahan Manggar Baru Tahun 2015
Jumlah Pemanfaat Kondisi
Jenis
(Unit) (KK) Baik/Rusak
Mata air 10 73 Baik
Sumur gali 284 1794 Baik
Sumur pompa 67 579 Baik
Hidran umum 2389 2389 Baik
PAM 3445 6.000 Baik
Sumber :Profil desa kelurahan Manggar Baru tahun 2015
35
Berdasarkan tabel 2.9 di atas, dapat diketahui bahwa seluruh sumber air bersih
yang dimiliki kelurahan Manggar Baru ini kondisinya baik, dan hampir sebagian besar warga
kelurahan Manggar Baru berasal menggunakan PAM dan hidran umum, tetapi masih banyak
masyarakat dari Manggar Baru yang menggunakan sumur gali untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari mereka terhadap air. Sumber Air PAM sendiri berasal dari waduk Teritip. Untuk
sumber air bersih yang berasal dari sumur pompa dan mata air jumlahnya masih tergolong
sedikit. Berikut kami tampilkan tabel kualitas air minum yang terdapat di kelurahan Manggar
Baru yang akan ditunjukan pada tabel 2.6 di bawah ini.
Tabel 2.10 Kualitas Air Minum di Kelurahan Manggar Baru Tahun 2015
Jenis Kondisi
Sumur gali Baik
Sumur pompa Baik
Hidran umum Baik
PAM Baik
Bak penampung air hujan Baik
Depot isi ulang Baik
Sumber : Profil desa kelurahan Manggar Baru tahun 2015
Berdasarkan tabel 2.10 di atas, diketahui bahwa kualitas air minum di wilayah
kelurahan Manggar Baru tergolong baik, yaitu tidak berbau, berwarna, atau berasa baik
yang berasal dari sumur gali, sumur pompa, hidran umum, PAM, bak penampung air hujan,
maupun yang berasal dari depot isi ulang.
B. Jaringan Listrik
Distribusi tenaga listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari sumber (Pembangkit) ke
pemakai. Secara garis besarnya sistem distribusi tenaga listrik adalah sistem pemyaluran
sumber listrik langsung dibagikan ke pemakai. Pada zaman modern ini, listrik merupakan
salah satu unsur vital untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tanpa listrik seluruh
aktivitas manusia akan terhambat. Maka dari itu dibangunlah jaringan listrik agar sumber
energy listrik tesebut dapat tersalur ke seluruh wilayah. Berikut peta persebaran jaringan
listrik di kelurahan Manggar Baru yang akan ditunjukan oleh gambar 2.25 di bawah ini.
36
Gambar 2.25 Peta Jaringan Listrik di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
Pada Kelurahan Manggar Baru, sistem jaringan listrik yang dipakai yaitu sistem jaringan
udara (Over Head System), yaitu jaringan listrik ini berupa tiang-tiang listrik yang
sambung-menyambung dari tiang ke tiang. Jaringan listrik di kelurahan ini sebagian besar
mengikuti jaringan jalan. Untuk sumber listrik sendiri berasal dari PLTD (Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel) Batakan yang terletak di Kelurahan Manggar. Berikut kondisi eksisting salah
satu sutet tegangan tinggi yang ada di pinggir jalan arteri di kelurahan Manggar Baru.
37
Gambar 2.26 Kondisi Eksisting Sutet Listrik Tegangan Tinggi di Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
C. Drainase
Drainase adalah sebuah saluran pembuangan air baik secara alami maupun buatan
yang berada dari permukaan ataupun di bawah permukaan suatu tempat. Berikut peta
persebaran jaringan drainase yang terdapat di kelurahan Manggar Baru akan ditunjukan
pada gambar 2.27 di bawah ini.
38
Berdasarkan gambar 2.27 diatas, diketahui bahwa jaringan drainase yang berada di
kelurahan Manggar Baru dapat ditemui di sepanjang jalan arteri, kolektor, maupun jalan
lokal. Di kelurahan Manggar Baru sendiri terdapat dua jenis drainase, yaitu drainase
terbuka dan drainase tertutup. Berdasarkan hasil survei lapangan, drainase di wilayah ini
berfungsi sebagai saluran pembuangan air yang mengarah langsung ke sungai Manggar.
Berikut kondisi eksisting sejumlah drainase yang ada di kelurahan Manggar Baru yang
dapat dilihat pada gambar 2.28 di bawah ini.
