Anda di halaman 1dari 2

Neonatus

Inisiasi Resusitasi

Dikarenakan oleh perubahan fisiologis yang kompleks saat kelahiran, banyak bayi baru lahir yang
mengalami apneu atau bradikardi yang membutuhkan pembebasan jalan nafas, stimulasi, dan ventilasi.
Penggunaan obat-obatan dilaporkan jarang.

Langkah awal yang dilakukan:

Manajemen Suhu: Letakan infant dibawah warmer, keringkan, dan stimulasi, dan ganti
kain yang sudah basah saat membungkus bayi
Pembukaan Jalan nafas: Dikarenakan adanya laporan bahwa suction pada nasofaring
dapat menyebabkan bradikardi saat resusitasi, langkah awal yang dilakukan adalah
pembukaan pada jalan nafas. Bersihkan jalan nafas bila ada obstruksi terutama yang
membutuhkan ventilasi tekanan positif.
Stimulasi Taktil: Gosok punggung bayi, dada, atau ekstremitas untuk menstrimulasi agar
bayi dapat bernafas normal dan juga untuk menstimulasi denyut jantung yang normal.

Kompresi dada dapat dipertimbangkan bila bradikardi menetap (kurang dari 60x / menit). Obat-
obatan jarang digunakan, namun dapat dipertimbangkan pada beberapa kondisi, obat-obatan yang
sering digunakan adalah:

1. Epinefrin 1:10.000: 0,1-0,3 mL/kg I.V


2. Volume Expander: Normo Saline, Ringer Laktat atau Whole Blood. Dengan dosis 10 mL/kg IV
3. Sodium Bikarbonat 0,5 mEq/mL
4. Naloxone hidroklorida 1,0 mg/mL: 0,1 mg/kg I.V atau I.M

Resusitasi di Ruang Bersalin

Evaluasi nilai RR, HR, dan Oksigenasi. Nilai Apgar score dimana dapat berguna untuk
menginfokan status dari infant, namun dianjurkan untuk tidak digunakan sebagai tuntunan resusitasi.

Kesulitan Transisi

Pada anak-anak dengan tanda-tanda kegagalan transisi (takipneu, sianosis, kulit pucat, tremor)
harus selalu dihitung tanda-tanda vital, termasuk Suhu, Gula darah, dan saturasi darah arteri (dengan
pulse oxymetri)

Hypoglikemia

Merupakan masalah yang sering ditemukan pada maternal dengan riwayat diabetes atau
dengan kelainan perkembangan uterus (bisa terlalu kecil atau terlalu besar). Penatalaksanaan harus
dilaksakan segera dengan pemberian glukosa I.V

Meconium

Sering menyebabkan masalah pada bayi, penatalaksanaan tergantung pada keadaan infant saat
lahir, bila bayi menangis dengan kencang sesaat setelah dilahirkan, resusitasi dapat berjalan dengan
biasa. Namun jika bayi dilahirkan dalam keadaan letargi, bayi harus langsung diletakkan di warmer. Lalu
diikuti dengan suction pada meconium dengan mengintubasi bayi dan suction langsung ke trakea
dengan mecpnium aspirator yang menempel pada ETT.

Gagal Nafas

Dapat timbul sebagai akibat dari penyakit yang mendasari dari bayi. Beberapa etiologinya
antaralain adalah abnormalitas dari paru, infeksi, pneumothorax, dan kelainan kongenital.

Kelainan Jantung: tentukan sianosis atau bukan: gagal jantung kongestif,abnormalitas dari
system neurologi, infeksi SSP, pajanan akibat obat yang dikonsumsi maternal. Terapi spesifik harus
dilakukan untuk menangani penyakit penyebab. Screening yang dapat dilakukan adalah Darah Lengkap,
CRP, AGD, dan thorax PA, tergantung dari indikasi.

Didapatkan bukti yang jelas bahwa pemberian oksigen yang kurang ataupun berlebihan dapat
membahayakan bayi baru lahir. Hipoxia dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan organ lain,
namun pemberian oksigen yang berlebihan daoat mengakibatkan gangguan pada penglihatan dan
gangguan neurologis. Bayi baru lahir tindak memiliki level oksigen darah yang tinggi setidaknya hingga
10 menit setelah lahir, sehingga apabila ditemukan saturasi oksigen perifer <90% dapat dikatakan
normal. Dan juga dikarenakan adanya perubahan sirkulasi saat kelahiran, terjadinya sianosis tidak selalu
berarti kekurangan oksigen dan bayi yang berwarna pink tidak selalu menandakan kecukupan oksigen
pada bayi.

Takipneu Transient pada Bayi

Pada bayi, keadaan takipneu tanpa distress pernafasan bukan merupakan penanda bahaya,
dimana konsdisi ini sering dikatakan sebagain Transient Takipneu (TTN). Dimana bayi ini biasanya sudah
mendekati term dan biasa ditemukan takipneu setelah kelahiran hingga 120x/ menit

TTN tidak mudah untuk dihilangkan dari sebab lain dari takipneu seperti pneumonia atau sepsis.
Bila bayi tidak segera membaik, bayi ini harus segera diperiksa Darah lengkap, CRP, dan kultur darah,
disertai dengan thorax PA. Pada infant dengan laju nafas diatas 60x/ menit tidak dianjutkan diberi
makan melalui mulut, dan beberapa membutuhkan NGT atau cairan IV bila takipneu bertahan hingga 12
jam

Pemberhentian Resusitasi

Anda mungkin juga menyukai