UNIVERSITAS HASANUDDIN
Refarat
Gagap
Laporan Kasus
Disusun oleh:
C111 08 754
Pembimbing:
dr.Indrawaty Suhuyanli
Supervisor:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
HALAMAN PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas refarat dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Kedokteraan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Supervisor Pembimbing
(dr. Erlyn Limoa, SpKj) (dr.Indrawaty Suhuyanli)
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
DAFTAR ISI.. ii
REFARAT
I.PENDAHULUAN 1
II.GAGAP 3
A. DEFINISI 3
B. EPIDEMIOLOGI. 3
C. ETIOLOGI.. 4
D. PATOMEKANISME.. 4
E. GEJALA . 6
F. JENIS-JENIS GAGAP. 7
G. DIAGNOSIS 8
H. DIAGNOSIS BANDING. 9
I. PENATALAKSANAAN 10
J. PROGNOSIS. 11
K. KOMPLIKASI. 11
III. KESIMPULAN 12
DAFTAR PUSAKA. 14
LAPORAN KASUS. 15
LAMPIRAN REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
I.GAGAP
A. Definisi
Menurut buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa rujukan ringkas dari Pedoman
Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa, gagap itu adalah cara berbicara yang ditandai
dengan pengulangan suara atau perpanjangan suku kata atau kata, atau sering gugup atau
terhenti sehingga menggangu irama alur bicara.5
Disritmia ringan dari gangguan ini sering ditemukan sebagai suatu fase transisi pada
usia dini anak,atau sebagai pola bicara yang ringan namun berkelanjutan pada usia
selanjutnya dan pada usia dewasa. Harus digolongkan sebagai gangguan hanya bila
keparahannya sangat menganggu kelancaran berbicara. Mungkin kondisi ini disertai
gerakan pada wajah dan/atau bagian tubuh lainnya yang bersamaan waktu dengan
penggulangan, atau hambatan alur bicara. Tidak ditemukan gangguan neurologis yang
mendasari.5
B. Epidemiologi
Dari hasil survei terutama di United States dan Europe mengindikasikan prevalensi
untuk gagap adalah 1% dalam populasi umum. Gagap paling sering terjadi padi kanak-
kanak dan selalunya berkurang secara spontan pada waktu anak tersebut semakin
meningkat usianya. Usia onsetnya gangguan ini adalah pada 2-7 tahun dan waktu
puncaknya pada umur 5 tahun. Gagap dialami antara 3-4 orang lelaki dibandingkan
seorang perempuan. Gangguan ini lebih sering terjadi antara ahli keluarga yang
mempunyai riwayat anak dengan gagap di banding populasi umum. Menurut DSM-IV-
TR, lelaki yang gagap akan mendapatkan 20% anak lelaki dan 10% anak perempuan
mereka yang gagap juga.6
Gangguan ini terjadi lebih kurang 1-2% dari populasi anak yang bersekolah. Pada
waktu remaja hanya 1 dari setiap 300 individu akan menderita gagap.
C. Etiologi
Etiologi gagap masih belum terbukti tapi mempunyai multifaktoral , termasuk faktor
genetik, neurofisiologikal dan psikologikal yang menjadi predisposisi seorang kanak
untuk mempunyai gangguan komunikasi. 6
Dari sebuah penelitian didapati faktor-faktor seperti fungsi kognitif, genetik , faktor
lingkungan memainkan peranan juga. Menurut penelitian tersebut fungsi kognitif
seseorang yang gagap dan yang tidak gagap berbeda. Dinyatakan bahwa seseorang yang
gagap mempunyai waktu reaksi lama dibanding dengan yang normal karena fungsi
kognitif kompleksnya meningkat. Proses kognitif seseorang yang gagap melibatkan lebih
banyak penggunakan hemisfera kanan dibanding yang tidak gagap. 8
Penelitian lain menyatakan pada Magnetic Resonance Imaging(MRI) fungsional
individu yang gagap dengan tidak didapati sistem saraf akan mengaktivasi secara berbeda
untuk generasi dan produksi kata. Individu gagap tersebut memerlukan perhatian yang
lebih tinggi untuk mengurangi masalah gagap yang mereka hidapi. 8
Pada sebuah penelitian lagi para ilmuwan menyatakan berhasil menemukan tiga gen
yang kemungkinan menyebabkan seseorang menderita gagap. Sebelumnya gagap
dianggap sebagai penyakit keturunan. Kini para ilmuwan menduga mutasi yang terkait
kelainan metabolism mungkin dapat pula mempengaruhi sebagian fungsi otak manusia.
