Anda di halaman 1dari 25

SEL & JARINGAN TUBUH

Hilma Yuniar Thamrin

PENDAHULUAN
Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi dan ilmu yang mempelajari tentang
jaringan disebut histologi. Kedua ilmu ini semakin berkembang setelah ditemukannya
mikroskop elektron sehingga para peneliti dapat mempelajari lebih jauh struktur dalam
sel. Pada organisasi kehidupan, baik pada sel maupun tumbuhan, sel menempati urutan
tingkat organisasi yang terendah. Secara singkat, organisasi dalam organisme yaitu :

sel jaringan organ sistem organ individu

Struktur sel secara umum disusun oleh bagian-bagian :


1. membran plasma
2. sitoplasma terdiri atas organel dan sitosol
3. nukleus atau inti sel

Kumpulan sel-sel sejenis atau berlainan jenis termasuk matriks antar sel yang
mendukung fungsi organ atau sistem tertentu disebut sebagai jaringan. Jaringan tubuh
merupakan salah satu hal penting yang dipelajari dalam histologi. Histologi mempelajari
jaringan penyusun tubuh, kimia jaringan dan sel yang dipelajari dengan metode analitik
mikroskopik dan kimia. Zat-zat kimia dalam jaringan dan sel dapat dikenali dengan reaksi
kimia yang menghasilkan senyawa berwarna tak dapat larut, diamati dengan mikroskop
cahaya atau penghamburan elektron oleh presipitat yang dapat diamati menggunakan
mikroskop.
Jaringan dalam tubuh memiliki fungsi sebagai berikut :
1. sebagai pelindung terhadap jaringan dalamnya
2. sebagai penghasil kelenjar baik endokrin maupun eksokrin
3. sebagai penerima rangsang
4. sebagai alat keluar dan masuknya zat-zat tertentu (contoh : jaringan kulit)

SITOHISTOTEKNOLOGI 1
SEL & JARINGAN TUBUH
Meskipun sangat kompleks, tubuh manusia hanya tersusun oleh 4 jenis jaringan yaitu :
1. jaringan epitel,
2. jaringan ikat
3. jaringan otot,
4. jaringan saraf

Dalam tubuh jaringan ini tidak terdapat dalam satuan-satuan yang tersendiri tetapi
saling bersambungan satu dengan yang lain dalam perbandingan yang berbeda-beda
menyusun suatu organ dan sistema tubuh. Jaringan penyambung ditandai banyaknya
bahan intersel yang dihasilkan oleh sel-selnya, jaringan otot terdiri dari sel-sel panjang
yang mempunyai fungsi khusus yaitu kontraksi dan jaringan saraf terdiri dari sel-sel dengan
prosesus panjang yang menonjol dari bahan sel dan mempunyai fungsi khusus yaitu
menerima, membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf.

STRUKTUR SEL
Sel berasal kata latin cella yang berarti ruangan kecil, ditemukan oleh Robert
Hooke. Sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang didalamnya
terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel
(nukleus). Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma. Sel merupakan satuan
terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan (tidak dapat dibagi-bagi lagi).
Secara struktural, sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Secara fungsional,
sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan kehidupan jika sel-
sel penyusunnya berfungsi). Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara
mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik sebagai materi penentu sifat-sifat
makhluk hidup.
Terdapat dua jenis sel, yaitu sel prokariot dan eukariot. Sel prokariot terdapat pada
mikroorganisme sel tunggal, yaitu bakteri dan ganggang hijau-biru (sianobakteri).
Sedangkan sel eukariot terdapat pada makroorganisme, yaitu manusia, tumbuhan dan
hewan dan mikroorganisme, yaitu fungi, ganggang, protozoa. Prokariot berarti pra inti,
dan eukariot berarti inti yang terbentuk secara baik. Pada prokariot, senyawa genetik

SITOHISTOTEKNOLOGI 2
SEL & JARINGAN TUBUH
ditempatkan di dalam suatu badan inti atau badan serupa inti yang tidak dikelilingi oleh
membran. Eukariot, memiliki inti sel yang amat kompleks dan dikelilingi oleh selubung inti
yang terdiri dari dua membran.

