Anda di halaman 1dari 7

Hukum Investasi Nama : Andini Jusuf

NPM : 14.311.009
Program Studi : Ilmu Hukum

Manfaat / Keuntungan (Benefits) PMA

1. Meningkatkan devisa (foreign exchange) dengan melalui pendapatan dari ekspor


Yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa serta bunga modal. Maksudnya apabila
PMA di Indonesia makin marak terjadi , maka pendapatan atau keuntungan negara secara otomatis
akan meningkat seiring dengan ramainya penanaman modal di Indonesia.

2. Meningkatkan jumlah lowongan kerja


Salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia adalah masalah pengangguran , yang tidak pernah
teratasi setiap tahunnya. Faktor pengangguran bisa beragam macamnya , dan ini tidak boleh di
abaikan oleh pemerintah. Usaha pemerintah dalam meningkatkan jumlah lowongan kerja salah
satunya adalah dengan melakukan penanaman modal asing , hal ini dilakukan agar Indonesia dapat
memperluas lapangan kerja dan masalah pengangguran di Indonesia bisa teratasi.

3. Transfer of Technology
Adalah proses memindahkan kemampuan, pengetahuan, teknologi, metode manufaktur, sampel hasil
manufaktur, dan fasilitas, antara pemerintah, universitas, dan institusi lainnya yang menjamin bahwa
perkembangan ilmu dan teknologi dapat diakses oleh banyak pengguna. Hal ini penting demi
pengembangan lebih lanjut dan penggunaannya menjadi produk, proses, aplikasi, material,
dan produk jasa baru. Transfer teknologi sangat erat kaitannya dengan transfer pengetahuan.

4. Meningkatkan Public Revenues melalui perpajakan


Perpajakan tentunya berfungsi untuk meningkatkan penerimaan Negara , selain itu penerimaan pajak
juga akan diarahkan untuk memberikan stimulus secara terbatas guna mendukung pertumbuhan
ekonomi yang lebih berkualitas. Ketika pertumbuhan ekonomi makin naik , maka Public Revenues
atau pendapatan masyarakat akan naik pula seiring dengan patuhnya pembayaran pajak.

5. Links dengan pasar Internasional


Perjanjian lisensi memungkinkan sebuah perusahaan asing untuk membeli hak untuk memproduksi
dan menjual produk-produk perusahaan dalam Negara tuan rumah atau sejumlah Negara. Hal ini
menjadi pengikat erat antar kedua belah Negara untuk menjalin koneksi atau pertemanan yang
menguntungkan keduanya.
6. Pembangunan Resource Local
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Negara dalam memahami pengembangan wilayah
melalui penanaman modal asing , serta mengetahui beragam tekhnik dan metode untuk
mengidentifikasi adanya Resource Local atau Sumber daya local yang dimiliki Negara kita.

7. Memajukan Industri local dan produksi, dll


Melalui kerjasama dalam penanaman modal asing diharapkan produk dalam negeri dapat bersaing
dipasar dunia dan dapat menciptakan pasar seluas-luasnya untuk menstimulus produk local Indonesia.
Karna dengan memajukan Industri local makan akan berdampak langsung bagi sistem perekonomian
Negara , serta barang dan jasa dalam negeri akan maju seiring dengan majunya globalisasi.

