Anda di halaman 1dari 17

NAMA : ANGGIA FABELITA

NIM : 04011181320020

1. Seorang kepala daerah TK. II Kota P di Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan


masukkan dari berbagai elemen berupa informasi bahwa angka kejadian penyakit
darah tinggi/hipertensi sangat tinggi di kota P yang cenderung timbul komplikasi pada
penderita usia lanjut.
a. Apa yang dimaksud dengan angka kejadian?
Angka kejadian suatu penyakit atau angka morbiditas dalam arti sempit dimaksudkan
sebagai peristiwa sakit atau kesakitan, dalam arti luar morbiditas tidak saja terbatas
pada statistik atau ukuran yang berkaitan dengan peristiwa tersebut tapi juga faktor
determinan yang melatarbelakanginya.
(Pengantar Epidemiologi FK Unsri, 2013)

Di dalam Epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi & prevalensi
dan berbagai ukuran turunan dari kedua indikator tersebut.
- Insidensi adalah jumlah kasus baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
periode waktu yang telah ditentukan di satu kelompok masyarakat.
- Prevalensi adalah frekuensi dari penyakit yang ada dalam populasi tertentu pada
titik waktu tertentu (baik kasus baru maupun kasus lama). Untuk prevalensi
terdapat dua ukuran, yaitu point prevalence (prevalensi sesaat) dan period
prevalence (prevalensi periode).

b. Bagaimana cara menghitung angka kejadian suatu penyakit?


Data yang digunakan pada analisis lanjut bisa didapat dari Dinas
Kesehatan Kota P dengan responden yang berumur 15 tahun ke atas
berjumlah 850.000 orang (populasi target) dan populasi sampel sebesar
15.000. Desain analisis yang dapat dilakukan yaitu (1) analisis potong
lintang (cross-sectional) untuk mengetahui besarnya prevalensi hipertensi;
(2) analisis kasus kontrol (case-control) untuk mengetahui faktor berisiko
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020

TEKANAN DARAH
c.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid NORMOTENSI 11415 72,1 72,1 72,1

HIPERTENSI 4417 27,9 27,9 100,0

Total 15832 100,0 100,0

c.

untuk alfa 0,05 maka z = 1,96 dan IK 95%


IK95% = 0,27 0,28 = artinya kita percaya 95% bahwa proporsi
individu (menurut umur) dengan hipertensi terletak antara 27% 28%

2. Kepala Daerah tersebut memanggil Kepala Dinas


Kesehatan Kota P menanyakan kebenaran masukkan tersebut, Kepala Dinas
Kesehatan memberikan jawaban bahwa dari data surveilance kota P angka kejadan
darah tinggi/hipertensi stabil dan tidak tinggi, oleh karena kepala daerah meragukan
jawaban tersebut maka kepala daerah memerintahkan untuk melakukan penyelidikan
angka kejadian darah tinggi/hipertensi d kota P yang sebenarnya dengan pesan khusus
kepala daerah tersebut meminta angka kejadian penyakit darah tinggi/hipertensi dapat
diturunkan paling tidak 25%. Kepala dinas kesehatan segera melakukan survei
penyakit darah tinggi/hipertsensi beserta beberapa faktor resikonya sebanyak lebih
dari 15.000 sampel dan hasil survei tersebut disajikan dalam bentuk data hipertensi
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020
SAV terlampir pada tutorial ini. Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas di Kota P pada
saat itu berkisar 850.000 jiwa.
a. Bagaimana cara menganalisa data hasil survei tersebut secara spesifik dan
detail sehingga tergambar kejadian penyakit darah tinggi/hipertensi yang
sebenarnya dan faktor resiko yang sebenarnya?
- Kategorikan kelompok umur dan jumlah keluarga dengan memakai
formula sturgess dengan catatan variabel lain sudah di katgorikan
semua pada file tersebut?
Tabel statistic kelompok umur

Statistics

Umur (tahun)

N Valid 15832

Missing 0
Range 68
Minimum 15
Maximum 83

Tabel Kategorik umur


Umur (tahun)

Cumulative
NAMA : ANGGIA FABELITA Frequency Percent Valid Percent Percent
NIM : 04011181320020 Valid 15 76 .5 .5 .5

