Anda di halaman 1dari 12

i

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ETIKA PROFESI DALAM ISLAM

Kelas D4SM41-01

Disusun oleh :
Havest Vigamghi.A
Rhamzy
Eriawan Akbar
Johan Arifin

FAKULTAS ILMU TERAPAN


PROGRAM STUDI SISTEM MULTIMEDIA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW. Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai etika profesi
serta di sajikan dengan bentuk dan materi yang sederhana agar pembaca mudah untuk
memahaminya. Akhirnya berkat kesabaran dan kerja keras akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.Tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan makalah ini yang jauh
darikesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis sangat
mengharapkankritik dan saran dari para pembaca.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Profesi Dalam Islam ...................................... 2
B. Penerapan Etika Profesi Dalam Islam ...................................... 3
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 4

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika profesi dalam islam menjadi topik pembicaraan yang sangat penting
dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia
menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku etis karena selama ini
perilaku etis selalu diabaikan. Etis menjadi kebutuhan penting bagi semua profesi
yang ada agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari hukum Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Etika Profesi Dalam Islam ?
2. Bagaimana Cara Penerapannya?
C. Tujuan
1.. Untuk Mengetahui Etika Profesi Islam Itu Seperti apa!
2. Mengetahui Cara Penerapan Etika Profesi dalam Islam!

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Profesi Dalam Islam


Islam mengandung artikulasi kongkrit dalam gerak dan aktivitas
keseharian. Kebenaran Islam tidak hanya dipidatokan, diwawancarakan,
diseminarkan atau didiskusikan, akan tetapi tampak dalam wujud
keseharian ummatnya. Dalam teologi umat Islam, memilih Islam sebagai
system keyakinan beragama mengandung harapan untuk keselamatan dan
kesejahteraan.Oleh karena itu, dimensi berislam tidak sekedar untuk
indvidu (personal) tetapi juga bersama-sama dengan sesama manusia
melahirkan masyarakat yang Islami.
Islam Profesi mengkaji dua hal penting di dalamnya, yakni yang
berkaitan dengan Islam dan Profesi, serta Profesi yang islami.Dalam hal
ini, Islam sebagai agama yang meletakkan dan menekankan nilai-nilai
profesionalitas dalam setiap pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.
Islam menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk mencari rezeki
dari Allah guna menutupi kebutuhan hidupnya.Bekerja untuk mendapatkan
rezeki yang halalan thayiban termasuk kedalam jihad di jalan Allah yang
nilainya sejajar dengan melaksanakan rukun Islam.Dengan demikian
bekerja adalah ibadah dan menjadi kebutuhan setiap umat manusia.Bekerja
yang baik adalah wajib sifatnya dalam Islam.

2
3

Dan Ini adalah salahsatu dari beberapa ayat yang berkaitan dengan Etika Profesi



Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. (QS. Al-
Qashash: 26).
Allah berfirman,



Dan yang lain orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah. (QS. Al-Muzzammil: 20).

Profesi yang Islami


4 Sifat Nabi yang harus ada dalam diri seorang pengusaha, pengusaha juga
termasuk pada salah satu jenis profesi:
a. Shidiq (Jujur),
Jujur kepada diri sendiri juga kepada orang lain. Sifat jujur
akan melahirkan sifat keyakinan dan keberanian untuk menghadapi
ujian; apapun bentuknya.
b. Amanah (Amanah),
Sifat amanah mendorong seseorang bertanggung jawab
terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan lingkungannya. Keberadaan
sifat ini akan membangun kekuatan diri dan memperbaiki hubungan
sosial.
4

c. Tablig (Komunikatif)
Seorang pebisnis harus menjadi marketing yang hebat,
juga harus menjadi seorang pembicara yang unggul.
d. Fathonah (Cerdik)
Seorang pebisnis harus memiliki kemampuan melihat
sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Lalu, muncullah
kreativitas, ide, dan wawasan. Pada akhirnya, produk atau jasa
yang dikeluarkan pun akan menjadi produk unggul (sempurna).
Karena produk yan dihasilkan unggulan, pelanggan pun senang
dan menaruh kepercayaan (trust).

B. Penerapan Etika Profesi Dalam Islam

Etika dalam Bekerja


Dalam melakukan bisnis atau usaha tentulah seseorang perlu bekerja.
Bekerja adalah sebuah aktivitas yang menggunakan daya yang dimiliki oleh
manusia yang merupakan pemberian Allah. Secara garis besar ada empat daya
pokok yang dimiliki manusia, pertama daya fisik yang menghasilkan kegiatan
gerak tubuh dan keterampilan, kedua daya fikir yang mendorong manusia untuk
melakukan telaah atas apa yang ada dialam semesta dan menghasilkan ilmu
pengetahuan, ketiga daya Qalbu yang menjadikan manusia mampu berimajinasi,
beriman, merasa serta berhubungan dengan manusia lain dan sang Khaliq, dan
keempat daya hidup yang mengahasilkan daya juang, kemampuan menghadapi
tantangan dan kesulitan.
5

