TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Sterilisasi
Metode-metode sterilisasi berdasarkan Ansel (1989), yakni:
1. Sterilisasi uap (lembab panas), yakni sterilisasi yang dilakukan dalam
autoklaf dan menggunakan uap air dengan tekanan.
2. Sterilisasi panas kering, yakni sterilisasi yang biasa dilakukan dengan oven
pensteril yang dirancang khusus untuk tujuan sterilisasi. Oven dapat
dipanaskan dengan gas atau listrik dan umumnya temperatur diatur secara
otomatis.
3. Sterilisasi dengan penyaringan, yakni sterilisasi yang tergantung pada
penghilangan mikroba secara fisik dengan adsorpsi pada media penyaring
atau dengan mekanispe penyaringan, digunakan untuk sterilisasi larutan
yang tidak tahan panas. Sediaan obat yang disterilkan dengan cara ini,
diharuskan menjalani pengesahan yang ketat dan memonitoring karena efek
produk hasil penyaringan dapat sangat dipengaruhi oleh banyaknya mikroba
dalam larutan yang difiltrasi.
4. Sterilisasi gas, sterilisasi gas dilakukan pada senyawa-senyawa yang tidak
tahan terhadap panas dan uap dimana dapat disterilkan dengan cara
memaparkan gas etilen oksida atau protilen oksida. Gas-gas ini sangat
mudah terbakar bila tercampur dengan udara, tetapi dapat digunakan dengan
aman bila diencerkan dengan gas iner seperti karbondioksida, atau
hidrokarbon terfluorinasi yang tepat sesuai.
5. Sterilisasi dengan radiasi pengionan, yakni teknik-teknik yang disediakan
untuk sterilisasi beberapa jenis sediaan-sediaan farmasi dengan sinar gama
dan sinar-sinar katoda, tetapi penggunaan teknik-teknik ini terbatas karena
memerlukan peralatan yang sangat khusus dan pengaruh-pengaruh radiasi
pada produk-produk dan wadah-wadah.
2.4 Praformulasi
Talk mengandung sedikit alumunium silikat yang merupakan bahan alam
yang terkadang mengandung beberapa mikroba seperti Chlostridium welchii,
Chlostridium tetani, dan Bacillus antrachis. Menurut Martindale, talk steril
memilki beberapa fungsi anatara lain sclerosant setelah terjadi drainase ganas pada
efusi pleura dan pneumotoraks spontan berulang. Mekanisme aksi terapetik talk
yang dimasukkan ke dalam rongga pleura diduga dapat mengurangi reaksi
inflamasi dengan meningkatkan kerja pleura, mengurangi celah yang ada dalam
pleura dan menghindari reakumulasi cairan pleura. Selain itu, talk untuk efusi
pleura bekerja dengan mengeluarkan udara, darah atau cairan lain dalam paru-paru,
mengembangkan paru-paru dan mencegah cairan atau udara kembali ke dalam
paru-paru. Talk memiliki ukuran partikel yang kecil sehingga mudah terpenetrasi
ke dalam rongga pleura dan menghasilkan onset yang cepat (Amin, et al, 2007).
2.5 Formula
Permasalahan dan penyelesaian :
- Metode sterilisasi berdasarkan pustaka adalah metode sterilisasi gas. Gas
yang digunakan dalam sterilisasi adalah etilen oksida (HPE : 728). Gas
ini mudah menguap dan terbakar. Selain itu residu etilen oksida adalah
bahan yang toksik yang harus dihilangkan dari bahan - bahan yang
disterilkan setelah proses sterilisasi. Perlu dilakukan perlindungan
terhadap personel dan efek berbahaya gas etilen oksida (Validation of
Pharmaceutical proses : 151) gas etilen oksida diencerkan dengan CO2
Formulasi yang harus dibuat : R/ Talk 10gram
S Serbuk tabur no. II
Perhitungan berat dan volume : Talk ditimbang sebanyak 10gram dikali 2 =
20gram
Cara sterilisasi : bahan yang akan dibuat disterilisasi dengan menggunakan
metode panas kering dengan menggunakan oven pada suhu 160C tidak
lebih dari 1jam
DAFTAR PUSTAKA
Amin. Zulfakmi dan Masna. Ina. 2007. Indikasi dan Prosedur Pleurodesis. Volume
57, No. 4.
Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, ed ke 4. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Berry, I.R., and Nash, RA., 1993, Pharmaceutical Process Validation, 2nd Edition, Marcel
Dekker, Inc, New york.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, edis IV. Jakarta
:Departemen Kesehaan RI.