16 111 .7 .7 1.2

17 177 1.1 1.1 2.3

18 273 1.7 1.7 4.0

19 166 1.0 1.0 5.1

20 274 1.7 1.7 6.8

21 284 1.8 1.8 8.6

22 375 2.4 2.4 11.0

23 391 2.5 2.5 13.4

24 370 2.3 2.3 15.8

25 361 2.3 2.3 18.1

26 297 1.9 1.9 19.9

27 286 1.8 1.8 21.7

28 334 2.1 2.1 23.8

29 235 1.5 1.5 25.3

30 244 1.5 1.5 26.9

31 236 1.5 1.5 28.4

32 302 1.9 1.9 30.3

33 198 1.3 1.3 31.5

34 332 2.1 2.1 33.6

35 324 2.0 2.0 35.7

36 378 2.4 2.4 38.0

37 389 2.5 2.5 40.5

38 328 2.1 2.1 42.6

39 208 1.3 1.3 43.9

40 340 2.1 2.1 46.0

41 159 1.0 1.0 47.0

42 408 2.6 2.6 49.6

43 324 2.0 2.0 51.7

44 224 1.4 1.4 53.1

45 512 3.2 3.2 56.3

46 495 3.1 3.1 59.4

47 495 3.1 3.1 62.6

48 496 3.1 3.1 65.7

49 285 1.8 1.8 67.5

50 401 2.5 2.5 70.0

51 243 1.5 1.5 71.6

52 308 1.9 1.9 73.5

53 314 2.0 2.0 75.5

54 337 2.1 2.1 77.6

55 316 2.0 2.0 79.6

56 346 2.2 2.2 81.8

57 216 1.4 1.4 83.2

58 280 1.8 1.8 84.9


NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020

Tabel statistic jumlah keluarga

Statistics
Jumlah Keluarga

N Valid 15832

Missing 0
Range 9
Minimum 1

Maximum 10 Table Kategorik Jumlah


Keluarga

Jumlah Keluarga

Cumulative
-
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 254 1.6 1.6 1.6

2 939 5.9 5.9 7.5

3 2253 14.2 14.2 21.8

4 4182 26.4 26.4 48.2

5 4237 26.8 26.8 74.9

6 2442 15.4 15.4 90.4

7 903 5.7 5.7 96.1

8 409 2.6 2.6 98.7

9 172 1.1 1.1 99.7

10 41 .3 .3 100.0
Total 15832 100.0 100.0
Lakukan perintah crosstab antara variabel yang sudah dikategorikan dengan
varabel tekanan darah (lakukan dengan chi-square test dan pada cell
pilih percent pada row) sehingga didapatkan angka kejadian hipertensi
berdasarkan seluruh variabel faktor risiko termasuk distribusi angka
kejadian hipertensi berdasarkan wilayah kecamatan?

Crosstab antara variable katagorik umur, katagorik jumlah


keluarga dengan variable tekanan darah
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020
Case Processing Summary
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sex * TEKANAN DARAH 15832 100.0% 0 0.0% 15832 100.0%


kategori umur * TEKANAN
15832 100.0% 0 0.0% 15832 100.0%
DARAH
kategori jumlah keluarga *
15832 100.0% 0 0.0% 15832 100.0%
TEKANAN DARAH

Crosstab Kategorik sex dan tekanan darah

Crosstab

TEKANAN DARAH

NORMOTENSI HIPERTENSI Total

Sex Laki-laki Count 5814 2644 8458

% within Sex 68.7% 31.3% 100.0%

Perempuan Count 5601 1773 7374

% within Sex 76.0% 24.0% 100.0%


Total Count 11415 4417 15832

% within Sex 72.1% 27.9% 100.0%

Chi-square sex dan tekanan darah

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 101.987a 1 .000


b
Continuity Correction 101.629 1 .000
Likelihood Ratio 102.582 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 101.981 1 .000
N of Valid Cases 15832

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2057.29.
b. Computed only for a 2x2 table
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020