Bagian-bagian sel dan fungsinya, yaitu :


1. Membran sel (membran plasma), merupakan bagian sel paling luar. Dimiliki oleh
hewan dan tumbuhan. Berfungsi mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel.
2. Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari selulosa.
Hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Berfungsi untuk memberi kekuatan dan
perlindungan bagi sel.
3. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel, berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme.
4. Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang berlapis membran, di dalamnya
berisi cairan. Berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan dan sisa
metabolisme. Vakuola sel hewan berukuran kecil, sedangkan vakuola tumbuhan
berukuran besar.
5. Mitokondria, merupakan tempat pembentukan sumber energi. Umumnya dimiliki
semua sel hidup, karena fungsinya yang sangat penting, yaitu menghasilkan energi
melalui proses respirasi sel (reaksi antara bahan makanan dengan oksigen dan
menghasilkan energi)
6. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di sitoplasma atau
menempel di permukaan retikulum endoplasma kasar. Berfungsi sebagai tempat
sintesis protein. Terdapat di sel hewan dan tumbuhan.
7. Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti saluran. Retikulum Endoplasma
permukaan kasar diselubungi ribosom, Retikulum Endoplasma permukaan halus
tidak ada ribosom, tetapi di permukaannya terdapat enzimenzim. Berfungsi untuk
membatu metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.
8. Badan Golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue panekuk. Berfungsi
membantu sintesis protein. Terdapat di sel tumbuhan dan hewan.

SITOHISTOTEKNOLOGI 3
SEL & JARINGAN TUBUH
9. Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran tunggal. Berfungsi untuk
mendaur ulang bagian sel yang rusak, mencerna zat sisa makanan atau zat-zat asing
yang masuk ke dalam sel. Terdapat di sel tumbuhan dan hewan.
10. Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung di sitoplasma. Sentriol
dalam sentrosom berperan dalam pembelahan sel. Sentrosom sel hewan memiliki
sepasang sentriol, sednag sel tumbuhan tidak.
11. Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di tengah
atau bagian tepi sel. Berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan sel. Di dalamnya
terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan selapu inti. Terdapat
di sel hewan dan tumbuhan.
12. Kloroplas, organel kecil berbentuk bulat yang berwarna hijau karena mengandung
pigmen klorofil. Hanya terdapat di sel tumbuhan. Berperan dalam proses
fotosintesis tumbuhan yang menghasilkan energi dan bahan makanan tumbuhan.

Pada manusia, sel merupakan satuan terkecil dari biologis hanya dapat dilihat dengan
bantuan mikroskop. Ada yang berbentuk panjang sel syaraf dan sel otot ), dan ada yang
berbentuk bulat sel darah merah (otot), Struktur sel terdiri atas
a. Dinding sel (membran sel)
b. Protoplasma (sitoplasma) : komponen structural (organelle) dan komponen
nonstructural
c. Inti sel (nucleus) : nukleolus, karyoplasma (sitoplasma inti), karyolemma
(membran inti), kromatin

SITOHISTOTEKNOLOGI 4
SEL & JARINGAN TUBUH
struktur sel

JARINGAN TUBUH
Jaringan adalah suatu susunan dari pada sel-sel sedemikian rupa yang berhubungan
erat antara satu dengan lainnya yang membentuk suatu lapisan. Seperti telah
dikemukakan diatas, meskipun sangat kompleks, tubuh manusia hanya terdiri dari empat
jenis jaringan. Perbedaan dari keempat jaringan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. karakteristik jaringan


Jenis Jaringan Karakteristik Lokasi
jaringan epitel jaringan yang melapisi organ permukaan kulit
(permukaan luar / permukaan dalam) permukaan organ
jaringan otot jaringan tersusun atas sel-sel yang otot skelet
memanjang, tersusun rapat otot jantung
otot lurik
jaringan ikat jaringan terdiri atas sel-sel yang tersusun ligamentum
longgar, ada matriks. fungsinya tendon
mengikat, menyokong dan melindungi kartilago
jaringan & organ tulang
darah
jaringan saraf jaringan terdiri atas sel-sel eksitabel, otak
fungsinya mengirim sinyal listrik ddan sistem saraf termasuk
menyimpan informasi saraf spinal

