PENDAHULUAN
berhubungan dalam bentuk sinsitium. Bentuk ini memungkinka setiap impuls yang
ada di jantung dapat dengan cepat disebarkan keseluruh otot jantung. Impuls yang
diterima oleh otot jantung dapat ditanggapi secara penuh atau tidak sama sekali (all
Satu sifat utama otot jantung yang lain adalah kemampuannya sendiri
Pada reftil dan ampibi mis. kodok jantung yang dikeluarkan dari tubuh dapat terus
berdenyut secara ritmis, sampai cadangan tenaga ATP dalam otot habis.
berfungsi sebagai titik awal penangkap impuls yaitu sinus venosus Dari sini
purkinje. Mengingat sumber impuls dialirkan dengan alur seperti itu, maka
kecepatan, dan ketahanan denyut juga mengikuti model seperti itu yaitu sinus
venosus (paling tahan), lalu disusul atrium atau aurikel dan vetrikel paling lemah.
kimia, mekanis dan suhu. Mekanis dan peningkatan suhu dapat merangsang jantung
1
Apabila apex jantung dihubungkan ke tromol yang berputar, maka
Maksud dan tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari urutan rangsangan
dan kontraksi jantung kodok, ikatan stanius, all or none law, dan otomasi jantung.
Metode :
2
1.3 Tata kerja
dan ke kiri sampai kodok pingsan (tarik-tarik dan cubit kaki kodok untuk
mengetahuinya)
perikardium).
7. Jantung (tetesi) dirangsang dengan NaCl 0.6% panas dan lalu dingin
3
1.3.3 Pembuktian hukum all or none law
pinset, bila tidak berkontraksi jepit lagi dengan kekuatan yang lebih.
Perhatikan apakah ada kontraksi atau tidak. Dalam hal ini jantung tidak
cepat ke dalam gelas kimia yang berisi larutan NaCl 0.6%. Frekuensinya
4
II. HASIL PENGAMATAN
5
III. PEMBAHASAN
mamalia mempunyai centrum automasi sendiri. Artinya tetap berdenyut meskipun telah
diputuskan hubungannya dengan susunan saraf atau dikeluarkan dari tubuh. Secara
anatomis, jantung katak terbagi menjadi tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium dan
satu ventrikel.
dalam hal ini pada percobaan pertama digunakan sebagai kontrol untuk mengetahui
Pada percobaan kedua, diberi 10 tetes larutan NaCl 0,6% pada suhu
memperlihatkan bahwa kontraksi otot jantung pada katak menjadi lebih lambat
katak normal yang tidak diteteskan. Hal ini disebabkan karena larutan NaCl 0,6%
bersifat hipotonis dan mempengaruhi regulasi tekanan osmotis pada sel-sel otot
Pada percobaan ketiga diberi 10 tetes larutan NaCl panas pada suhu 40-
50oC ternyata ritme jantung katak meningkat menjadi 87 detak/menit. Hal ini
disebabkan oleh respon feed back mechanism otot jantung yang bekerja lebih keras
permeabilitas sel otot terhadap ion meningkat, sehingga ion inflow juga meningkat,
terjadilah depolarisasi. Saat potensial membran mencapai nilai ambang, maka akan
6
terjadi potensial aksi yang kemudian dikonduksikan ke AV node, lalu ke bundle of
his, kemudian ke saraf purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel berkontraksi
secara cepat.
NaCl dingin dengan suhu 4-10oC . dalam hal ini, jantung bekerja lebih lambat
permeabilitas membran sel otot jantung terhadap ion, sehingga diperlukan waktu
lama untuk mencapai nilai ambang, jadi self excitation juga akan menurun .
jantung pada suhu yang berbeda terlihat lebih jelas pada percobaan ini karena
detak/menit. Dalam hal ini jika rangsangan atau implus besar maka otot-otonya
hanya sedikit atau tidak berkontraksi sama sekali. Pada percobaan kami ventrikel
7
3.3 Otomasi jantung
menjalankan fungsinya tanpa di pengaruhi oleh saraf. Hal ini benar terbukti dalam
percobaan ini. Yang mana, ketika jantung di bebaskan dan di letakan di dalam
beker gelas berisi larutan NaCl 0,6% jantung masih tetap berdenyut dengan hasil 61
detak/menit. Hal ini di sebabkan karena jantung memiliki jaringan khusus pemicu
serabut purkinje dan serabut his yang membuat jantung tetap berdenyut secara
otomatis. Selain itu saat sinus venosus dipisahkan dengan aurikel dan ventrikel,
dalam percobaan ini hanya hanya sinus venosus saja yang berdenyut dikarenakan
disanalah letak kontraksi denyut jantung. Dan memiliki peranan untuk menyimpan
darah dari vena yang akan dialirkan kembali menuju atrium dan ventrikel. Sehingga
8
IV. SIMPULAN
1. Kontraksi otot jantung pada katak dipengaruhi oleh bahan kimia seperti NaCl
yang memperlambat kontraksi otot jantung karena bersifat hipotonis. Selain itu
dalam percobaan ini dipengaruhi oleh suhu, karena pada NaCl panas denyut
2. Jantung memiliki otomasi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan
serabut his. Tanpa adanya koordinasi syaraf simpatis dan parasimpatis jantung
tetap dapat berdetak diluar, dalam hal ini disebut sebagai sifat sinsitium pada
jantung.
3. All or none Law adalah jika rangsangan atau implus besar maka otot-otonya
9
DAFTAR PUSTAKA
Udayana, Denpasar.
10