Crosstab kategorik umur dan tekanan darah

Crosstab

TEKANAN DARAH

NORMOTENSI HIPERTENSI Total

kategori umur 15-19 Count 720 83 803

% within kategori umur 89.7% 10.3% 100.0%

20-24 Count 1507 187 1694

% within kategori umur 89.0% 11.0% 100.0%

25-29 Count 1277 236 1513

% within kategori umur 84.4% 15.6% 100.0%

30-34 Count 1088 224 1312

% within kategori umur 82.9% 17.1% 100.0%

35-39 Count 1228 399 1627

% within kategori umur 75.5% 24.5% 100.0%

40-44 Count 1041 414 1455

% within kategori umur 71.5% 28.5% 100.0%

45-49 Count 1461 822 2283

% within kategori umur 64.0% 36.0% 100.0%

50-54 Count 978 625 1603

% within kategori umur 61.0% 39.0% 100.0%

55-59 Count 809 480 1289

% within kategori umur 62.8% 37.2% 100.0%

60-64 Count 512 398 910

% within kategori umur 56.3% 43.7% 100.0%

65-69 Count 402 275 677

% within kategori umur 59.4% 40.6% 100.0%

70-74 Count 218 154 372

% within kategori umur 58.6% 41.4% 100.0%

75-79 Count 103 82 185

% within kategori umur 55.7% 44.3% 100.0%

80-84 Count 71 38 109

% within kategori umur 65.1% 34.9% 100.0%


Total Count 11415 4417 15832

% within kategori umur 72.1% 27.9% 100.0%

Chi-square umur dan tekanan darah


NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 1019.761a 13 .000

Likelihood Ratio 1083.687 13 .000


Linear-by-Linear
913.287 1 .000
Association
N of Valid Cases 15832

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 30.41.

Chi-square kategorik jumlah keluarga dan tekanan darah

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 109.015a 9 .000


Likelihood Ratio 103.221 9 .000
Linear-by-Linear Association 14.225 1 .000
N of Valid Cases 15832

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 11.44.

- Bukalah file SPSS dengan menggunakan program medcalc dan


selannjutnya lakukan logistik regresi sehingga didapatkan faktor
risiko/kausal hipertensi di kota P?
- Bagaimana tabel frekuensi ditribusi umur dan jenis kelamin dengan
angka kejadian penyakit hipertensi?
- Apakah terdapat hubungan antara kategori umur dan angka kejadian
hipertensi? (apakah hubungan bermakna)
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 1144.330 68 .000
Likelihood Ratio 1230.825 68 .000
Linear-by-Linear Association 913.014 1 .000
N of Valid Cases 15832

a. 2 cells (1.4%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 2.23.
P= 0,0005
Alpha= 0,05
P< alpha
H0 ditolak artinya, ada hubungan antara umur dengan
kejadian hipertensi
-
-

- Apakah terdapat hubungan antara kategori IMT dan angka kejadian


hipertensi?

Chi-Square Tests
- Asymp. Sig. (2- Apakah
Value df sided) terdapat
a
Pearson Chi-Square 123.070 4 .000
Likelihood Ratio 120.360 4 .000
Linear-by-Linear Association 117.761 1 .000
N of Valid Cases 15832

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 106.85.
P = 0,0005
P<alpha
H0 ditolak artinya, ada hubungan antara IMT dengan
Hipertensi
hubungan antara merokok, jenis rokok dan angka kejadian hipertensi?
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020

Chi-Square Tests
P= 0.0005 Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
P= 0,0005
Alpha= 0,05 Value df sided) sided) sided)

Pearson
P<Chi-Square
alpha 255.065a 1 .000
b
Continuity Correction 254.468 1 .000
Likelihood Ratio 249.725 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 255.049 1 .000
N of Valid Cases 15832

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1510.46.
b. Computed only for a 2x2 table

Alpha= 0,05
P<alpha
H0 ditolak artinya,ada hubungan antara merokok dan jenis rokok
dengan angka kejadian hipertensi
- Apa saja faktor risiko yang signifikan terhadap angka kejadian
hipertensi?
Menurut Depkes RI, faktor resiko Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat
keluarga, genetik (faktor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan
merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan
konsumsi minum-minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, stres,
penggunaan estrogen.

Faktor resiko terjadinya hipertensi antara lain:


