Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

Praktik Ibadah
Sunnah Muakad

Disusun oleh:

Muhammad Zulfikar 11160980000014


Titis Wibisono 11160980000007
k

Dosen Pengampu :

Maftuhah, Dr., M.A

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kita masih bisa menikmati ribuan nikmat yang tersebar diseluruh muka
bumi. Solawat beserta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW sang penuntun umat dan sang lentera penerang kegelapan alam.

Ribuan rasa syukur dari kami karena akhirnya dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul Sunnah Muakad sebagai tugas mata kuliah pancasila. Dalam
makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang Pengertiannya,contoh-contoh
shalatnya dan keutamaan dalam menjalankanya.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca dan dosen
pengampu mata kuliah pancasila diharapkan memberikan saran dan masukan agar
makalah ini menjadi lebih baik.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Sunnah Muakad ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 23 Mei 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
A. Latar belakang................................................................................................4
B. Rumusan masalah...........................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................23
Kesimpulan........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Sholat merupakan kewajiban yang tidak dapat di tinggalkan bagi umat muslim yang
sudah mukalaf. Dalam syariat Islam sholat itu terbagi kepada dua macam, yaitu sholat
fardhu dan sholat sunnah. Sengaja disayriatkan sholat sunnah ialah untuk menambal
kekurangan yang mungkin terdapat pada sholat-sholat fardhu, maka perlu
disempurnakan dengan sholat sunnah. Selain itu juga karena sholat itu mengandung
keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah lain. Banyak sekali macam-macam
sholat sunnah yang disaryiatkan. Dengan demikan maka pada kesempatan kali ini saya
akan menguraikan Tentang Sholat Sunnah muakad

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sholat Sunnah?
2. Apa itu Shalat Sunnah Muakad dan contohnya ?
3. Bagaimana Manfaat Jika Melakukan Shalat tersebut ?

C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui penegertian Shalat Sunnah
2. Mengetahui Macam-macam shalat sunnah muakad
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Shalat Sunnah
Shalat sunnah adalah semua shalat yang dikerjakan di luar shalat yang difardhukan.
Shalat sunnah disebut shalat nawaafli atau shalat naafilah.
Rasulullah saw. selalu mengerjakan shalat sunnah baik di siang hari maupun di malam
hari. Semua shalat sunnah yang dikerjakan itu adalah untuk mendekatkan diri kepada
Allah dan mengharapkan tambahan pahala yang lebih banyak. Dan juga untuk
menambah ketaqwaan kepada Allah swt.
Shalat sunnah merupakan pelengkap shalat fardhu, artinya shalat sunnah
pahalanya sebagai pelengkap shalat fardhu. Ibarat dalam suatu bangunan, shalat
fardhu sebagai rumahnya, sedangkan shalat sunnahnya sebagai perlengkapannya,
seperti kursi, meja dan sebagainya. Karena itu, shalat shalat sunnah ini sangat baik dan
penting dikerjakan oleh semua kaum muslimin dan muslimat.
Shalat sunnah itu banyak sekali macam dan jumlahnya, tapi pada dasarnya dapat
ditinjau dari dua segi, yaitu :
a). Pelaksanaannya, dan
b). Waktunya

Dari segi pelaksanaannya, shalat sunnah itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a). Shalat sunnah yang disunnahkan secara berjamaah, contohnya :
Shalat sunnah tarawih dan witir pada bulan ramadhan
Shalat dua hari raya
Shalat gerhana
Shalat istisqa (shalat minta hujan)
b). Shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah, contohnya :
Shalat rawatib
Shalat wudlu
Shalat dhuha
Shalat tahiyyatul masjid
Shalat tahajjud
Shalat hajat
Shalat istikharah
Shalat tasbih
Shalat taubat
Shalat awwabin
Ditinjau dari segi waktu pelaksanaannya shalat sunnah dibagi menjadi dua bagian,
yaitu :
a). Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib adalah semua shalat yang dikerjakan sebelum maupun
sesudah shalat fardhu. Jika shalat sunnah itu dikerjakan sebelum mengerjakan shalat
fardhu, maka disebut shalat qabliyah, sedangkan apabila dikerjakan sesudah shalat
fardhu disebut shalat bakdiyah.