(a) (b)
Gambar 2.28 Kondisi Eksisting (a) Drainase Terbuka dan
(b) Drainase Tertutup di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
D. Jembatan
Jembatan adalah sebuah struktur yang dibuat untuk menyebrangi jurang atau rintangan
sepertu sungai, rel kereta api, ataupun jalan raya. Berdasarkan hasil survei lapangan yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa fungsi jembatan Manggar yang ada di kelurahan
Manggar Baru ini yaitu untuk menghubungkan dua wilayah kelurahan Manggar Baru yang
dipisahkan oleh sungai Manggar. Selain itu jembatan ini juga digunakan sebagai jalur
transportasi vital yang membantu segala aktivitas masyarakat kelurahan tersebut.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, berikut kami sajikan kondisi eksisting jembatan di
kelurahan Manggar Baru yang akan ditunjukan pada gambar 2.29 di bawah ini.
39
Gambar 2.29 Kondisi Eksisting Jembatan Manggar
Sumber : Survei primer, 2016
E. Jaringan Persampahan
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah jika tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan pencemaran bagi
lingkungan sekitarnya. Untuk menghindari masalah tersebut dibutuhkan tempat
penampungan bagi sampah-sampah tersebut agar tidak berserakan di sembarang tempat.
Berikut kami sajikan peta persebaran jaringan persampahan yang terdapat di kelurahan
Manggar Baru yang ditunjukan pada gambar 2.30 di bawah ini.
40
Berdasarkan gambar 2.30 diketahui bahwa di kelurahan Manggar Baru hanya
terdapat empat buah tempat pembuangan sementara (TPS). Dimana keempat TPS tersebut
terletak di RT. 7, RT. 13, RT.18, dan RT. 32. Nantinya dari TPS ini kemudian sampah
tersebut akan diangkut dan dikelola di tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di
kelurahan Manggar. Berikut kondisi eksisting salah satu TPS yang berada di RT. 32 di
kelurahan Manggar Baru yang akan ditunjukan pada gambar 2.31 di bawah ini.
Berdasarkan gambar 2.31 di atas, dapat diketahui bahwa kondisi TPS di kelurahan
Manggar Baru masih layak pakai. Semua TPS di kelurahan Manggar Baru dikelola dan
dibawah tanggung jawab Dinas Kebersihan Petamanan dan Pemakaman (DKPP) kota
Balikpapan.
41
2.3.1 Jaringan Jalan
Jaringan jalan adalah satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan
jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki.
Dibawah ini merupakan bentuk visual berupa peta jaringan jalan di Kelurahan Manggar Baru
yaitu sebagai berikut.
A. Jalan Arteri
Jalan arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak
jauh, kecepatan rata-rata tinggi, jumlah jalan masuk dibatasi. Di kelurahan Manggar baru ini
terdapat jalan arteri yang panjangnya 2,1 km. Berikut kami sajikan data kondisi eksisting
jalan arteri di kelurahan Manggar Baru.] yang akan ditunjukan pada tabel 2.11 di bawah ini.
42
Tabel 2.11 Sampel Dimensi Jalan Arteri di Kelurahan Manggar Baru
Elemen Lebar (m) Kondisi Eksisting
Badan jalan 6
Drainase 0.93
Dapat dilihat pada tabel diatas kondisi eksisting pada jalan arteri yang terdapat di
kelurahan Manggar Baru terletak di Jalan Muawarman dengan lebar 6 badan jalan 6 meter,
lebar bahu jalan 3.49 meter dan lebar drainase 0.93 meter.
43
Berdasarkan hasil survei lapangan maka didapatkan bentuk penampang jalan arteri
yaitu sebagai berikut.
B. Jalan Kolektor
Jalan kolektor adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan dengan ciri-ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata sedang dan jalan masuk dibatasi. Di Kelurahan
Manggar baru terdapat beberapa jalan kolektor. Salah satu sampel penampang jalan
kolektor yang berada di jalan Manggar Baru akan terlihat sebagai berikut.
44
Elemen Lebar (m) Kondisi Eksisting
Drainase 1.1
Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi eksisting yang terdapat di keluarahan Mangar
Baru memiliki badan jalan selebar 6.4 meter, bahu jalan 2.28 meter, dan lebar drainase 1.1
meter.