SITOHISTOTEKNOLOGI 5
SEL & JARINGAN TUBUH
Jaringan Tubuh Manusia

SITOHISTOTEKNOLOGI 6
SEL & JARINGAN TUBUH
A. JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel adalah jaringan yang biasanya menutupi dan merupakan lapis atau
dinding yang membatasi tubuh dan lingkungannya, baik dari luar maupun dari dalam
(kulit, dinding usus, pembuluh darah). Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang
berkumpul erat dengan sedikit zat intersel, dimana perlekatan antara sel-sel ini sangat
kuat. Jaringan epitel membentuk lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi
rongga-rongganya. Jaringan epitel tidak memiliki pembuluh darah, namun terletak pada
jaringan ikat yang berada dibawahnya. Jaringan epitel mempunyai fungsi fungsi berikut
ini :
1. menutupi dan melapisi permukaan, misalnya epitel di kulit
2. absorbsi, misalnya di usus, bagian proksimal tubulus kontortus nepron
3. sekresi, misalnya epitel kelenjar
4. sensoris, misalnya neuroepitel
5. kontraktil, misalnya mioepitel
6. proteksi, misalnya epitel di ureter, kulit

Epitel berasal dari ketiga lapis benih embrio :


1. Lapisan ektodermal membentuk epitel yang melapisi kulit, mulut, hidung dan
anus
2. Lapisan endodermal membentuk epitel yang melapisi sistem pernapasan, traktus
digestivus dan kelenjar-kelenjar traktus digestivus seperti pankreas dan hati
3. Lapisan mesodermal membentuk epitel lain seperti ginjal

Sel epitel pada bagian dasarnya berhubungan dengan jaringan lain dibagian
bawahnya yang disebut membrane basalis. di bawah membran basalis terdapat
jaringan ikat yang berfungsi sebagai tempat melekat jaringan epitel ke jaringan lain di
bawahnya.

SITOHISTOTEKNOLOGI 7
SEL & JARINGAN TUBUH
Sel epitel biasanya digolongkan menjadi dua golongan utama menurut struktur
dan fungsinya, yaitu :
1. Epitel Penutup
Merupakan jaringan yang sel-selnya tersusun dalam lapisan seperti membran yang
menutupi permukaan luar atau melapisi rongga tubuh. Pengelompokkannya
berdasarkan jumlah lapisan sel dan morfologinya, terdiri atas :
a. Epitel selapis pipih, terdiri dari selapis sel yang bentuknya pipih. Terdapat pada
alveoli, paru-paru, glomerulus, ginjal, lapisan dalam pembuluh darah dan
jantung.Fungsi : difusi, osmosis dan filtrasi.
b. Epitel selapis kubus, merupakan epitel selapis dengan bentuk selnya berupa
kubus. Terdapat pada saluran ginjal, permukaan saluran pernapasan dan
kelenjar-kelenjar. Fungsi :sekresi dan absorbsi.
c. Epitel selapis silindris, merupakan epitel selapis dan silindris dengan inti sel
terletak agak ke basal. Terdapat pada usus dan empedu. Fungsi : sekresi,
proteksi dan absorbsi
d. Epitel berlapis pipih, merupakan epitel yang berlapis-lapis dan epitel yang
paling luar berbentuk pipih. Sel-sel pada lapisan dalam berbentuk kubus atau
silindris. Pada permukaan kulit tubuh kita, lapisan epitel terluar mengandung
keratin yaitu suatu protein yang kuat dan kedap air untuk melindungi tubuh
kita. Sedangkan pada permukaan yang basah seperti mulut, lidah, oesophagus
dan vagina, lapisan luarnya tidak berkeratin.
e. Epitel berlapis kubus, terdiri dari 1-2 lapisan dan berbentuk kubus. Terdapat
pada kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang. Fungsi :
proteksi dan sekresi
f. Epitel berlapis silindris, terdiri sel yang berlapis dan lapisan paling atas
berbentuk silindris. Terdapat pada saluran uretra pria dan kelenjar mammae
wanita. Fungsi : proteksi dan sekresi
g. Epitel transisional merupakan epitel berlapis-lapis dan lapisan paling atas
cenderung berbentuk bulat besar. Ketika direnggangkan, sel-sel tersebut tidak
robek dan menjadi pipih. Terdapat pada vesica urinaria. Fungsi : proteksi

SITOHISTOTEKNOLOGI 8
SEL & JARINGAN TUBUH
h. Epitel berlapis semu, sel-sel epitelnya satu lapis, semuanya melekat pada
mebrana basalis, tetapi hanya sebagian sel yang mencapai permukaan. Terdapat
pada saluran kemih pria dan tuba eustachius

bentuk sel selapis berlapis

pipih / skuamous selapis


pipih

berlapis pipih
kubus/kuboid
selapis
kubus

silindris silia
selapis
silindris transisional

membran
dasar

jar.ikat

transisional
berlapis semu

bentuk jaringan epitel

SITOHISTOTEKNOLOGI 9
SEL & JARINGAN TUBUH
Tabel 2. Jenis-Jenis Lapisan Epitel Umum Dalam Tubuh
Menurut Jumlah
menurut bentuk sel distribusi fungsi
lapisan sel
1. skuamous endotel,
pericardium, pleura, mempermudah
sederhana / peritoneum gerakan, transport
selapis 2. kuboid ovarium, tiroid aktif, sekresi,
3. kolumner usus, kandung absorbsi, proteksi
empedu
1. skuamous dengan
kulit
keratinisasi
2. skuamous tanpa mulut, oesophagus,
keratinisasi vagina, anus proteksi, mencegah
berlapis / 2 lapis
3. kuboid kelenjar keringat, penguapan
atau lebih
folikel ovarium berlebihan, sekresi
4. transisional vesica urinaria,
ureter
5. kolumner konjungtiva
proteksi,
berlapis semu trakea, brokus
pengeluaran debu

2. Epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang dikhususkan untuk
menghasilkan suatu getah sekresi yang komposisinya berbeda dengan darah atau
cairan antarsel. Berdasarkan cara pengeluaran, terdiri atas :
a. Kelenjar eksokrin : getah sekresinya dikeluarkan ke dalam satu saluran kelenjar
atau langsung ke permukaan tubuh (misalnya sel goblet), disebut kelenjar
eksokrin. Contoh hasil sekresinya yaitu lendir, air liur, enzim dan sebagainya.
b. Kelenjar endokrin : getah sekresinya dimasukkan ke dalam darah, hasil
sekresinya berupa hormon

SITOHISTOTEKNOLOGI 10
SEL & JARINGAN TUBUH
perbedaan kelenjar eksokrin dan endokrin

Secara struktural sel-sel kelenjar disebut tubulus bila berbentuk tabung dan disebut
acinous bila berbentuk seperti botol. Secara fungsional, berdasarkan cara
pembentukan dan pelepasan, sel-sel kelenjar dikelompokkan menjadi
a. Glandula holokrin, contoh : kelenjar minyak di kulit
b. Glandula apokrin, contoh : kelenjar keringat, kelenjar payudara, prostat
c. Glandula merokrin, contoh : pankreas, kelenjar keringat.

SITOHISTOTEKNOLOGI 11
SEL & JARINGAN TUBUH
B. JARINGAN IKAT
Jaringan ikat bertanggung jawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk
tubuh. Karena mempunyai fungsi mekanik. Jaringan ikat terdiri atas matriks yang
menghubungkan dan mengikat sel dan organ akhirnya memberikan sokongan pada tubuh.
Jaringan ikat dengan fungsi seperti itu tidak ditemukan pada permukaan luar tubuh.
Mengandung banyak pembuluh darah kecuali rawan. Secara umum sel-selnya berjarak
jauh satu sama lain dengan zat interselulernya (matriks). Zat interselulernya terdiri atas
cairan dan serat-serat yang diproduksi oleh sel-sel jaringan ikat. Pada rawan, zat
interselulernya kuat tapi lentur. Pada tulang sangat keras karena mengandung garam
kapur. Ada tiga jenis serabut utama jaringan ikat yaitu :
a. Serabut kolagen : tidak elastis tetapi memiliki kelenturan yang lebih besar dari baja,
terdiri atas serat-serat protein kolagen
b. Serabut elastin : terdiri atas protein elastin, lebih halus dari kolagen, sangat elastis
c. Serabut retikulin : sangat halus, terdiri atas protein kolagen dan glikoprotein

Selain serabut diatas, jaringan ikat tersusun oleh sel-sel tertentu. Sel-sel tersebut yaitu :
a. fibroblast : menghasilkan serabut-serabut dan zat interseluler
b. makrofag : memfagositosis bakteri dan jaringan yang rusak
c. melanosit : menghasilkan pigmen melanin
d. sel plasma : meghasilkan antibodi
e. mast sel : menghasilkan antikoagulan heparin
f. leukosit : terutama basofil, eosinofil dan limfosit
g. sel adventitial : berperan dalam regenerasi sel-sel yang rusak
h. sel adiposa : penyimpanan lemak-lemak netral

Fungsi utama jaringan ikat adalah sebagai proteksi, penunjang dan mengikat berbagai
jenis jaringan dan organ. Sel-sel jaringan ikat dapat menyimpan lemak. Bersifat fagositosis
terhadap bakteri dan sel-sel yang sudah mati. Membentuk antibodi dan antikoagulan.

