Kelas D4SM41-01
Disusun oleh :
Havest Vigamghi.A
Rhamzy
Eriawan Akbar
Johan Arifin
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Profesi Dalam Islam ...................................... 2
B. Penerapan Etika Profesi Dalam Islam ...................................... 3
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika profesi dalam islam menjadi topik pembicaraan yang sangat penting
dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia
menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku etis karena selama ini
perilaku etis selalu diabaikan. Etis menjadi kebutuhan penting bagi semua profesi
yang ada agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari hukum Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Etika Profesi Dalam Islam ?
2. Bagaimana Cara Penerapannya?
C. Tujuan
1.. Untuk Mengetahui Etika Profesi Islam Itu Seperti apa!
2. Mengetahui Cara Penerapan Etika Profesi dalam Islam!
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
Dan Ini adalah salahsatu dari beberapa ayat yang berkaitan dengan Etika Profesi
Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. (QS. Al-
Qashash: 26).
Allah berfirman,
Dan yang lain orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah. (QS. Al-Muzzammil: 20).
c. Tablig (Komunikatif)
Seorang pebisnis harus menjadi marketing yang hebat,
juga harus menjadi seorang pembicara yang unggul.
d. Fathonah (Cerdik)
Seorang pebisnis harus memiliki kemampuan melihat
sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Lalu, muncullah
kreativitas, ide, dan wawasan. Pada akhirnya, produk atau jasa
yang dikeluarkan pun akan menjadi produk unggul (sempurna).
Karena produk yan dihasilkan unggulan, pelanggan pun senang
dan menaruh kepercayaan (trust).
d. Menghargai Waktu
Islam sangat istimewa dalam membicarakan tentang waktu, bahkan salah
satu surat dalam Al-quran khusus menuliskan bagaiman apabila kita tidak
mengahargai waktu, yaitu dalam surat Al-Ashr. Dalam surat ini Allah dengan
jelas memperingatkan kepada manusia (pribadi/kelompok) apabila ia tidak
betul-betul memperhatikan waktu, dengan ancaman kerugian (dalam hal ini
kerugian mencakup secara materi maupun immaterial) dan hal tersbut dapat
terhindari apbila ia mampu menjaga komitmen (man) dengan konsekwen
menjalankan aturan dan kewajiban (amil ash-shliht)
e. Kerjasama
Dalam ibadah shalat kita selalu membaca iyyka nabudu. Ayat
tersebut dikemukakan secara jamak yang berati hanya kepadaMu kami
menyembah, Islam begitu mengutamakan sesuatu yang dilakukan secara
berjamaah. Dalam kesehariannya rasululahpun selalu mengingatkan untuk saling
bekerjasama.
h. Pengendalian Mutu
Setelah pekerjaan dilakukan dengan amanah, berdsarakan ilmu dan keahlian
maka tugas terakhir dalam pekerjaan tersebut adalah melakukan pengendalian
mutu dari apa yang kita kerjakan.karena hal tersbut harus dipertanggung jawabkan
apakah itu kepada manusia lain atu Sang Khliq.
8
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Sudah menjadi bagian kodrat bahwa tidak ada satu kehidupan kelompok manusia
sepanjang sejarah yang lepas dari etika. begitu pula dengan profesi. Setiap profesi
pasti memiliki etika dengan peraturan yang berbeda. Suatu profesi bukanlah
dimaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk
pengabdian kepada masyarakat. berarti profesi tidak boleh merusak,merugikan,
bahkan menimbulkan malapetaka bagi masyarakat. Sebaliknya profesi itu harus
berusaha menimbulkan kebaikan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Ini berarti
seorang penyandang profesi sebagai ketua harus mengayomi dan berusaha
menciptakan keharmonisan dan keselarasan antar warganya. Disamping itu juga
etika yang baik seorang ketua harus bisa mengemban amanah, bertanggung jawab,
adil dalam memimpin warganya, dan bijaksana dalam mengambil keputusan sesuai
firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah tentang peranan khalifah di muka bumi.
kepemimpinan dan etika pemerintahan mempunyai peranan penting atas
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan baik di tingkat pusat maupun provinsi
dan kabupaten,kota.
9
Sumber;
sumber : modul etika profesi (www.bsusanti.staff.gunadarma.ac.id), makalah dan jurnal. Penulis meringkas
sendiri tulisan ini dari sumber yang ada.
http://ranumidea.blogspot.co.id/2016/06/makalah-islam-profesi-dan-profesi-
yang.html