Dampak Negatif (Cost and Risk) PMA

1. Dominasi asing atas ekonomi dan campur tangan politik


Politik adalah kegiatan dalam suatu sistem pembangunan negara melalui pembagian-pembagian
kekuasan atau pendapatan untuk mencapai tujuan yang telah di sepakati dan melaksanakan tujuan
tersebut. Kancah dunia politik di Indonesia sangat berpengaruh besar terhadap kemajuan ekonomi
bangsa ini. Seperti kita ketahui dengan adanya campur tangan antara dunia politik di pemerintahan
akan menghasilkan suatu perjanjian atau kerjasama dengan Dunia Internasional. Dalam berbisnis
sangatlah penting mempertimbangkan risiko politik dan pengaruhnya terhadap organisasi. Hal ini
patut dipertimbangkan karena perubahan dalam suatu tindakan maupun kebijakan politik di suatu
negara dapat menimbulkan dampak besar pada sektor keuangan dan perekonomian negara tersebut.
Risiko politik umumnya berkaitan erat dengan pemerintahan serta situasi politik dan keamanan di
suatu negara. Setiap tindakan dalam organisasi bisnis adalah politik, kecuali organisasi charity atau
sosial. Faktor-faktor tersebut menentukan kelancaran berlangsungnya suatu bisnis. Oleh karena itu,
jika situasi politik mendukung, maka bisnis secara umum akan berjalan dengan lancar. Dari segi pasar
saham, situasi politik yang kondusif akan membuat harga saham naik. Sebaliknya, jika situasi politik
tidak menentu, maka akan menimbulkan unsur ketidakpastian dalam bisnis.

2. Industri / perusahaan local (baru) mati


Banyak produsen atau perusahaan local gulung tikar karna maraknya penanaman modal asing di
Indonesia , hal ini dikarna makin banyaknya merek atau produk luar yang dipasarkan di Indonesia dan
mengakibatkan produk local yang baru saja mulai memperkenalkan diri makin tenggelam dan pada
akhirnya gulung tikar.

3. Tekhnologi yang tidak cocok


Tren penggunaan tekhnologi di Indonesia menuntut setiap orang lebih efisien memanfaatkan waktu.
Khususnya untuk Negara yang lekat dengan kehidupan bermobilitas tinggi. Namun terkadang banyak
tekhnologi yang kurang cocok digunakan di Indonesia entah itu dalam hal proyek pembangunan atau
infrastruktur lainnya.
4. Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan memberikan dampak langsung bagi kehidupan manusia , salah satu bentuk
perusakan alam yang diakibatkan oleh penanaman modal asing di Indonesia adalah PT. Freeport yang
merupakan perusahaan tambang terbesar di Indonesia dan penghasil terbesar devisa Negara ,
walaupun banyak meningkatkan devisa Negara , akan tetapi Freeport juga menjadi salah satu
penyebab kerusakan lingkungan terbesar.

5. Berkurangnya Resource Local


Dampak negative dari penanaman modal asing juga ada pada berkurangnya Resource Local atau
sumber daya local yang dimiliki oleh Indonesia. Hal itu dikarenakan banyaknya produk asing yang
susah didapat di Indonesia dan harus didatangkan dari luar sehingga sumber daya yang ada di
Indonesia menjadi tidak berguna dan semakin hari akan semakin berkurang.

6. Efek negative social


Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing , maka kebijakan manajemennya sesuai dengan
operasional perusahaan asing. Kemudian SDA yang dikelola asing dengan hak dan kewajiban
sebagaimana diatur undang-undang , sering menimbulkan dampak lingkungan dan social dimana
perusahaan baru tersebut akan didirikan. Lalu akan muncul diskriminasi pendapatan antara pegawai
asing dan pegawai local. Dampak negative social misalnya dengan pengenalan pola-pola konsumsi
dan tingkah laku yang tidak baik.

Fungsi Peraturan PMA

1. Memaksimalkan benefits dan meminimalkan risk


Penanaman modal asing mendatangkan manfaat dan dampak negative. Oleh karna itu kebanyakan
Negara berkembang mengeluarkan peraturan-peraturan PMA yang fungsi lainnya adalah untuk
memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir dampak negative. Dengan kata lain Hukum Investasi
dinegara-negara tersebut adalah untuk mengontrol bentuk dan operasi proyek PMA.

2. Mendorong PMA
Faktor ini ada pada Negara yang sangan aktif dalam mencari modal asing , peraturan PMA cenderung
untuk menekan kena fungsi mendorong PMA.

