Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Kerja: Dulu Teman, Sekarang Atasan

Bermacam hal bisa terjadi di dunia kerja yang dinamis. Antara lain, teman dekat
Anda yang suatu hari dipromosikan jadi atasan. Yang dulu teman, kini jadi
atasan.Harus bagaimana?

BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI

Mungkin saja ada sedikit percikan rasa iri ketika teman Anda kini menjadi atasan.
Kenapa dia dan bukan Anda ? Perasaan ini amat wajar. Tapi jangan lama-lama
bergelut dengan rasa iri. Terimalah kenyataan. Berbahagialah buat teman Anda,
dan tunjukkan dukungan.

Sebagai bos, dia mungkin akan menunjukkan kepribadian yang belum pernah
Anda lihat sebelumnya. Berusahalah bersikap positif dan jangan malah
menyebarkan desas-desus negative tentang teman Anda.

BATASAN BARU

Hubungan Anda di luar kantor bisa jadi tetap sama. Tapi di dalam pekerjaan, ada
batasan baru yang mungkin bisa membuat Anda kesal. Dia mungkin tak lagi bisa
bergosip asyik tentang bos-bos yang mengesalkan atau isu-isu di kantor yang
berhubungan dengan manajemen. Dia juga tak bisa sembarangan membocorkan
info tentang kebijakan baru di kantor.

Jangan memaksa ia untuk member informasi special hanya karena Anda temannya.
Sebagai bagian dari manajemen, ia kini punya kode etik yang wajib dipatuhi. Jika
Anda tak bisa mengerti itu, bisa jadi hubunganAnda akan dipenuhi salah
pengertian. Begitu juga sebaliknya, Anda tak lagi bebas membahas pembicaraan
karyawan tentang perusahaan atau para atasan. Nanti Anda bisa dianggap sebagai
pengkhianat oleh rekan-rekan kerja.

Kenali batasan baru mana yang boleh dan tidak untuk dilakukan dengan sahabat
Anda di kantor. Untuk menjaga hubungan Anda tetap nyaman, hindari terlalu
banyak membahas masalah pekerjaan saat berada di luar kantor. Walau
kelihatannya menyenangkan, lama-lama hal tersebut bisa merusak dan menganggu.
PERUBAHAN HUBUNGAN

Anda dan dia mungkin tak bisa sesering dulu bersama-sama. Teman Anda kini
punya rekan-rekan baru yang juga harus dijaga hubungannya. Karena itu jangan
merasa tersisih jika ia sekali-sekali lebih memilih pergi makan siang bersama
supervisor atau manajer lain. Anda juga harus memulai membuka hubungan baru
yang lebih baik dengan rekan sekerja lain.

Hubungan Anda kini bukan lagi rekan sekerja tapi bawahan dan atasan. Karena itu
jangan marah jika ia sekali-sekali bersikap tegas atau memberikan teguran. Tentu
hal tersebut juga tak mudah baginya. Tapi sebagai atasan, itu adalah salah satu
tanggung jawabnya. Bersikaplah objektif. Serap kata-katanya dengan baik dan
pikirkan perbaikan yang harus Anda lakukan.

Jangan berfokus pada kekesalan akibat ditegur teman, tapi perhatikan lahapaisi
pembicaraannya. Jika memang apa yang diucapkannya ada benarnya maka
sebaiknya terimalah dengan hati lapang. Bersiaplah juga terhadap hubungan kerja
bawahan-atasan lainnya yang akan datang. Di sinilah pentingnya Anda berdamai
dengan diri sendiri dan menerima posisi baru teman Anda sebagai si bos baru.

JANGANBERHARAPKEISTIMEWAAN
Jangan berharap banyak keuntungan atau fasilitas tambahan ketika memiliki teman
yang menjadi bos. Bisa lolos dari penilaian buruk walau kinerja menurun, bisa
sering terlambat kantor, atau diberi kelonggaran dalam peraturan tak bisa Anda
harapkan dating dari teman Anda yang kini menjadi atasan. Dipercaya memegang
posisi baru tentu membuat ia harus membuktikan kalau dirinya memang pantas
dipercaya.

Jika terlibat dalam perdebatan tentang pekerjaan, jangan terbawa perasaan pribadi.
Usahakan tetap objektif dan fokus pada isi diskusi. Intinya, jangan berharap ada
perlakuan special dari si bos karena dia adalah sahabat Anda. Bersikaplah realistis
kalau ini adalah tempat kerja dan semua orang perlu berusaha keras untuk bertahan
dan mendapat penilaian baik. Termasuk Anda, sahabat si bos.

Anda mungkin juga menyukai