Berdasarkan hasil survei lapangan maka didapatkan bentuk penampang jalan arteri
yaitu sebagai berikut.
45
C. Jalan Lokal
Jalan lokal adalah jalan yang melayani angkutan lokal dengan ciri perjalanan jarak dekat,
kecepatan rendah dan jumlah masuk tidak dibatasi. Dikelurahan Manggar Baru terdapat
beberapa jalan lokal. Salah satu sampel penampang jalan lokal yang berada di jalan
Manggar Baru akan terlihat sebagai berikut.
46
Elemen Lebar (m) Kondisi Eksisting
Drainase 2.27
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa kondisi eksisting jalan lokal yang
terdapat di kelurahan Manggar Baru memiliki badan jalan selebar 3.97 meter, lebar bahu
jalan 4.5 meter, dan drainase selebar 2.27 meter.
Berdasarkan hasil survei lapangan maka didapatkan bentuk penampang jalan arteri
yaitu sebagai berikut.
47
2.4.1. Mata Pencaharian Pokok
2500
2000
Jumlah Penduduk
1500
1000
500
Berdasarkan data profil kelurahan Manggar Baru 2015, Kegiatan Utama Ekonomi
Masyarakat di Kelurahan Manggar Baru di dominasi oleh pekerjaan sebagai nelayan, hal ini
disebabkan letak kelurahan Manggar Baru yang terletak persis di pinggir laut dan juga di
belah oleh sungai yang terhubung secara langsung ke laut sehingga sangat berpotensi
dalam perikanan dan pariwisata lautnya. Selain itu tidak hanya di dominasi oleh nelayan
namun masyarakat Manggar Baru juga banyak di domiinasi oleh pengusaha baik
kecil,menegah hingga besar. Uniknya rata-rata pengusaha dan pedagang di kelurahan
Manggar Baru ini adalah wanita. Hal ini dikarenakan tuntutan ekonomi yang tinggi dan
diperburuk oleh pemasukan yang pas-pasan dari suami yang hanya bekerja sebagai nelayan
dan petani sehingga para wanita yang awalnya hanya seorang ibu rumah tangga biasa
akihrnya harus ikut bekerja.
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka
yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus,
2007:2).
48
13%
0%
30%
Pelajar
Pensiunan
Pengangguran
Pekerja
57%
Seperti yang dapat kita lihat dari diagram di atas, Kelurahan Manggar Baru memiliki
angka pengangguran yang sangat tinggi yaitu 57% dari total angkatan kerja. Namun pada
kenyataannya pengangguran yang di maksudkan bukanlah pengganguran terbuka namun
banyak diantaranya yang termasuk pengangguran musiman, mengingat mata pencaharian
mereka yaitu petani dan nelayan. Pada survey yang telah dilakukan tidak terdapat data
konkrit mengenai jumlah dari setiap jenis pengangguran itu, informasi didapatkan hanya
melalui wawancara dengan berbagai pihak baik itu masyarakat, RT, dan pegawai Kelurahan.
49
Tabel 2.14 Angkatan Kerja di Kelurahan Manggar Baru
Laki-laki Perempuan
Angkatan Kerja
(orang) (orang)
Penduduk usia 18-56 tahun yang buta aksara 72 87
dan huruf/angka latin
Penduduk usia 18-56 tahun yang tidak tamat 142 291
SD
Penduduk usia 18-56 tahun yang tamat SD 2391 2679
Penduduk usia 18-56 tahun yang tamat SLTP 372 517
Penduduk usia 18-56 tahun yang tamat SLTA 1802 1979
Penduduk usia 18-56 tahun yang tamat 259 346
Perguruan Tinggi
Jumlah 5.038 5.899
Sumber : Profil desa kelurahan Manggar Baru tahun 2015
3%
6% Usia 18 56 tahun pernah SD
4%
tetapi tidak tamat
6% Usia 18 56 tahun tidak
tamat SLTA
Tamat SMP/sederajat
66%
Tamat D-1/sederajat
Tamat D-2/sederajat
Pada kelurahan Manggar Baru tingkat pendidikan di dominasi oleh tamatan SD. Hal ini di
karenakan banyaknya anak-anak yang telah lulus dari SD lebih memilih untuk ikut menjadi
nelayan bersama orang tua mereka dibanding mlanjutkan sekolah, ditambah lagi tidak
tersedianya sarana SMP dan SMA di Kelurahan Manggar Baru.