3. Mengontrol PMA
Sedangkan faktor ini ada pada Negara-negara yang sudah cukup PMA nya , peraturan PMA
cenderung untuk menekankan pada fungsi mengontrol , namun banyak juga Negara yang peraturan
PMA nya berfungsi mengontrol dan mendorong PMA secara seimbang.
Masalah-Masalah yang Diatur

1. Proyek-proyek investasi yang dibolehkan atau diprioritaskan


Peraturan PMA biasanya menentukan proyek-proyek investasi yang dibolehkan prioritaskan dan yang
dilarang. Tidak ada negara yang membolehkan warga negara untuk menanamkan modalnya di semua
aktivitas/bidang ekonomi. Biasanya, bidang bidang tertentu akan tertutup bagi PMA karena alasan-
alasan, misalnya: Keamanan negara, pertahanan, pertimbangan strategis dan ekonomis (misalnya:
Lunikasi. air, listrik, jalan, dll). Tujuan negara melarang pihak asing untuk masuk proyek-proyek
tertentu adalah untuk mencegah dominasi asing dalam negara tersebut. Dalam menentukan proyek-
proyek mana yang diboiehkan/diprioritaskan, negara rumah mempertimbangkan beberapa faktor
termasuk sektor-sektor ekonomi yang layak, siapa-siapa yang akan terlibat, modal yang diinvestasikan
dan kontribusi proyek tersebut kepada pembangunan ekonomi lokal.

2. Joint Venture
Peraturan investasi di banyak negara mendorong atau bahkan mengharuskan perusahaan PMA berupa
joint venture dengan investor lokal swasta atau pemerintah. Secara hukum, joint venture itu bisa
berbadan hukum atau bukan badan hukum. Joint Indonesia harus berbentuk badan hukum karena
harus berbentuk Perseroan (P.T.).

3. Bentuk-bentuk Insentif
Insentif dalam PMA terbagi dalam dua kategori. Pertama, insentif yang memberikan tambahan
keuntungan kepada investor. Kedua, insentif yang dapat mengurangi risiko investasi.
Insentif Yang menambah keuntungan investor :
Pembebasan/keringanan pajak
Subsidi langsung - Grants

Pembebasan/keringanan bea masuk


perjanjian untuk membeli produk pada harga minimal tertentu.

Insentif Yang mengurangi risiko bagi investor :


Jaminan tidak akan ada nasionalisasi kecuali dengan kompensasi yang prompt,
adequate and effective.

Jaminan untuk bisa menggunakan forum intemasional dalam penyelesaian sengketa.


Misal ICSID (international Center for the Settlement of investment Disputes)

Proteksi pasar untuk investor (dengan quata atau tarif bea masuk yg tinggi bagi
competing products).
4. Bentuk / cara control

Pengundangan kedua peraturan tersebut menunjukkan tindakan yang cukup berani dan Pemerintah
dan hal-hal yang diatur di dalamnya merupakan terobosan yang cukup besar terhadap hal-hal yang
telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, peserta asing dapat memiliki saham 100% di semua sektor
yang terkait dengan kepentingan umurn dengan syarat-syarat yang lebih ringan, kewajiban divestasi
yang diperlonggar, batas minimum investasi ditiadakan dan lain sebagainya. Namun, ternyata
Pemerintah Indonesia tetap melakukan control terhadap modal asing. Hal ini wajar karena walaupun
modal asing jelas dapat memberikan keuntungan ekonorni, namun dapat pula mendatangkan dampak
negatif, dan semakin bebasnya iklim investasi di suatu negara, terutama negara berkembang, dapat
memungkinkan semakin kompleksnya persoalan-persoalan yang hams dihadapi dalam kaitannya
dengan masalah kepentingan nasional negara tersebut. Diperbolehkannya pemilikan 100% oleh
investor asing dengan syarat-syarat yang lebih ringan, diperpanjangnya jangka waktu investasi dapat
berarti berkurangnya porsi nasional begitu pula dihilangkannya syarat jumlah minirnurn investasi
akan memperbesar risiko nasional.
Berikut ini dikemukakan beberapa contoh usaha untuk mengontrol penanaman modal asing yang
selama ini dilakukan di Indonesia:

Penetapan Negative List


Dalam Penjelasan Umum UUPMA dinyatakan dengan tegas bahwa walaupun mengundang modal
asing, namun kepentingan ekonomi nasional harus tetap diprioritaskan. Oleh karena itu, ada beberapa
bidang usaha yang tertutup secara pengusahaan penuh dan beberapa bidang usaha yang tertutup sama
sekali bagi penanaman modal asing.

