Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS SINDANG JAYA

CASE I

Mochammad Karuniawan
00000024246

BAB I

Identitas :

Nama : An. Aci

Umur : 3 tahun 4 bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Tinggi : 99 cm

Berat Badan : 14,2 kg

Agama : Islam

Alamat : Ps. Kemis

Puskesmas : Sindang Jaya

No. Rekam medis :

Anamnesis

Secara autoanamnesis pada tanggal 12 September 2017

a. Keluhan Utama

Batuk pilek sejak 2 hari yang lalu.

b. Keluhan Tambahan

Demam sejak 1 hari yang lalu

c. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan utama batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Batuk dan
pilek timbul bersamaan. Batuk berdahak tetapi susah mengeluarkan dahak. Pasien
mengeluh hidung tersumbat dan keluar ingus bening. Pasien mengatakan
tenggorokannya gatal sehingga membuat batuk. Tidak ada keluhan sesak, sakit
tenggorokan atau susah menelan. Sejak 1 hari yang lalu pasien demam. Demam
terjadi sepanjang hari dengan suhu terukur termometer digital 37.8o C 38o C. Pasien
belum berobat ke dokter, belum minum obat apapun untuk mengobati batuk, pilek,
dan demamnya. Tidak ada mual, muntah, atau muncul bintik-bintik merah pada
kulitnya. Buang air kecil normal. Buang air besar normal.

Menurut keterangan ibunya, di rumah memang ada yang batuk pilek lebih dulu yaitu
kakak pasien.

d. Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien pernah mengalami sakit serupa sekitar satu tahun yang lalu dan sembuh
setelah berobat ke dokter dan minum obat.
- Pasien tidak pernah ada keluhan atau sakit lain sebelumnya
e. Riwayat Penyakit Keluarga
- Kakak pasien lebih dulu sakit seperti ini
- Riwayat asma, alergi obat / makanan disangkal
- Tidak ada riwayat darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, ataupun
penyakit jantung dalam keluarga.
f. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal di lingkungan yang bersih dan padat penduduk.
g. Riwayat Imunisasi
Pasien rutin diimunisasi dan tidak pernah terlambat. Imunisasi terakhir yang diterima
adalah imunisasi MMR saat usia 15 bulan.
h. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dilahirkan secara normal dengan
usia kehamilan aterm dibantu bidan desa, tidak ada masalah saat kehamilan sampai
persalinan. Lahir dengan berat badan 2,9 kg dan panjang badan 48 cm.

i. Riwayat Gizi
Pasien mendapat ASI esklusif dari ibunya. Tidak ada masalah dengan pola makan.
Makan 3x sehari dengan menu makanan yang bergizi (4 sehat 5 sempurna), diselingi
buah 2x sehari.

RESUME

Pasien anak perempuan usia 3 tahun 4 bulan datang dengan keluhan utama batuk
pilek sejak 2 hari yang lalu. Batuk berdahak tetapi pasien sulit mengeluarkan dahak.
Hidung tersumbat serta sering keluar ingus bening. Pasien datang dengan keluhan utama
batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan tenggorokannya gatal sehingga
sering batuk. Tidak ada keluhan sesak, sakit tenggorokan atau susah menelan. Sejak 1
hari yang lalu pasien demam. Demam terjadi sepanjang hari dengan suhu terukur
termometer digital 37.8o C 38o C. Pasien belum berobat ke dokter, belum minum obat
apapun untuk mengobati batuk, pilek, dan demamnya. Tidak ada mual, muntah, atau
muncul bintik-bintik merah pada kulitnya. Buang air kecil normal. Buang air besar
normal. Menurut keterangan ibunya, di rumah memang ada yang batuk pilek lebih dulu
yaitu kakak pasien.

