Anda di halaman 1dari 3

A.

KELEBIHAN KONSTITUSI SINGAPURA


1. Konstitusi menetapkan hak-hak fundamental tertentu, seperti kebebasan beragama (freedom of
religion), kebebasan berbicara (freedom of speech) dan persamaan hak (equal rights.
2. Hak-hak individual tidaklah bersifat absolut melainkan dibatasi oleh kepentingan umum, seperti
pemeliharaan ketertiban umum, moralitas dan keamanan nasional.
3. Perlindungan terhadap masyarakat minoritas dan masyarakat pribumi diatur dengan dalam
konstitusi.
4. Adanya dewan penasehat presiden, yang dapat memberi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan public.
5. Badan Yudikatif juga telah mengambil langkah-langkah penting dalam memanfaatkan teknologi
informasi di pengadilan, yang telah meningkatkan tingkat efisiensi, setidaknya untuk sebagian
hal.
6. Parlemen terdiri atas anggota dewan yang terpilih dan tidak terpilih. Anggota dewan yang tidak
terpilih ini akan memberi suara politik yang berbeda di parlemen dan memberikan variasi yang
lebih besar pada pandangan-pandangan non-partisan di Parlemen.
7. Persyaratan calon presiden harus memenuhi kreteria jabatan minimal 3 tahun menjabat di institusi
pemerintah.

KEKURANGAN KONSTITUSI SINGAPURA

1. Adanya satu partai dominan yang berkuasa, yaitu : PAP (Partai Aksi Rakyat).
2. Pemerintahan PAP dikatakan lebih cenderung kepada otoriter daripada demokrasi yang
sebenarnya.
3. Pemerintah PAP sering dikatakan memperkenalkan undang-undang yang tidak memberi
kesempatan tumbuhnya penumbuhan partai-partai oposisi yang efektif.
4. Presiden Terpilih hanya mengemban tugas menjaga cadangan devisa luar negeri negara dan
mempertahankan hak veto atas pengangkatan para pegawai negeri yang memegang posisi kunci.
5. Kedudukan presiden hanya sebagai symbol karena semua urusan kenegaraan telah diatur oleh
perdana menteri.
6. Perdana Menteri adalah seseorang yang dipilih oleh Presiden Terpilih, yang atas penilaian
Presiden Terpilih dianggap akan dapat memperoleh kepercayaan dari mayoritas Anggota
Parlemen. Hal ini menunjukan bahwa pemilihan perdana menteri hanya bersifat subjektif. Karena
belum tentu orang yang dipilih tersebut mempunyai kemampuan untuk menjalankan
pemerintahan.
7. Tidak ada pemisahan wewenang secara tegas antara Badan Eksekutif dengan Badan Legislatif.
Dari segi komposisi, para anggota Kabinet dipilih dari Anggota Parlemen.
8. Hakim di Singapura adalah arbiter baik dari segi hukum maupun fakta. Sistem juri telah secara
keras dibatasi di Singapura dan akhirnya dihapuskan sepenuhnya pada tahun 1970. Wewenang
yudisial diberikan kepada Mahkamah Agung/Supreme Court (yang terdiri dari Pengadilan
Banding Singapura/Singapore Court of Appeal dan Pengadilan Tinggi/High Court) dan kepada
Pengadilan-pengadilan Yang Lebih Rendah/Subordinate Courts.

KELEBIHAN KONSTITUSI INDONESIA (UUD 1945)


1. Mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggara negara; kewenangan, tugas, dan
hubungan antara lembaga-lembaga negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif).
2. Mengatur hak dan kewajiban warga negara.
3. Adanya pembagian kekuasaan yang jelas dan transparan (Eksekutif,legestatif dan yudikatif)
4. Terdapat system desentralisasi, yang bias meringankan beban pemerintah pusat dalam
menjalankan pemerintahan dengan system otonomi daerah.
5. Presiden secara berkala setiap 5 tahun sekali.
6. Presiden terpilih hanya dapat mencalonkan diri sebanyak 2 kali periode jabatan.
7. Demokrasi tumbuh dengan wajar. Di tandai dengan tidak adanya pelarangan atas tumbuhnya
partai-partai politik.
8. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat setiap 5
tahun sekali.
9. Terdapat DPA (Dewan Pertimbangan Agung), yang membantu tugas presiden dalam
pengambilan keputusan publik.
10. Dalam UUD 1945, peraturan yang menyangkut kepentingan umum diatur dengan jelas dan
transparan.
11. KEKURANGAN KONSTITUSI INDONESIA
12. Banyak pasal-pasal dalam UUD 1945 yang menimbulkan persepsi ganda.
13. Dalam system Desentralisasi cenderung terjadinya pemborosan keuangan Negara, karena
pemerintah harus mengalokasikan dana yang besar untuk mengatur urusan daerahnya masing-
masing.
14. Dalam system pemilihan umum, adanya pemisahan antara pemilihan anggota legislative,
Presiden & wakil presiden dengan pemilihan kepala darah dan wakil kepala daerah. Sehingga
terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat.
15. Masih banyak peluang terjadinya KKN, karena pemilihan para pejabat masih belum disertai
dengan persyaratan yang tegas.
16. Kurang profesionalnya pejabat Negara akibat dari hasil KKN di atas.