1) Usia
Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada laki-laki
meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita meningkat pada
usia lebih dari 55 tahun. 15
2) Ras/etnik
Hipertensi bisa mengenai siapa saja. Bagaimanapun, biasa sering muncul pada
etnik Afrika Amerika dewasa daripada Kaukasia atau Amerika Hispanik.
3) Jenis Kelamin
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi daripada wanita.
4) Kebiasaan Gaya Hidup tidak Sehat
Gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan hipertensi, antara lain minum
minuman beralkohol, kurang berolahraga, dan merokok.
a. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan hipertensi,
sebab rokok mengandung nikotin. Menghisap rokok menyebabkan nikotin
terserap oleh pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan kemudian akan
diedarkan hingga ke otak. Di otak, nikotin akan memberikan sinyal pada
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020
kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin atau adrenalin yang akan
menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih
berat karena tekanan darah yang lebih tinggi.Tembakau memiliki efek cukup
besar dalam peningkatan tekanan darah karena dapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah. Kandungan bahan kimia dalam tembakau juga
dapat merusak dinding pembuluh darah.Karbon monoksida dalam asap rokok
akan menggantikan ikatan oksigen dalam darah. Hal tersebut mengakibatkan
tekanan darah meningkat karena jantung dipaksa memompa untuk
memasukkan oksigen yang cukup ke dalam organ dan jaringan tubuh lainnya
Karbon monoksida dalam asap rokok akan menggantikan ikatan oksigen
dalam darah. Hal tersebut mengakibatkan tekanan darah meningkat karena
jantung dipaksa memompa untuk memasukkan oksigen yang cukup ke dalam
organ dan jaringan tubuh lainnya.
b. Kurangnya aktifitas fisik Aktivitas fisik sangat mempengaruhi stabilitas
tekanan darah. Pada orang yang tidak aktif melakukan kegiatan fisik
cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi. Hal
tersebut mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
Makin keras usaha otot jantung dalam memompa darah, makin besar pula
tekanan yang dibebankan pada dinding arteri sehingga meningkatkan tahanan
perifer yang menyebabkan kenaikkan tekanan darah. Kurangnya aktifitas fisik
juga dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan yang akan
menyebabkan risiko hipertensi meningkat. Studi epidemiologi membuktikan
bahwa olahraga secara teratur memiliki efek antihipertensi dengan
menurunkan tekanan darah sekitar 6-15 mmHg pada penderita hipertensi.
Olahraga banyak dihubungkan dengan pengelolaan hipertensi, karena
olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan 17
menurunkan tekanan darah. Olahraga juga dikaitkan dengan peran obesitas
pada hipertensi.

b. Apa kegunaan data surveilance pada kasus ini?


Kegunaan Surveilans
- Mengamati kecenderungan dan memperkirakan besar masalah
- Mendeteksi serta memprediksi adanya KLB
- Menentukan Program penganggulangan wabah
- Memperkirakan dampak program penanggulangan
- Mengevaluasi program penanggulanagn
- Mempermudah perencanaan program pemberantasan penyakit
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020
- Mengamati kemajuan suatu program pencegahan dan pemberantasan
penyakit
c. Bagaimana membuat Diagnosis Komunitas yang spesifik hanya untuk
penyakit darah tinggi/hipertensi?
d. Berapa banyak prediksi penderita darah tinggi/hipertensi di Kota P
berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin?

a. Statistics

Umur (tahun)
K= 1 + 3,3 log 15832
K= 1 + N Valid 15832 3,3. 4,199 = 1 + 13, 8567 = 14,8567
Banyak Missing 0 kelas = 15 kelas
Range : Mean 42,29
K = 68 : 15 = 4,53 jadi dipilih 5
Median 43,00

