Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI RASIO PANJANG USUS DENGAN PANJANG

TUBUH IKAN

Oleh :
Nama : Widy Retno Sari
NIM : B1A015006
Rombongan : II
Kelompok :4
Asisten : Rizky Fajar Azkia

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI NUTRISI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2017
I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis
(berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta
tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan merupakan kelompok
terbanyak di antara vertebrata lain memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar
25,988 jenis yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian
besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis)
dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat
dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya
sekitar 1% merupakan perairan tawar (Cahyono, 2000).
Ikan memiliki habitat yang beranekaragam mulai dari laut, air sungai, hingga
air payau. Jenis makanan ikan sangat bervariasi mulai dari pemakan hewani
(karnivora), pemakan nabati (herbivora) ataupun keduanya (omnivora). Setiap ikan
memiliki organ dan sistem organ yang spesifik. Sistem tersebut antara lain sistem
pencernaan, sistem reproduksi, urogenital, dan sistem respirasi. Setiap jenis ikan ini
memiliki ukuran serta bentuk yang berbeda. perbedaan ini dapat menjadi salah satu
alat untuk membedakan spesies tertentu dari spesies lainya (Susanto, 2005).
Perut ikan sangat bervariasi, kebanyakan ikan memiliki struktur perut yang
berupa tabung sederhana lurus atau melengkung dengan dinding berupa otot atau
lapisan kelenjar. Struktur histologi perut pada banyak spesies ikan umumnya terdiri
dari mukosa, submukosa, muskularis dan serosa. Hasil penelitian yang telah ada
mengungkapkan bahwa perbedaan kecil stuktur histologi perut ikan yang
berhubungan denga sistem pencernaan berkaitan erat dengan kebiasaan makan atau
katagori makan, usia, bentuk tubuh dan berat tubuh (Mokhtar et al., 2015).

1.2. Tujuan

Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengevalusi rasio panjang usus
dengan panjang tubuh untuk dapat memprediksi katagori makan ikan.
II. MATERI DAN CARA KERJA

2.1 Materi

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah ikan lele (Clarias
gariepinus), ikan nilem (Osteochilus vittatus), ikan nila (Osteochilus niloticus), ikan
tawes (Barbonymus goniotus), ikan mujair (Oreochromis mossambicus), dan ikan
belut (Monopterus albus).
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat bedah, penggaris plastik,
bak plastik, kertas tissue, kertas millimeter block dan kamera.

2.1 Cara Kerja

1. Panjang tubuh ikan diukur dengan menggunakan kertas milimeter block yang
telah disediakan.
2. Ikan dibedah menggunakan gunting bedah yang telah disediakan.
Pembedahan dimulai dari bagian ventral depan dan dilakukan dengan hati-
hati agar tidak merusak saluran pencernaan.
3. Sistem pencernaan ikan dikeluarkan dan diurai dengan hati-hati.
4. Panjang usus diukur dengan kertas milimeter block, dimulai dari pangkal
depan lambung hingga ujung anus.
5. Rasio panjang usus dengan panjang total tubuh dihitung. Langkah di atas
diulangi pada 2 jenis ikan yang masing-masing berjumlah 3 ekor.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

1.3. Hasil

Tabel 3.1.1 Rasio Panjang Usus dengan Panjang Tubuh Ikan Lele (Clarias
gariepinus)

No Panjang Panjang Panjang Rasio Rasio


tubuh total usus usus + Panjang keseluruhan Panjang usus

(cm) (cm) lambung panjang total tubuh panjang total tubuh

(cm) (cm) (cm)


1 17 15 15,5 0,91 0,88
2 16,5 14 15 0,90 0,84
3 18 15 16 0,903 0,83
Jumlah 51,5 44 46,5 2,713 2,55
Rerata 17,2 14,7 15,5 0,904 0,85
katagori karnivora karnivora karnivora karnivora karnivora