Pasien pernah mengalami sakit serupa sekitar satu tahun yang lalu dan sembuh setelah
berobat ke dokter. Kakak pasien lebih dulu sakit seperti ini tetapi sudah sembuh. Riwayat
alergi obat atau makanan disangkal. Pasien mendapat ASI esklusif dari ibunya. Tidak ada
masalah dengan pola makan. Pasien makan 3x sehari dengan menu makanan yang bergizi
(4 sehat 5 sempurna), diselingi buah 2x sehari.

Dari hasil pemeriksaan fisik tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis, tanda-
tanda vital nadi 60x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 38 o C. Pemeriksaan generalis tidak
dilakukan. Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Tidak tampak adanya pembesaran
tonsil

Diagnosis Kerja

Nasofaringitis Akut

Diagnosis Banding

Tonsilofaringitis Akut
Prognosis

Ad vitam : bonam

Ad sanationam : bonam

Ad fungsionam : bonam

BAB II

Tinjauan Pustaka

PENGERTIAN

Nasofaringitis Akut merupakan peradangan akibat infeksi virus di saluran pernafasan


atas. Nama lain dari nasofaringitis akut antara lain rhinofaringitis akut, rhinitis simpleks,
selesma, coryza atau orang awam lebih sering menyebut masuk angin/common cold (CC)

Selesma (common cold) dan flu (influenza) sering disebut sebagai self-limiting desease
karena sebenarnya penyakit ini merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Selesma disebabkan oleh bermacam-macam virus (diketahui lebih dari 100 virus
seperti rhinovirus, adenovirus, respiratory syncytial virus (RSV), coronavirus, dan lain-lain)
sedangkan flu disebabkan oleh virus influenza, biasanya tipe A. Ukuran partikelnya sendiri
sangat kecil dengan diameter hanya < 10 um, akan sangat mudah untuk menginfeksi. Setelah
menginfeksi sel di saluran nafas, virus akan berkembangbiak dan menginfeksi sel-sel yang
berdekatan, masa inkubasinya berkisar antara 1872 jam. Beberapa penyakit dapat diawali
dengan gejala yang mirip dengan gejala flu seperti pneumonia, bronkitis, pertusis, dan lain
sebagainya padahal penyebabnya berbeda dan penatalaksanaannya juga berbeda. Setiap orang
pasti pernah menderita selesma atau flu.

ETIOLOGI

Penyakit disebabkan oleh lebih dari 200 agen virus yang berbeda secara serologis.
Agen utamanya adalah rhinovirus, yang menyebabkan lebih dari sepertiga dari semua kasus
cold; koronavirus menyebabkan sekitar 10%. Masa infektivitas berakhir dari beberapa jam
sebelum munculnya gejala sampai 1-2 hari sesudah penyakit nampak. Streptokokus grup A
adalah bakteri utama yang menyebabkan nasofaringitis akut.

Virus-virus tersebut dapat ditularkan secara kontak langsung (sentuhan) maupun tidak
langsung (droplet/udara/bersin/batuk) dan menginfeksi saluran pernafasan atas, baik di
hidung maupun tenggorokan. Gejala biasanya timbul satu hingga dua hari setelah terpapar
virus dan berat ringannya dipengaruhi oleh tingkat daya tahan tubuh seseorang
PATOFISIOLOGI

Rinovirus merupakan virus yang biasanya menyebabkan common cold. Virus lain
diantaranya corona virus, enterovirus terutama coxsackie virus A21 dan A24, echovirus 11
dan 20, parainfluenza virus dan adenovirusis. Rhinovirus masuk saluran nafas secara droplet
yang dapat ditularkan oleh oranglain yang menderita common cold. Setelah masa inkubasi 2-
4 hari, pasien akan mengalami gejala-gejala seperti cairan dari hidung yang berlebih atau
rinorea, bersin-bersin, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, malaise, dan terkadang adanya
demam ringan.

