Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN DIET MAKANAN TERHADAP

PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD MEURAXA BANDA ACEH

TAHUN 2016

A. Latar Belakang

Salah satu penyebab kematian terbesar di dunia beberapa tahun

terakhir adalah penyakit kardiovaskular. Hipertensi adalah salah satu faktor

risiko terpenting pada penyakit jantung koroner dan cerebrovascular

accident; selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan hipertrofi jantung

dan gagal jantung. Bagaimanapun, tekanan diastol menetap di atas 90 mm

Hg, atau tekanan sistol menetap di atas 140 mm Hg, dianggap hipertensi

(Robbins, 2007).

Prevalensi hipertensi di dunia menurut National Institute of Health

2003 diperkirakan sekitar 1 milyar penduduk dunia menderita hipertensi

(Natalia dkk, 2014). Prevalensi hipertensi di dunia menurut National Heart,

Lung and Blood Instittute 2004 diperkirakan sebesar 1 milyar jiwa dan

hampir 7,1 juta kematian setiap tahunnya akibat hipertensi, atau sekitar 13%

dari total kematian (Gusmira, 2012).

Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan

penyakit kardiovaskular telah meningkat dari urutan ke-11 (1972), menjadi

urutan ke-3 (1986) dan menjadi penyebab kematian utama pada tahun 1992,

1995, dan 2001 (Gusmira,2012). Berdasarkan data dari Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) 2013 bahwa lebih dari 25% orang Indonesia yang berusia

di atas 18 tahun menderita penyakit hipertensi.


Di Aceh, prevalensi hipertensi tercatat sebesar 12,6% (Riskesdas,

2007). Hasil studi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menyatakan bahwa

hipertensi menempati urutan ke empat penyakit yang banyak diderita oleh

masyarakat Aceh dengan jumlah kasus sekitar 3.474 kasus (Dinkes Provinsi

Aceh, 2009).

Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus

meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas,

aktivitas fisik, dan stress psikososial. Hipertensi atau darah tinggi

merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Hipertensi sering

diberikan gelar sebagai pembunuh tersembunyi. Hipertensi bisa

menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa organ lain seperti

menyebabkan timbulnya penyakit jantung, stroke dan gangguan fungsi

ginjal (Depkes, 2007).

Pengobatan dan diet makanan diperlukan untuk mengontrol tekanan

darah. Pasien perlu di beri pengerian bahwa obat tidak dapat

menyembuhkan penyakit hipertensi, karena hipertensi tidak dapat

disembuhkan, namun bisa dikontrol dengan mengubah gaya hidup, diet

rendah garam, diet kafein, diet makanan lemak jenuh, melakukan olahraga,

mengurangi berat badan, tidak merokok maupun minum alkohol dan

memperbanyak konsumsi buah dan sayur serta meminum obat sesuai

anjuran (Gusmira, 2012).

Berdasarkan uraian di atas angka kejadian hipertensi di dunia

maupun di Indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu, peneliti ingin


mengetahui gambaran tingkat kepatuhan diet makanan terhadap penderita

hipertensi di rsud Meuraxa Banda Aceh.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat disimpulkan

masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah gambaran tingkat

kepatuhan diet makanan terhadap penderita hipertensi di rsud Meuraxa

Banda Aceh ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran tingkat kepatuhan diet makanan terhadap penderita hipertensi

di rsud Meuraxa Banda Aceh.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan tingkat pengetahuan

diri pasien sendiri.

b. Mengetahui gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan tingkat pengetahuan

keluarga.
c. Mengetahui gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan derajat hipertensi

d. Mengetahui gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan faktor risiko (status

gizi, pola makan, stress, merokok, dan aktivitas fisik)

e. Mengetahui gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan keteraturan jadwal cek

up.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan kepada ilmu pengetahuan terutama pengendalian terhadap

penyakit hipertensi yaitu tentang regulasi kepatuhan diet makanan

dalam menghadapi berbagai penyakit salah satunya adalah penyakit

hipertensi.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi

gambaran dan informasi pada masyarakat umum, khususnya mereka

yang menderita penyakit hipertensi terkait dengan bagaimana mengelola

dan meregulasi segala bentuk alasan akan ketidakpatuhan diet makanan

serta pengendalian terhadap penyakit hipertensi yang dialami agar tidak

sampai menambah keparahan penyakit tersebut.


E. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat kepatuhan diet makanan Penderita hipertensi

F. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan tingkat pengetahuan diri

pasien sendiri.

2. Bagaimanakah gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan tingkat pengetahuan

keluarga.

3. Bagaimanakah gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan derajat hipertensi.

4. Bagaimanakah gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan faktor risiko (status gizi,

pola makan, stress, merokok, dan aktivitas fisik).

5. Bagaimanakah gambaran tingkat kepatuhan diet makanan pada

penderita hipertensi yang dinilai berdasarkan keteraturan jadwal cek up.

G. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat

deskriptif eksploratif dengan desain penelitian cross sectional studi,


bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat kepatuhan diet makanan

terhadap penderita hipertensi di rsud Meuraxa Banda Aceh.

H. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah penderita penyakit hipertensi yang

datang ke rsud Meuraxa Banda Aceh.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling,

yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil seluruh anggota

populasi sebagai sampel.

I. Referensi

Gusmita, S 2012, Evaluasi Penggunaan Antihipertensi Konvensional dan

Kombinasi Konvensional Bahan Alam pada Pasien Hipertensi Di

Puskesmas Wilayah Depok, Artikel Penelitian, Departemen

Farmasi, Fakultas Ilmu Pengetahua Alam dan Matematika

Universitas Indonesia, Vol. 16, No. 2. hh.77-78.

Kementerian Kesehatan RI 2014, Pusat data dan informasi hipertensi, hh.1-

5.

Kumar, V, Cotran, RS & Robbins, SL 2007, Buku Ajar Patologi Robbins,

edisi 7, Vol. 2, EGC, Jakarta.


Natalia, D, Hasibuan, P, Hendro 2014, Hubungan Obesitas dengan

Hipertensi pada Penduduk Kecamatan Sintang Kalimantan Barat,

Departemen Patofisiologi Fakultas Kedokteran Universitas

Tanjungpura Bagian Penyakit Dalam RSU St. Antoius, Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Tanjungpura, Vol. 2, No. 3, hh.157.

Anda mungkin juga menyukai