Partisipasi Tenaga Kerja (Quantity Participation)


Agar dapat mengambil manfaat dan kehadiran modal asing di Indonesia dan untuk mencegah
dorninasi modal asing yang pernah dialami oleh Indonesia selama masa jajatian, Pemerintah
mewajibkan para investor asing untuk mernpekerjakan sebanyak mungkin tenaga kerja nasional
Indonesia

Partisipasi Modal (Equity Participation)


Telah terjadi perubahan yang mendasar dalam hal partisipasi modal. Sebelum ada PP No. 20/1994,
partisipasi modal nasional di dalam perusahaan penanaman modal asing (baik joint venture atau
perusahaan yang 100% dimiliki oleh orang/badan hukum asing) harus sampai berjumlah minimal 51%
dari keseluruhan modal dalam jangka waktu paling lama 20 tahun setelah perusahaan beroperasi
secara komersial. Sekarang ini, dengan adanya peraturan tersebut, partisipasi modal semacam itu
sudah tidak ada lagi. Menurut Pasal 6 dan 7 PP No. 20/1994 dan Pasal 8 dan 11 SK Meninves No. 15/
1994, jumlah partisipasi modal nasional tidak disyaratkan harus mencapai 51%, tetapi ditentukan
sesuai dengan kesepakatan para pihak, dan partisipasi modal nasional (dalam jumlah minimum) dalam
perusahaan yang 100% dimiliki oleh orang atau badan hukurn diharapkan baru mulam ada 1 5 tahun
setelah perusahaan tersebut beroperasi secara sial. Jadi, sekarang ini, istilah Indonesianisasi Saham
sudah tidak ada lagi.

Partisipasi Kemampuan (Quality Participation)


Investor boleh membawa tenaga ahli warga negara asing namun keahlian yang dibawa dari luar
negeri itu harus ditransfer kepada warga negara Indonesia. 11 Ini berarti, melaIui investasi, Indonesia
hendak meningkatkan ekononomi nasional dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Penetapan Prosedur Tertentu Untuk Permohonan Penanaman Modal
Untuk mengontrol penanaman modal asing, Pemerintah mengharuskan kepada calon vestor asing
untuk mengajukan permohonan penanaman modal kepada Badan oordinasi Penanaman Modal
(BKPM).

Penetapan Perseroan Terbatas Sebagai Bentuk Usaha Penanaman Modal


Ketentuan yang tegas mengenai hal mi adalah Pasal 3 UUPMA. Istilah yang dipakai daIam Pasal ini
adalah Badan Hukum menurut hukum Indonesia. Namun jelas maksudnya di sini adalah Perseroan
Terbatas. Penjelasan dari Pasal ini menjelaskan annya, yakni untuk menciptakan kepastian hukum
sehingga tidak menimbulkan kesulitan terutama di dalam lalu lintas hukum internasional
Persyaratan Kandungan Lokal
Persyaratan penggunaan barang jadi, bahan baku, bahan setengah jadi, komponen parts buatan dalam
negeri Indonesia masih diberlakukan dalam industri kendaraan bermotor roda 2 dan 4 dan beberapa
peralatan mesin tertentu

5. Sistem administrasi peraturan PMA


Secara umum, berikut adalah tahapan yang Anda harus lalui untuk melakukan investasi asing di
Indonesia.

Tahap Pertama : Tahap Persiapan


Pada tahap ini atau Tahap Persiapan (istilah yang digunakan BKPM), Anda mengajukan permohonan
kepada BPKM tentang rencana penanaman modal asing. Anda bisa juga langsung mengurus izin
prinsip pada fase ini.
Anda menyediakan data dari (calon) investor yang akan melakukan investasi PMA: memberikan
informasi tentang bisnis yang akan dikerjakan, modal yang akan diinvestasikan, rencana produksi,
proyeksi omset, jumlah tenaga kerja dan nama-nama pemegang saham dari (calon) perusahaan PMA.