Perhitungan panjang usus ikan lele dari ujung lambung hingga anus
15,5
Rasio ujung lambung anus ikan lele ke-1 =
17
= 0,91
15
Rasio ujung lambung anus ikan lele ke-2 =
16,5
= 0,90
16
Rasio ujung lambung anus ikan lele ke-3 =
18
= 0,903
Perhitungan panjang usus ikan lele dari ujung usus hingga anus
15
Rasio ujung anus ikan lele ke-1 =
17
= 0,88
14
Rasio ujung anus ikan lele ke-2 =
16,5
= 0,84
15
Rasio ujung anus ikan lele ke-3 =
18
= 0,83
Tabel 3.1.2 Rasio Panjang Usus dengan Panjang Tubuh Ikan Tawes
(Barbonymus goniotus)

No Panjang Panjang Panjang Rasio Rasio


tubuh total usus usus + Panjang keseluruhan Panjang usus

(cm) (cm) lambung panjang total tubuh panjang total tubuh

(cm) (cm) (cm)


1 13.5 26,7 29,7 2,2 1,97
2 13,5 26.9 32,2 2,38 2
3 12 27,4 31,4 2,61 2,28
Jumlah 39 81 93,3 7,19 6,25
Rerata 13 27 31,1 2,4 2,08
katagori herbivora herbivora herbivora herbivora herbivora

Perhitungan panjang usus ikan tawes dari ujung lambung hingga anus
29,7
Rasio ujung lambung anus ikan tawes ke-1 =
13,5
= 2,2
32,2
Rasio ujung lambung anus ikan tawes ke-2 =
13,5
= 2,38
31,4
Rasio ujung lambung anus ikan tawes ke-3 =
12
= 2,61
Perhitungan panjang usus ikan tawes dari ujung usus hingga anus
26,7
Rasio ujung anus ikan tawes ke-1 =
13,5
= 1,97
26.9
Rasio ujung anus ikan tawes ke-2 =
13,5
=2
27,4
Rasio ujung anus ikan tawes ke-3 =
12
= 2,28
Gambar 3.1.2 Rasio Panjang Usus Ikan Lele
(Clarias gariepinus)

