Anda di halaman 1dari 1

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek di PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula
Kwala Madu, dapat disimpukan sebagai berikut :
1. Proses kristalisasi harus dilakukan dalam kondisi vacuum karena menjaga
titik didih dari nira agar Kristal yang sudah terbentuk tidak larut kembali.
2. Proses kristalisasi di PG Kwala Madu menggunakan 3 tingkat, yaitu sistem
ABD. Dasar pemilihan proses ABD dikarenakan HK dari Nira Kental
antara 74-84% dan juga pola masakan ini menghasilkan gula dalam jumlah
banyak, yaitu pertimbangan dari segi kuantitasnya.
3. Jumlah neraca massa yang masuk sama dengan jumlah neraca massa yang
keluar yaitu pada vacuum pan A 334,91, pada vacuum pan B 134,37 dan
pada vacuum pan D 71,27.
4. Pabrik Gula Kwala Madu tidak mengalami kerugian biaya produksi dan
mencapai target produk yang diharapkan dikarenakan perhitungan neraca
massa yang dihasilkan setimbang atau balance.

5.2 Saran
Adapun saran penulis selama kerja praktek di Pabrik Gula Kwala Madu
yaitu :
1. Sebaiknya sebelum melaksanakan kerja praktek para mahasiswa sudah
memahami dengan baik uraian proses yang terdapat dalam pabrik sehingga
pada saat kerja praktek mahasiswa sudah dapat mengerti apa yang
dijelaskan oleh para pembimbing yang berada di pabrik.
2. Perhitungan neraca massa pada Pabrik Gula Kwala Madu dihitung
berdasarkan brix dari macam-macam bahan masakan, khususnya di
stasiun masakan, sebaiknya dihitung berdasarkan kapasitas giling tebu,
agar dapat diketahui pasti dari jumlah tebu yang masuk sampai jumlah
gula yang dihasilkan.

78

Anda mungkin juga menyukai