Anda di halaman 1dari 23

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul Pengenalan dan


Penggunaan Mikroskop,yang disusun oleh :
nama : Nurarizkah
NIM : 1412040013
kelompok : 3 (Tiga)
kelas : A/ Pendidikan Fisika
telah diperiksa oleh asisten atau koordinator asisten sehingga dapat diterima.

Makassar, 21 Desember 2014

Koordinator Asisten, Asisten,,

Muhammad Irwan, S.Pd Syahriana


NIM: 1212040009

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Nani Kurnia, S.Si, M.Si


NIP: 197608112008122001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia di muka bumi ini selalu ingin mengetahui apa yang ada di
sekelilingnya yaitu segala sesuatu yang di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Baik sesuatu yang kasat mata maupun yang tidak tampak dengan hanya
menggunakan mata telanjang. Dengan keterbatasan kemampuan yang ada
sehingga manusia berusaha mencari suatu alat yang bisa digunakan untuk
melihat benda tersebut. Dari sekian banyak penemuan/karya yang dihasilkan,
salah satu dari penemuan tersebut adalah mikroskop, dari dahulu hingga saat
ini, mikroskop sangat membantu dalam meneliti struktur suatu makhluk
hidup yang berukuran renik atau tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop ini pertama ditemukan dan diteliti pada tahun 1590, dan terus
mengalami pengembangan hingga tahun 1600-an. Seorang ilmuan inggris
yang bernama Robert Hooke mengamati penampang melintang sayatan tipis
gabus dari batang tumbuhan pada tahun 1665.
Mikroskop harus di perkenalkan sejak dini kepada seorang pelajar,
apalagi kepada mahasiswa yang masuk dalam Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Mikroskop dipelajari guna mengetahui bagian-bagian
serta fungsinya masing-masing agar dalam kegiatan laboratorium seorang
mahasiswa tidak lagi kebingungan ketika hendak menggunakan mikroskop,
serta bagaimana cara merawat mikroskop tersebut.
Para ilmuan memakai mikroskop, dan tidak hanya para ilmuan, kita
sebagai praktikan juga dapat memakai alat tersebut, akan tetapi kita berbeda
dengan para ilmuan yang telah mahir dalam menggunakan alat ini, mereka
juga sudah mengetahui bagaimana komponen-komponen dari mikroskop
tersebut.
Tumbuhan tersusun dari banyak sel, sel ini dapat membentuk jaringan.
Jaringan ini, jaringan penyusun tubuh tumbuhan tingkat tinggi menurut
usianya dapat dibedakan atas, yaitu jaringan muda dan misalnya jaringan
epidermis yang terdapat pada bagian daun terdapat jaringan yang bernama
jaringan epidermis, jaringan ini dapat bermodifikai menjadi stomata dan
trikoma, hal itu sudah diketahui secara teori dalam berbagai buku namun
dalam penunjukannya secara langsung diperlukan alat bantu yang dalam hal
ini disebut mikroskop. Pengetahuan teori saja dirasa kurang cukup untuk
menunjang ketrampilan mahasiswa dalam pengoperasian mikroskop. Karena
mikroskop merupakan alat bantu utama dalam sebuah pengamatan dan
penelitian khususnya dalam melihat benda-benda kecil.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu khususnya
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam harus bisa menggunakan
dan mengetahui fungsi bagian-bagian dari mikroskop karena kita tidak akan
terlepas dari sebuah praktikum.
B. Tujuan Praktikum
Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa terampil menggunakan mikroskop
biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
C. Manfaat Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta
fungsinya, dapat mengetahui cara mengangkat mikroskop dengan baik dan
benar, cara menggunakan mikroskop, cara menyimpannya kembali, cara
membersihkan mikroskop, serta mengetahui perbedaan bentuk sel dalam
objek penelitian yaitu daun waru, daun kembang sepatu, daun labu serta
bawang merah yang diamati dengan menggunakan mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan


dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke tujuh belas.
Berbagai jenis mikroskop masih menjadi alat yang sangat diperlukan dalam
mengkaji sel (Campbell dkk, 2000).
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata micros yang
berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Jadi, secara definisi mikroskop
adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Mikroskop juga bisa didefenisikan sebagai alat yang bisa digunakan untuk
melihat benda-benda yang ukurannya sangat kecil yang tak bisa diamati oleh mata
telanjang (Anneahira, 2013).
Orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang
pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman, yaitu Antoni Van
Leeuwenhoek (1632 1723). Dia melihat mikroorganisme tersebut menggunakan
mikroskop yang sederhana. Sebenarnya sebelum Antoni Van Leeuwenhoek, pada
tahun 1611 Keppler telah mencoba untuk merancang mikroskop. Lalu Robert
Hooke sudah berhasil melihat bagian-bagian terkecil dari dari makhluk hidup
dengan menggunakan mikroskop rancangan Keppler. Dia menanmai bagian
tersebut dengan sel. Hanya kedua ilmuan tadi belum dapat mendeteksi keberadaan
mikroorganisme (Anneahira, 2013)
Dua nilai penting dalam mikroskop ialah daya perbesaran dan
penguraiannya, atau resolisi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar
objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarya. Daya urai merupakan
ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan
masih dapat dibedakan sebagai dua titik terpisah (Campbell dkk, 2000).
Menurut Tim Penyusun (2014), mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu,
mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda tipis transparan. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki
lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
1. Objektif 4x dengan okuler 10x , pembesaran 40x
2. Objektif 10x dengan okuler 10x , pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x , pembesaran 400
4. Objektif 100x dengan okuler 10x , pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000 disebut mikroskop
emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya
dengan khusus pula.
Menurut Tim Penyusun (2014), mikroskop stereo digunakan untuk
pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak.
Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau
lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh
bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan pembesaran
tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut:
Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x
Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat dari kaca mudah
rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan
perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut (Tim
Penyusun 2014).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Kamis/ 18 Desember 2014
Waktu : pukul 11:00 12.00 WITA
Tempat : Green House Biologi FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
Alat:
1. Alat yang disediakan oleh laboratorium
a. Mikroskop biologi 1 buah
b. Kaca penutup 1 buah
c. Kaca benda/ preparat 1 buah
d. Pipet tetes 1 buah
e. Gelas 1 buah
2. Alat yang disediakan oleh mahasiswa
a. Pisau silet baru 2 buah
b. Kain flanel baru 1 buah
c. Kertas HVS dan pensil 1 buah
d. Tusuk gigi 2 buah
Bahan :
1. Bahan yang disediakan oleh laboratorium
a. Air suling
2. Bahan yang disediakan oleh mahasiswa
a. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
b. Daun waru (Hibiscus tiliceus)
c. Daun labu (Cucurbita moschata)
d. Bawang merah (Allium cepa)
C. Cara kerja
1. Menyiapakan Mikroskop
1.1 Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di depan.
1.2 Membersihkan badan mikroskop dengan kain flanel dengan
tidak menggosok lensa dengan kain selain kain flanel.
1.3 Membuka kotak peralatan, mengeluarkan cawan patri yang
berisi kaca benda dan kaca penutup. Membersihkan kaca benda
dengan kain katun atau kertas saring.
1.4 Menyingkirkan benda-benda yang ada diatas meja selain
mikroskop, otak peralatan beserta isinya, buku penuntun dan
catatan, serta bahan-bahan untuk praktikum.
2. Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
2.1 Memerhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah
datangya cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri, atau kanan).
Mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut.
Membuka diagfragma atau putar lempeng pada posisi lubang
sedang. Mikroskop yang memiliki kondensor diatur posisinya
mendekati meja sediaan dan gunakan cermin datar. Untuk
mikroskop tanpa kondensor digunakan cermin cekung.
2.2 Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling
pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
2.3 Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan
meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.
2.4 Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa
memicingkan, akan nampak medan bundar putih. Jika terangnya
tidak merata; cermin digerakkan sampai terangnya rata. Kalau
silau, diagfragma atau lubang pada lempeng dipersempit. Jika
medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk,
diagfragma dibuka dan menggunakan lubang yang lebih besar pada
lempeng.
2.5 Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
3.1 Memutar pengatur kasar atau makrometer dengan tangan ke
arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan
mengecil, kemudian melakukan yang sebaliknya. Mikroskop
model lain yang tubusnya miring atau tidak bisa naik turun, maka
meja sediaan yang bergerak naik turun apabila makometer dan
mikrometer diputar.
3.2 Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan diatas
meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada
di tengah lubang meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling
sehingga tidak goyang.
3.3 Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak
lebih dari 10 mm. Jika jarak itu besar,maka memutar makrometer
menurunkan tubus sambil melihat dari samping ujung objektif
mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
3.4 Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar
makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Mengamati medan
padang sampai muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat,
setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti
terlewatkan. Mengulangi kembali mulai pada bagian 3.3; kalau
sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka kita meneropong terus
sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan
tersebut jelas garis atau batasan-batasannya.
3.5 Memeriksa okuler (jenis pembesaran) dan objektif (jenis
pembesaran), kemudian menghitung pembesaran bayangan yang
kita lihat.
3.6 Mengeluarkan preparat dari meja sediaan apabila
sudah mengamati.
4. Membuat Preparat Sederhana
4.1 Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan
kemudian memegangnya serata mungkin.
4.2 Menetesi air jernih atau air suling satu tetes di tengah-
tengah.
4.3 Denga pinset, mencabut satu kerat bahan dan meletakannya
ditengah tetesan air.
4.4 Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara antara
empu jari dengan telunjuk dengan sisi atau pinggir yang
berlawanan.
4.5 Menyentuhkan sisi dengan kaca penutup pada kaca benda
dekat tetesan air dengan kemiringan
450 kemudian melepaskannya sehingga tepat menutupi tetesan air.
Menyerap kelebihan air yang merembes di tepi kaca dengan kertas
saring.
4.6 Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan
mengamati seperti langkah 3.2., 3.3., 3.4., dan 3.5.
5. Mengamati Perpesaran
5.1 Apabila pengamatan 4.6 sudah berhasil, bayangan yang
nampak dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan
disentuh.
5.2 Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih
panjang tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik.
5.3 Meneropong sambil memutar micrometer sampai muncul
bayangan yang lebih besar.
5.4 Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar.
Menaikkan tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah
empu jari. Memutar kembali revolver untuk menempatkan posisi
lensa objektif lemah pada posisi semula. Tanpa mengubah posisi
preparat, lakukan kembali perlakuan 3.3., 3.4., 3.5., lanjut ke 5.1.,
5.2., 5.3., sampai berhasil.
5.5 Apabila akan mengamati benda yang lain, maka kita aka
menaikkan tubusnya. Mengeluarkan preparat yang sudah diamati
dan membersihkan kaca benda dan kaca penutup.
5.6 Membuat sediaan baru sesuai langkah 4.1. sampai dengan
4.6
5.7 Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, harus
memperhatikan hal-hal berikut :
a. Menyimpan preparat tidak boleh diatas meja sediaan, harus
dikeluarkan.
b. Membersihkan preparat basah dengan kertas saring atau lap
katun. Menyimpannya dalam cawan petri dan memasukkan
kedalam kotak perlengkapan.
c. Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel.
Menurunkan tubus dengan serendah mungkin.
d. Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
e. Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan
lap katun dan menyimpannya dalam kotaknya.
f. Menyimpan peralatan sendiri untuk dipakai dalam kegiatan
berikutnya.
g. Membuang sisa bahan yang sudah tidak digunakan lagi
ditempat sampah yang tersedia.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan
Mikroskop Biologi
Hasil Pengamatan Keterangan

1. Lensa Okuler
2. Tabung Mikroskop
3. Revolver
4. Lensa Objektif
5. Kondensor
6. Diafragma
7. Cermin
8. Kaki Mikroskop
9. Sendi Inklinasi
10. Pegangan Sedia

Gambar Pembanding 11. Pegangan


12. Mikrometer
13. Makrometer

https://bobby4rdiyanto20.wordpress.com/tag
/mikroskop/
a. Bawang merah (Allium cepa)
Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan

1. Dinding sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel

Sumber :
http://microbeauty.blogspot.com/
2009/08/cell-nucleus-onion.html

b. Daun Waru (Hibiscus tiliaceus)

Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan

1. Trikoma
bintang

Sumber :
http://abisjatuhbangunlagi.com/
2013/04/07/trikoma-%D8%AC-
trikomata
c.
d. Daun Labu (Cucurbita moschata)
Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan

1. Trikoma
tanduk

Sumber :
http://muspimuspi.blogspot.co
m/2013/01/praktikum-bio-1-
cara-
menggunakan_3204.html/m=

e. Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Hasil Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan

1. Stomata

Sumber :
http://taufanaffandy.wordpress.
com/page/4/
B. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh informasi
tentang bagaimana bentuk dan cara penggunaan mikroskop. Cara
menggunakan mikroskop yaitu memindahkan dengan cara tangan kanan
memegang lengan mikroskop kemudian tangan kiri menopang kaki
mikroskop, dan tempatkan mikroskop pada tempat yang terdapat banyak
sumber cahaya. Kemudian, kita membersihkan badan mikroskop dengan kain
kasar atau tissue sedangkan pada bagian lensa menggunakan kain planel,
jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain. Setelah itu, kita mengatur
masuknya cahaya ke dalam mikroskop dengan mengarahkan cermin ke
sumber cahaya tersebut dan membuka diafragma. Kemudian kita membuat
sediaan sederhana, setelah itu kita mengamati objek pada preparat dengan
cara memilih perbesaran yang sesuai untuk digunakan dalam pengamatan.
Namun, untuk memilih perbesaran, terlebih dahulu kita memilih perbesaran
yang rendah kemudian menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan
meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal. Meneropong lewat lensa
okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan, sambil tangan
memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Setelah objek sudah
diamati, kita mengeluarkan preparat kemudian membersihkannya dan setelah
mikroskop selesai digunakan, kita harus membersihkannya dengan
menggunakan kain planel pada lensa sedangkan pada bagian yang lainnya
digunakan lap kasar. Setelah itu menormalkan sendi inklinasi dan
perbesarannya, lalu menyimpan kembali mikroskop pada tempatnya.
Mikroskop memiliki komponen-komponen yaitu lensa okuler,
revolver, lensa objektif, kondensor, diafragma, pengatur kondensor, kaki
mikroskop, cermin, sendi inklinasi, pegangan sendi, pegangan, mikrometer,
makrometer, tabung mikroskop, penjepit mikroskop dan meja sediaan.
Komponen-komponen yang terbuat dari bahan yang mudah rusak. Makanya
kita harus menghindarkan perlakuan yang dapat membuat benturan dengan
komponen tersebut. Adapun manfaat dari komponen mikroskop yakni ,
1. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan
mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada
mikroskop sederhana (model student).
2. Cermin
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin
cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin
datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung
digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti
dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak
lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang
pada bagian bawah (kaki).
3. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang
berfungsi mengumpulkan sinar.
4. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk
dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di
bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa
kondensor.
5. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang
akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh
penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada
jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau
diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja
preparat dapat dinaik-turunkan.
6. Pegangan sedia
Pegangan sedia berfungsi untuk menjepit preparat di atas meja
benda agar kedudukan preparat stabil.

7. Tabung
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran
tertentu. Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada
revolver tersebut terdapat lensa objektif.
8. Lensa objektif
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama.
Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir.
9. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung,
berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran
bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
10. Makrometer
Sekrup pengarah kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah
secara kasar atau secara cepat.
11. Mikrometer
Sekrup pengarah halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah
secara halus.
Tak hanya itu, mikroskop juga merupakan salah satu alat penting dalam
kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati
dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang (kurang dari 0.1 mm) contohnya pada praktikum ini kita dapat
melihat struktur sel pada bawang merah (Allium cepa), daun kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis), daun waru (Hibiscus tiliaceus), dan daun labu
(Cucurbita moschata).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat sesuatu yang
berukuran sangat kecil (benda renik) dan mahasiswa sudah mampu mengenali
dan mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya masing-masing,
serta mampu dan terampil menggunakan mikroskop tersebut dengan cepat
dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
B. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengiris objek yang ingin
diamati supaya tidak terjadi pengambilan objek berulang-ulang seperti yang
terjadi pada kelompok kami dan penggunaan mikroskop ini harus
diperhatikan dengan baik karena mikroskop sangat penting dalam kegiatan
biologi dan menggunakan alat praktikum yang telah disediakan oleh
praktikan maupun laboratorium dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA

Anneahira. 2013 Pengertian dan Jenis-jenis Mikroskop.


http://www.anneahira.com/sejarah-mikroskop.htm. Diakses pada tanggal 22
Desember 2014.
Campbell, N, A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Erlangga: Jakarta.
Tim Penyusun. 2014. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan
Biologi FMIPA UNM.
Lampiran

1. Tulis nama bagian optik dari mikroskop!


Jawab:
a. Lensa objektif
b. Lensa okuler
c. Cermin
2. Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop!
Jawab:
a. Pengatur kondensor h. Kaki mikroskop
b.Penggerak mekanis i. Tiang
c. Makrometer j. Lengan atau pegangan
d. Mikrometer k. Meja sediaan
e. Revolver l. Lubang meja sediaan
f. Sengkeling m. Tubus
g. Diafragma n. Kondensor
3. Kalau bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri depan, kearah
manakah kaca benda/ sediaan harus di geser? Mengapa demikian?
Jawab: Jika bayangan pada medan pandangakan di geser ke kiri- depan,
maka kaca benda/ sediaan harus digeser ke arah kanan- belakang. Hal
tersebut dilakukan karena apa yang kita lihat pada medan pandang tersebut
merupakan bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif dan lensa okuler
yang berkebalikan dengan bendanya. Oleh karena itu, apabila akan
menggeser bayangan pada medan pandangan, maka sediaan harus di geser
kearah sebaliknya.
4. Tulis Pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa di gosok dengan
kain atau kertas biasa/kasar!
Jawab: Pengaruh negatif terhadap mikroskop jika lensa di gosok dengan kain
atau kertas bias yaitu akan menimbulkan goresan pada lensa dan otomatis hal
tersebut akan menganggu dalam proses pengamatan, sehingga pengamatan
yang dilakukan akan menghasilkan sesuatu yang kurang akurat dan
menyebabkan gambar yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang sebenarnya
dan lensa mikroskop akan rusak dan tidak dapat dipakai lagi.

Anda mungkin juga menyukai