Penelitian sejumlah kasus ini dilakukan di Pakistan, Amerika Serikat dan Inggris dan
diterbitkan di New England Journal of Medicine. 9
Para paneliti menemukan bahwa satu dari tiga gen penderita yang diperiksa
mengalami mutasi. Dua dari gen itu, GNPB dan GNPTG, dikaitkan dengan dua penyakit
terkait metabolism. Gangguan yang disebut kelainan penyimpanan liposomal itu
menyebabkan gangguan gagap .9
Terdapat penelitian menyatakan kemungkinan besar faktor neurologi juga terlibat.
Dominan salah satu hemisfera cerebral terhadap yang satu lagi dan faktor lain seperti
kekurangan kordinasi otot bicara dalam penggagap juga merupakan faktor penting. 10
D. Patomekanisme
Terdapat sekelompok peneliti telah menemui hubungan antara fungsi otak dibahagian
lateral dan medial dengan gagap.Otak bahagian lateral mengkontrol kata-kata yang juga
disebut sebagai area broca, pergerakkan otot di area motorik dan pengertian bahasa di
area wernicke yang juga diketahui sebagai closed-loop motor . Dengan penggunaan
area otak ini , seorang yang gagap dapat berbicara dengan lancar tetapi harus mempunyai
konsentrasi yang tinggi terhadap pembicaraannya. Hal ini menyebabkan bicaranya
menjadi lambat. Selain itu, bagian medial otak bertugas mengkontrol open-loop motor
yang berkaitan dengan mengingat kembali kegiatan motorik yang telah direncanakan dan
tidak merespon kembali. Ini berarti suatu pembicaran dapat dilalukan dengan usaha yang
sedikit tetapi disebabkan tidak ada regulasi kesalahan, penggagap akan terus melakukan
kesalahan yang sama dengan corak bicara yang sama terutama waktu tertekan.11
Terdapat juga ide yang disebut sebagai mekanisme Valsalva yang merupakan
mekanisme fisiologis fungsi tubuh terkait dengan gagap. Valsalva Manuever dikaitkan
dengan gangguan gagap karena seorang penggagap meggunakan banyak tenaga dan
usaha dalam kata-katanya. Usaha ini menyebabkan bibir dan lidah penggagap tersebut
untuk tertekan lebih hebat lagi yang juga menyebabkan tekanan udara dalam paru-paru
tinggi, seterusnya gangguan bicara terjadi.11
Apa yang sebenarnya terjadi waktu seorang penggagap bicara masih belum diketahui
secara terperinci tetapi sekiranya kita mengambil contoh seseorang yang menggagap pada
waktu menggunakan kata yang bermula dengan p, misalnya pergi, maka otak akan
mengingat bahwa kata p tersebut susah disebutkan. Jadi apa yang berlaku adalah otak
berpikir bahwa memerlukan lebih banyak usaha dan tenaga untuk menyebutkan kata p,
oleh itu mekanisme Valsalva tejadi dengan lebih agresif yang meyebabkan penggagap
memberikan tekanan yang tinggi pada bibir dan coba untuk menyebutkan kata p tersebut.
Perkataan p selalunya susah untuk disebut oleh penggagap karena waktu menyebut kata p
tersebut bibir harus dirapat antara satu sama lain untuk memperoleh tekanan udara yang
lebih tinggi. 11
Perlu diketahui juga gagap tidak berkaitan dengan kelemahan ataupun ataksia otot
yang digunakan untuk bicara. Hanya otot akan spasme apabila sesuatu kata yang spesifik
dibicarakan.7
E. Gejala gagap
Pengulangan bunyi( seperti b-b-b-bola), silibus ( seperti ma- ma- makan), bagian
dari kata( seperti sepak- sepak- sepakbola), keseluruhan kata dan frase.12
Pemanjangan atau pemoloran bunyi ( seperti k---ucing).12
Hambatan dalam menyelesaikan kalimat, ragu-ragu atau tanpa suara diantara
kata.12
Bicara yang terjadi seperti menyembur, dimana mencoba mengawali dan
memelihara suara.12
Perilaku dihubungkan seperti reaksi anggota tubuh yang berhubungan dengan
gagap adalah gerakan otot bibir, rahang, leher atau lidah saat berbicara. Organ lain
adalah mata, gerakan kaki, gerakan mata saat foot tapping, kedipan mata dan
mengalihkan perhatian untuk mencoba keluar dari bicara gagap. Terdapat banyak
penyimpangan perilaku yang dihubungkan yang dapat terjadi dan pada setiap
anak berbeda penampilannya. Perbedaan jenis gagap tergantung dari situasi,
teman komunikasi dan dalam kapasitas apa anak berkomunikasi. Penderita gagap
lebih sering mengalami kelancaran bicara bila berhadapan dengan terapis bicara
dibandingkan dengan sekolah atau di lingkungan lainnya. 12
Empat fase yang secara bertahap berkembang dalam perkembangan gagap telah
dikenali: 6
2. Fase 2 biasanya terjadi di tahun-tahun sekolah dasar. Anak yang terkena menjadi
menyadari kesulitan bicaranya dan menganggap dirinya penggagap. 6
3. Fase 3 biasanya terlihat setelah usia 8 tahun sampai dewasa. Beberapa kata
dirasakan lebih sulit dari kata atau bunyi lainnya. 6
4. Fase 4 biasanya ditemukan pada masa remaja akhir dan masa dewasa. Penggagap
menunjukkan antisipasi gagap yang jelas dan menakutkan. Mereka takut terhadap
kata, suara, dan situasi. 6
a. Gagap developmental
Ini merupakan jenis gagap yang paling sering terjadi pada kanak-kanak.Hal ini terjadi
pada kanak-kanak yang sedang mengalami perkembangan kemampuan bahasa dan bicara
dimana harus mengekspresi diri mereka lebih dari kemampuan verbal dirinya.13
b. Gagap neurogenik
Merupakan jenis gagap yang sering terjadi apabila otak tidak dapat mengkordinasi
semua perbedaan komponen mekanisme bicara, termasuk nervus and otot. Gagap
neurogenic boleh juga muncul pada seseorang sesudah strok ataupun kecederaan otak.13
c. Gagap psikogenik
Dipercayai muncul dari regio otak yang bertanggungjawab dalam pemikiran. Gagap
ini jarang terjadi dan boleh menyerang pasien dengan penyakit jiwa ataupun mereka yang
sedang mengalami stress psikologika yang hebat. 13
G. Diagnosis
Gagap dapat diidentifikasi dengan mudah . Seperti yang kita ketahui ketidaklancaran
bicara selalunya mengganggu komunikasi seseorang. Pendengar dapat mengetahui
seseorang gagap dengan cara bicaranya. Walaubagaimanapun terdapat beberapa
karakteristik yang tidak mudah untuk pendengar mengidentifikasi itu adalah gagap . Oleh
karena itu kita memerlukan keahlian seorang certified speech language pathologist( SLP
).14
Semasa mengevaluasi, SLP akan mendata frekuensi dan jenis ketidaklancaran bicara
seseorang yang diperoleh dari beberapa situasi . SLP juga akan menilai bagaimana cara
seseorang reaksi and mengadaptasi dengan ketidaklancaran bicaranya. SLP tersebut akan
mengumpul data tentang faktor-faktor yang memperburukkan masalah ini seterusnya.
Informasi tentang orang tersebut dianalisa untuk mengetahui apakah ada gangguan bicara
yang wujud pada orang tersebut. Sekiranya ada gangguan maka digali lagi informasi
sejauh mana aktivitas harian pasien tersebut terganggu.14
Bagi kanak-kanak, sangat penting untuk prediksi tentang kontinuitasnya gagap.
Antara evaluasi dilakukan adalah observasi dan wawancara yang dibentuk khas untuk
dapat mengestimasi risiko kontinuitas anak gagap tersebut.14
Selain itu beberapa faktor yang juga dititikberatkan dalam menilai gagap adalah
riwayat dalam keluarga dengan keluhan yang sama, gangguan gagap yang telah berlaku 6
bulan ataupun lebih dari itu,gangguan bahasa dan bicara yang lain serta sesuatu hal yang
sangat ditakuti anak.14
1. Gangguan pada kefasihan normal dan pola waktu bicara(tidak sesuai menurut usia
individu), ditandai oleh seringnya terjadi satu atau lebih berikut:
a. Pengulangan bunyi atau suku kata
b. Perpanjangan bunyi
c. Interjeksi
d. Pemusatan kata(misalnya, jeda di dalam kata)
e. Hambatan yang terdengar atau tenag( jeda yang terisi atau tidak terisi dalam bicara)
f. Circumlocutions (substitusi kata untuk menghindari kata yang sulit)
g. Pengulangan seluruh kata satu suku kata( misalnya, ke-ke-ke-ke mana?)
3. Jika terdapat suatu deficit motorik bicara atau sensorik, kesulitan bicara adalah
melebihi apa yang biasanya berhubungan dengan masalah tersebut. 2
H. Diagnosis banding
1. Disfonia spastik: adalah gangguan bicara mirip gagap dan dibedakan oleh adanya pola
pernapasan yang abnormal. 4
2.Cluttering ( kebinggungan) : adalah gangguan bicara yang ditandai oleh pola bicara
yang aneh dengan distritmik berupa semburan kata dan frase yang cepat dan menyentak.
Dalam cluttering, orang terkena tidak menyadari gangguan, sedangkan, setelah fase awal
gangguan penggagap menyadari kesulitan bicara mereka.4
3. Gangguan fonologis : adalah gangguan dimana bicaranya tidak jelas atau sulit
ditangkap. Sehingga ucapan anak saat berbicara menjadi kurang atau tidak sempurna.
Pada anak usia 2-3 tahun, gangguan ini masih di anggap wajar karena tergolong gangguan
perkembangan. Dengan bertambahnya usia anak, diharapkan gangguan ini bisa diatasi
dengan pemeriksaan oleh dkter ahli THT, ahli saraf ank, terapis bicara. 9
I. Penatalaksanaan
Untuk melakukan pengobatan atau terapi pada gangguan bicara gagap, harus dinilai
secara jelas gangguan tersebut. Hal ini memerlukan informasi yang jelas dan teliti tentang
penderita dan juga riwayatnya. 12
Perlu diketahui tentang riwayat pada anggota keluarga baik saudara, ayah, ibu atau
kakek yang mengalami gangguan yang sama. Melakukan pengamatan dengan strategi
tertentu atau kondisi yang bagaimana yang dapat memperbaiki gangguan tersebut.
Dilakukan pengamatan tentang artikulasi, kemampuan bahasa ekspresif dan reseptif,
kemampuan kognitif, suara pendengaran dan penglihatan. Informasi dari praktisi
kesehatan lainnya yang dapat berguna untuk merencanakan pengobatan ataupun terapi.12
Perawatan yang diberikan untuk orang yang gagap adalah mengajarkan keterampilan,
strategi serta perilaku yang boleh membantu komunikasinya:
Melatihnya berbicara secara perlahan- lahan dengan menggunakan kalimat atau
frase yang pendek sambil diajarkan meregangkan antara vokal dan konsonan. Jika
teratur dilakukan dalam jangka waktu panjang, maka tingkat keberhasilan bisa
tinggi serta mencegah kekambuhan. 9
Mengontrol pernapasan. Seseorang diajarkan bagaimana mengatur dan
mengendalikan pernapasanya serta artikulasi antara bibir, rahang dan lidah. 9
Terapi modifikasi gagap. Tujuan dari terapi ini adalah untuk memodifikasi gagap
agar bisa dikendalikan dan bukan menghilangkanya, seperti mengatasi kecemasan
atau ketakutan yang bisa memperparah kondisi. Terapi ini mencakup tiga tahap,
yaitu mengidentifikasi perilaku inti dan sekunder yang menyertai gagap, berlatih
mengurangi rasa takut dan cemas sehingga dapat mencegah bicara gagap yang
parah serta memodifikasi dengan berlatih mengulang-ngulang kata dan
mengantisipasi kata yang dapat sulit diucapkan. 9
Sebuah buku yang menjelaskan tentang terapi gagap menyatakan oleh karena
ketakutan menyebabkan terjadi tekanan otot tinggi maka mengurangi ketakutan
merupakan salah satu terapi utama. Individu tersebut perlu mengalihkan perhatian
dari sesuatu hal yang bisa menyebabkan individu tersebut gagap. 10
K. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah masalah sosial dimana individu tersebut
malu ditertawakan yang akan menyebab kanak ini menjadi sangat pendiam dan
mengelak dari berbicara dan bisa menyebabkan mutisme.16
IV. KESIMPULAN
Gagap itu adalah cara berbicara yang ditandai dengan pengulangan suara atau
perpanjangan suku kata atau kata, atau sering gugup atau terhenti sehingga menggangu
irama alur bicara.5
Disritmia ringan dari gangguan ini sering ditemukan sebagai suatu fase transisi pada
usia dini anak,atau sebagai pola bicara yang ringan namun berkelanjutan pada usia
selanjutnya dan pada usia dewasa. Harus digolongkan sebagai gangguan hanya bila
keparahannya sangat menganggu kelancaran berbicara. Mungkin kondisi ini disertai
gerakan pada wajah dan/atau bagian tubuh lainnya yang bersamaan waktu dengan
penggulangan, atau hambatan alur bicara. Tidak ditemukan gangguan neurologis yang
mendasari.5
Gagap paling sering terjadi padi kanak-kanak dan selalunya berkurang secara spontan
pada waktu anak tersebut semakin meningkat usianya. Usia onsetnya gangguan ini adalah
pada 2-7 tahun dan waktu puncaknya pada umur 5 tahun. Gagap dialami antara 3-4 orang
lelaki dibandingkan seorang perempuan.6
Anak gagap bicara disebabkan dua faktor, fisik dan psikologis termasuk dari
lingkungan keluarga dan teman-teman.6
Terdapat tiga jenis gagap yaitu gagap developmental,gagap neurogenik dan gagap
psikogenik.Gagap developmental merupakan jenis gagap yang paling sering terjadi pada
kanak-kanak.Hal ini terjadi pada kanak-kanak yang sedang mengalami perkembangan
kemampuan bahasa dan bicara dimana harus mengekspresi diri mereka lebih dari
kemampuan verbal dirinya.13
Gagap neurogenik merupakan jenis gagap yang sering terjadi apabila otak tidak dapat
mengkordinasi semua perbedaan komponen mekanisme bicara, termasuk nervus and otot.
Gagap neurogenic boleh juga muncul pada seseorang sesudah strok ataupun kecederaan
otak.13
Selain itu terdapat juga gagap psikogenik yang dipercayai muncul dari regio otak yang
bertanggungjawab dalam pemikiran. Gagap ini jarang terjadi dan boleh menyerang pasien
dengan penyakit jiwa ataupun mereka yang sedang mengalami stress psikologika yang
hebat. 13
Perawatan yang diberikan untuk orang yang gagap adalah mengajarkan keterampilan,
strategi serta perilaku yang boleh membantu komunikasinya. Ini dapat dilakukan dengan
melatih berbicara secara perlahan- lahan dengan menggunakan kalimat atau frase yang
pendek sambil diajarkan meregangkan antara vokal dan konsonan. Selain itu seseorang
harus diajarkan bagaimana mengatur dan mengendalikan pernapasanya serta artikulasi
antara bibir, rahang dan lidah. 9
Seseorang juga dapat diterapi dengan terapi modifikasi gagap. Tujuan dari terapi ini
adalah untuk memodifikasi gagap agar bisa dikendalikan dan bukan menghilangkanya,
seperti mengatasi kecemasan atau ketakutan yang bisa memperparah kondisi. Terapi ini
mencakup tiga tahap, yaitu mengidentifikasi perilaku inti dan sekunder yang menyertai
gagap, berlatih mengurangi rasa takut dan cemas sehingga dapat mencegah bicara gagap
yang parah serta memodifikasi dengan berlatih mengulang-ngulang kata dan
mengantisipasi kata yang dapat sulit diucapkan. 9
Terapi psikofarmakologi yang bisa dilakukan adalah pengobatan dengan obat dari
golongan benzodiazepine( diazepam, chlordiazepoxide, bromazepam, lorazepam,
alprazolam) yaitu obat anti-anxietas. Obat ini digunakan apabila adanya rasa cemas,
ketegangan motorik,hiperaktivitas otonomik, kewaspadaan berlebihan dan penangkapan
berkurang pada individu dan hal tersebut menyebabkan terjadi gagap. 15
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewi Ida N.Faktor Risiko Gangguan Berbahasa Pada Anak. Available from
http://speechclinic.wordpress.com/2009/12/13/faktor-risiko-gangguan-
berbahasa-pada-anak/. Last update: Desember 13, 2009.
15. Maslim Rusdi.Panduan Parktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi ke-
3. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteraan Jiwa FK-Unika Atma Jaya; P 12,36-40.