Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
TAKE HOME EXAM

Soal dikerjakan individual dan dikumpulkan paling lambat Sabtu, 1 April 2017pukul 12.00
via email: rinanurhudir11@student.upi.edu

1. Bagaimana posisi kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional?
2. Area permasalahan peserta didik dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu pribadi, sosial,
karier dan akademik. Kemukakan pengertian dari masing-masing permasalahan tersebut?
3. Dalam Bimbingan dan Konseling terdapat komponen program yang terdiri dari layanan dasar,
perencanaan individual, responsive dan dukungan sistem. Kemukakan pengertian dari
masing-masing layanan tersebut beserta tujuannya.
4. Sebagai calon guru PKK yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan layanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bagaimana tanggapan Anda? Bentuk kolaborasi seperti
apa yang dapat dilakukan bersama dengan guru Bimbingan dan Konseling di sekolah terkait
dengan pembelajaran yang Anda laksanakan?
5. Sebagai calon guru PKK apa yang anda ketahui tentang pembelajaran berbasis bimbingan
beserta implikasi dan contoh nya terhadap pemebelajaran PKK?

Selamat Mengerjakan
Nama : Winda Nur Aeni

NIM : 1601737

Podi : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga 2016

1. Bimbingan dan Konseling memang memiliki posisi yang penting bagi pendidikan, hal ini tercantum
pada Sistem Pendidikan di Indonesia, antara lain :
a. UU No. 2 tahun 1989 bab I pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui bimbingan dan atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang
b. PP No. 28 untuk SD dan PP No. 29 untuk SMP dan SMA tahun 1990 Bab X pasal 25 ayat 1
yang menyatakan :
Bimbingan adalah bantuan peserta didik untuk memahami diri, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan
Bimbingan dilaksanakan oleh guru pembimbing
Dalam sistem pendidikan, bimbingan konseling tak hanya memiliki peran di dalam proses belajar
mengajar di kelas saja tetapi juga pada struktur pendidikan seperti administrasi sekolah, manajemen
sekolah dan orientasi di sekolah. Peran bimbingan konseling antara lain:
a. Pencegahan (preventif)
Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap
timbulnya masalah. Layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari
berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
Kegiatannya dapat berupa program orientasi, bimbingan karir, inventaris data.
b. Pemahaman
Maksudnya yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang
sesuatu pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa dan agar siswa dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
Untuk mencapai perkembangan optimal siswa sesuai dengan tujuan institusional lembaga pendidikan
pada dasarnya membina tiga usaha pokok, yaitu:
1. Pengelolaan administrasi sekolah
2. Pengembangan pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan melalui
program intrakulikuler maupun ekstrakulikuler
3. Pelayanan khusus kepada siswa dalam berbagai bidang yang membulatkan pendidikan siswa/
menunjang kesejahteraan siswa seperti membina Osis, Pelayanan kesehatan, kerohanian,
pengadaan warung sekolah, perpustakaan sekolah.
Dalam fungsi pemahaman disini mencakup:
1. Pemahaman tentang diri siswa
2. Pemahaman tentang lingkungan siswa
3. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas.
2. Masalah sosial
Masalah sosial adalah masalah yang disebabkan oleh kurangnya siswa dalam menghadapi
lingkungan sosialnya seperti pertemanan, interaksi dengan masyarakat dll. Masalah ini timbul karena
kurangnya kemampuan murid untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya atau lingkungan
sosial itu sendiri kurang sesuai dengan keadaan dirinya. Seperti kesulitan dalam mencari teman
belajar, teman bermain, merasa terasingkan dari kelompok dan sebagainya. Kita sering menjumpai
murid-murid yang sebetulnya pandai dalam pelajaran, tetapi kurang mampu untuk berhubungan
dengan teman-temannya. Ia kurang disenangi dalam pergaulan. Masalah-masalah tersebut disebut
masalah sosial dan merupakan salah satu jenis masalah yang sering dihadapi siswa.
Masalah pribadi
Masalah pribadi adalah masalah yang disebabkan oleh kesulitan pada keadaan diri sendirinya.
Masalah-masalah itu timbul karena individu merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan
menyesuaikan diri dengan hal-hal dari dalam dirinya sendiri. Misalnya konflik berlarut-larut dan
gejala-gejala frustasi merupakan sumber timbulnya masalah-masalh pribadi lain. Masalah-masalah ini
sering dialami para pemuda pada waktu menjelang masa adolesensi yang ditandai dengan perubahan-
perubahan yang cepat baik fisik maupun mental.
Masalah akademik
Masalah akademik adalah masalah yang terjadi didalam pendidikan seperti dalam proses
belajar mengajar, masalah terhadap nilai pelajaran atau pun mengalami kesulitan dalam belajar.
Biasanya siswa banyak yang mengalami masalah ini, karena kemampuan setiap siswa berbeda beda
dalam cara belajar maupun cara ia berfikir.
Masalah Karier
Masalah karier adalah masalah yang dihadapi seorang individu dalam mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya. Seperti bakat dan minat yang dimiliki, potensi dalam bidang
pekerjaan dan biasanya untuk siswa sekolah masalah ini terjadi saat memilih jurusan kuliah
dan universitas.

3. Layanan dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada peserta didik melalui
kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur atau kelompok yang disajikan secara sistematis
dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan
dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya. Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan
dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-
tugas perkembangannya.
Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika
tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangan. Konseling indiviaual, konseling krisis, konsultasi dengan orangtua, guru,
dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam layanan
responsif. Tujuannya adalah untuk mengintervensi masalah yang muncul secara tepat dan
sigap berkaitan dengan masalah masalah bimbingan konseling seperti masalah akademik,
karier, pribadi-sosial.
Perencanaan Individual
Layanan ini diartikan sebagai proses bantuan kepada peserta didik agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya serta pemahaman akan
peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman peserta didik secara
mendalam dengan segala karakteristiknya, penafsiran hasil asesmen dan penyediaan
informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki peserta didik amat
diperlukan sehingga peserta didik mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di
dalam mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan
khusus peserta didik. Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar
(1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan,
perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek
pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan
pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.
Dukungan Sistem
Ketiga komponen diatas, merupakan pemberian layanan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen
layanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur (misalnya Teknologi Informasi
dan Komunikasi) dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan
yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan
kepada guru pembimbing dalam memperlancar penyelenggaraan layanan diatas. Sedangkan
bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program
pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini meliputi dua aspek, yaitu : (1) pemberian
layanan, dan (2) kegiatan manajemen.

4.Tanggapan sebagai guru PKK


Sebagai guru PKK memang sudah seharusnya memahami akan peran bimbingan
konseling seperti apa, meskipun bukan sebagai guru bimbingan konseling khusus tetapi kita
dapat menerapkan bimbingan yaitu dengan cara memahami bagaimana sikap, tingkah laku
serta kemampuan setiap siswa yang berbeda beda setiap individunya. Karena adanya
bimbingan dan konseling itu sangat penting bagi proses berlangsungnya pembelajaran, dan
juga untuk membantu para siswa dapat mencapai tujuannya. Kebanyakan siswa terkadang
masih sulit memahami dirinya dan lingkungannya, maka dari itu sebagai pendidik harus
dapat membantu siswanya.
Kolaborasi yang akan dilakukan
Sebelum melakukan kolaborasi sudah seharusnya masing masing pihak dapat memahami
bagaimana kegiatan yang akan dilakukan, selain itu juga harus dapat bekerja secara optimal.
Kolaborasi dapat dilakukan dengan cara saling bekerja sama untuk melaksanakan rencana
kegiatan. Sebelum itu, saya akan membuat perencanaan terlebih dahulu yaitu berkomunikasi
dengan pihak sekolah untuk menunjang terlaksananya pelayanan. Tak hanya itu perisapkan
pula semua kebutuhan yang akan diperlukan dalam kegiatan ini. Contoh kegiatannya yaitu
membuat kegiatan BK dalam acara yang fun, atau diadakan bimbingan karier. Kami saling
bekerja sama dengan pihak guru BK untuk membantu para siswa.
1. Implikasi dan contoh pembelajaran berbasis bimbingan

Implikasi dari pembelajaran berbasis bimbingan ini dalam pembelajaran PKK yaitu kita
menjadi lebih paham akan konsep pembelajaran yang sesuai dengan potensi masing masing
individu baik dari minat dan bakat maupun kemampuan lainnya. Sehingga dapat lebih
mengerti dan memahami masing masing individu tanpa ada unsur merendahkan. Saat sedang
belajar kita jadi tahu siapa yang unggul di bidang craftmanship, siapa yang unggul di bidang
sosial, tata graha atau yang lain. Sehingga mahasiswa dapat mengembangkan apa yang ia
minati. Dan pembelajaran berbasis bimbingan ini sangat berperan penting saat menjadi
seorang consultant keluarga nantinya. Atau didalam kehidupan sehari hari terutama dalam
pendidikan keluarga, kita diajarkan untuk menjadi orang tua yang dapat memahami sikap dan
minat anak. Tak hanya itu kita juga harus memahami kemampuan semua anggota keluarga
terlebih saat ini jaman sudah maju, potensi yang dimiliki harus dikembangkan secara tepat
yaitu melalu bimbingan dan konseling. Dalam mempersiapkan untuk menjadi guru nantinya,
kita juga pasti mengaplikasikan pembelajaran ini di dalam proses belajar mengajar.
Contohnya mengadakan belajar secara kooperatif yaitu saling sharing dengan teman sekelas,
lalu konstektual dengan cara menanyakan secara lisan dll.

Anda mungkin juga menyukai