a. Bekerja Sebagai Ibadah


Bekerja dalam pandangan Islam memilki nilai ibadah, firman allah dalam
surat Adzariyat:56: sesungguhnya tidak aku ciptakan Jin dan Manusia kecuaali
agar beribadah kepada-Ku, kata Li Yabudun dalam surat tersbut mengandung
arti dampak atau akibat atau kesudahan, bahakan dalam melaksanakan shalat kita
selalu bersumpah dan berpasrah bahwa hidupku, matiku lillahi rabbil alamiin.
Kerja bernilai ibadah apabila ia didasari keikhlasan dan menjadikan si pekerja
tidak semata-mata mengharapkan ibalan duniawi saja tetapi ia juga berharap
akan balasan yang kekal diyaumil akhirah. Dengan niatan bahwa ia bekerja untuk
mendapatkan harta yang akan ia jadikan sebagai sarana bagi dirinya untuk
menyelamatkan dirinya dan keluarganya sehingga dapat melakukan perintah
allah yang lain.

b. Bekerja sebagai sebuah Amanah


Kata amanah, aman dan iman berasal dari akar kata yang sama. Seorang
disebut beriman bila ia telah menunaikan amanat. Tidak disebut beriman
orang yang tidak menunaikan amanat. Seorang yang menunaikan amanat akan
melahirkan rasa aman bagi dirinya dan orang lain.

c. Bekerja Dengan Bersungguh-sungguh


Dalam melakukan sesuatu haruslah dengan kesungguhan dan kemampuan,
hal ini berlaku bukan hanya bagi pribadi namun juga akan berlaku juga dalam
kelompok atau dengan kata lain sebuah organisasi atau perusahaan.
6

d. Menghargai Waktu
Islam sangat istimewa dalam membicarakan tentang waktu, bahkan salah
satu surat dalam Al-quran khusus menuliskan bagaiman apabila kita tidak
mengahargai waktu, yaitu dalam surat Al-Ashr. Dalam surat ini Allah dengan
jelas memperingatkan kepada manusia (pribadi/kelompok) apabila ia tidak
betul-betul memperhatikan waktu, dengan ancaman kerugian (dalam hal ini
kerugian mencakup secara materi maupun immaterial) dan hal tersbut dapat
terhindari apbila ia mampu menjaga komitmen (man) dengan konsekwen
menjalankan aturan dan kewajiban (amil ash-shliht)

e. Kerjasama
Dalam ibadah shalat kita selalu membaca iyyka nabudu. Ayat
tersebut dikemukakan secara jamak yang berati hanya kepadaMu kami
menyembah, Islam begitu mengutamakan sesuatu yang dilakukan secara
berjamaah. Dalam kesehariannya rasululahpun selalu mengingatkan untuk saling
bekerjasama.

f. Bekerja Dengan Secara Ilmiah (Dengan Ilmu Pengetahuan)


Dalam melakukan sebuah pekerjaan seharusnyalah seseorang memiliki
pengetahuan atas apa yang akan ia kerjakan, hal ini akan berdampak pada apa
yang akan dihasilkan dari pekerjaan itu.
7

g. Bekerja Dengan Memiliki Keahlian


Selain Ilmu yang dimiliki kita juga harus memliki keahlian(spesialisasi)
dalam bekerja yang juga akan berdampak pada hasil yang kita dapatkan.

h. Pengendalian Mutu
Setelah pekerjaan dilakukan dengan amanah, berdsarakan ilmu dan keahlian
maka tugas terakhir dalam pekerjaan tersebut adalah melakukan pengendalian
mutu dari apa yang kita kerjakan.karena hal tersbut harus dipertanggung jawabkan
apakah itu kepada manusia lain atu Sang Khliq.
8

BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Sudah menjadi bagian kodrat bahwa tidak ada satu kehidupan kelompok manusia
sepanjang sejarah yang lepas dari etika. begitu pula dengan profesi. Setiap profesi
pasti memiliki etika dengan peraturan yang berbeda. Suatu profesi bukanlah
dimaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk
pengabdian kepada masyarakat. berarti profesi tidak boleh merusak,merugikan,
bahkan menimbulkan malapetaka bagi masyarakat. Sebaliknya profesi itu harus
berusaha menimbulkan kebaikan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Ini berarti
seorang penyandang profesi sebagai ketua harus mengayomi dan berusaha
menciptakan keharmonisan dan keselarasan antar warganya. Disamping itu juga
etika yang baik seorang ketua harus bisa mengemban amanah, bertanggung jawab,
adil dalam memimpin warganya, dan bijaksana dalam mengambil keputusan sesuai
firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah tentang peranan khalifah di muka bumi.
kepemimpinan dan etika pemerintahan mempunyai peranan penting atas
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan baik di tingkat pusat maupun provinsi
dan kabupaten,kota.
9

Sumber;

sumber : modul etika profesi (www.bsusanti.staff.gunadarma.ac.id), makalah dan jurnal. Penulis meringkas
sendiri tulisan ini dari sumber yang ada.
http://ranumidea.blogspot.co.id/2016/06/makalah-islam-profesi-dan-profesi-
yang.html

Anda mungkin juga menyukai