SITOHISTOTEKNOLOGI 12
SEL & JARINGAN TUBUH
Ada beberapa jenis jaringan ikat , dikelompokkan berdasarkan pada komponen yang
menonjol didalam jaringan tersebut atau suatu sifat struktural jaringan tersebut. Terdiri
atas:
a. jaringan ikat embrionik, terdapat sewaktu dalam perkembangan embrio disebut
mesenkim

sel mesenkim sel mesenkim pembuluh darah

a. mesenkim (LMx136) b. jaringan ikat mukosa (LMx136)


b. jaringan ikat dewasa, terdiri atas :
1. jaringan ikat longgar. Zat interselulernya setengah cair dengan serabut-serabut
yang jarang terdapat pada daerah disekitar pembuluh darah, saraf, sepanjang
membran mukosa dan dermis

Jaringan ikat longgar

SITOHISTOTEKNOLOGI 13
SEL & JARINGAN TUBUH
2. jaringan ikat padat. Serabut kolagen jumlahnya lebih menonjol sehingga sering
disebut jaringan kolagen. Terdapat pada lapisan submukosa, dermis dan
daerah jaringan penyambung pada organ.

Jaringan ikat longgar

3. jaringan ikat elastis. Mengandung serat elasitin yang tebal dan sejajar, dapat
ditemukan pada arteri, trakea paru-paru dan didalam ligament kolumna
vertebralis

SITOHISTOTEKNOLOGI 14
SEL & JARINGAN TUBUH
4. jaringan ikat retikulin, mengandung banyak serabut retikulin, banyak ditemukan
antara lain dalam organ yang menghasilkan sel-sel darah.

5. jaringan lemak, merupakan jaringan ikat jarang. Dapat ditemukan pada daerah
sekitar mata, ginjal dan jantung. Fungsinya untuk melindungi organ-organ
tersebut. Jaringan lemak yang lain berfungsi sebagai cadangan energi dan
menahan panas, mengurangi pengeluaran panas tubuh melalui kulit.

SITOHISTOTEKNOLOGI 15
SEL & JARINGAN TUBUH
6. jaringan ikat cair, berupa darah. terdiri atas plasma darah dan sel-selnya yaitu
eritrosit, leukosit dan trombosit.

Selain jaringan yang disebutkan sebelumnya, kartilago dan tulang juga merupakan
jaringan penyokong sebagai bagian dari jaringan pengikat dalam arti luas.

KARTILAGO (RAWAN)
Merupakan sejenis jaringan ikat dengan zat interselulernya berupa jeli dan
didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Pada zat interselulernya terdapat rongga
yang dinamakan lakuna berisi sel-sel rawan yang disebut chondrosit, ada 3 jenis kartilago,
yaitu :
1. Hialin. Jenis ini terdapat pada rangka janin, ujung-ujung tulang panjang, tulang iga,
hidung dan laring
2. Elastin. Mengandung serabut elastin, dapat ditemukan pada cuping telinga dan
tuba eustachius

SITOHISTOTEKNOLOGI 16
SEL & JARINGAN TUBUH
3. Fibrosa. Mengandung banyak matriks yang dibentuk oleh serabut kolagen sehingga
sangat kuat dan kaku. Dapat ditemukan pada diskus tulang vertebra dan simfisis
pubis

Tipe kartilago

TULANG
Merupakan salah satu jaringan terkeras dalam tubuh manusia. Ada beberapa
perbedaan pokok antara tulang dengan kartilago, yaitu :
1. Tulang memiliki sistem kanalikuler yang menembus seluruh substansi tulang
2. Tulang memiliki jaringan pembuluh darah untuk nutrisi sel-sel tulang

SITOHISTOTEKNOLOGI 17
SEL & JARINGAN TUBUH
3. Tulang hanya dapat tumbuh secara aposisi
4. Substanstansi interseluler tulang selalu mengalami pengapuran

Tulang terdiri dari bahan intersel yang mengalami kalsifikasi, matriks tulang dan
berbagai jenis sel seperti osteosit, osteoblast dan osteoklas.

histologi jaringan tulang

SITOHISTOTEKNOLOGI 18
SEL & JARINGAN TUBUH
1. Matriks tulang merupakan substansi interseluler yang terdiri dari komponen
organik dan garam anorganik. Komponen organik terdiri atas serabut kolagen dan
substansi dasar yaitu mukopolisakarida dan beberapa glikoprotein. Garam
anorganik merupakan bahan mineral yang sebagian besar berbentuk sebagai
kalsiumfosfat.
2. Osteosit merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Mempunyai
peranan penting dalam pembentukan matriks tulang disekitarnya. Osteosit
menghasilkan alkalifosfatase yang diperlukan untuk melepaskan fosfat yang
diperlukan dalam pembentukan garam kalsium.
3. Osteoblast merupakan sel yang bertanggung jawab atas pembentukan matriks
tulang, sehingga banyak ditemukan pada tulang yang sedang tumbuh. Osteoblast
juga menghasilkan alkalifosfatase yang diperlukan untuk melepaskan fosfat yang
diperlukan dalam pembentukan garam kalsium.
4. Osteoklas merupakan sel raksasa dengan ukuran berkisar 20 100 m dengan inti
mencapai 50 buah. Dari hasil penelitian ditemukan bahwwa keberadaan osteoklas
merupakan akibat dari penghancuran tulang.

C. JARINGAN OTOT
Jaringan otot bertanggung jawab untuk gerakan tubuh. Jaringan otot mengandung
sel-sel khusus yang hanya memerankan satu fungsi utama yaitu kontraksi. Berbeda dengan
jaringan epitel maupun jaringan ikat yang mempunyai berbagai fungsi.
Jaringan otot meliputi 40-50 berat badan dan mempunyai 4 sifat yaitu : elastis,
dapat diregangkan, dapat dirangsang dan dapat berkontraksi. Dengan fungsi utamanya
yaitu kontraksi, otot dapat menghasilkan pergerakan (gerakan anggota badan, denyut
jantung, peristaltik usus), menahan postur tubuh untuk posisi tertentu dan menghasilkan
panas untuk mempertahankan temperatur tubuh.

SITOHISTOTEKNOLOGI 19
SEL & JARINGAN TUBUH
Struktur jaringan otot

SITOHISTOTEKNOLOGI 20
SEL & JARINGAN TUBUH
Berdasarkan lokasi, struktur otot dan control dari saraf, jaringan otot terbagi menjadi :
1. otot polos
dikenal juga dengan otot visceral (organ dalam). Terdiri dari kumpulan sel
fusiformis. Setiap sel memiliki satu inti yang pipih yang terletak dibagian tengah sel.
sel ini memiliki mikrofilamen aktin dan myosin yang letaknya tidak beraturan.
Proses kontraksinya lambat dan tahan lama, tidak dibawah pengendalian
involunter. terdapat pada alat-alat dalam seperti pada saluran cerna, hati dan
sebagainya.
2. otot lurik
dikenal juga sebagai otot rangka. terdiri atas berkas-berkas sel silinder sangat
panjang, berinti banyak yang terletak dipinggir, memiliki mikrofilamen aktin dan
myosin yang tersusun secara teratur sehingga terlihat lurik. kontraksinya cepat dan
tidak tahan lama serta dibawah pengendalian volunteer. terdapat pada otot yang
melekat pada tulang.
3. otot jantung
Seperti sel-sel otot rangka dengan aktin dan myosin yang tersusun teratur. sel otot
jantung berbentuk segiempat dengan satu inti dibagian tengah sel. sel-selnya bisa
bercabang, mengandung sarkoplasma (sitoplasma sel otot tanpa myofibril
mikrofilamen) yang jelas. Satu sel dengan sel yang lainnya dibatasi oleh sarkolema
(membran sel) tebal meintang yang disebut dengan cakram interkalar. sruktur ini
hanya ditemukan pada otot jantung. berperan memperkuat otot jantung dan
membantu konduksi impuls. kontraksinya kuat, berirama dan tidak dipengaruhi
secara involunter.

D. JARINGAN SARAF
Jaringan saraf didistribusikan di seluruh tubuh sebagai suatu jaringan komunikasi
terpadu. Jaringan saraf memiliki fungsi khusus yaitu untuk membentuk dan menjalarkan
impuls. Walaupun sangat rumit, jaringan saraf secara struktural terdiri atas sel saraf atau
neuron yang biasanya menunjukkan banyak juluran panjang dan sel glia disebut neuroglia

SITOHISTOTEKNOLOGI 21
SEL & JARINGAN TUBUH
yang merupakan bagian yang menyokong, melindungi neuron dan ikut sera dalam
aktivitas saraf, pensuplai nutrisi saraf serta pertahanan sistem saraf pusat.
Neuron terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1. Badan sel. Terdiri atas nucleus dan nucleolus yang dikelilingi oleh sitoplasma.
Berperan sebagai pusat aktivias sel dan juga dapat menerima rangsang. Pada
sitoplasma sel saraf dewasa tidak ditemukan adanya sentrosom sehingga tidak
dapat bermitosis.
2. Dendrit. merupakan tonjolan badan sel yang berfungsi menghantarkan impuls ke
arah badan sel dari pusat rangsang lingkungan, dari epitel sensoris atau dari neuron
lainnya.
3. Akson (neurit). merupakan tonjolan badan sel yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari badan sel ke sel yang lain (sel saraf, otot atau kelenjar).
bagian ujung akson biasanya bercabang dan membentuk percabangan
terminal.Tiap-tiap cabang dari percabangan ini berakhir pada sel berikutnya
dengan membentuk pelebaran yang disebut end bulb yang mempermudah
penghantaran informasi ke sel berikutnya.

struktur sel saraf

SITOHISTOTEKNOLOGI 22
SEL & JARINGAN TUBUH
Gambaran histologi sel saraf

Berdasarkan tonjolannya, sel saraf dikelompokkan menjadi 3 jenis sel, yaitu :


1. sel saraf multipolar mempunyai lebih dari dua tonjolan sel, yang satu adalah akson
dan sisanya merupakan dendritnya.
2. sel saraf bipolar mempunyai satu akson dan satu dendrit.
3. sel saraf pseudounipolar mempunyai tonjolan tunggal dekat badan sel tetapi
kemudian bercabang dua.

Secara fungsional, sel saraf dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :


1. sel saraf sensoris adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsang dari lingkungan
dan dari dalam tubuh.
2. sel saraf motoris adalah sel saraf yang berfungsi mengatur organ efektor (contoh
kelenjar eksokrin dan endokrin)

SITOHISTOTEKNOLOGI 23
SEL & JARINGAN TUBUH
3. sel saraf interneuron adalah sel saraf yang berfungsi mengadakan hubungan timbal
balik antara sel saraf satu dengan yang lainnya.

Selain sel-sel disebut diatas, terdapat juga neuroglia yang dikenal sebagai sel glial.
Merupakan sel-sel non neuron dari sistem saraf yang penting untuk mempertahankan
homeostasis serta membentuk myelin. Neuroglia juga penting untuk melindungi neuron di
otak dan jumlah sel-sel neuroglia ini hampir sama dengan jumlah sel neuron pada otak
manusia. Empat fungsi utama sel neuroglia adalah :
1. menjaga neuron dilokasi yang tepat
2. memasok oksigen dan nutrisi untuk neuron
3. menyediakan isolasi untuk menghentikan sirkuit pendek dengan neuron lain
4. pertahanan terhadap infeksi pathogen

gambaran histologi sel saraf dan neuroglia

Berdasarkan morfologi dan dan fungsinya, neuroglia ini terdiri atas 4 jenis, yaitu :
1. astrosit
sel ini berbentuk bintang, mengikat sel saraf yang satu dengan yang lainnya atau
dengan pembuluh darah.

SITOHISTOTEKNOLOGI 24
SEL & JARINGAN TUBUH
2. oligodendrosit
sel ini berbentuk lebih kecil dari astrosit, tonjolan-tonjolan selnya kurang banyak.
oligodendrosit mengikat ssel-sel saraf mebentuk jaringan ikat yang agak kaku
diantara sel-sel saraf dan membentuk selaput myelin disekitar akson pada sistem
saraf pusat.
3. mikroglia
merupakan monosit dalam sistem saraf, mempunyai tonjolan yang berfungsi untuk
menelan mikroorganisme dan sel-sel yang sudah mati. mikroglia ini dapat bergerak
kejaringan-jaringan otak
4. ependim
sel yang berbentuk pipih dan kolumner, berjajar membentuk lapisan, bersilia,
membentuk lapisan-lapisan epitel sepanjang ventrikel otak.

jenis-jenis neuroglia

SITOHISTOTEKNOLOGI 25
SEL & JARINGAN TUBUH

Anda mungkin juga menyukai