PENDAHULUAN
merupakan produk makanan yang terbuat dari bahan utama tepung terigu, yeast,
garam, dan air yang diselesaikan dengan cara dipanggang. Sedangkan roti tawar
merupakan salah satu jenis roti yang menggunakan sedikit gula dan tidak
terlalu manis.
Roti tawar sudah tidak asing lagi di lidah orang Indonesia sebagai sumber
karbohidrat utama. Banyak alasan orang Indonesia yang mulai mengkonsumsi roti
tawar sebagai pengganti nasi. Praktis sering menjadi alasan kenapa orang-orang
konsumsi sebagai sarapan maupun bekal dengan berbagai variasi isian, karena
dirasa lebih praktis. Meskipun roti tawar praktis, namun roti tawar mengandung
gizi yang setara dengan nasi sehingga dapat digunakan sebagai pengganti nasi.
Kandungan dalam 100 g roti tawar terdapat energi 248 kkal, protein 8 g,
(TKPI,2008:5). Sedangkan dalam 100 g nasi putih mengandung energi 180 kkal,
protein 3 g, lemak, 0,3 g, karbohidrat 39,8 g, serat 0,2 g, kalsium 25 mg, (TKPI,
2008:1 ). karena roti tawar memiliki kandungan gizi yang hampir sama dengan
nasi putih maka dengan mengkonsumsi roti tawar sudah dapat memenuhi gizi
terbanyak terdapat pada kulit roti. Penelitian yang dilakukan Thomas Hofman,
proses penambahan ragi pada adonan roti serta terbentuk saat proses
pemanggangan roti. Namun belum ada data pasti tentang jumlah kandungan
Penyajian yang beragam baik dari isian dan bentuk juga menjadi daya
tarik tersendiri. Pemberian bahan tambahan akan menambahkan nilai gizi dan rasa
yang lebih nikmat. Banyak variasi isi yang dapat dicoba seperti berbagai macam
selai, coklat, buah, berbagai macam sumber protein seperti daging, telur, tuna,
serta berbagai jenis sayuran, yang umumnya disajikan dalam bentuk sandwich.
Variasi roti tawar tidak hanya dari isian, bentuk dan cara penyajiannya,
namun saat ini sudah banyak variasi roti tawar dengan penambahan bahan
makanan dalam pembuatannya, seperti roti tawar coklat, pandan, dan daun katuk.
penampilan roti tawar dari segi warna. Saat ini sudah banyak ditemui roti tawar
3
denga berbagai variasi warna baru seperti coklat, hijau, sesuai dengan bahan
bahan alami tidak hanya menimbulkan variasi rasa dan warna, namun juga
memberikan manfaat dari segi kandungan gizinya. Kandungan gizi yang ada
dalam bahan tambahan makanan tersebut akan memperkaya kandungan gizi dari
Bahan alami yang dapat dijadikan pewarna dalam roti tawar antara lain
bubuk coklat yang akan menghasilkan warna coklat, saridaun pandan yang akan
menghasilkan warna hijau, bahkan saridaun katuk yang akan menghasilkan warna
hijau. Masih banyak bahan lain yang dapat dijadikan bahan tambahan dalam
pembuatan roti tawar antara lain sarikulit buah manggis, saribuah bit, serta kulit
buah naga. Meskipun telah banyak variasi roti tawar dari segi warna yang ada,
namun belum ada roti tawar yang berwarna merah muda. Salah satu bahan alami
yang dapat menghasilkan warna merah muda adalah kulit buah naga karena
merupakan pigmen alami yang menghasilkan warna merah muda dan sebagai
salah satu zat antioksian yang terdapat dalam kulit buah naga.
Buah naga saat ini sudah mulai dikenal dengan baik di Indonesia, bahkan
sudah banyak pembudidayaan buah naga di Indonesia. Varietas buah naga sangat
antara lain buah naga putih dan buah naga super merah. Buah naga super merah
saat ini lebih di gemari karena memiliki rasa yang lebih enak dibanding buah naga
4
putih. Buah naga dapat dikonsumsi langsung atau dalam bentuk olahan. Selain
daging buah yang dapat dikonsumsi, kulit buah naga juga dapat dikonsumsi.
Berbeda dengan buah naga super merah yang sangat disukai masyarakat,
kulit buah naga sering dianggap tidak bisa dikonsumsi dan hanya dibuang sebagai
buah naga super merah yang mempunyai berat 30-35% dari berat buah dapat
dikonsumsi. Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa kulit buah naga
super merah dapat di konsumsi dan dapat pula di jadikan bahan tambahan dalam
olahan makanan serta menjadi bahan pewarna alami. Kulit buah naga mulai
Dalam bidang farmakologi kulit buah naga juga dapat dijadikan sebagai obat
herbal alami yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan (Ni Ketut MP, 2015).
kulit buah naga merah cukup tinggi dan tidak menimbulkan alergi. Aktifitas
antioksidan dalam kulit buah naga super merah dengan pelarut air sebanyak
dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif sehingga
kerusakan sel dapat dihambat (winarsi ,2008). Beberapa zat yang masuk dalam
untuk mencegah terjadinya penyakit, dengan cara menekan kerusakan sel yang
terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas. Sumber antioksidan dapat berasal dari
5
dalamnya antara lain teh hijau, buah berry, serta buah naga dan kulitnya.
Kulit buah naga mempunyai kandungan antioksidan yang lebih tinggi dari
dagingnya. Salah satu zat yang bersifat antioksidan dalam kulit buah naga
Bila dilihat dari kandungan fenolnya, daging buah naga super merah mengandung
antioksidan lebih tinggi daripada daging buah naga putih. Kandungan total fenol
dalam kulit buah naga merah yaitu sebesar 1.049,18 mgGAE/100g sedangkan
total flavonoid sebesar 1310,10 mg CE/100g. Total fenol berbanding lurus dengan
aktivitas antioksidan pada kulit dan daging. Menurut Tri Hidayah (2014) sari kulit
buah naga super merah dengan pelarut air mengandung antosianin sebanyak 1,1
mg/100mL larutan, serta kadar aktivitas antioksidan pada antosianin dari kulit
Selain antosianin terdapat zat lain pula yang terkandung dalam kulit buah
naga super merah yang juga merupakan zat antioksidan yaitu antara lain vitamin
C sebanyak 9,4 mg, serta kandungan fenol dan flavonoid. Kandungan lain dalam
kulit buah naga selain antosianin yang bersifat antioksidan dan yang tidak kalah
bermanfaat untuk tubuh antara lain dalam 100 g antara lain Karbohidrat 11,5 g,
Serat 0,71 g, Protein 0,53 g, Lemak 2 g, Kalsium 134,5 mg, Fosfor 8,7 mg, dan
Penggunaan sari kulit buah naga merah pada pembuatan roti tawar sebagai
pengganti bahan cair akan menghasilkan variasi baru dari roti tawar, serta akan
6
menambah kandungan gizi yang tidak dimiliki roti tawar. Kandungan Antosianin
dalam kulit buah naga super merah selain menjadi antioksidan juga berperan
memberikan warna, sehingga roti tawar akan memiliki warna merah keunguan
yang akan menambah daya tarik serta warna yang dihasilkan dari bahan pewarna
alami.
penambahan sarikulit buah naga tidak mempengaruhi rasa dari roti tawar itu
sendiri. Seperti terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh Rekna Wahyuini
(2014) menyatakan bahwa substitusi sari kulit buah naga merah tidak memberikan
digunakan dalam berbagai bentuk baik segar maupun yang telah dikeringkan.
Kekurangan dari kulit buah naga adalah mudah busuk dan mudah kering. Kulit
buah naga dalam bentuk tepung atau dalam bentuk kering kandungan antioksidan
menggunakan kulit buah naga super merah dalam bentuk cair atau sari sebagai
dengan cara kulit buah naga dihilangkan sisiknya kemudian dicuci bersih,
diblender tanpa ditambahkan air kemudian disaring agar mendapat sari yang
bersih. Hal ini mengacu pada skripsi Irma Yunita(2014) dengan judul Pengaruh
Penggunaan Sari Bit ( Beta Vulgaris L) Pada kualitas Roti Tawar dimana
7
penggunaan sari bit menghasilkan kualitas roti tawar yang memenuhi kriteria pada
umumnya.
eksperimen pembuatan roti tawar menggunakan sari kulit buah naga super merah
segar sebagai pengganti sebagian air, dengan jumlah penggunaan sari kulit buah
naga super merah yang berbeda, yaitu 25%, 37,5%, 50% dari jumlah air yang
untuk meningkatkan penampilan roti tawar dari segi warna menjadi lebih
menarik.
4. Penggunaan sari kulit buah naga merah dalam bentuk cairan kental sebagai
penelitian mudah dipahami serta hasil penelitian lebih fokus. Peneliti membatasi
1. Kulit buah naga yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu diambil
2. Resep yang digunakan pada penelitian ini merupakan resep baku yang
subtitusi air dengan sari kulit buah naga yang berdeda kadarnya dengan
perbandingan sari dan air 50g : 150g, 75g : 125g, dan 100g: 100g.
hasil eksperimen.
dengan menggunakan sari kulit buah naga super merah dari aspek warna
1. Apakah terdapat pengaruh dari subtitusi air dengan sari kulit buah naga
2. Apakah terdapat pengaruh dari subtitusi air dengan sari kulit buah naga
3. Apakah terdapat pengaruh dari subtitusi air dengan sari kulit buah naga
4. Apakah terdapat pengaruh dari subtitusi air dengan sari kulit buah naga
5. Apakah terdapat pengaruh dari subtitusi air dengan sari kulit buah naga
yang dihasilkan?
6. Apakah terdapat pengaruh dari subtitusi air dengan sari kulit buah naga
dihasilkan?
1. Untuk mengetahui pengaruh subtitusi air dengan sari kulit buah naga terhadap
2. Untuk mengetahui pengaruh subtitusi air dengan sari kulit buah naga terhadap
3. Untuk mengetahui pengaruh subtitusi air dengan sari kulit buah naga terhadap
4. Untuk mengetahui pengaruh subtitusi air dengan sari kulit buah naga terhadap
5. Untuk mengetahui pengaruh subtitusi air dengan sari kulit buah naga terhadap
6. Untuk mengetahui pengaruh subtitusi air dengan sari kulit buah naga terhadap
ini dianggap sebagai limbah menjadi bahan tambahan dalam pembuatan roti
mengenai manfaat kulit buah naga merah yang baik untuk tubuh.
pustaka bagi perguruan tinggi tentang pemanfaatan kulit buah naga merah
menjadi suatu produk olahan yaitu roti tawar. Dapat disumbangkan pada kegiatan
11
mahasiswa pada bidang tata boga di Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dapat
selama ini dianggap sebagai limbah menjadi bahan tambahan dalam suatu produk
judul Subtitusi Air dengan Sari Kulit Buah Naga Super Merah (Hylicereus
Roti Tawar, serta serta untuk membatasi timbulnya permasalahan yang ada
dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penegasan istilah sesuai dengan
1.7.1. Subtitusi
penambah salah satu variabel atau bahan makanan dengan variabel lainnya dalam
skala besar. Substitusi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sari kulit buah
naga super merah sebagai bahan pengganti air dalam skala besar, tetapi dengan
menggunakan persentase 25%, 37,5% dan 50% dalam pembuatan roti tawar.
12
Sari yaitu isi utama, pati dari buah-buahan atau makanan. Sari atau jus
Sari kulit buah naga pada penelitian ini berasal dari buah naga varietas super
merah (Hylicereus costaricens) yang diperoleh dengan cara kulit buah naga
1.7.3. Antioksidan
dengan menikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif sehingga
kerusakan sel dapat di hambat (winarsi ,2008). Antioksidan dalam penelitian ini
berasal dari kandungan antioksidan dalam kulit buah naga super merah yang
bernama antosianin.
Roti tawar adalah produk makanan yang terbuat dari tepung yang
penelitian ini roti tawar yang dimaksud roti tawar yang terbuat dari adonan tepung
terigu, yeast, sarikulit buah naga, garam halus, gula pasir, dan lemak. Dibuat
Sistematika skripsi terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal skripsi,
bagian isi, dan bagian akhir yang dapat disajikan sebagai berikut :
dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar
1. Bab I Pendahuluan
kegiatan penelitian. Pada bab ini akan diuraikan tentang metode objek penelitian,
variabel penelitian, metode penelitian, alat pengumpulan data, dan metode analisis
14
data. Metode analisis data berguna untuk menganalisis data dan menguji
kebenaran hipotesis.
Bab ini berisi tentang uraian data hasil penelitian secara garis besar serta
Bab ini berisi rangkuman hasil penelitian yang ditarik dari analisis data,
hipotesis dan pembahasan. Saran berisi tentang alternatif perbaikan atau masukan
1. Daftar pustaka berisi daftar buku dan literatur yang berkaitan dengan
penelitian.
mendasar.