Karena itu shalat sunnah rawatib ada dua macam. Ada yang sebelum shalat fardhu
dan ada yang sesudah shalat fardhu.
Bilangan rakaat shalat sunnah rawatib semuanya ada 22 rekaat, yaiktu :
Sebelum shubuh 2 rakaat
Sebelum zhuhur 4 rakaat
Sesudah zhuhur 4 rakaat
Sebelum ashar 4 rakaat
Sebelum maghrib 2 rakaat
Setelah maghrib 2 rakaat
Sebelum isya 2 rakaat
Sesudah isya 2 rakaat
Diantara shalat sunnah diatas, ada yang muakkad artinya sunnah yang sangat
dianjurkan atau dikuatkan untuk dikerjakan diantaranya :
Sebelum shubuh 2 rekaat
Sebelum zhuhur 2 rekaat
Sesudah zhuhur 2 rekaat
Sebelum ashar 2 rekaat
Sesudah maghrib 2 rekaat
Sesudah isya 2 rekaat

Selain dari shalat sunnah tersebut, ada shalat sunnah yang disebut ghairu muakkad,
artinya shalat sunnah yang tidak begitu dianjurkan.

b). Shalat Sunnah ghairu rawatib


Adalah shalat sunnah yang bukan shalat sunnah rawatib. Yang termasuk dalam
shalat sunnah ghairu rawatib ialah :
Shalat tahiyyatul masjid
Shalat dhuha
Shalat tahajjud
Shalat istikharah
Shalat hajat
Shalat tawaf
Shalat idul fitri dan adha
Shalat tarawih dan witir
Shalat safat dan sebagainya

2. Pengertian Shalat Sunnah Muakad

Sunnah Muakad adalah sunah yang sifatnya sangat dianjurkan untuk di kerjakan.
Atau Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang dikuatkan (selalu dikerjakan
Rasulullah dan jarang ditinggalkannya).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat sunnah muakad:

1) Tidak didahului adzan dan iqomah

2) Dileksanakan secara munfarid (sendirian) kecuali shalat sunnah idain

3) Dimulai dengan niat sesuai dengan jenis shalatnya

4) Dilaksanakan dengan dua rakaat salam

5) Tempat melaksanakan shalat sunnah sebaiknya berbeda dengan shalat wajib

6) Bacaan sunnah ada yang dibaca sirri (berbisik): shalat dhuha dan shalat sunnah
rawatib dan ada yang dibaca jahr (keras): shalat sunnah idain.
Macam Macam Shalat Yang termasuk Shalat Sunnah Muakad :
1. Shalat Lail (malam)
2. Shalat Rawatib
3. Shalat Dhuha

1. Shalat Lail
Shalat lail (shalat tahajud) yang dikerjakan di malam hari adalah shalat sunnah
mutlak yang lebih afdhol dari shalat sunnah di siang hari. Jika dikerjakan di
tengah malam itu lebih baik. Kemudian akhir malam itu lebih afdhol.
Dalil Shalat Lail
Tidak diragukan lagi bahwa shalat tahajud ada shalat yang disunnahkan. Bahkan
para ulama telah sepakat akan sunnahnya.
Allah Taala berfirman,

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu. (QS. Al Isra: 79).


Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. (QS. Adz Dzariyat: 17).
Dulu shalat tahajud ini wajib lalu dihapus.

Dalam hadits disebutkan :

Lakukanlah shalat lail karena shalat tersebut merupakan kebiasaan orang sholih
sebelum kalian. Shalat tersebut akan lebih mendekatkan diri kalian pada Rabb
kalian dan juga akan menghapuskan dosa dan menjauhkan dari maksiat.
(HR. Hakim 1: 308, ia berkata sesuai syarat Bukhari).

Ibnu Umar radhiyallahu anhu mengatakan:


Shalat malam hari dan siang hari itu dua rakaat dua rakaat.
(HR Ibn Abi Syaibah) (At-Tamhiid, 5/251; Al-Hawadits, 140-143; Fathul Bari
4/250; Al-Muntaqo 4/49-51)

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi


wa sallam bersabda:



Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di
malam hari.
(HR. Muslim, kitab ash-Shiyaam bab Fadhli Shaumil Mu-harram, (no. 1163))

Waktu Terbaik Untuk melaksanakaan Shalat lail adalah :


"Allah turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir. Allah
lalu berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang
meminta kepadaKu niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepada-Ku
tentu Aku ampuni. Demikianlah keadaannya hingga fajar terbit" (HR Bukhari
dan Muslim).

Keutamaan Dari Shalat Lail :


Dikabulkannya Doa-doa
Dimudahkan urusannya
Allah Mengangkat Derajat ke Tempat yang Terpuji
Diberikan solusi terbaik dari masalahnya
Mendekatkan diri kepada Allah
Memperoleh berbagai kemuliaan
Muka Tampak Berkilau dan Bercahaya

2. Shalat Rawatib
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat lima
waktu. Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut
shalat sunnah qobliyah. Sedangkan sesudah shalat wajib disebut shalat sunnah
badiyah.
Dalil Shalat Lail
Dari Ummu Habibah Ummul Mukminin Radliyallaahu 'anha, ia berkata: Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:


"Barangsiapa melakukan shalat dua belas rakaat dalam sehari semalam niscaya
dibangunkan sebuah rumah baginya di surga." (HR. Muslim) Dalam riwayat lain
ada tambahan, Shalat Sunnat.

