PENDAHULUAN
2.1 Histamin
2.1.1. Pengertian Histamin
Histamin adalah zat kimia yang terdapat secara alami dalam jaringan tubuh yang
dengan dosis kecil dan memiliki kerja yang nyata dan bergam pada otot, kapiler darah
serta sekresi lambung. (Sue Hinchliff, Kamus keperawatan edisi 17 , hal. 209).
Histamin merupakan suatu hasil dekarboksilasi histidin, ditemukan dalam semua
jaringan tubuh, khususnya dalam sel mast dan basofil darah yang berhubungan
dengannya, konsentrasi tinggi di paru. Histamin memiliki beberapa fungsi, meliputi
dilatasi kapiler, yang meningkatkan permeabilitas kapiler dan berakibat menurunkan
tekanan darah, menginduksi peningkatan sekresi asam lambung, akselerasi denyut
jantung dan kontraksi semua otot polos, termasuk otot poolos bronchial
paru.(Diniawaty dkk, kamus farmakologi)
Histamin merupakan mediator kimia turunan asam amino histidin, banyak
terdapat di paru-paru, kulit dan saluran cerna. Zat ini disekresikan saat terjadi luka, saat
alergi yang dipengaruhi antibody IgE atau tanpa IgE. Efek yang ditimbulkan antara lain
dilatasi (pelebaran) pembuluh darah, tekanan darah turun, meningkatnya permeabilitas
kapiler, efek gatal, konstriksi bronkus dan peningkatan asam lambung.
Histamin berperan terhadap berbagai proses fisiologis yaitu mediator kimia yang
dikeluarkan pada alergi seperti asma, urtikaria dan anafilaksis. Penderita yang sensitif
terhadap histamin atau yang mudah terkena alergi karena jumlah enzim yang dapat
merusak histamin ditubuh lebih rendah dari normal. Histamin dibentuk oleh histidin
dengan bantuan enzim histidine decarboxylase (HDC). Selanjutnya histamin yang
terbentuk akan diinaktivasi dan disimpan dalam granul mast cell dan basofil (sel darah
putih).
A. Alergi
1. Pengertian
Reaksi alergi merupakan respon sistem kekebalan yang diperkuat secara tidak
tepat atau buruk terhadap sesuatu yang tidak membahayakan.pada umumnya, reaksi
alergi dapat berbentuk rasa sakit kepala atau kelelahan, bersin-bersin, mata berair dan
hidung tersumbat.
2. Patofisiologis Alergi
Bila suatu protein asing (antigen masuk) berulangkali ke dalam aliran darah
seseorang yang berbakat hipersensitif, maka limfosit b akan membentuk antibodies dari
tipe Ig E. IgE ini yang juga disebut reagin , mengikat diri pada membrane sel mast
tanpa menimbulkan gejala. Apabila kemudian antigen (allergen ) yang sama atau yang
mirip rumus bangunnya memasuki darah lagi, maka IgE akan mengenali dan mengikat
padanya.
Hasilnya adalah suatu reaksi alergi akibat pecahnya membrane sel mast
(degranulasi).Sejumlah zat perantara (mediator dilepaskan yakni histamine bersama
serotonin, bradikinin dan asam arachidonat), yang kemudian diubah menjadi
prostaglandin dan leukotrien.Zat itu menarik makrofag dan neutrofil ke tempat infeksi
untuk memusnahkan penyerbu.Disamping itu mengakibatkn beberapa gejala, seperti
vasodilatasi, bronchoconstriksi dan pembengkakan jaringan sebagai reaksi terhadap
masuknya antigen.
4. Pencegahan Alergi
a. Hindari pemicu alergi, misalnya makanan atau obat. Cari tahu komposisi atau
kandungan makanan atau obat.
c. Jika anak Anda alergi makanan tertentu, kenalkan jenis makanan baru dalam porsi
kecil sehingga Anda dapat mengetahui reaksi alerginya.
d. Penderita alergi sebaiknya selalu membawa kartu atau daftar jenis alergi atau alergen
yang dideritanya. Simpan dalam dompet untuk keadaan darurat.
2. Penyebab inflamasi
Inflamasi dapat disebabkan oleh mekanik (tusukan), Kimiawi
(histamin, menyebabkan alergi, asam lambung berlebih bisa menyebabkan
iritasi), Termal (suhu), dan Mikroba (infeksi penyakit).