Bila permohonan rencana penanaman modal asing Anda diterima, BKPM akan mengeluarkan izin
prinsip (IP), yang menjadi dasar bagi Anda untuk mengimplementasikan permohonan rencana PMA
Anda.
Lamanya proses pengurusan Izin prinsip ini bisa mulai dari 4 - 7 hari.
Tahap Kedua : Tahap Konstruksi

Pada tahap ini, Anda merealisasikan rencana yang sudah dicantumkan di izin prinsip. Misalnya, bila
perusahaan PMA belum ada, Anda mendirikan PT. PMA sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan pemerintah. Anda melengkapi seluruh dokumen, fasilitas, sarana dan pra-sarana untuk
merealisasikan rencana PMA.

Ini termasuk sewa atau bangun kantor, pembuatan PT PMA, urus surat keterangan domisili usaha,
pengesahan PT PMA, NPWP, izin gangguan (bila diperlukan), UKL/UPL atau AMDAL, API-P, API-
U, dan lain-lain. Data-data ini kemudian Anda gunakan untuk mengurus izin usaha tetap (IUT)

Pada tahap ini Anda bisa juga mengajukan permohonan pembebasan pajak atas mesin-mesin yang
diperlukan untuk menghasilkan produk dari PT PMA Anda. Tidak semua jenis bisnis bisa
mendapatkan fasilitas ini. Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan PMA tentang jenis bisnis yang
bisa mendapatkan fasilitas ini.

Semua dokumen yang terkait dengan konstruksi dilakukan pada tahap kedua.

Tahap Ketiga : Tahap Operasi/Produksi

Bila dokumen pada tahap kedua sudah siap dan usaha Anda siap atau 85 persen siap untuk beroperasi,
Anda mengajukan permohonan untuk mengurus izin usaha tetap (IUT). Semua dokumen (copy) yang
disiapkan pada tahap kedua Anda serahkan ke BKPM.

Bila semua dokumen sudah dinyatakan ok, BKPM akan menerbitkan izin usaha tetap (IUT). Lamanya
proses pengurusan Izin Usaha tetap ini bisa mulai dari 7 - 10 hari.

Itulah secara singkat langkah-langkah mengurus izin PMA di BKPM.


Persyaratan Perizinan Penanaman Modal Asing :
1. Formulir Permohonan
2. Nama Perusahaan (opsi) bila belum diproses atau data-data perusahaan (akte pendirian,
pengesahaan akte (SK Menteri Hukum dan HAM, SK Domisili Usaha, NPWP Perusahaan,
SIUP, TDP, dan PKP)
3. Bidang Usaha
4. Nama Pemilik Modal (Min. 2 Orang) dan Presentasi Saham
5. KTP/Paspor Direktur
6. KTP Pemilik Saham/ Copy passport pemilik saham
7. NPWP Pemilik Saham (WNI)
8. NPWP Direktur (WNI)
9. Copy Sertifikat Tanah dan IMB bila bangunan adalah milik PT atau copy surat sewa-
menyewa bila tempat usaha disewa
10. Flow Chart mulai dari bahan baku sampai jadi (penjelasan detail) atau deskripsi usaha
11. Kartu Keluarga bila Dirut adalah Wanita
12. Foto Direktur Utama 4 Lbr (Ukuran 3x4) dan 4x6 2 lembar
13. Nama dan Copy KTP Komisaris
14. Alamat Domisili Usaha
15. No. Telepon Perusahaan
16. Denah Lokasi Tempat Usaha (Bila Perusahaan Menjadi Perusahaan Kena Pajak (PKP))
17. Stempel Perusahaan (Bila nama Perusahaan Sudah Disetujui sdep. Hukum dan HAM)
18. Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan
19. Izin Lingkungan/Gangguan bagi perusahaan yang tidak berdomisili di gedung
20. Surat kuasa bila pengurusan izin ini dikuasakan kepada perusahaan

Anda mungkin juga menyukai