Kelas Mode
Midpoint 45

Interval Std. Deviation 15,221


Range 68
15-19 17
Minimum 15

20-24 Maximum
22 83

25-29 27

30-34 32

35-39 37

40-44 42

45-49 47

50-54 52

55-59 57

60-64 62

65-69 67

70-74 72

75-79 77

80-84 82
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020

kategori umur * TEKANAN DARAH Crosstabulation

TEKANAN DARAH

NORMOTENSI

kategori umur 15-19 Count 720

% within kategori umur 89.7%

20-24 Count 1507

% within kategori umur 89.0%

25-29 Count 1277

% within kategori umur 84.4%

30-34 Count 1088

% within kategori umur 82.9%

35-39 Count 1228

% within kategori umur 75.5%

40-44 Count 1041

% within kategori umur 71.5%

45-49 Count 1461

% within kategori umur 64.0%

50-54 Count 978

% within kategori umur 61.0%

55-59 Count 809

% within kategori umur 62.8%

60-64 Count 512

% within kategori umur 56.3%

65-69 Count 402

% within kategori umur 59.4%

70-74 Count 218

% within kategori umur 58.6%

75-79 Count 103

% within kategori umur 55.7%

80-84 Count 71

% within kategori umur 65.1%


Total Count 11415

% within kategori umur 72.1%

Count
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020

Sex * TEKANAN DARAH Crosstabulation

TEKANAN DARAH

NORMOTENSI HIPERTENSI Total

Sex Laki-laki Count 5814 2644 8458

% within Sex 68.7% 31.3% 100.0%

Perempuan Count 5601 1773 7374

% within Sex 76.0% 24.0% 100.0%


Total Count 11415 4417 15832

% within Sex 72.1% 27.9% 100.0%

Menurut kelompok umur, kelompok umur terbanyak yang mengidap Hipertensi di kota
P ialah umur 45 49 tahun.
Menurut jenis kelamin, jenis kelamin Pria lebih banyak yang mengidap Hipertensi
daripada wanita di Kota P

e. Apa program kebijakan yang harus dikembangkan oleh Kepala Dinas


Kesehatan Kota P sehingga dalam waktu 1 tahun terjadi penurunan kejadian
penyakit darah tinggi/hipertensi sebesar 25%?
Pencegahan dan penanggulangan hipertensi seyogyanya harus dilaksanakan
secara komprehensif dan terpadu, karena berbagai wadah kerjasama lintas
sektoral perlu dikembangkan dengan berpedoman pada strategi five level of
preventif hipertensi sebagai berikut
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020

Sistematika penemuan kasus dan tatalaksana penyakit Hipertensi meliputi:


1. Penemuan kasus dilakukan melalui pendekatan deteksi dini yaitu melakukan
kegiatan deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit hipertensi yang meningkat pada
saat ini dengan cara screening kasus(penderita)
2. Tatalaksana pengendalian penyakit Hipertensi dilakukan dengan pendekatan:
a. Promosi kesehatan diharapkan dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatan diri serta kondisi lingkungan sosial, diintervensi dengan kebijakan
publik, serta dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mengenai perlikau hidup sehat dalam pengendalian hipertensi
b. Preventif dengan cara larangan merokok, peningkatan gizi seimbang dan aktifitas
fisik untuk mencegah timbulnya faktor risiko menjadi lebih buruk dan
menghindari terjadinya rekurensi faktor risiko
c. Kuratif dilakukan melalui pengobatan farmakologis dan tindakan yang
diperlukan. Kematian mendadak menjadi kasus utama diharapkan berkurang
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020
dengan dilakukannya pengembangan manajemen kasus dan penanganan
kegawatdaruratan disemua tingkat pelayanan dengan melibatkan organisasi
profesi, pengelola program dan pelaksana pelayanan yang dibutuhkan dalam
pengendalian hipertensi.
d. Rehabilitatif dilakukan agar penderita tidak jatuh pada keadaan yang lebih buruk
dengan melakukan kontrol teratur dan fisioterapi. Komplikasi serangan hipertensi
yang fatal dapat diturunkan dengan mengembangkan manajemen rehab kasus
kronis dengan melibatkan unsur organisasi profesi, pengelola program dan
pelaksana pelayanan di berbagai tingkatan.

Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan


ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan
dengan membatasi asupan garam tidak lebih dari X - }) sendok teh (6 gram/hari),
menurunkan berat badan, menghindari minuman berkafein, rokok, dan minuman
beralkohol. Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan,
lari, jogging, bersepeda selama 20-25 me nit dengan frekuensi 3-5 x per minggu.
Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress. Untuk
pemilihan serta penggunaan obat-obatan hipertensi disarankan untuk berkonsultasi
dengan dokter keluarga anda. Ada pun makanan yang harus dihindari atau dibatasi
oleh penderita hipertensi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemakjenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,
gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, crackers,
keripikdan makanan keringyangasin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-
buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur,
kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandunggaram natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
NAMA : ANGGIA FABELITA
NIM : 04011181320020
Di Indonesia terdapat pergeseran pola makan, yang mengarah pada makanan cepat
saji dan yang diawetkan yang kita ketahui mengandung garam tinggi, lemak jenuh,
dan rendah serat mulai menjamurterutama di kota-kota besardi Indonesia. Dengan
mengetahui gejala dan faktor risiko terjadinya hipertensi diharapkan penderita dapat
melakukan pencegahan dan penatalaksanaan dengan modifikasi diet/gaya hidup
ataupun obat-obatan sehingga komplikasi yang terjadi dapat dihindarkan.

- Faktor risiko yang signifikan menurut medcalc?


- Program pencegahan pada kelompok yang tidak bresiko?

Anda mungkin juga menyukai