Gambar 3.1.3 Rasio Panjang Usus Ikan tawes


(Barbonymus goniotus)
3.2 Pembahasan

Berdasarkan praktikum diperoleh hasil bahwa ikan lele 1,2,3 mempunyai


panjang tubuh total yaitu 17, 16,5 dan 18 cm, rata-rata dari ketiga panjang total tubuh
ikan lele tersebut adalah 17,2. Rasio saluran pencernaan ikan lele 1,2,3 berturut-turut
adalah 0,91, 0,90 dan 0,90 sehingga rata-rata yang didapatkan adalah 0,903
sedangkan untuk rasio panjang usus hasil yang didapatkan adalah 0,88 0,84, dan 0,83
sehingga rerataan yang didapatkan adalah 0,85. Data hasil perhitungan rasio saluran
pencernaan dan rasio panjang usus ikan lele menunjukan bahwa ikan lele tergolong
ikan karnivora karena rasio saluran pencernaan dan rasio panjang usus < 1, hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Storer and Usinger (1961) yang menyatakan
bahwa ikan lele termasuk ikan karnivora.
Sistem pencernaan ikan Lele seperti kebanyakan ikan lainnya memiliki saluran
pencernaan yang terdiri dari mulut, rongga mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus. Usus yang dimiliki ikan Lele lebih pendek dari panjang badannya. Hal ini
merupakan ciri khas jenis ikan karnivora. Lele mempunyai kebiasaan makan di dasar
perairan atau kolam. Berdasarkan jenis pakannya, Lele digolongkan sebagai ikan
yang bersifat karnivora (pemakan daging). Di habitat aslinya, Lele makan cacing,
siput air, belatung, laron, jentik-jentik serangga, kutu air, dan larva serangga air.
Karena bersifat karnivora, pakan tambahan yang baik untuk Lele adalah yang banyak
mengandung protein hewani. Jika pakan yang diberikan banyak mengandung protein
nabati, pertumbuhannya lambat (Rianto, 2002).
Panjang total tubuh ketiga ikan tawes berturut-turut adalah 13,5, 13,5 dan 12
cm. Rata-rata dari panjang total tubuh ikan tawes adalah 13 cm. Rasio saluran
pencernaan ikan tawes 1,2,3 berturut-turut adalah 2,2 , 2,38 dan 2,61 sedangkan rasio
panjang usus adalah 1,97, 2 dan 2,28. Data hasil perhitungan rasio saluran
pencernaan dan rasio panjang usus ikan lele menunjukan bahwa ikan tawes tergolong
ikan herbivora karena rasio saluran pencernaan dan rasio panjang usus > 2, hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Storer and Usinger (1961) yang menyatakan
bahwa ikan tawes termasuk ikan herbivora. Makanan ikan herbivora mangandung
banyak serat sehingga rnemeriukan pencernaan yang lebih lama.
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan
kimia, menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, diedarkan ke
seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.Sistem atau alat pencernaan
pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan
kelenjar pencernaan (Glandula digestoria). Saluran pencernaan terdiri dari mulut,
rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Kelenjar
pencernaan terdiri dari hati dan pankreas yang berguna untuk menghasilkan enzim
pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan
(Cahyono,2000).
Fungsi dari saluran pencernaan adalah: mencerna makanan yang masuk (secara
fisis maupun mekanis), sebagai transportasi yaitu mengangkut bahan-bahan kimia,
pencernaan chemis (kimiawi), dan menyerap sari-sari makanan. Rahang atas pada
ikan terdiri dari tulang premaxilla, maxilla, jugal dan quadrotojugal. Tulang dermal
yang terdapat pada langit-langit mulut adalah: provemer, endoptreygoid,
ectopterygoid, palatine, dan parasphenoid. Sepasang prevomer yang bersatu disebut
vomer. Tulang dermal yang terdapat pada rahang (Herdia, 2001).
Menurut Herdia (2000) berdasarkan pakannya ikan dikelompokan menjadi 3
jenis yaitu:
1. Ikan herbivora merupakan golongan ikan yang memakan bahan tumbuhan yang
hidup di air atau di dalam lumpur, misal alga, hifa jamur, alga biru.
2. Ikan karnivora merupakan golongan ikan yang memangsa binatang lain seperti
ikan-ikan kecil yang ada di sekitarnya.
3. Ikan omnivora merupakan ikan yang memakan bahan makanan berupa binatang
dan tumbuhan.
Panjang usus ikan yang berbeda berhubungan erat dengan jenis makanan. Usus
yang sangat panjang pada ikan herbivora merupakan kompensasi terhadap kondisi
makanan yang kadar seratnya tinggi dan keadaan villinya yarig relatif rendah.
Makanan ikan herbivora mangandung banyak serat sehingga rnemerlukan
pencernaan yang lebih lama. Pencernaan yang larna membutuhkan tempat
pencernaan (saluran pencernaan) yang panjang. Sementara ikan karnivora memiliki
usus yang pendek. Panjang usus merupakan suatu bukti bahwa dalam usus terjadi
proses pencernaan makanan, jika tidak terjadi proses pencernaan makanan maka
panjang usus ikan herbovora maupun karnivora seharusnya sama (Fajri, 2009). Ikan
omnivora memiliki lambung dengan menyerupai bentuk kantung dan usus sedang 5-
6 kali panjang tubuh, sedangkan karnivora memiliki lambung yang agak besar dan
memanjang besar dengan usus yang pendek, dan ikan herbivora memiliki lambung
pendek, kecil dan hampir tidak ada tetapi memiliki usus yang sangat panjang
sehingga dapat beberapa kali lebih panjang dari tubuh ikan (Rianto, 2002).
Peningkatan panjang usus akan sejalan dengan meningkatnya panjang tubuh
ikan karena usus akan mengalami pertambahan panjang apabila makanan yang
masuk lebih banyak sehingga usus akan beradaptasi untuk menambah luas area
pencernaannya dengan menambah panjang tubuhnya (Jarmanto et al., 2014). Effendi
(1979) menyatakan bahwa keadaan usus yang panjang pada ikan berfungsi sebagai
penahan pakan dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama. Selanjutnya
dikatakan bahwa panjang usus sebagai gambaran dari spesialisasi penyesuaian di
dalam ekologi kebiasaan makanan. Opuszyushi dan Shireman (1995) dalam
Jarmanto et al., (2014) menyatakan bahwa adanya perbedaan perbandingan panjang
usus dengan panjang total tubuh pada ikan (herbivora, omnivora dan karnivora)
mencerminkan penyesuaian dari usus terhadap tingkat kompleksitas pakan yang
dimakan.
Perbedaan anatara ikan herbivora, karnivora dan omnivora adalah pada ikan
herbivora tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut sehingga
dapat menyaring fitoplankton. Ikan ini tidak mempunyai lambung yang benar yaitu
bagian usus yang mempunyai jaringan otot yang kuat, mengekskresi asam, mudah
mengembang, dan terdapat di bagian muka alat pencerna makanannya. Bentuk usus
ikan golongan ini panjang berliku-liku dan dindingnya tipis (Susanto, 2005).
Saluran pencernaan ikan karnivora lebih pendek dari saluran ikan herbivora
karena daging yang dimakan memiliki dinding sel tipis berupa selaput sehingga lebih
mudah dicerna. Saluran pencernaan pada ikan karnivora hanya sepanjang tubuh saja
sedangkan pada ikan herbivora dapat mencapai tiga kali panjang tubuhnya. Lambung
ikan karnivora membesar dan berdinding tebal yang kuat mirip dengan ampel pada
ayam (Susanto, 2007).
Ikan omnivora mempunyai sistem pencernaan antara bentuk herbivora dan
karnivora. Menentukan jenis makanan ikan tertentu secara langsung tidaklah mudah,
karena usus ikan kadang-kadang kosong. Namun, pengamatan terhadap panjang usus
dan hubungannya dengan panjang badan dapat membantu untuk mengetahui jenis
bahan makanan yang dimakannya. Ikan herbivora, umumnya memiliki usus yang
panjangnya 4-10 kali panjang badannya. Ikan predator memiliki panjang usus yang
lebih pendek atau sama panjang dengan badannya (Susanto, 2007).
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:


Ikan Lele (Clarias gariepinus) termasuk dalam ikan karnivora karena
memiliki usus yang lebih pendek dari panjang tubuhnya, sedangkan ikan tawes
(Barbonymus goniotus) termasuk dalam ikan herbivora karena memiliki usus yang
lebih panjang dari panjang tubuhnya.
DAFTAR REFERENSI

Cahyono . 2000. Budidaya Air Tawar. Yogyakarta: Kanisius


Effendi, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dwi Sri.
Fajri. 2009. Mekanisme Syaraf, Pencernaan, dan Reproduksi Ikan. Jambi:
Artimedia.
Herdia, T., 2001. Dunia Ikan. Bandung: Armico.
Jarmanto., Yusfiati., & Roza E. 2014. Morfometri Saluran Pencernaan Ikan Parang-
parang (Chirocentrus dorab Forsskal 1775) dari Perairan Laut Bengkalis
Provinsi Riau. Jurnal FMIPA. 1(2): 464-471.
Mokhtar, D.M., Enas A.A.E., & Hasan A.H.S. 2015. A Histological, Histochemical
and Ultrastructural Study on the Fundic Region of the Stomach of Nile
Catfish (Clarias gariepinus). Journal of Cytology and Histology. 6(4): 1-6.
Rianto. 2002. Sistem Pencernaan Hewan. Bandung: Putra Media.
Susanto. 2005. Budidaya Ikan di Pekarangan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Susanto. 2007. Pembenihan Ikan. Yogyakarta: Kanisius.
Storer, T & Usinger, R. 1961. Elements of Zoology. London: McGraw Hill Book
Company.

Anda mungkin juga menyukai