3. Mediator inflamasi dan patofisiologinya
a. Prostaglandin
Prostaglandin hanya berperan pada nyeri yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan atau inflamasi. Prostaglandin
menyebabkan sensitisasi reseptor nyeri terhadap stimulasi mekanik dan
kimiawi. Pada nyeri inflamasi yang memegang peranan sangat penting
adalah terdapatnya mediator inflamasi turunan dari asam arachidonat. Pada
jaringan yang rusak membrana pospolipid sel dengan katalisator enzyme
pospolipase akan membentuk asam arachidonat. Dan selanjutnya asam
arachidonat ini dengan bantuan enzyme cyclooksigenase akan
membentuk substansi nyeri berupa prostaglandin (PGE-2, PGD-2,
PGF-2, PGI-2) (yang akan mempengaruhi reseptor prostaglandin yang
terdapat pada saraf sensoris perifer dan medula spinalis) dan tromboxane.
Dan ternyata Prostaglandin E-2 yang mempunyai peranan utama pada
mekanisme nyeri inflamasi yang mendukung terjadinya aktivasi
nosiseptor secara langsung berupa sensitisasi pada neuron primer
aferen. Dengan demikian menghambat enzyme cyclooksigenase
(COX-1 dan COX-2) dan menghambat reseptor prostanoid adalah
penting untuk mengurangi nyeri inflamasi.
b. Serotonin
Serotonin (5-hidroksitriptamin) juga merupakan mediator kimia yang
sefungsi dengan histamin, namun dihasilkan dengan trombosit, sel
enterokromafin, dan sel mast. Serotonin akan dilepaskan ketika terjadi
reaksi koagulasi (pembekuan darah), di mana keping darah akan
beragregasi setelah bersentuhan langsung dengan kolagen, thrombin, ADP,
dan komplek antigen-antibodi. Sel mast dalam jaringan ikat
menghasilkan serotonin dan histamin yang meningkatkan permeabilitas
kapiler sehingga terjadi eksudasi cairan, penyebukan sel radang, disertai
vasodilatasi setempat yang menyebabkan udem dan pembengkakan.
c. Adenosin
Adenosin diduga berperan dalam nyeri yang bekerja melalui reseptor
purinergik, yang dapat mempermudah terjadinya transmisi sinaptik.
Adenosin adalah nukleosida yang dibentuk dari ribosa (suatu
gula pentose) dan adenin; dengan tambahan satu, dua, atau tiga kelompok
fosfat, akan membentuk :
Adenosin fosfat (ADP) adalah metabolit seluler penting yang
terlibat dalam pertukaran energi dalam sel. Energi kimia
disimpan dalam sel melalui fosfolirasi oksidatif ADP menjadi
ATP terutama didalam mitrokondria, sebagai ikatan fosfat yang
berenergi tinggi.
Adenosin monofosfat (AMP) terlibat dalam pelepasan energi
untuk digunakan oleh sel. Pembentukan siklik adenosin
monofosfat memiliki fungsi penting sebagai utusan kedua
bagi banyak hormon (mis., glukagon) dan dalam proses
biokimia saat banyak reaksi di katalis secara bersamaan
(kaskade enzim).
Adenosin Trifosfat (ATP) adalah senyawa berenergi tinggi
yang pada hidrolisis menjadi ADP, melepaskan energi yang
berguna secara kimia. ATP dihasilkan selama katabolisme
molekul bahan bakar organik, seperti glukosa. Molekul ATP
dihasilkan selama glikolisis, dalam reaksi siklus asam sitrat
Krebs, tetapi sebagaian besar dihasilkan selama
fosforilasi oksidatif ADP dalam rantai transfer-elektron. Energi
dari ATP digunakan untuk menggerakan proses metabolik,
seperti transpor aktif zat dalam melintasi membran sel,
sintesis molekul, dan kontraksi serat otot.
d. Histamin
Mediator inflamasi yang dilepaskan oleh mast cells akibat terjadinya
degranulasi dari mast cells, yang selanjutnya akan mensensitisasi aferen
nosiseptor dan merupakan mediator yang bersifat vasoaktif sehingga
menimbulkan respon inflamsi berupa edema. Histamin dikeluarkan dari
tempat pengikatan ion pada kompleks heparin-heparin dalam sel mast
sebagai hasil reaksi antigen-antibodi bila ada rangsangan senyawa
allergen. Senyawa allergen dapat berupa spora, debu rumah, sinar UV,
cuaca, racun, tripsin, dan enzim proteolitik lain, deterjen, zat warna, obat
makanan dan beberapa turunan amina. Histamin merupakan produk
dekarboksilasi dari asam amino histidin.