Gejala-gejala common cold disebabkan oleh adanya kombinasi replikasi virus dan
respon imun tubuh . Pada infeksi rinovirus menyebabkan 70% infeksi saluran pernapasan
bagian atas, mampu membuat lepasnya lokal mediator, misalnya histamin, interleukin 6 dan
8, dan nuclear factor kappa beta. Mediator-mediator ini akan berkombinasi dengan respon
imun yang menyebabkan timbulnya ciri-ciri gejala common cold.

Rhinovirus yang menyebabkan common cold mengiritasi epitelium nasal. Makrofag


akan mencetuskan produksi sitokin, yang apabila berkombinasi dengan mediator akan
menimbulkan gejala-gejala. Sitokin menyebabkan efek sistemik. Mediator bradikinin
berperan utama menyebabkan simptom lokal seperti radang tenggorokan dan iritasi nasal.
Simptom biasanya bermuka 2-5 hari setelah infeksi awal. Puncak gejala timbul pada 2-3 hari
simptom onset, dapat dibedakan dengan influenza dimana memiliki simptom yang konstan
dan cepat.

MANIFESTASI KLINIS
Perbedaan selesma dengan influenza

Memang antara commond cold atau selesma dan flu itu mirip sekali, yaitu bahwa mereka
mempengaruhi saluran pernafasan dan memiliki gejala yang mirip, yaitu tenggorokan sakit,
hidung tersumbat atau pun meler, batuk, dll. Namun secara umum, gejala selesma jauh lebih
ringan daripada gejala flu. Gejala flu (influenza) bisa meliputi demam tinggi, menggigil,
badan pegal-pegal, dan kelelahan. Selesma dan flu disebabkan oleh virus yang berbeda. Jika
selesma disebabkan oleh virus selesma (cold virus atau rhinovirus), influenza disebabkan
oleh virus Haemophylus influenzae yang memiliki berbagai type, yaitu type A, B, dan C

Berikut perbedaan antara selesma dan flu dilihat dari gejalanya, antara lain:

Commond cold / Selesma:

Demam: jarang
Sakit kepala : jarang
Nyeri dan pegal : ringan
Lemah : jarang/lemah
Terbaring di tempat tidur : jarang
Pilek : sering
Bersin-bersin : biasa
Tenggorokan sakit : biasa
Batuk : kadang-kadang, ringan-sedang
Komplikasi yang bisa terjadi : Sinus atau infeksi telinga
Sesak nafas dengan/ tanpa sumbatan hidung, bersin-bersin, tenggorokan gatal, hidung
meler, batuk,
Suara serak
Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan
atau tanpa dahak
Seringkali berlangsung sampai minggu kedua.
Flu / Influenza:

Demam : tiba-tiba, seringkali demam tinggi, berakhir dalam 3-4 hari


Sakit kepala : sering
Nyeri dan pegal : biasa terjadi, dan sering sangat sakit
Lemah : sedang sampai berat, bisa sampai satu bulan
Terbaring di tempat tidur : sering, bisa sampai 5-10 hari
Pilek : kadang-kadang
Bersin-bersin : kadang-kadang
Tenggorokan sakit : kadang-kadang
Batuk : Biasa, bisa menjadi parah
Komplikasi yang bisa terjadi : pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, dapat mengancam
jiwa

Case Reasoning

Dari hasil anamnesis ditemukan gejala batuk, pilek, nyeri tenggorokan selama 2 hari.
Batuk berdahak, pada hidung mengeluarkan sekret bening. Disertai tanda-tanda infeksi
seperti demam sejak 1 hari yang lalu. Dari anamnesis tersebut setelah sesuai dengan gejala
klinis yang dibahas pada teori. Tidak di dapatkan pembesaran tonsil.

REFERENSI

Harrison's Principles of Internal Medicine, 19th ed. United States of America: McGraw-
Hill Education; 2015.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi 4.

Patofisiologi. Price & Wilson

Ilmu Kesehatan Anak. FK UI ; 1985

Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi pertama

Anda mungkin juga menyukai