50
2.4.4 Kemiskinan
Menurut Sudarman Danim manusia yang sejahtera adalah manusia yang memiliki
tata kehidupan dan penghidupan, baik material maupun spiritual yang disertai dengan rasa
keselamatan, kesusilaan dan ketenraman lahir dan batin, yang pada akhirnya dapat
memenuhi kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosialnya. berdasarkan Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pentahapan keluarga sejahtera yaitu keluarga
miskin, pra sejahtera,sejahtera I, sejahtera II,sejahtera III, dan sejahtera III plus.
51
Kelurahan Manggar Baru merupakan wilayah yang dijadikan sampel atau objek
wilayah studi dalam pembuatan laporan pengantar perencanaan wilayah dan kota ini.
Berdasarkan survei sekunder dan primer yang telah dilakukan, maka didapatkanlah hasil di
bawah ini yang telah mencangkup hasil dari KDB (Koefisien Dasar Bangunan) yaitu nilai
persen yang didapat dengan membandingkan luas lantai dasar dengan luas kavling, KLB
(Koefisien Lantai Banguan) yaitu nilai persen yang didapat dengan membandingkan seluruh
lantai termasuk lantai dasar itu sendiri.dengan luas kavling, dan KDH (Koefisien Dasar Hijau)
yaitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan
gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan atau
daerah perencanan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan
dan lingkungan, serta bukti berupa foto dari bangunan yang dijadikan sampel sarana yaitu
sebagai berikut
52
53
54
55
56
57
58
59
60
BAB III
POTENSI
3.1 Pemanfaatan Lahan
Penggunaan lahan (land use), modifikasi yang dilakukan oleh manusia terhadap
lingkungan hidup menjadi lingkungan terbangun seperti lapangan, pertanian, dan
permukiman. Potensi pemanfaatan lahan yang dapat dirasakan di kelurahan Manggar Baru
yaitu kawasan minapolitan, kawasan pertanian holtikultural, dan kawasan perdagangan dan
jasa.
(a) (b)
(c)
Gambar 3.1 Kondisi Eksisting (a) Kawasan Minapolitan, (b) Kawasan Pertanian Holtikultura,
(c) Kawasan Perdagangan dan Jasa
Sumber : Survei primer, 2016
61
Mulawarman). Karena lokasinya yang sangat strategis, yaitu arah sungai menuju
langsung ke selat Makassar, aneka ragam hasil laut yang diperoleh, dan disertai
sarana dan prasarana seperti : kapal nelayan, dermaga, dan pasar lokal sehingga
memudahkan masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas dagang dengan lancar.
Dengan ini perikanan menjadi komoditas utama di kelurahan Manggar Baru. Selain
perikanan, untuk kawasan pertanian holtikultura jug a banyak menyumbangkan
sumbangsihnya pada kesejahteraan masyarakat kelurahan Manggar Baru. Hasil
pertanian yang dihasilkan ada dua jenis, yaitu sayuran dan buah-buahan. Untuk
sayuran, kelurahan Manggar Baru banyak menghasilkan kacang panjang, terong,
lombok, dan singkong. Untuk buah-buahan sendiri, karena struktur tanah di
kelurahan Manggar Baru berpasir sehingga banyak terdapat tanaman papaya yang
panen setiap minggu sekali bisa mencapai 1,9 hingga 3,6 ton.
Kemudian di jalan arteri itu sendiri, di setiap pinggiran jalan dipenuhi aktivitas
perdagangan dan jasa seperti pasar, warung, toko kelontong sampai pedagang kaki lima
pun ada. Aneka barang dan jasa yang bisa ditawarkan dan ditemukan di kawasan ini,
dikarenakan lokasinya yang sangat strategis pula menyebabkan proses transaksi lebih
mudah tercapai.
(a) (b)
62
(c)
Gambar 3.2 Kondisi Eksisting (a) Rusunawa,
(b) Fasilitas di Pantai Manggar, dan (c) Puskesmas
Sumber : Survei primer, 2016
Di wilayah kelurahan Manggar Baru terdapat pantai Manggar sebagai tempat tujuan
wisata alam yang ramah lingkungan. Pantai tersebut dapat dikembangkan dengan
memberikan fasiltitas pendukung seperti : WC umum, gazebo, warung makan, tempat
parker dan sebagainya. Dengan adanya sarana dan prasarana penunjang tersebut dan
pengelolaan serta pemeliharaan lingkungan pesisir pantai dengan baik diharapkan dapat
mengembangkan daerah tersebut menjadi destinasi wisata keluarga yang bisa dijangkau
oleh semua kalangan masyarakat. Lalu potensi lainnya yaitu pada fasilitas olahraga.
Fasilitas olahraga sudah cukup lengkap sehingga masyarakat dapat memenuhi rasa minat
dan bakatnya pada sarana-sarana olahraga yang tersedia. Fasilitas olahraga di kelurahan
ini kebanyakan terletak di perkampungan. Dari bidang kesehatan, sarana dan prasarana
sudah sangat mendukung. Seperti ketersediaan posyandu di setiap RT, apotek, klinik, dan
puskesmas mencerminkan bahwa kelurahan Manggar Baru sangat peduli sekali terhadap
kesehatan warganya. Hal itu bisa menjamin kualitas kesehatan daerah tersebut. Selain itu
juga tersedianya jaringan listrik, telpon dan internet sangat memudahkan aktivitas
masyarakat sekitar ditengah era globalisasi seperti ini. Untuk fasilitas tempat tinggal di
kelurahan ini juga terdapat rusunawa yang disediakan bagi warga sekitar yang memerlukan
tempat tinggal. Letak rusunawa yang terbilang cukup strategis, yaitu dekat dengan pusat
perdagangan dan jasa serta dekat dengan pusat pendidikan memudahkan penduduk
sekitar untuk melakukan aktivitas dengan lancar.
63
3.3 Transportasi Perkotaan
Transportasi perkotaan merupakan aspek yang cukup penting dalam menjalankan
kegiatan atau aktivitas di suatu wilayah. Sehingga tidak jarang terdapat potensi dari
transportasi perkotaan yang dapat memberikan manfaat atau kenuntungan kepada
masyarakat wilayah tersebut.
Potensi yang terdapat di Kelurahan Manggar Baru dalam aspek transportasi perkotaan
yaitu mencangkup potensi dari kelas jalan yaitu sebagai jalur angkut barang impor dan
ekspor antar kota maupun provinsi mengingat bahwa jalan utama yang berada di Manggar
Baru merupakan jalan provinsi sehingga hal ini memberikan keuntungan bagi Kelurahan
Manggar Baru karena memiliki jalur strategis. Hal tersebut tentunya juga memberikan
dampak positif terutama kepada masyarakat yang memiliki usaha di jalur startegis tersebut,
karena mereka memiliki potensi dalam mendapatkan konsumen yang lebih banyak sehingga
meningkatkan perekonomian warga sekitar. Selain itu potensi lainnya juga terdapat pada
jalur angkutan umum. Dimana di sepanjang jalan arteri tersebut angkutan umum yang
menghubungkan wilayah tersebut menuju pusat perkotaan hanya terdapat satu jenis trayek
angkutan umum, yaitu dengan nomor angkot 7. Lalu Angkutan umum ini juga membantu
warga sekitar untuk melakukan mobilisasi sehari-hari. Hal tersebut bisa berpotensi sebagai
salah satu peluang pekerjaan yang dapat dimanfaatkan warga sekitar untuk mengurangi
masalah pengangguran.
64
terdapat potensi alam yang cukup berlimpah. Potensi tersebut berasal dari laut yaitu berupa
ikan dan dari darat berupa sayur dan buah-buahan. Kedua potensi ini dapat memberikan
keuntungan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kelurahan Manggar
Baru.
(a) (b)
(c)
Gambar 2.18 Kondisi Eksisting (a) Kebun Pepaya, (b) Kawasan Nelayan
dan (c) Kebun Kacang Panjang
di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
Kelurahan Manggar Baru yang berbatasan langsung dengan selat Makassar menjadikan
profesi masyarakat di Manggar Baru sendiri di dominasi oleh nelayan. Menurut profile
Kelurahan Manggar Baru 2015 tercatat 2.320 orang berprofesi sebagai nelayan di kelurahan
Manggar Baru. Dengan jumlah nelayan dan keadaan laut yang masih terjaga menjadikan
kelurahan Manggar Baru sebagai salah satu daerah penghasil ikan di kota Balikpapan. Tidak
hanya sebagai nelayan penduduk Manggar Baru juga rata-rata berprofesi sebagai
pengusaha baik kecil,menengah hingga besar, hal ini menyebabkan Kelurahan Manggar
Baru menjadi daerah peradagangan jasa di kecamatan Balikpapan Timur. Selain sebagai
65
nelayan dan pengusaha penduduk Manggar Baru juga banyak yang bertani dengan buah
papaya dan sayur-sayuran sebagai komoditi andalannya.
66
BAB IV
PERMASALAHAN
4.1 Pemanfaatan Lahan
Permasalahan pada aspek pemanfaatan lahan Kelurahan Manggar Baru, terdapat
pada pemukiman penduduknya. Tidak tertatanya suatu pemukiman dapat berpengaruh pada
pemaksimalan pembangunan pada suatau lahan, dan tidak jarang dapat memberikan
suasana tidak nyaman kepada masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
Pemukiman pada kelurahan ini sudah terbilang padat. Pemukiman padat, sempit,
dan kumuh cenderung memadat pada daerah dekat laut (pemukiman nelayan). Tidak
heran, jika terjadi bencana kebakaran, cepat sekali merambat dari rumah satu ke rumah
lainnya sehinga sulit dilakukan evakuasi secara tepat waktu. Hal itu disebabkan kurangnya
akses jalan menuju daerah lokasi kebakaran dan ditambah sebagian besar rumah warga
masih terbuat dari kayu. Selain itu juga hampir sebagian besar di kawasan permukiman
nelayan ini ditemukan sampah-sampah seperti : sampah plastik sampai dengan limbah
sisa-sisa habis membersihkan ikan. Ditambah lagi daerah tersebut merupakan penghasil
ikan asin terbesar di daerah tersebut sehingga memicu timbulnya bau tak sedap yang
menyengat tidak hanya di daerah permukiman itu saja tetapi hingga ke sejumlah daerah
seperti : jalan arteri, pasar, hingga pantai Manggar. Seharusnya pantai Manggar yang
difungsikan sebagai tempat wisata untuk menghibur diri dan me-refreshing-kan pikiran,
dikarenakan bau yang tak sedap tersebut mengganggu wisatawan untuk bersantai.
Sebaiknya, diadakan penataan pemukiman, khususnya di daerah pemukiman nelayan agar
67
lebih tertata dan mudah dijangkau oleh masyarakat lainnya. Selain itu perlu dilakukan kerja
bakti dan gotong royong untuk membersihkan daerah tersebut. Jika dikelola dengan baik
daerah permukiman nelayan ini bisa dijadikan objek wisata yang strategs di kelurahan
Manggar Baru.
(a) (b)
Gambar 4.2 Kondisi Eksisting (a) Jalan Lokal dan
(b) Drainase pada Jalan Arteri di kelurahan Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
Permasalahan dalam aspek fasilitas dan utilitas di Kelurahan Manggar yaitu terdapat
pada kebersihan terutama di sekitar wilayah permukiman nelayan. Selain itu kurang
lebarnya drainase yang ada, menyebabkan ketika musim penghujan datang, air hujan
yang tidak bisa tertampung dalam drainase akan meluap hingga ke poros jalan arteri
sehingga dapat mengganggu kenyamanan warga sekitar tersebut. Lalu di beberapa
daerah di kelurahan Manggar Baru juga terdapat jalan yang rusak parah. Hal tersebut
sangat membahayakan keselamatan dan keamanan masyarakat sekitar dala berkendara.
Kemudian kebutuhan air bersih di kawasan Manggar Baru sering terganggu. Terkadang air
PDAM sering mati dan aliran air yang dikeluarkan juga relatif kecil sehingga masyarakat
sekitar sering kekurangan air bersih.
68
4.3 Transportasi Perkotaan
Permasalahan dalam aspek transportasi perkotaan tidak terlepas dari jalan. Di
Kelurahan Manggar Baru sendiri terdapat beberapa jalan yang tidak memenuhi standar,
ditambah lagi dengan peletakan suatu kawasan perdagangan dan jasa yang kurang tepat.
(a) (b)
Gambar 4.3 Kondisi Eksisting (a) Jalan Arteri dan
(b) Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kelurahan Manggar Baru
Sumber : Survei primer, 2016
Salah satu sampel jalan yaitu jalan provinsi yang terdapat di Kelurahan Manggar
Baru belum memenuhi standar jalan arteri sekunder yang seharusnya memiliki lebar badan
jalan tidak kurang dari 8 meter sedangkan jalan arteri sekunder yang berada di Kelurahan
Manggar Baru hanya selebar 6 meter, ditambah dengan garis marka yang membatasi antara
badan jalan dengan bahu jalan banyak yang tertutup dengan tanah sedangkan garis marka
lainnya mulai tidak terlihat jelas karena tertutup oleh debu-debu dan kotoran-kotoran
sehingga perlunya pengecetan ulang agar garis marka terlihat lebih jelas. Jalan arteri juga
harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu, marka, lampu pengatur
lalu lintas, lampu jalan dan lain-lain sedangkan di Kelurahan Manggar Baru masih terbilang
minim sehingga sering terjadi kemacetan, terutama di sekitar kawasan perdagangan dan
jasa yang letaknya tepat di hampir sepanjang jalan arteri tersebut. Penyebab dari
kemacetan tersebut juga disebabkan karena kebanyakan masyarakat sekitar menggunakan
bahu jalan sebagai tempat parkir kendaraan mereka.
69
4.4 Aspek Perekonomian
Walaupun memiliki banyak mata pencaharian namun, pengangguran masih menjadi
masalah besar di kelurahan Manggar Baru ini. Sebagai kelurahan dengan kepadatan
penduduk tertinggi di kecamatan Balikpapan Timur menjadikan persaingan angkatan kerja
menjadi semakin sulit dan lapangan pekerjaan semakin jarang di dapatkan. Walaupun tidak
tecatat sebagai kelurahan yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi namun fenomena
pengangguran ini banyak berimbas pada prilaku kriminalitas yang menimbulkan banyak
permasalahan lainnya.
70
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kelurahan Manggar Baru merupakan kelurahan yang terletak di kota Balikpapan
dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Lamaru, sebelah
selatan berbatasan dengan Kelurahan Manggar, sebelah timur berbatasan dengan Selat
Makassar, dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Manggar. Sarana dan prasarana
yang terdapat di Kelurahan Manggar Baru terbilang cukup lengkap, untuk sarananya mulai
dari sarana kesehatan, peribadatan, olahraga, rekreasi dan hiburan, tempat tinggal, dan
lain-lain serta untuk prasarananya mulai dari jaringan air dan listrik, drainase, dan lain-lain.
Transportasi perkotaan di Kelurahan Manggar Baru meliputi jaringan jalan yang terdiri dari
jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lokal. Letak jalan arteri di Kelurahan Manggar Baru
cukup strategis karena merupakan jalan nasional penghubung antar kota sehingga dapat
memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar tetapi beberapa jalan di Kelurahan
Manggar Baru tidak memenuhi standar. Intensitas pemanfaatan ruang meliputi KDB, KLB
dan KDH, untuk Kelurahan Manggar Baru sendiri telah diambil sampel dari rumah besar,
sedang, kecil dan sarana-sarana yang terdapat di kelurahan tersebut dan didapatkan hasil
dalam bentuk persen. Perekonomian yang mendominasi di Kelurahan Manggar Baru adalah
dalam sektor perikanan karena sebagian besar masyarakat Manggar Baru bekerja sebagai
nelayan serta dalam sektor perkebunan yaitu yang mendominasi adalah perkebunan
pepaya.
5.2 Rekomendasi
Hal yang direkomendasikan dalam laporan ini adalah agar pemerintah daerah
Kelurahan Manggar Baru memberikan perhatian yang lebih terhadap sarana pendidikan
yang jumlahnya masih cukup minim yaitu hanya terdapat sekolah tingkatan sd serta lebar
jalan arteri yang kurang memenuhi standar. Diharapkan juga kepada pemerintah daerah
Kelurahan Manggar Baru dapat memaksimalkan sarana rekreasi di kelurahan tersebut
seperti Pantai Manggar Segara Sari.
71
DAFTAR PUSTAKA
[1] Profil Kelurahan Manggar Baru 2015, diperoleh tanggal 31 Agustus 2016
[2] Kecamatan Balikpapan Kota Dalam Angka 2016, Balikpapan: Badan Pusat Statistik,
diperoleh tanggal 5 Oktober 2016
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesehatan
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Ibadat
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Olahraga
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemakaman
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Keamanan
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://odexyundo.blogspot.co.id/2009/08/pengertian-permukiman.html?m=1
iii