Dalam riwayat Tirmidzi dengan tambahan keterangan:


,
, ,
Empat rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah
Maghrib, dua rakaat setelah Isya', dan dua rakaat sebelum Shubuh.
Aisyah mengatakan,
Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidaklah memiliki perhatian yang luar biasa
untuk shalat sunnah selain shalat sunnah fajar. (HR. Bukhari no. 1169.)

dari Aisyah di mana Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Dua rakaat sunnah fajar (qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan
seisinya. (HR. Muslim no. 725.)
Tabel Shalat Rawatib :

Keutamaan Shalat Rawatib :

Shalat adalah sebaik-baik amalan


Akan meninggikan derajat di surga karena banyaknya shalat tathowwu
(shalat sunnah) yang dilakukan
Menutup kekurangan dalam shalat wajib
Rutin mengerjakan shalat rawatib 12 rakaat dalam sehari akan
dibangunkan rumah di surga.
3. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika masuk
waktu duha.

Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta
sejak terbitnya ( kira kira pukul 7 pagi ) hingga waktu dzhuhur.jumlah rakaat
shalat duha minimal 2 rakaat dan maksimal adalah 12 rakaat.Dilakukan dalam
satuan 2 rakaat sekali salam.

Dalil Shalat Dhuha :

Hadits Abu Hurairah juga menunjukkan sunnahnya shalat Dhuha di mana beliau
berkata,

Kekasihku yaitu Nabi shallallahu alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga nasehat


padaku: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) melaksanakan shalat Dhuha
dua rakaat, dan (3) berwitir sebelum tidur. (HR. Bukhari no. 1981 dan Muslim
no. 721.)

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha :

Jumlah rakaat minimal shalat Dhuha adalah 2 rakaat. Sedangkan menurut Ar


Rofii, rakaat maksimalnya adalah 12 rakaat. Sedangkan menurut Imam Nawawi
dalam Syarh Al Muhaddzab, jumlah rakaat maksimal shalat Dhuha adalah 8
rakaat. Inilah pendapat kebanyakan ulama. Sebagai dalil penguat adalah hadits
Ummu Hani (Lihat Kifayatul Akhyar, hal. 84).

Waktu Melaksanakan Shalat Dhuha :


Awal waktu yaitu setelah matahari terbit dan meninggi hingga setinggi
tombak (kita-kira 15 menit setelah matahari terbit.
Akhir waktu yaitu dekat dengan waktu zawal saat matahari akan
tergelincir ke barat.
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, Sekitar 10 atau 5 menit sebelum waktu zawal
(matahari tergelincir ke barat).
Waktu terbaik yaitu dikerjakan di akhir waktu.
Keutamaan Shalat Dhuha :

Mengganti sedekah dengan seluruh persendian

Kebiasaan orang-orang yang suka bertaubat

Jaminan dipenuhinya kebutuhan di sore harinya

Mendapat pahala seperti orang yang haji dan umroh

Sholatnya orang awwabin (orang yang kembali taat)

Mendapat pahala seperti orang yang mendapatkan harta rampasan


perang
BAB III

KESIMPULAN

Dari Makalah di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Shalat sunnah adalah semua
shalat yang dikerjakan di luar shalat yang difardhukan. Shalat sunnah disebut shalat
nawaafli atau shalat naafilah.

Rasulullah saw. selalu mengerjakan shalat sunnah baik di siang hari maupun di malam
hari. Semua shalat sunnah yang dikerjakan itu adalah untuk mendekatkan diri kepada
Allah dan mengharapkan tambahan pahala yang lebih banyak. Dan juga untuk
menambah ketaqwaan kepada Allah swt.

Shalat Sunnah Muakad Adalah Sholat sunnah yang hukumnya sangat di anjurkan.

Shalat Sunnah muakaad di antaranya adalah :

Shalat lail

Shalat Rawatib

Shalat Dhuha
DAFTAR PUSTAKA

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-sunnah-
muakkad-dan-contohnya/

http://alifiastitmaa.blogspot.co.id/2016/03/makalah-tentang-sholat-
sholat-sunnah.html

http://www.kitapunya.net/2013/11/pengertian-dan-macam-macam-
shalat-sunnah.html

https://www.satumedia.co/inilah-penjelasan-sholat-sunnah-
muakkad-dan-ghairu-muakkad-8659

Al-Asqalani, Ibnu Hajar. 2014. Bulughul Maram. Jakarta: Darul Haq

Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. 2009. Minhajul Muslim. Jakarta: Darul


Haq

Tuasikal, Muhammad Abduh. 2013. Shalat Muakkad.


rumaysho.com. Diakses pada 1 Mei 2017.

Boris, Abu Uzair. 2009. Shalat Dhuha dan Keutamaannya.


konsultasisyariah.com. Diakses pada 22 Mei 2017. Diakses pada 22 Mei
2017.

Anda mungkin juga menyukai