Suatu negara memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda karena dalam suatu
negarayang menganut berbagai paham dan konstitusi yang berbeda. Konstitusi itu sendiri sangat
berpengaruh terhadap pemilihan sistem pemerintahan suatu negara. Konstitusi lahir dari inti sari
budaya suatu negara, jadi suatu negara akan memiliki konstitusi yang berbeda karena nilai-nilai luhur
suatu bangsa juga berbeda.
Konstitusi yang dibuat Indonesia memang sudah memenuhi rasa keadilan dan hukum, karena
dalam konstitusi tertulis Indonesia (UUD 1945) tepatnya pada pasal 29 ayat 2 dipaparkan bahwa
setiap warga negara Indonesia berhak memeluk agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Hal ini sudah membuktikan bahwa warga negara indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa
dan berbagai keyakinan di berikan kebebasan dalam memeluk agama, dan tidak diperbolehkan suatu
pemeluk agama memaksakan ajaran agamanya kepada pemeluk agama lain. Selain pada pasal 29 ayat
2, nilai nilai keadilan juga ditunjukkan pada pasal 33 tentang perekonomian, yang secara garis besar
di paparkan bahwa Bumi, air, kekayaan alam lainnya di kuasai oleh suatu negara dan dipergunakan
sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Pasal 33 memang sudah menunjukkan nilai
keadilan, karena jika kekayaan alam di Indonesia tidak diatur oleh UUD maka sifat dasar manusia
yaitu sebagai makhluk ekonomi yang tidak bermoral akan muncul, contohnya sifat yang angkuh,
rakus, egois dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah ia peroleh. Sifat-sifat manusia yang
demikian jika tidak ada yang membatasi maka akan menyebabkan kerusakan pada sumber daya alam
(SDA).
Namun, dibalik itu semua masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di lapangan.
Menurut kami, pada praktek atau pelaksanaan UUD 1945 banyak yang berkebalikan dengan yang
dipaparkan di dalam UUD 1945, hal tersebut sebagian besar disebabkan karena buruknya kinerja
aparat yang berwenang. Ungkapan yang tepat untuk buruknya kinerja aparat yang berwenang adalah
bagai pagar makan tanaman. Aparat pemerintah yang berwenang yang seharusnya menegakkan
keadilan dan menegakkan hukum di Indonesia malah aparat tersebut yang main suap terhadap para
terdakwa atau terhadap oknum-oknum tertentu. Aparat penegak hukum yang seharusnya bersifat
netral dan tidak menerima suap kini kewibaannya sudah hilang. Di Indonesia dalam kurun waktu 5
tahun terakhir sudah terjadi ketidakadilan dibidang hukum. Berdasarkan UUD 1945 pasal 1, yang
memaparkan bahwa Indonesia adalah negara hukum, semua warga negara mempunyai kedudukan
yang sama dimata hukum. Namun fenomena yang terjadi malah sebaliknya, seorang warga desa yang
tertangkap sedang mencuri 10 buah melon di perkebunan warga, di sidang dengan hukuman penjara
2 tahun dan denda Rp 100.000 sedangkan para pejabat negara yang ditangkap oleh KPK karena
melakukan tindakan pidana korupsi terhadap uang negara sebesar Rp 1.000.000.000,- malah dijatuhi
hukuman penjara 1 tahun dan denda 1 Milyar, apakah keduahal ini pantas? Jawabannya tentu tidak,
kedua kejadian ini tidak mencerminkan rasa keadilan. Tetapi begitulah fakta yang terjadi dilapangan,
rakyat yang melakukan tindak pidana yang masih dalam tingkat kecil malah dijatuhi hukuman yang
lebih berat dibandingkan dengan penjahat kelas atas seperti para koruptor. Para pejabat yang
dipenjara akibat tindak pidana korupsi biasanya mendapatkan mendapatkan fasilitas yang berbeda
dengan para narapidana di penjara, para pejabat ada yang mendapatkan ruang tahanan yang memiliki
fasilitas yang mewah.
Inilah suatu bukti nyata bahwa penegakan hukum di indonesia sangat lemah. Memang UUD 1945
sudah mencerminkan rasa keadilan namun aparat yang berwenang kebanyakan tidak menghormati
dan menjalankan nilai-nilai yang terkadung dalam UUD 1945.
Konstititusi merupakan suatu acuan berpijaknya suatu negara. Dengan konstitusi, suatu
negara dapat menentukan arah jalan dan tujuan negara itu. Kontitusi merupakan penggambaran dan
cerminan dari negara itu sendiri. Dari segi pemerintahan, politik, maupun sosial dan budaya.
Setiap negara membentuk konstitusi negaranya demi membangun suatu pondasi awal
negaranya. Konstitusi ini sendiri akan memberikan gambaran yang jelas tentang berdirinya negara
tersebut. Negara membentuk konstitusi agar elemen masyarakat mengetahui rambu- rambu berpijak
dalam suatu negara tersebut. Karena didalam konstitusi tertulis sudah tertera dengan jelas peraturan
peraturan yang diberlakukan di negaranya.
Konstitusi juga merupakan suatu syarat yang palingmendasar dalam pembentukan suatu negara.
Dengan konstitusi akan membentuk suatu perbedaan dan keunikan karakter suatu negara dengan
negara lainnya. Bila dibaratkan negara tanpa konstitusi sebagai badan kasar yang tanpa roh halusnya.
Dimana roh ini akan mempengaruhi sifat dan karakter dari manusia itu sendiri.
Reformasi menuntut dilakukannya amandemen atau mengubah UUD 1945 karena yang
menjadi causa prima penyebab tragedi nasional mulai dari gagalnya suksesi kepemimpinan yang
berlanjut kepada krisis sosial-politik, bobroknya managemen negara yang mereproduksi KKN,
hancurnya nilai-nilai rasa keadilan rakyat dan tidak adanya kepastian hukum akibat telah dikooptasi
kekuasaan adalah UUD Republik Indonesia 1945. Itu terjadi karena fundamen ketatanegaraan yang
dibangun dalam UUD 1945 bukanlah bangunan yang demokratis yang secara jelas dan tegas diatur
dalam pasal-pasal dan juga terlalu menyerahkan sepenuhnya jalannya proses pemerintahan kepada
penyelenggara negara. Akibatnya dalam penerapannya kemudian bergantung pada penafsiran siapa
yang berkuasalah yang lebih banyak untuk legitimasi dan kepentingan kekuasaannya. Dari dua kali
kepemimpinan nasional rezim orde lama (1959 1966) dan orde baru (1966 1998) telah
membuktikan hal itu, sehingga siapapun yang berkuasa dengan masih menggunakan UUD yang all
size itu akan berperilaku sama dengan penguasa sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai