Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Peningkatan pelayanan kepada masyarakat terutama dalam bidang
penelitian di provinsi DKI Jakarta, dilakukan berdasarkan Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 47 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelayanan Izin Penelitian. Selain itu, peraturan tersebut juga ditetapkan
dalam rangka mempercepat dan mempermudah pelayanan dalam pemberian
izin, sehingga berdasarkan peraturan tersebut, Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Timur berfungsi untuk memberikan pelayanan izin
dalam praktik pengambilan data dan penelitian yang dilakukan oleh bagian
pendidikan dan pelatihan (diklit), program Sumber Daya Kesehatan (SDK).
Berdasarkan keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
nomor 1345 tahun 2007 tentang pengaturan penggunaan sarana kesehatan di
Suku Dinas dan Puskesmas di lingkungan dinas kesehatan di Provinsi DKI
Jakarta, sarana kesehatan digunakan sebagai lahan praktik untuk
mendapatkan pengalaman dan keterampilan bagi peserta didik institusi
pendidikan bidang kesehatan dan sarana kesehatan juga digunakan untuk
kepentingan pendidikan dan penelitian serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.
Laporan tugas khusus ini akan membahas rekapitulasi pengambilan
data dan penelitian yang dilakukan di wilayah Kota Administrasi Jakarta
Timur selama periode Januari Agustus 2017. Rekapitulasi ini merupakan
bentuk laporan hasil pelayanan dalam pemberian izin yang telah dilakukan
oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur kepada
Gubernur DKI nomor 47 tahun 2011. Peraturan tersebut mengatakan bahwa
biro tata administrasi kota, harus memberikan laporan hasil pelayanan
dalam pemberian izin yang telah dilakukan. Selain itu, laporan ini juga
memberikan gambaran beberapa instansi dan jumlah mahasiswa yang
pernah melakukan pengambilan data dan penelitian. Laporan tugas ini
diharapkan mampu memberikan bantuan dalam membuat laporan untuk
Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
Apoteker sebagai sumber daya manusia yang berperan dalam
pelayanan kesehatan perlu dibekali pengetahuan, pemahaman dan aplikasi
tentang tata cara perizinan serta pembinaan, pengendalian dari pelayanan
kesehatan tersebut termasuk sarana dan tenaga kesehatannya. Apoteker
mempunyai peran penting berkaitan dengan kompetensinya dalam
pelaksanaan peran dan fungsi Suku Dinas Kesehatan. Mekanisme perizinan
membutuhkan pengetahuan seorang Apoteker.
Fakultas Farmasi Program Studi Profesi Apoteker Institut Sains dan
Teknologi Nasional menjadikan mata kuliah Praktik Kerja Profesi Apoteker
(PKPA) di bidang pemerintah ini sebagai mata kuliah yang wajib diambil.
PKPA dilaksanakan pada tanggal 4 22 September 2017 di Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur dengan tujuan untuk
memperdalam pemahaman mahasiswa Profesi Apoteker terkait peran
apoteker dalam Suku Dinas Kesehatan.

I.2. Tujuan
1) Memperoleh informasi terkait jumlah pelaksana pengambilan data dan
penelitian serta asal instansi selama periode Januari Agustrus 2017.
2) Melakukan analisis instansi, jenis penelitian dan jumlah peneliti yang
melakukan pengambilan data dan penelitian serta asal instansi selama
periode Januari Agustrus 2017.
3) Memperoleh data lokasi yang sering digunakan sebagai tempat
pengambilan data dan penelitian serta asal instansi selama periode
Januari Agustrus 2017.
4) Memperoleh data instansi yang sering mengajukan permohonan izin
pengambilan data dan penelitian serta asal instansi selama periode
Januari Agustrus 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.2. Suku Dinas Kesehatan Kota


II.2.1.PengertianSuku Dinas Kesehatan(Pegub DKI No.278 thn 2016)
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 278 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi yang selanjutnya disebut Suku Dinas
Kota adalah Suku Dinas KesehatanKota Administrasi Provinsi Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta.

II.2.2.Kedudukan, Tugas dan Fungsi Suku Dinas Kesehatan (Pegub DKI

No.278 thn 2016)

Suku Dinas Kesehatan Kota dipimpin oleh seorang Kepala Suku


Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, serta secara
operasional berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota.
Tugas Suku Dinas Kesehatan adalah melaksanakan kegiatan
pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan kesehatan
masyarakat, serta kesehatan perorangan. Untuk melaksanakan
tugasnya Suku Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Suku
Dinas Kesehatan Kota;
b. pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran
Suku Dinas Kesehatan Kota;
c. pembinaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
kesehatan keluarga, peningkatan program gizi dan PPSM serta
promosi dan informasi kesehatan;
d. pengorganisasian kegiatan puskesmas, dan rumah sakit dalam
pelayanan kesehatan UKM dan UKP.
e. pelaksanaan pengembangan peran serta masyarakat dalam upaya
peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat;
f. pelayanan kesehatan perorangan dan komunitas, pelayanan
kesehatan keahlian dan tradisional dan pengendalian
penanggulangan kegawatdaruratan, bencana serta KLB;
g. pengendalian, pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular/tidak menular serta pelaksanaan surveilans kesehatan;
h. pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
kesehatan haji dan bimbingan kesehatan jamaah haji.
i. pengawasan dan pengendalian ketersediaan farmasi;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengembangan penerapan
sistem manajemen mutu kesehatan;
k. pengendalian pencapaian standarisasi sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta;
l. melaksanakan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
perizinan dan non perizinan di bidang kesehatan;
m. menyusun bahan rekomendasi kepala penyelenggara PTSP dalam
ranga penetapan dan pemberian sanksi atas pelanggaran/
penyalahgunaan perizinan dan non perizinan di bidang kesehatan;
n. pengorganisasian penegakan peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan pada lingkup kota administrasi;
o. pengelolaan dan pengembangan data dan teknologi informasi;
p. pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang Suku Dinas
Kesehatan kota ;
q. penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan
perawatan prasarana dan sarana kerja Suku Dinas Kota;
r. perencanaan, pengawasan, pembangunan dan pemeliharaan
fasilitas kesehatan;
s. pelaksanaan rehab berat dan rehab sedang sarana dan prasarana
kesehatan;
t. pengelolaan kearsipan Suku Dinas Kesehatan;
u. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Suku
Dinas Kesehatan;
v. pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara Suku Dinas
Kesehatan;
w. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Suku Dinas Kesehatan Kota disampaikan oleh Kepala Suku Dinas
kepada Kepala Dinas dengan tembusan kepada Walikota.

II.2.3.Struktur Organisasi dan Fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota dan


Ranah Kerja(Pegub DKI No.278 thn 2016)
Struktur organisasi dan ranah kerja Suku Dinas Kesehatan Kota
berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 278 Tahun 2016
tentang organisasi dan tata kerja Dinas Kesehatan adalah sebagai
berikut;
Suku Dinas Kesehatan Kota terdiri dari :
a. Kepala Suku Dinas;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Kesehatan Masyarakat;
d. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
e. Seksi Pelayanan Kesehatan;
f. Seksi Sumber Daya Kesehatan;
g. Puskesmas Kecamatan;
h. Pusksesmas Kelurahan; dan
i. Subkelompok Jabatan Fungsional.
Organisasi Suku Dinas Kesehatanterdiri dari :
a. Pimpinan adalah Kepala Suku Dinas Kesehatan mempunyai tugas :
b. Pembantu pimpinan adalah subbagian Tata Usaha
c. Pelaksana adalah seksi dan kelompok jabatan fungsional
Tugas unit di Suku Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Suku Dinas Kesehatan
1) memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan
fungsi Suku Dinas Kesehatan;
2) mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Seksi,
Puskesmas, RSUD/RSKD, dan Subkelompok Jabatan
Fungsional Suku Dinas Kesehatan;
3) melaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan SKPD/UKPD
dan/atau instansi pemerintah/swasta terkait, dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan; dan
4) melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi Suku Dinas Kesehatan
b. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha merupakan satuan kerja staf Suku Dinas
Kota dalam pelaksanaan administrasi Suku Dinas Kesehatan.
Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku
Dinas. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1) menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan
anggran Suku Dinas Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
2) melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Suku Dinas Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
3) mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana
kerja dan anggaran Suku Dinas kota ;
4) melaksanakan kegiatan pengelolaan kepegawaian Suku Dinas
Kota;
5) melaksanakan monitoring, pengendalian, dan evaluasi
kepegawaian Suku Dinas Kota, puskesmas dan RSUD/RSKD;
6) melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang Suku Dinas
Kota;
7) mengoordinasikan pengelolaan aset Suku Dinas Kota,
Puskesmas dan RSUD/RSKD;
8) melaksanakan kegiatan pengelolaan ketatausahaan dan
kerumahtanggaan Suku Dinas Kota;
9) melaksanakan publikasi kegiatan, upacara dan pengaturan
acara Suku Dinas Kota;
10) melaksanakan kegiatan pengelolaan surat menyurat dan
kearsipan Suku Dinas Kota;
11) melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan, keindahan,
keamanan dan ketertiban kantor;
12) melaksanakan pengelolaan ruang rapat/pertemuan Suku Dinas
Kota;
13) menghimpun, menganalisa dan mengajukan kebutuhan
penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Suku Dinas
Kota;
14) menerima, menyimpan dan mendistribusikan prasarana dan
sarana kantor Suku Dinas Kota;
15) menyampaikan dokumen penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian dan penghapusan barang untuk dibukukan;
16) mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja,
kegiatan dan akutabilitas bidang pengawasan, pengendalian
dan perlindungan konsumen;
17) melaksanakan manajemen database kesehatan melalui SIK
terintegrasi;
18) melaksanakan perencanaan, monitoring pembangunan,
pengembangan dan perawatan/rehab. sarana dan prasarana
kerja kesehatan sesuai dengan kewenangannya;
19) melaksanakan rehab. berat dan rehab. sedang sarana dan
prasarana;
20) melakukan koordinasi dengan SKPD/UKPD tentang
pengadaan sarana dan prasarana;
21) melaksanakan pengendalian mutu kegiatan pengolahan data
dan informasi;
22) melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan kegiatan pengeloaan data dan informasi;
23) melaksanakan pengelolaan kehumasan Suku Dinas Kota;
24) melakukan Binwasdal pelaksanaan Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan; dan
25) melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi Subbagian Tata Usaha.
c. Seksi Kesehatan Masyarakat
Seksi Kesehatan Masyarakat merupakan satuan kerja lini
Suku Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
pengawasan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga. Seksi Kesehatan
Masyarakat dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berkedudukan
di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Suku Dinas Kota.
Seksi Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas :
1) menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan
anggaran Suku Dinas Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
2) melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Suku Dinas Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
3) melaksanakan pengendalian mutu kegiatan pelayanan
kesehatan maternal, pelayanan kegawatdaruratan maternal,
kelangsungan hidup balita dan anak prasekolah, kualitas hidup
balita dan anak prasekolah, kesehatan usia sekolah dan remaja
diluar sekolah, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana,
KTA/KTP, akses dan kualitas kesehatan usia lanjut serta
fasilitas pelayanan kesehatan;
4) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadal
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan materna, pelayanan
kegawat daruratan maternal, kelangsungan hidup balita dan
anak prasekolah, kualitas hidup balita dan anak prasekolah,
kesehatan usia sekolah dan remaja diluar sekolah, kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana, KTA/KTP, akses dan
kualitas kesehatan usia lanjut serta fasilitas pelayanan
kesehatan;
5) melaksanakan pembinaan petugas pelaksana dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan maternal, pelayanan
kegawatdaruratan maternal, kelangsungan hidup balita dan
anak prasekolah, kualitas hidup balita dan anak prasekolah,
kesehatan usia sekolah dan remaja diluar sekolah, kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana, KTA/KTP, akses dan
kualitas kesehatan usia lanjut serta fasilitas pelayanan
kesehatan;
6) melaksanakan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
dalam upaya pengembangan pelayanan kesehatan maternal,
pelayanan kegawatdaruratan maternal, kelangsungan hidup
balita dan anak prasekolah, kualitas hidup balita dan anak
prasekolah, kesehatan usia sekolah dan remaja di luar sekolah,
kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, KTA/KTP,
akses dan kualitas kesehatan usia lanjut serta fasilitas
pelayanan kesehatan;
7) melaksanakan pengendalian mutu pelaksanaan pemberdayaan
kegiatan promosi kesehatan, gizi dan masyarakat;
8) melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
kegiatan promosi kesehatan, perkemas (KPLDH), gizi dan
pemberdayaan masyarakat;
9) melaksanakan pembinaan petugas pelaksana dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan, gizi dan
pemberdayaan masyarakat;
10) melaksanakan kegiatan promosi kesehatan dan penyebarluasan
informasi program kesehatan;
11) melakukan upaya pengembangan kerja sama dan koordinasi
Iintas program dan Iintas sektoral dengan SKPD/UKPD
dan/atau instansi pemerintahan/swasta/organisasi terkait,
dalam upaya perbaikan gizi, promosi kesehatan dan pembinaan
peran serta masyarakat serta Puskesmas (KLPDH);
12) melaksanakan pengendalian mutu kegiatan kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
13) melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
kesehatan lingkungan termasuk pengendalian limbah,
kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
14) melaksanakan pembinaan petugas pelaksana dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan kesehatan olahraga;
15) melaksanakan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan
evaluasi perizinan dan non perizinan pada kesehatan
lingkungan;
16) memberikan rekomendasi kepada penyelenggara PTSP dalam
rangka penetapan dan pemberian perizinan dan non perizinan
pada kesehatan lingkungan;
17) memberikan rekomendasi kepada penyelenggara PTSP dalam
rangka penetapan dan pemberian sanksi atas pelanggaran/
penyalahgunaan perizinan dan non perizinan pada kesehatan
lingkungan;
18) melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kesehatan lingkungan pada penanggulangan
bencana dan kegiatan-kegiatan khusus;
19) melaksanakan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
dalam upaya pengembangan kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan kesehatan olahraga;
20) mengeloladata dan informasi kegiatan di seksi kesehatan
masyarakat;
21) melaksanakan bimbingan teknis tenaga kesehatan di bidang
kesehatan masyarakat;
22) melaksanakan koordinasi program Kesehatan masyarakat
dengan SKPD/UKPD Jajaran Kesehatan;
23) melaksanakan koordinasi dengan sektor terkait dan masyarakat
profesi untuk pencegahan dan pengendalian program kesehatan
masyarakat;
24) Melaksanakan manajemen data base Program kesehatan
masyarakat melalui sistem informasi manajemen kesehatan
yang terintegrasi; dan
25) melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas
Seksi Kesehatan Masyarakat.
d. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan
satuan kerja lini Suku Dinas Kata dalam pelaksanaan pembinaan
dan pengawasan kegiatan dibidang surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas :
1) menyusun bahan rencana strategis dan rencana keria dan
anggaran Suku Dinas Kota sesuai dengan Iingkup tugasnya;
2) melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Suku Dinas Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
3) melaksanakan pengendalian mutu kegiatan surveilans penyakit
potensial wabah dan penyakit infeksi emerging,
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB), kekarantinaan
kesehatan serta surveilans kematian, imunisasi dasar,
imunisasi lanjutan dan khusus serta kesehatan haji dan matra;
4) melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan kegiatan surveilans penyakit potensial wabah dan
penyakit infeksi emerging, penanggulangan KLB,
kekarantinaan kesehatan serta surveilans kematian, imunisasi
dasar, imunisasi lanjutan dan khusus serta kesehatan haji dan
matra;
5) melaksanakan pembinaan petugas pelaksana dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan surveilans penyakit potensial wabah dan
penyakit infeksi emerging, penanggulangan KLB,
kekarantinaan kesehatan serta surveilans kematian, imunisasi
dasar, imunisasi lanjutan dan khusus serta kesehatan haji dan
matra;
6) melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan fasilitas
pelayanan kesehatan, SKPD/UKPD dan instansi
pemerintah/swasta/organisasi terkait lainnya, dalam rangka
surveilans penyakit potensial wabah dan penyakit infeksi
emerging, penanggulangan KLB, kekarantinaan kesehatan
serta surveilans kematian, imunisasi dasar, imunisasi lanjutan
dan khusus serta kesehatan haji;
7) melaksanakan koordinasi dan kerjasama pelaksanaan bantuan
teknis dan lintas sektor dalam pengendalian KLB;
8) melaksanakan kegiatan investigasi penyakit potensial KLB dan
dugaan wabah serta keracunan makanan;
9) mengelola sistem jaringan informasi wabah/KLB dan
surveilans dalam rangka sistem kewaspadaan dini (SKD);
10) mengoordinasikan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi,
analisis, pelaporan dalam rangka kewaspadaan dini dan
respons Kejadian Luar Biasa dan wabah;
11) melaksanakan pengendalian mutu kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung TB, ISPA, pnemonia,
HIV-AIDS dan IMS, hepatitis & PISP, kusta dan frambusia;
12) melaksanakan pengendalian mutu kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik : Penyakit
Demam Berdarah, Cikunguya, Japanes Encephalitis (JE),
Malaria, Leptospirosis, Rabies, Flu Burung, Filariasis dan
Kecacingan, serta pengendalian vector penyakit;
13) melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung TB,
ISPA, pnemonia, HIV-AIDS dan IMS, hepatitis & PISP, kusta
dan frambusia;
14) melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan
zoonotik : malaria, leptospirosis, rabies, flu burung, antrax,
DBD, chikungunya, japane encephalitis, filaria, cacingan;
15) melaksanakan pembinaan dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan pengendalian penyakit menular langsung TB, ISPA,
pnemonia, HIV-AIDS dan IMS, hepatitis dan PISP, kusta dan
frambusia;
16) melaksanakan pembinaan dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik :malaria,
leptospirosis, rabies, flu burung, antrax, DBD, chikungunya,
japane encephalitis, filaria, cacingan;
17) melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan SKPD/UKPD,
dan instansi pemerintah/swasta/organisasi Profesi, LSM, dalam
rangka upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular
dan penyakit tular vektor zoonotic;
18) melaksanakan pengendalian mutu kegiatan penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa serta penyalahgunaan Napza;
19) melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa serta
penyalahgunaan Napza;
20) melaksanakan pembinaan dan evaluasi kegiatan penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa serta penyalahgunaan Napza;
21) melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan SKPD/UKPD,
dan instansi pemerintah/swasta/organisasi profesi, LSM dalam
rangka upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan keswa Napza;
22) melaksanakan manajemen data base program pencegahan dan
pengendalian penyakit melalui sistem informasi manajemen
kesehatan yang terintegrasi;
23) melaksanakan koordinasi, kerjasama dan kemitraan dengan
SKPD/UKPD, dan instansi pemerintah/swasta/organisasi
terkait, dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit;
dan
24) melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
e. Seksi Pelayanan Kesehatan
Seksi pelayanan kesehatan merupakan satuan kerja lini suku
dinas kota dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan di
bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutu, serta pelayanan kesehatan
tradisional.
Seksi pelayanan kesehatan dipimpin oleh seorang kepala
seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Suku Dinas. Seksi Pelayanan Kesehatan mempunya tugas :
1) menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan
anggaran Suku Dinas Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
2) melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Suku Dinas Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
3) melaksanakan pengendalian mutu sarana pelayanan kesehatan
dasar, rujukan dan fasilitas kesehatan penunjang;
4) melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap sarana
pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan fasilitas kesehatan
penunjang;
5) melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelayanan
kesehatan dasar, rujukan dan fasilitas kesehatan penunjang;
6) melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan/pencapaian SPM di puskesmas,
RSUD/RSKD dan sarana kesehatan lainnya;
7) melakukan pengawasan, pengendalian dan monitoring serta
evaluasi perizinan dan non perizinan pada pelayanan
kesehatan;
8) memberi rekomendasi kepada PTSP dalam rangka penetapan
perizinan dan pemberian sanksi atas pelanggaran/
penyalahgunaan perizinan dan non perizinan pada bidang
pelayanan kesehatan;
9) melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelayanan kesehatan yang menggunakan metodologi dan
teknologi khusus/khas/spesifik;
10) melaksanakan pembinaan dan evaluasi pelayanan kesehatan
yang menggunakan metodologi dan teknologi
khusus/khas/spesifik;
11) melaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
penerapan sistem manajemen mutu di Puskesmas,
RSUD/RSKD;
12) melaksanakan evaluasi penerapan sistem manajemen mutu di
Puskesmas, RSUD/RSKD;
13) melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
terhadap persiapan akreditasi fasilitas kesehatan tingkat
pertama;
14) melaksanakan penilaian kinerja fasilitas layanan kesehatan
tingkat Kota Administrasi;
15) melaksanakan pemeliharaan sistem manajemen mutu di Suku
Dinas Kota;
16) melaksanakan kegiatan pengukuran tingkat kepuasan
pelanggan di bidang kesehatan di Suku Dinas Kota;
17) melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
pelayanan kesehatan tradisional, komplementer dan
kegawatdaruratan;
18) melaksanakan pembinaan dan evaluasi kegiatan pelayanan
kesehatan tradisional, komplementer dan kegawatdaruratan;
19) mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan peningkatan
kapasitas kegawatdaruratan pada petugas dan masyarakat;
20) mengoordinasikan pelaksanan tugas dukungan kesehatan dan
penanganan korban bencana diwilayah;
21) mengelola data dan informasi sarana pelayanan kesehatan dan
kegiatan kegawatdaruratan dan penanganan korban bencana di
wilayah;
22) melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaporan kegiatan pelayanan rumah sakit, dalam rangka
penanggulangan KLB;
23) melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
pelayanan kesehatan lapangan, pelayanan kesehatan pra rumah
sakit, kegawatdaruratan medis dan korban bencana alam serta
pelayanan kesehatan tertentu;
24) melaksanakan pembinaan dan evaluasi kegiatan pelayanan
kesehatan lapangan, pelayanan kesehatan pra rumah sakit,
kegawatdaruratan medis dan korban bencana serta pelayanan
kesehatan tertentu;
25) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem
pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan penanganan
korban bencana;
26) melaksanakan manajemen data base pelayanan kesehatan
melalui sistem manajemen kesehatan yang terintegrasi;
27) melaksanakan koordinasi, kerjasama dan kemitraan dengan
SKPD/UKPD dan instansi pemerintah/swasta/organisasi terkait,
dalam rangka pelaksanaan pelayanan kesehatan;
28) melaksanakan koordinasi dengan kantor PTSP tingkat kota
administrasi dalam mengelola data dan informasi perizinan
fasilitas kesehatan; dan
29) melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi Seksi Pelayanan Kesehatan.
f. Seksi Sumber Daya Kesehatan
Seksi Sumber Daya Kesehatan merupakan Satuan Kerja lini
Suku Dinas Kota dalam pelaksanaan kegiatan pembinaa dan
pengawasan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta
sumber daya kesehatan;
Seksi Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh seorang kepala
seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Suku Dinas. Seksi Sumber Daya Kesehatan mempunyai
tugas :
1) menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan
anggaran Suku Dinas Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
2) melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Suku Dinas Kota sesuai dengan Iingkup tugasnya;
3) melaksanakan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan
evaluasi sumber daya kesehatan, antara lain tenaga kesehatan,
farmasi dan perbekalan, makanan dan minuman, kerjasama
pelayanan dan litbangkes;
4) melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian
perizinan dan non perizinan pada praktik tenaga kesehatan;
5) melaksanakan evaluasi perizinan dan non perizinan pada
praktik tenaga kesehatan;
6) memberi rekomendasi kepada penyelenggara PTSP dalam
rangka penetapan dan pemberian sanksi atas pelanggaran/
penyalahgunaan perizinan dan non perizinan pada praktik
tenaga kesehatan;
7) melaksanakan pembinaan dan pengembangan kompetensi
SDK;
8) melaksanakan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan
pegawai;
9) melaksanakan penilaian dan penetapan angka kredit Jabatan
Fungsional;
10) melaksanakan verifikasi usulan izin belajar dan tugas belajar;
11) melakukan monitoring, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan, pengendalian
dan pengembangan tenaga kesehatan, pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan dan penilaian tenaga kesehatan;
12) melaksanakan kegiatan pengukuran tingkat kepuasan
pelanggan di tingkat Suku Dinas Kota;
13) melaksanakan pengelolaan ketersedian obat dan perbekalan
kesehatan pada lingkup kota administrasi;
14) melaksanakan pengendalian mutu keamanaan pangan dan
PIRT;
15) melaksanakan pengawasan dan pengendalian keamanan
pangan dan PIRT;
16) melaksanakan pembinaan dan evaluasi keamanan pangan dan
PIRT;
17) mengelola obat program, vaksin dan makanan tambahan
program gizi tingkat kota administrasi dengan sistem
pengelolaan satu pintu;
18) mengelola logistik obat buffer bencana tingkat kota
administrasi;
19) melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelayanan
kefarmasian di Puskesmas dan RSUD/RSKD;
20) melaksanakan pembinaan dan evaluasi pelayanan kefarmasian
di Puskesmas dan RSUD/RSKD;
21) melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian
sarana produksi, peredaran, perdagangan obat, kosmetik, obat
tradisional;
22) memberi rekomendasi kepada penyelenggara PTSP dalam
rangka penetapan dan pemberian sangsi atas pelanggaran/
penyalahgunaan perizinan dan non perizinan pada bidang
Sumber Daya Kesehatan;
23) melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian
sarana produksi, peredaran, perdagangan alat kesehatan,
perbekkes dan reagensia;
24) melaksanakan pengendalian mutu keamanaan pangan dan
PIRT;
25) melaksanakan pengawasan dan pengendalian keamanan
pangan dan PIRT;
26) melaksanakan pembinaan dan evaluasi keamanan pangan dan
PIRT;
27) memberikan rekomendasi kepada penyelenggara PTSP dalam
rangka penetapan dan pemberian sanksi atas pelanggaran/
penyalahgunaan perizinan dan non perizinan PIRT;
28) melakukan koordinasi dan kerjasama dengan SKPD/UKPD,
organisasi profesi dan instansi pemerintah/swasta terkait,
dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan
dan pengendalian terhadap sumber daya kesehatan;
29) melakukan koordinasi dengan kantor PTSP tingkat kota
administrasi dalam mengelola data dan informasi usaha dan
kegiatan produksi, peredaran, perdagangan, dan penggunaan
sediaan farmasi, alkes, perbekalan kesehatan dan PIRT;
30) melaksanakan manajemen data base program Sumber Daya
Kesehatan melalui sistem informasi manajemen kesehatan
yang terintegrasi;
31) mengelola data dan informasi kegiatan dalam ruang lingkup
pelaksanaan tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan; dan
32) melaporkan dan mempertanggung jawaban pelaksanaan tugas
Seksi Sumber Daya Kesehatan.
g. Subkelompok Jabatan Fungsional
Suku Dinas dapat mempunyai Subkelompok Jabatan
Fungsional sebagai bagian kelompok Jabatan Fungsional Dinas
Kesehatan. Pejabat Fungsional melaksanakan tugas dalam susunan
organisasi struktural Dinas Kesehatan.
Subkelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
ketua Subkelompok Jabatan Fungsional yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan Kepala
Suku Dinas atau Kepala Unit pelaksanan Teknis. Ketua
Subkelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh
Kepala Dinas dari Pejabat Fungsional yang berkompten dan
berintegritas.

II.3. Pendidikan dan Pelatihan (Diklit)


II.3.1. Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang
diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara
empiris dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data
yang dikumpulkan ditentukan oleh sampel yang telah ditentukan
sebelumnya. Sampel terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai
sasaran peneliti. Ada dua jenis sumber data yang dapat digunakan
dalam proses pengumpulan data yaitu :
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut
juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.
Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya
secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi
terfokus dan penyebaran kuesioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan
kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dokumentasi
lembaga/instansi dan lain-lain.

II.3.2. Penelitian
Berdasarkan Perturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 2009
tentang Perizinan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian, Pengembangan,
dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berisiko Tinggi
dan Berbahaya yang dimaksud dengan penelitian adalah kegiatan yang
dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematik untuk
memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu
asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sedangkan menurut Peraturan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta Nomor 47 tahun 2011 tentang Pedoman
Pelayanan Izin Penelitian, disebutkan bahwa penelitian adalah
kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum yang meliputi riset, observasi, survey,
wawancara, studi kasus, polling/jajak pendapat, angket/kuesioner,
studi kepustakaan dan pendataan.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
terutama dalam bidang penelitian di provinsi DKI Jakarta, serta untuk
percepatan dan kemudahan pelayanan pemberian izin, maka
ditetapkanlah Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 47 Tahun
2011. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa setiap kegiatan
penelitian di daerah dalam lapangan sosial, budaya, ekonomi, fisik dan
politik, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah, kelompok
masyarakat maupun instansi swasta termasuk kegiatan yang dilakukan
oleh pelajar, mahasiswa baik dari dalam negeri, maupun mahasiswa
luar negeri yang akan melaksanakan penelitian meliputi 2 Kota
Administrasi/Kabupaten Administrasi atau lebih, harus mendapat izin
terlebih dahulu dari Gubernur. Sedangkan, setiap kegiatan penelitian
yang meliputi 1 Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi, harus
mendapat izin terlebih dahulu dari Walikota/Bupati. Izin penelitian
dapat diajukan oleh :
a. Pelajar perorangan atau kelompok (Tim) dari dalam negeri
b. Pelajar perorangan atau kelompok (Tim) dari luar negeri
c. Mahasiswa perorangan atau kelompok (Tim) dari dalam negeri
d. Mahasiswa perorangan atau kelompok (Tim) dari luar negeri
e. Perorangan dari dalam negeri
f. Perorangan dari luar negeri
g. Kelompok (Tim) dari dalam negeri
h. Kelompok (Tim) dari luar negeri
i. Lembaga pemerintah dari dalam negeri seperti instansi, badan,
kantor, tingkat pusat atau daerah
j. Lembaga pemerintah dari luar negeri
k. Lembaga non pemerintah dari dalam negeri seperti Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi sejenis, serta
l. Lembaga non pemerintah dari luar negeri
Sebelum pengambilan data dilakukan, peneliti harus melakukan
perizinan kepada pihak yang berwenang terlebih dahulu. Adapun
pelayanan perizinan dalam melakukan pengambilan data berdasarkan
pasal 2 dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 63
Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Izin
Mengadakan Survei, Anket dan/atau Polling Pendapat Masyarakat.
Kewenangan dalam pelayanan izin pengambilan data
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Nomor 63 Tahun 2007 yaitu :
a. Penandatanganan pemberian izin kegiatan survei, angket dan/atau
polling pendapat masyarakat untuk instansi pemerintah, swasta,
mahasiswa dalam negeri maupun mahasiswa luar negeri yang
melaksanakan penelitian meliputi 2 wilayah Kotamadya/Kabupaten
Administrasi atau lebih ditandatangani oleh Asisten Tata Praja dan
Aparatus atas nama Gubernur
b. Khusus untuk mahasiswa dalam negeri yang melaksanakan
penelitian di 1 Kotamadya/Kabupaten Administrasi ditandatangani
oleh Walikotamadya/Bupati sesuai dengan lokasi penelitian
dilaksanakan.
c. Proses penyelesaian administrasi pemberian izin dalam ayat (1)
dilaksanakan oleh Biro Administrasi Wilayah
d. Proses penyelesaian administrasi pemberian izin dalam ayat (2)
dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Wilayah Kotamadya/
Kabupaten Administrasi.
II.4. Persyaratan Permohonan Izin
II.4.1. Pengambilan Data
Mahasiswa yang akan mengajukan permohonan izin
pengambilan data di suatu instansi pemerintah harus mengajukan
permohonan tertulis dengan persyaratan :
a. Merupakan mahasiswa S1/S2 yang akan melakukan penelitian
b. Menyertakan judul dan proposal penelitian yang akan dilakukan
c. Menjelaskan maksud dan tujuan pengambilan data
d. Menjelaskan data apa yang akan diambil
e. Menyebutkan periode data yang akan diambil
f. Mencantumkan waktu pelaksanaan pengambilan data.

II.4.2. Penelitian
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jakarta Nomor 47
Tahun 2011, penandatanganan pemberian izin penelitian untuk
instansi pemerintah, swasta, mahasiswa luar negeri mahasiswa dalam
negeri serta pelajar yang melaksanakan penelitian meliputi 2 (dua)
wilayah kota/kabupaten administrasi atau lebih ditandatangangi oleh
asisten pemerintah sekretaris daerah provinsi DKI Jakarta atas nama
gubernur. Penyelesaian administrasi untuk penelitian degan tipe ini
dilaksanakan oleh Biro Tata Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi
DKI Jakarta.
Penandatanganan pemberian izin untuk instansi pemerintah,
swasta, mahasiswa dan pelajar yang meliputi 1 Kota/Kabupaten
Administrasi ditandatangani oleh Walikota/Bupati sesuai dengan
lokasi penelitian dilaksanakan. Proses penyelesaian administrasi
pemberian izin penelitian tipe ini dilaksanakan oleh bagian Tata
Pemerintah Kota/Kabupaten Administrasi. Setiap pemohon yang akan
melakukan penelitian harus mengajukan permohonan rekomendasi
kepada :
a. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta
untuk penelitian yang dilaksanakan di lebih dari 1 (satu) Kota
Administrasi/Kabupaten Administrasi.
b. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi
untuk penelitian yang dilaksanakan di 1 (satu) Kota/Kabupaten
Administrasi.
Persyaratan permohonan izin untuk melakukan penelitian
berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 47 Tahun 2011 :
a. Surat keterangan dari Pimpinan Sekolah/Perguruan
Tinggi/bertanggung jawab sebagaimana yang tercantum dalam
lampiran.
b. Proposal penelitian yang telah disetujui Pimpinan
Sekolah/Perguruan Tinggi/Lembaga atau yang bertanggung jawab.
c. Fotokopi identitas (Kartu Pelajar, Kartu Mahasiswa, Kartu Tanda
Penduduk, KITAS).
d. Surat pernyataan untuk menyerahkan hasil penelitian yang
diketahui oleh Pimpinan Sekolahan, Perguruan Tinggi, Lembaga
atau yang bertanggung jawab.
Persyaratan tersebut diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa,
perorangan atau kelompok (tim) dari dalam negeri. Sedangkan untuk
pelajar, mahasiswa, perorangan atau kelompok (tim), lembaga
pemerintah dan lembaga non pemerintah dari luar negeri harus
ditambah dengan persyaratan :
a. Fatocopi pasport dan visa dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia, serta Traveling permit dari Markas Kepolisian Republik
Indonesia.
b. Fotokopi Surat Pemberitahuan Penelitian (SPP) dari Kementerian
Dalam Negeri.
c. Bagi lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah/instansi
swasta dari dalam negeri harus melengkapi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada poin a, b, c, d, dan f.
Jangka waktu penyelesaian pemberian izin paling lama 7 hari
kerja. Waktu pelaksanaan dari penelitian adalah sesuai jangka waktu
sebagimana tercantum di dalam surat izin. Apabila batas waktu
penelitian telah berakhir dan peneliti belum selesai, maka kepada yang
bersangkutan diwajibkan mengajukan permohonan perpanjangan izin
penelitian yang telah berakhir jangka waktunya. Kewajiban dari
pemegang izin yang telah memperoleh Surat Izin Penelitian adalah
memberitahukan ke instansi yang diperlukan/dituju dan aparat
wilayah yang lokasinya dijadikan tempat penelitian serta
menyampaikan hasil penelitian paling lama 1 bulan setelah waktu
berlakunya surat izin berakhir. Hasil penelitian tersebut diserahkan
kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI
Jakarta dengan tembusan kepada Kepala Biro Tata Pemerintahan serta
Provinsi DKI untuk penelitian di lebih dari 2 Kota Administrasi.
Tembusan diberikan kepada bagian Tata Pemerintahan Sekretaris
Kota Administrasi untuk penelitian yang dilaksanakan di 1 Kota
Administrasi.
Khusus pemegang izin dari kalangan mahasiswa wajib
menyampaikan hasil penelitian berupa buku/skripsi/tesis sebanyak 1
buah/eksemplar serta mengisi dan menandatangani formulir dengan
format sebagaimana tercantum dalam lampiran IV Peraturan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta Nomor 47 tahun 2011. Pemegang izin penelitian
dapat meakukan publikasi atau penyebarluasan apabila telah
berkonsultasi dan menyampaikan laporan hasil penelitian untuk
mendapatkan rekomendasi publikasi yang dikeluarkan oleh Asisten
Pemerintah atas nama Gubernur untuk tingkat Provinsi dan
Walikota/Bupati untuk tingkat Kota Administrasi/Kabupaten
Administrasi. Apabila peneliti tidak berkonsultasi dan tidak
menyampaikan laporan hasil pelaksanaan penelitiannya dalam jangka
waktu yang ditetapkan akan dikenakan sanki administrasi berupa
teguran lisan, teguran tertulis, tidak diberikan izin berikutnya, hingga
yang paling berat dilaporkan ke pihak yng berwajib. Biro tata
pemerintahan juga memiliki kewajiban membuat kesimpulan
(executive summary) laporan hasil penelitian untuk disampaikan
kepada Gubernur.
BAB III
METODOLOGI PENGKAJIAN

III.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tugas Khusus


Tugas khusus dilaksanakan selama kegiatan Praktik Kerja Profesi
Apoteker (PKPA) periode 4-22 September 2017 di Sub Seksi Tenaga
Kesehatan, bagian Seksi Sumber Daya Kesehatan, Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Timur Lantai 3 Jalan Matraman Raya No. 218 Jakarta Timur.

III.2. Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Data yang diambil dari berkas perizinan penelitian yang terdiri dari
Praktik Kerja Lapangan, Pengambilan Data, dan Penelitian pada periode
Januari Agustus 2017. Data yang dicatat pada Praktik Kerja Lapangan
antaranya berdasarkan bulan, lahan wilayah praktik, program studi dan
jumlah peserta. Pada pengambilan data dicatat berdasarkan bulan, program
studi dan kategori materi, serta pada penelitian data dicatat berdasarkan
tanggal dan bulan, nomor peneliti, nama peneliti, instansi dan judul
penelitian. Data yang telah terkumpul diolah dalam program Microsoft Exel
yang digunakan sebagai data base, kemudian dibuat grafik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Analisia Berkas Permohonan Izin Pengambilan Data


Penulis merangkum data yang berasal dari berkas permohonan izin
pengambilan data dan pengolahannya menjadi 47 topik yang sering
dijadikan tema penyusunan laporan akhir/Karya Tulis Ilmiah atau skripsi.
Daftar topik yang dijadikan tema penyusunan laporan akhir/Karya Tulis
Ilmiah atau skripsi dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Tema pengambilan data di Jakarta Timur periode Januari-Agustus 2017

TEMA JUMLAH PENELITI


Kehamilan 51
ASI 30
Kontasepsi 25
Kesling & Kesmas 24
Gizi 22
Hipertensi 19
Pelayanan Kesehatan 17
Nifas 14
DM 13
KIA 12
Balita 10
ISPA 9
Usia Lanjut 9
Ca-Cervix 8
ODHA (HIV/AIDS) 8
Administrasi Kebijakan Kesehatan 7
Imunisasi 7
DBD 6
Sanitasi 6
Jentik 5
Obat 5
Promosi Kesehatan 5
Stimulasi Dini 4
Anemia 3
Berat Badan Lahir Rendah 3
Diare 3
IMS 3
IVA Test 3
Kecemasan 3
TB 3
Gigi 2
Kader 2
Kanker Payudara 2
Konsentasi PM 2
Menstruasi 2
Stress 2
Teknologi 2
Vsektomi 2
Elektromedik 1
Hemodialisa 1
K3 1
Kepemimpinan & Motivasi 1
Kolostrum 1
NAPZA 1
Pneumonia 1
Stroke 1
Trombosit 1
TOTAL 362

Berdasarkan tabel di atas dari 47 topik dengan total peneliti 362


peneliti, 10 topik yang paling sering dijadikan tema dalam penyusunan
laporan akhir/Karya Tulis Ilmiah atau skripsi adalah Kehamilan (51 peneliti),
Air Susu Ibu (ASI) (30 peneliti), Kontrasepsi (25 peneliti), Kesehatan
lingkungan dan Kesehatan Masyarakat (Kesling & Kesmas) (24 peneliti),
Gizi (22 peneliti), Hipertensi (19 peneliti), Pelayanan Kesehatan (17 peneiti),
Nifas (14 peneliti), Diabetes Mellitus (DM) (13 peneliti), Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) (12 peneliti), dan sebanyak 135 peneliti dengan topik lainnya.
(Grafik 4.1.)
Grafik 4.1. Pengambilan Data Penelitian di Jakarta Timur Berdasarkan Tema
Pada Periode Januari-Agustus 2017

160 135
140
120
100
80 51
60 30
40 25 24 22 19 17 14 13 12
20
0

Pengambilan data dalam penyusunan laporan akhir/Karya Tulis Ilmiah


atau skripsi periode Januari-Agustus 2017, jumlah peneliti terbanyak
terdapat pada bulan April yaitu 53 peneliti, sedangkan pada bulan Agustus
hanya 12 peneliti yang melakukan pengambilan data dalam penyusunan
laporan akhir/Karya Tulis Ilmiah atau skripsi. (Grafik 4.2.)
Grafik IV.2. Pengambilan Data Penelitian di Jakarta Timur Berdasarkan Bulan
Pada Periode Januari-Agustus 2017

60 53 50
37
40 28 32 34 24
20 12
0

Juli
Mei

Agustus
Januari

April
Febuari

Juni
Maret
Berkas perizinan pengambilan data dalam penyusunan laporan
akhir/Karya Tulis Ilmiah atau skripsi periode Januari-Agustus 2017
terdapat 15 bidang program studi, di mana 3 (tiga) program studi
terbanyak yang terdata adalah kebidanan (132 berkas), kemudian
kesehatan masyarakat (kesmas) (56 berkas), dan keperawatan (31
berkas). (Grafik 4.3.)
Grafik 4.3. Pengambilan Data Penelitian di Jakarta Timur
Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017

140 132
120
100
80 56
60
31
40 17 10
20 7 6 3 2 1 1 1 1 1 1
0

IV.2. Analisia Berkas Permohonan Izin Praktik Kerja


Berkas permohonan izin praktik kerja di Jakarta Timur periode
Januari-Agustus 2017 dikelompokkan berdasarkan bulan, bidang program
studi, lokasi praktik kerja dan jumlah peneliti berdasarkan lokasi dan
program studinya.
Permohonan izin praktik kerja berdasarkan bulan pada periode
Januari-Agustus 2017, jumlah terbanyak terdapat pada bulan Febuari
mencapai 40 berkas, dan masing-masing sebanyak 7 berkas pada bulan Juni
dan Agustus menjadi urutan terendah. (Grafik 4.4.)
Grafik 4.4. Perizinan Praktik Kerja di Jakarta Timur Berdasarkan Bulan
Pada Periode Januari-Agustus 2017

50 40
40 26
30 24
16 14
20 7 7
10 5
0

Terdapat 10 program studi yang terdata pada berkas perizinan praktik


kerja di wilayah Jakarta Timur periode Januari-Agustus 2017. Kebidanan,
kesehatan masyarakat dan keperawatan, masing-masing sebanyak 39 ; 37 ;
dan 19 berkas menjadi urutan 3 tertinggi dalam perizinan praktik kerja.
(Grafik 4.5.)
Grafik 4.5. Perizinan Praktik Kerja Berdasarkan Program Studi
Pada Periode Januari-Agustus 2017

50 39 37
40
30 19
20 12 12 9
10 5 3 2 1
0

Lokasi yang digunakan sebagai tempat praktik kerja adalah seluruh


Puskesmas di wilayah Jakarta Timur dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Timur. Daftar penyebaran lokasi-lokasi dari berkas permohonan izin praktik
kerja periode Januari-Agustus 2017 dapat dilihat pada Grafik 4.6.
Grafik 4.6. Lokasi Permohonan Izin Praktik Kerja di Wilayah Jakarta Timur
Pada Periode Januari-Agustus 2017

50 45 42 39 38 37
40 35
29 29 28
30 25
20 13
10
0
Peneliti mendata dan merangkum jumlah peserta dari berkas permohonan izin
praktik kerja berdasarkan program studi disetiap lokasi praktik kerja di wilayah Jakarta
Timur. Lokasi praktik kerja yang digunakan antara lain : PKM Kecamatan Cakung,
PKM Kecamatan Cipayung, PKM Kecamatan Ciracas, PKM Kecamatan Duren Sawit,
PKM Kecamatan Jatinegara, PKM Kecamatan Kramat Jati, PKM Kecamatan Makasar,
PKM Kecamatan Matraman, PKM Kecamatan Pasa Rebo, PKM Kecamatan
Pulogadung, dan Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur.

Grafik 4.7. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Cakung


Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017

120 100
100
80 70
60
40
14 8
20 7 7 5
0 0 0
0

Grafik 4.8. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Cipayung


Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017
200 165
150
100 62
42 37
50 12
0 0 0 0 0
0

Grafik 4.9. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Ciracas


Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017

700 583
600
500
400
300
200 74 55
100 3 0 33 32 0 0 0
0
Grafik 4.10. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Duren Sawit
Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017
180 155
160
140
120
100 74
80 57
60
40 11 13 13 16
20 0 0 0
0

Grafik 4.11. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Jatinegara


Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017
200 178

150
100 74
50 15 18 20
6 7 0 0 0
0

Grafik 4.12. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Kramat Jati
Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017
250 200
200 152 146
150
100
33
50 9 0 10 5 0 0
0

Grafik 4.13. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Makasar


Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017

200
148
150
89
100 68
44
50 26
0 6 0 0 0
0
Grafik 4.14. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Matraman
Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017
140 127
120
100
80
60
40 16
20 5 3 8 10 2
0 0 0
0

Grafik 4.15. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Pasar Rebo
Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017

250 202
200
150
100 65
50 23 27 13
0 0 0 0 0
0

Grafik 4.16. Jumlah Peserta Praktik Kerja di PKM Kecamatan Pulogadung


Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017
120 102
100 84
80 63
60 43
40
11 12
20 2 0 0 0
0

Grafik 4.17. Jumlah Peserta Praktik Kerja di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur
Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017

40 36

30
20
10 3 3
0 0 1 0 0 0 0
0
Dari hasil berkas yang penyusun rangkum pada permohonan izin praktik kerja di
wilayah Jakarta Timur, PKM kecamatan Ciracas paling banyak dijadikan lahan praktik
kerja yang digunakan pada periode Januari-Agustus 2017 dengan total 780 peserta
(Grafik 4.18.) yang terdiri dari 583 peserta terbanyak pada program studi keperawatan
(Grafik 4.9.). Total keseluruhan peserta yang melakukan praktik kerja pada periode
Januari-Agustus 2017 di wilayah Jakarta Timur adalah 3.763 peserta dengan total
peserta terbanyak pada program studi kebidanan sebanyak 1.403 peserta (Grafik 4.19.)
Grafik 4.18. Jumlah Peserta Praktik Kerja di Wilayah Jakarta Timur
Pada Periode Januari-Agustus 2017

1000
780
800
555
600
381
400 317 318 339 330 318
211 171
200 43
0

Grafik 4.19. Jumlah Peserta Praktik Kerja di Wilayah Jakarta Timur


Berdasarkan Program Studi Pada Periode Januari-Agustus 2017
1500 1403
1170
1000

500 383 413


136 50 132 68 3 5
0

IV.3. Analisia Berkas Permohonan Izin Penelitian


Terdapat 53 peserta peneliti pada periode Januari-Agustus 2017 dari berkas
permohonan izin penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa/i pasca sarjana, dosen
pengajar ataupun instansi lembaga peneliti lain. Penyusun merangkum dari berkas
permohonan izin penelitian dalam bentuk tabel yang terdiri dari tanggal, nomor, nama
peserta peneliti, instansi, dan judul penelitian. (Tabel 4.1.)
Tabel 4.1. Daftar Berkas Permohonan Izin Penelitian di Wilayah Jakarta Timur
Pada Periode Januari-Agustus 2017

TGL/
NO NOMOR NAMA INSTANSI JUDUL
BULAN
Fakultas Ilmu
Pengaruh JKN Terhadap Ketersediaan Obat
1 06-Jan 5414220070 Yudha Sukowati, S.Si.Apt Kefarmasian
Universitas Pancasila dan Clinical Out Comes Pasien Hipertensi
Fakultas Ilmu
Peran Platelet Rich Plasma (PRP) Terhadap
2 12-Jan 1006836251 dr.Fenandi Moegni, Sp.OG (k) Kedokteran
Universitas Indonesia Perbaikan Kerusakan Otot Dasar Panggul Pada Primipara
Fakultas Kedokteran Safety And Immunigeneticy Of Vi-DT Thypoid Conjugate
3 02-Mar 108050368 dr.Bernie Endyarni, Sp.A(k).MPH
Universitas Indonesia Voccine (Bio Farma) In Adults And Children (Phase 1)
Fakultas Ilmu
Perbedaan Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan Standar PONED
Kedokteran
4 14-Mar 1506793206 dr.Achmad Zani Agusfar,SpOG Universitas Indonesia Pada Puskesmas PONED Di Wilayah Dengan Angka Kematian
Ibu Tinggi dan Angka Kematian Ibu Rendah
Fakultas Kesehatan
Evaluasi Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat di Kota
5 25-Mar 1506705115 Fika Maulani Fadrianti Masyarakat
Universitas Indonesia Administrasi Jakarta Timur Tahun 2016
Magister Epidemiologi Hubungan Tipe Penderita dan Ko-Infeksi TB-HIV Dengan
6 20-Apr 1306350131 Al-khoiru Idrus Muhammad Fitri Kejadian Putus Berobat Penderita TB Paru BTA Positif di Kota
Universitas Indonesia
Jakarta Timur
Fakultas Ilmu Kesehatan Determinan Yang Berhubungan Dengan Kejadian DBD
7 25-Apr 150510019 Matheus Aba Universitas Respati
Di Kecamatan Cipayung Tahun 2017
Indonesia
Fakultas Ilmu
Pengalaman Spiritual menjadi Ibu Bagi Anak Remaja Yang
8 05-Mei Hayuni Rahmah, S.Kp.,MNS Keperawatan
Universitas Indonesia Terlihat Malas : Studi Fenomenologi
Dr.Santa Manurung,SKM,M.Kep Model Edukasi Senam dan Perawatan Kaki Pasien Diabetes
9 Mellitus Melakukan Perawatan Kaki Dalam Mencegah Kaki
Suratun,SKM,M.Kep
Diabetik
Dr.Titi Sulastri, SKp,M.Kes Penerapan Modul Manajemen Stress : Relaksasi Dan
10 Ratna Ningsih,SKp,M.Kes Restrukturisasi Kognitif Terhadap Peningkatan Keterampilan
Koping dan Penurunan Kecemasan Orang Tua yang Memiliki
Anak Berkebutuhan Khusus
Dr.Prayetni, S.Kp,M.Kes Efektifitas Model / Bentuk Praktik Kolaborasi Interprofesional
DR.Ni Made
11 (PKIP) Tenaga Kesehatan Terhadap Kinerja Pelayanan
Riasmini,S.Kp,M.Kes,Sp.Kom
Kesehatan Rumah di Puskesmas
Hubungan Kebiasaan Bermain Video Games Dengan
Suliswati,SKp,M.Kes
12 Perkembangan Sosial Pada Anak Sekolah Dasar
Indriana Rakhmawati,SKp,Msi,MTD
22-Mei Politeknik Kesehatan Pengalaman Ibu Dalam Melakukan Stimulasi Tumbuh
13 Jathu Dwi Wahyuni,M.Kep
Kembang Pada Anak Usia Pra Sekolah
Pengaruh Latihan Kegel Terhadap Penurunan Inkontinensia
14 Tien Hartini,SKM,M.Kep Urin Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia
Ciracas Jakarta Timur
Analisis Faktor-Faktor Terjadinya CAD Pada Pasien DM di
15 Dewi Lusiani,S.Kep,MM
Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur
Ni Luh Putu
Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Respon
16 Ekarini,M.Kep,Ns.SP.Kep.M.B
Heryati,SKP,M.Kes Fisiologis Pasien Hipertensi
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Orang Tua Dalam
17 Ns.Dita Sulistyowati, S.Kep.,M.Kep
Pemberian Stimulasi Tumbuh Kembang Pada Anak Pra Sekolah
Nediana,SKP,MSc Pengaruh Terapi Lingkungan Terhadap Pengetahuan Care Giver
18
Dra.Noorkasiani,M.Kes Dan Respon Kekambuhan Pasien Gangguan Jiwa
Sri Maryani,SKP,M.Kes Pengaruh Paket Manajemen Nyeri Dengan Kombinasi Senam
19 Deswani,SKp.M.Kep.Sp.Mat Dismenorhoe dan Kompres Hangat Terhadap Penanganan Nyeri
Rochimah,SKp,M.Kes Haid dan Skala Nyeri
Santun Setiawati,
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Cara Merawat Gigi Dan Mulut
M.Kep,Ns.Sp.Kep.An
20 Yupi Supartini,SKp.MSc. Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Serta Status
Yenny Sianturi,SKp,M.Kes Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Sekolah Dasar
Ns.Paula Krisanty,S.Kep,MA Intervensi Pendekatan Berdasarkan Informasi dan Akuisisi
21 Suhana Haeryanto,SKM,M.Kes Keterampilan Koping : Manajemen Stigma HIV di Puskesmas
Kelurahan Cipinang Muara Jakarta Timur
Dahlia Simanjuntak, SKM,M.Kes Pengaruh Modul Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan
22
Mamah Sumartini,SPd,M.Kes Sikap Merokok Siswa Kelas VII SMP
Endang
Efektifitas Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Logoterapi
Banon,SPd,M.Kep,NS.Sp.Kep.J
23
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan Sikap
Pipin Farida, SKp,M.Kes
Pasien Hemodialisis
Dra.Nelly Yardes,SKp,M.Kes Efektivitas Metode Pendidikan Kesehatan Contextual Teaching
24 Gustina,SKp,M.Kes Learning (CTL) Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap dan
Sikap Pengelolaan Hipertensi
Ns.Ulty Desmarnita, SKp, M.Kes Pengaruh Buku Pedoman Tentang Kesehatan Ibu Hamil Dengan
25 Preeklamsia Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader
Yuli Mulyanti, SKp,M.Kes
Kesehatan
Eska Riyanti Karmian, SKp,MKM Pengaruh Senam Rematik Terhadap Status Fungsional Lansia
26
Dra.Pudjiati, SKp,M.Kes Dengan Riwayat Nyeri Sendi Ringan
Eros Siti Suryati, SPd, MKM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap
27 Aan Nurhasanah Dan Perilaku Klien Hipertensi Dalam Hal Pemanfaatan Fasilitas
Kesehatan di Kelurahan Cipayung
Mia Fatma Ekasari, S.Kp,M.Kep, Pengaruh Latihan Asertif Terhadap Perilaku Asertif Remaja
28 Ns.Sp.Kep.Kom Puteri Dalam Mencegah Perilaku Seksual Berisiko
Rosidawati, SKM, M.Kes
R. Siti Maryam,
Pengaruh Intervensi Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas
29 M.Kep,Ns.Sp.Kep.Kom
Yeti Resnayati, SKp, M.Kes Hidup Dengan Lansia Hipertensi
30 Rita Ismail, SKP, MKM Pengalaman Ibu Hamil Dalam Melakukan Tes HIV
DR.Dra.Nurdjasmi,Mkes Efektifitas Gentle Birth Terhadap Kesiapan Ibu Menghadapi
31 Debbyantina, STT,Mkes Persalinan Normal dan Pengaruhnya Terhadap Lamanya
Persalinan, Ruptur Perineum dan Pengalaman Bersalin di
Rumah Bersalin
Siti Masitoh, SKp,Mkes Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul dan Video
32 Mardeyanti,SsiT,Mkes Testimoni Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku WUS Deteksi Dini Kanker Serviks
Ns.Karningsih, Skep, MKM Efektifitas Baby Spa Terhadap Pertumbuhan BB dan PB Bayi
33
Sri Mulyati, SPd, Mkes Umur 3-12 Bulan
Pengaruh Penggunaan Media Aplikasi Teenage Path Terhadap
Juli Oktalia, SST, MA Pengetahuan, Sikap dan Praktik Kesehatan Seputar Menstruasi
34
DR.Indra Supradewi, SKM,MKM (Studi Kuantitatif Pada Remaja Putri di SMPN Wilayah
Kelurahan Susukan Jakarta Timur
Rosni Lubis, STT, Mkeb Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga dan Bidan
35
Rusmartini, SKM, M.Epid Dengan Pelaksanaan Menyusui Dini
Diana Hartaty A, SST, Mkeb Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan dan
36 Panjang Badan Pada Bayi (Studi Pada Bayi di Posyandu
Fauziah, SKM, SSiT,Mkes
Kec.Cipayung Jakarta Timur)
Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Lama Persalinan Kala I,
37 Heriza Syam, SST, Mkeb
Jenis Persalinan dan Komplikasi Persalinan
Novita Rina Antarsih, SST,M.Biomed Faktor Determinasi Perilaku Pencegahan Kanker Serviks Pada
38
Ani Kusumastuti, SST,Mkeb Remaja Putri SMAN Wilayah Jakarta Timur
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan
39 Yuliasari, SST, MKM
Prelakteal Dini Pada Bayi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Fisik Remaja
40 Junengsih, SST, MKM Putri Sebagai Calon Ibu Sehat di SMU 98 Jakarta Timur Tahun
2017
Nessi Meilan, SST, M.Kes Hubungan Pendidikan, Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap
41
Willa Follona, SST, Mkeb Kejadian ISPA Pada Balita
Toto Aminoto, Msi Pengaruh Brain Gym Terhadap Peningkatan Konsentrasi
42
Muhammad Ali, SST, Ft.M.Kes Belajar Mahasiswa STEI Indonesia Rawamangun Jakarta Timur
Ratu Karel Lina, SST, FT, SKM,
Pengaruh Bridging Exercise Terhadap Perubahan Tingkat
43 MPH
Nyeri Pada Osteoartritis Genu Dextra Lansia
Persepsi Remaja Tentang Gaya Hidup Aktif Studi Kualitatif
44 Dwi Agustina, MSc
Remaja Perkotaan Tahun 2017
Efektivitas Jenis Atraktan Pada Nyamuk Trap Terhadap Jumlah
Husjain Djajaningrat, SKM, M.Kes
45 Nyamuk Aedes Aegypti yang Terperangkap di RW 02
Kelurahan Ceger Jakarta Timur
Fakultas Ilmu Kesehatan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi
46 07-Jul 150510005 Cicilia Nurteta Universitas Respati
Di Puskesmas Cipayung Jakarta Timur Tahun 2017
Indonesia
Profil Metabolik Tulang Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Perempuan : Kajian Terhadap Penanda Turnover Tulang,
Divisi Metabolik
Dr.Dr.Rr.Dyah Purnamasari,SpPD Penanda Adipogen, Advanced Glycation End Products (AGE)
47 12-Jul 3172035505830020 Endokrin RSUPN Cipto
KEMD Endogenous Secretory Receptor For Advanced Glycation End
Mangunkusumo
Products (esRage), Vitamin D dan Densitas Massa Tulang
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Pelayanan
375/PKMK/PH/ Fakultas Kedokteran Primer, Penguatan Sistem Insentif Untuk Meningkatkan
48 14-Jul dr. Likke Prawidya Putri,MPH
VI/2017 Universitas Gadjah Mada Kualitas Pelayanan Kesehatan Primer di Era Jaminan Kesehatan
Nasional
Lembaga Penelitian Review Qualitas Data HIV/AIDS, TB dan Malaria di Fasilitas
49 04-Agu 5105046101680000 Dr.Ni Wayan Suryastini,M.Phil
Survey Meter Kesehatan Tingkat Pertama dan Lanjutan
14-Agu 10051/-1.779.3 Pusat Kajian dan Manajemen Fakultas Kedokteran Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Pelayanan
Kesehatan Universitas Gadjah Mada Primer-Siklus 2-Penguatan Sistem Intensif Untuk
50
Meningkatkan Fungsi Gatekeeper dan Promotif-Preventif di
Pelayanan Primer
Fakultas Ilmu Kesehatan
29-Agu 135139001 Anastasia Susi S.N
51 Universitas Respati Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI
Indonesia Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Jakarta Timur
Hubungan Antara Pengetahuan Dokter Mengenai Antipsikotika
Fakultas Kedokteran
52 29-Agu 1406562440 dr.Yunita Dalam Tata Laksana Szizofrenia Dengan Pola Peresepan
Universitas Indonesia
Antipsikotika di Puskesmas Provinsi DKI-Jakarta
Fakultas Ilmu
Pengaruh Self Hypnosis Terhadap Penurunan Pregnancy
53 31-Agu 1506779076 Riadinni Alita Keperawatan
Discomfort Pada Ibu Hamil Trimester III
Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai