Anda di halaman 1dari 17

Vol. 4 No.

002, Desemeber 2005 ISSN : 1412-9469

Jurnal Teknologi
STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS DALAM SISTEM SELULER
BERDASARKAN WILAYAH CAKUPAN LAYANAN

4 7
12 8
5
1 6 1 11 9
6 2 10
2
3 7 5 3 13
4 18 14
8
10 9 19 17 15
24 20 16
11
12 23 21
22

(a) (b)

TEKNIK PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA


GARDU TIANG PORTAL

PENGGUNAAN ALGORITME FILTER KRUSKAL PADA


POHON RENTANG MINIMUM (MST)

ANALISIS PEMAKAIAN METODE EARNED VALUE SEBAGAI


ALAT PENGENDALIAN PROYEK

SIMULASI KARAKTERISTIK ELEKTRON DAN HOLE PADA DAERAH


PERTEMUAN DIODA SILIKON

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

1
Vol. 4 No. 002, Desemeber 2005 ISSN : 1412-9469

Jurnal Teknologi
Pimpinan Umum ( Penanggung Jawab )/ Managing Director
Prof. Dr. Ir. Prawoto, MSAe. ( Dekan Fakultas Teknik )

Pimimpin Redaksi ( Penyunting Pelaksana) / Chief of Organizing Editor


Arief Goeritno, S.T.,M.T
Wakil Pimimpin Redaksi / Vice of Organizing Editor
Deni Hendarto, S.T., M.Si

Komisi Penyunting Pengarah/Committee of Steering Editor


Prof. Surjono Surjokusumo, Ir., MSF, Ph.D ( IPB)
Dr. Ing. Henki Wibowo Ashadi, Ir. (JTS-FT-UI)
Prof. Dr. Ir. Didik Notosudjono, M.Sc ( BTMP-BPPT)
Dr. Lukman Shalahuddin, B.E., M.Sc ( BTMP-BPPT)
Dr. Hendro Tjahjono, Ir., DEA (P2TKN-BATAN)
Djoko Hari Nugroho, Ir., MS, Ph.D ( Eng.) ( P2TKN-BATAN)

Anggota Redaksi / Member of Organizing Editor


Nurul Chayati, Ir., M.T
Aris Munandar, Ir.,M.T
Asep Suheri, S.T.,M.T
Novita Br. Ginting, S.Kom.,M.Kom

Penata Letak/Leyouter
Wawan Setiawan, S.Pdi

Staf Tata Usaha / Administration Staff


H.Tono Kartono, S.Pd.,M.Pd
Muhammad Muhlis, S.Pdi
Hendri Maulana, S.E
Taufik Andriansyah, A.Md

Penerbit/Publisher
Fakultas Teknik - Universitas Ibn Khaldun Bogor
Jl. KH. Sholeh Iskandar km. 2, Kedung Badak, Tanah Sareal, Bogor 16162
Telp: 0251 7160993, Fax : 0251 8380993
E-mail : jurnal_ftuika@yahoo.com

2
Vol. 4 No. 002, Desemeber 2005 ISSN : 1412-9469

Jurnal Teknologi
Daftar Isi / Contents

Strategi Peningkatan Kapasitas Dalam Sistem Seluler Berdasarkan 1-5


Wilayah Cakupan Layanan

Teknik Pemeliharaan Transformator Distribusi Pada Gardu Tiang 6-17


Portal

Penggunaan Algoritme Filter Kruskal Pada Pohon Rentang Minimum 18 - 22


(Mst)

Analisis Pemakaian Metode Earned Value Sebagai Alat Pengendalian 22 30


Proyek

Simulasi Karakteristik Elektron Dan Hole Pada Daerah Pertemuan 30 - 37


Dioda Silikon

3
Vol. 4 No. 002, Desemeber 2005 ISSN : 1412-9469

Jurnal Teknologi

Pengantar Redaksi,
Segala puji dipanjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmad dan
karunia-Nya, hingga tersusun TEKNIKA, Jurnal Teknologi, Vol 4, No 2, Desember 2005.
Teknika berisi karya ilmiah dari kegiatan penelitian dan/atau pengkajian di bidang sain dan
teknologi, yang telah dilakukan oleh dosen di lingkungan Fakultas Teknik UIKA.

Semoga isi terbitan ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat untuk
dijadikan acuan dalam pelaksanan kegiatan penelitian dan/atau pengkajian selanjutnya,
sehingga memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan berkelanjutan.

Bogor, Desember 2005

4
Vol. 4 No. 002, Desemeber 2005 ISSN : 1412-9469

Jurnal Teknologi
PEDOMAN PENULISAN NASKAH:
Redaksi Teknika, Jurnal Teknologi Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor
menerima naskah/makalah ilmiah hasil penelitian atau pengkajian di bidang sain dan
teknologi, untuk penerbitan pada bulan Juni atau Desember setiap tahun takwin.
a. Naskah asli berupa karya tulis ilmiah hasil eksperimen, survai, pengkajian, atau
literature disertai analisis.
b. Naskah ditulis dalam bahasaIndonesia atau Inggris, diketik menggunakan ukuran
10 Time New Roman dengan jarak baris 1 spasi, abstak diketik dengan jarak 1
spasi. Ukuran kertas A4 dengan margin atau batas (kiri dan atas 3 cm), dan batas
(magin kanan dan bawah 2,5 cm). Total halaman termasuk gambar dan table
maksimum 15 halaman.
c. Sistimatika penulisan karya tulis dengan urutan, JUDUL, ABSTRAK,
PENDAHULUAN, TEORI dan/atau METODOLOGI atau TATAKERJA,
HASIL DAN BAHASAN, PENUTUP ATAU SIMPULAN, UCAPAN
TERIMAKASIH ( jika ada), DAFTAR PUSTAKA (REFERENSI), serta Biodata
Penulis
d. Sesuai dengan maksud penerbitan jurnal ini, redaksi berhak mengedit naskah
tanpa mengurangi makna, isi tulisan menjadi tanggung jawab penulisan
sepenuhnya.

5
TEKNIK PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
PADA GARDU TIANG PORTAL
M. Hariansyah, Ir., M.T
Dosen Tetap Fakultas Teknik UIKA Bogor,

Abstrak
Pemeliharaan Gardu Distribusi tiang portal bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba, untuk mempertahankan unjuk
kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya ( Preventive Maintenance ),
dapat beroperasi sesuai sasaran yang diharapkan, aman bagi manusia dan
lingkungan, andal dalam sistem penyaluran tenaga listrik serta dapat melakukan
effesien. Kegiatan ini dilaksankan secara berkala dengan berpedoman kepada
Instruksi Manual dari pabrik, standar standar yang ada dan pengalaman
operasi dilapangan.Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan
berdasarkan waktu ( Time Base Maintenance ). Metodelogi yang digunakan
meliputi literature, diamana perumusan yang diperoleh selanjutnya sebagai
dasar untuk menganalisa. Studi pustaka mengumpulkan bahan-bahan dari
berbagai sumber pustaka yang menunjang pada teori dan data penulisan.
Memperhatikan SOP ( Standar Operating Prosedure ) dalam pelaksanaan
Pekerjaan Pemeliharaan Gardu distibusi tiang portal. Pada saat pelaksanaan
tegangan pada Jaringan Tegangan Menengah ( JTM ) beroperasi dibebaskan
dengan membuka Fuse Cut Out, muatan induksi dari Transformator di buang (
discharge ) dengan menggunakan tongkat arde dan ditanahkan ( diground ),
untuk mencegah tegangan balik yang dimungkinkan adanya pelanggan
menggunkan Genset, lepas Saklar Utama ( Hafboom schakelaar ) dan pasang
pentanahan sampai pekerjaan pemeliharaan selesai.

1. PENDAHULUAN

Sebagaimana peralatan pada umumnya, peralatan yang beroperasi dalam


instalasi Gardu distribusi perlu dipelihara. Pemeliharaan Gardu distribusi
diperlukan agar unjuk kerja peralatan dapat dipertahankan. Karena Gardu
distribusi yang beroperasi jumlahnya cukup banyak maka pemeliharaannya
memerlukan perencanaan yang baik. Pemeliharaan peralatan instalasi gardu
distribusi yang sering terjadi korosi / karat pada bagian- bagian tertentu
diantaranya :
a. Pemeliharaan pada bushing trafo distribusi
b. Pemeliharaan titik sambung pada instalasi
c. Pemeliharaan PHBTR ( Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah )

6
2. TINJAUAN PUSTAKA.

2.1. Proses Penyampaian Tenaga Listrik Ke pelanggan.

Karena berbagai permasalahan teknis, tenaga listrik hanya dibangkitkan ditempat


tempat tertentu . sedangkan pemakaian tenaga listrik atau pelanggan tenaga listrik
tersebar diberbagai tempat, maka penyampaian tenaga listrik dari tempat
dibangkitkan sampai ke pelanggan memerlukan berbagai penanganan teknis.

Tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU,


PLTG, PLTP, dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah
terlebih dahulu dinaikan tegangannya oleh Transformator penaik tegangan ( Step
Up Transformator ) yang ada di Pusat Listrik. Saluran tegangan tinggi di PLN
kebanyakan mempunyai tegangan 70 kV, 150 kV dan 500 kV. Setelah tenaga
listrik disalurkan melalui saluran transmisi maka sampailah tenaga listrik ke
Gardu Induk ( GI ) untuk diturunkan tegangannya melalui Transformator
penurun tegangan ( Step down Transformator ) menjadi tegangan menengah atau
yang disebut juga tegangan distribusi primer . Hal ini digambarkan pada Gambar
2.1.

PEMBANGKIT TRANSMISI GI JARINGAN DISTRIBUSI

PMT PMT

STEP UP STEP DOWN


TRANSFORMATO TRANSFORMATOR
R
GENERATOR

Gambar . 2.1 . Diagram satu garis system kelistrikan

2.2. Transformator .
Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik statis yang dapat
memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian
yang lain melalui gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. 2]
Trafo penurun tegangan (step down transformer), yaitu suatu trafo yang
menerima daya pada suatu tegangan tertentu dan mengeluarkannya pada
tegangan yang lebih rendah. Sedangkan trafo penaik tegangan (step up

7
transformer), yaitu bila trafo menerima daya pada tegangan tertentu dan
mengeluarkannya pada tegangan yang lebih tinggi.
Sesuai dengan tujuan penggunaannya maka trafo terbagi menjadi beberapa
macam. Penggunaan trafo dijaringan pembangkitan, transmisi dan distribusi
tenaga listrik dapat dibagi dalam 5 golongan: 3]
a. Trafo generator, digunakan dipusat pembangkitan untuk menaikkan tegangan
generator ketegangan lebih tinggi untuk keperluan transmisi/penyaluraan.
b. Trafo gardu induk, digunakan untuk menurunkan tegangan tinggi dari suatu
sistim transmisi ke-tegangan menengah untuk keperluan distribusi.
c. Trafo distribusi, digunakan untuk menurunkan tegangan menengah
ketegangan rendah untuk keperluan distribusi atau pemakaian.
d. Trafo pengukuran, dipergunakan untuk tujuan pengukuran listrik.

2.2.1 Konstruksi Dasar


Kontruksi dasar trafo diperlihatkan pada gambar 2-2 berikut

Gambar 2.3 Konstruksi dasar transformator dua lilitan terpisah


Keterangan :
V1 = Tegangan primer atau tegangan sumber ( volt )
V2 = Tegangan sekunder ( volt )
N1 = Lilitan primer
N2 = Lilitan sekunder
E1 = Ggl induksi pada lilitan primer ( volt )
E2 = Ggl induksi pada lilitan sekunder ( volt )

2.2.2 Prinsip Kerja Transformator


Pada kumparan primer akan mengalir arus jika kumparan primer
dihubungkan ke sumber listrik arus bolak-balik, sehingga pada inti transformator
yang terbuat dari bahan ferromagnet akan terbentuk sejumlah garis-garis gaya
magnet ( flux = ). Karena arus yang mengalir merupakan arus bolak-balik
maka flux yang terbentuk pada inti akan mempunyai arah dan jumlah yang
berubah-ubah. Jika arus yang mengalir berbentuk sinus maka flux yang terjadi
akan berbentuk sinus pula. Karena flux tersebut mengalir melalui inti yang mana
pada inti tersebut terdapat lilitan primer dan lilitan sekunder maka pada lilitan
primer dan sekunder tersebut akan timbul ggl ( gaya gerak listrik ) induksi, tetapi
arah dari ggl induksi primer berlawanan dengan arah ggl induksi sekunder

8
sedangkan frekuensi masing-masing tegangan tersebut sama dengan frekuensi
sumbernya.

2.2.3 Analisa Transformator


Secara analisis dijelaskan sebagi berikut, arus yang mengalir mempunyai bentuk
gelombang sinus, maka flux ( ) yang terjadi akan mempunyai bentuk sinus
juga. Jika sesaat mempunyai persamaan :
mak sin t ... ( 2.1 )
mak sin 2ft ( 2.2 )
Berdasarkan hukum farraday :
d
e1 N1 ( 2.3 )
dt
d
e2 N 2 . ( 2.4 )
dt
Dengan memasukkan persamaan ( 2.2 ) ke persamaan ( 2.3 ) maka :

d ( m sin 2ft )
e1 N1 ....................... ( 2.5 )
dt
e1 N1 m 2f cos 2ft ... ( 2.6 )

Harga e1 mempunyai bentuk gelombang sinus tetapi ketinggalan terhadap


dengan sudut 900.
Harga maksimum = Em1 2fN1 m . ..... ( 2.7 )
E m1
Harga efektif = E1 .. ( 2.8 )
2
2fN1 m
E1
2
E1 2fN1 m
E1 4.44 fN1 m . ( 2.9 )

Karena : m = Bm A, maka
E1 4,44 fN1Bm A . ( 2.10 )
Dengan cara yang sama akan diperoleh :
E2 4,44 fN 2 m . ( 2.11 )
E2 4,44 fN 2 Bm A .. ( 2.12 )
Keterangan :
m = Jumlah garis gaya maksimum yang mengalir dalam inti ( weber )
Bm = Kerapatan garis gaya magnit ( Wb/m2 )
Am = Luas penampang efektif inti ( m2 )

9
2.2.4 Perbandingan Transformasi
Perbandingan transformasi dapat dinyatakan dengan :
E 4,44 N1 f m
a 1
E2 4,44 N 2 f m
E N
a 1 1 ..( 2.13 )
E2 N 2
Dari persamaan ( 2.13 ) didapat bahwa :
Jika : a<1, disebut transformator penaik tegangan
a>1, disebut tranformator penurun tegangan
a=1, disebut transformator isolasi
Dapat dinyatakan pula bahwa besarnya perbandingan transformasi :
I
a 2 ( 2.14 )
I1
Keterangan :
I1 = Arus yang mengalir pada lilitan primer (ampere)
I2 = Arus yang mengalir pada lilitan sekunder (ampere)

2.2.5 Harga Ekivalen


Telah dinyatakan di atas bahwa :
E1 N1
a
E2 N 2
atau E1 = a E2
secara pendekatan : E1 I1 = E2 I2
atau : I1 N1 = I2N2
E2 jika dipandang dari sisi primer :
N
E2 ' 1 E2
N2
E2 ' aE2 ( 2.15 )
I2 jika dipandang dari sisi primer :
N
I2 ' 2 I2
N1
I
I 2 ' 2 ( 2.16 )
a
Kerugian tegangan pada sisi sekunder jika dipandang dari sisi primer :
I2 . R2
I 2 ' R2 ' a( I 2 R2 )
I2
R2 ' a( I 2 R2 )
a
maka :
R2 ' a 2 R2 ( 2.17 )
Dengan analisa yang sama akan diperoleh harga yang lain :
X 2 ' a 2 X 2 ... ( 2.18 )

10
Z 2 ' a 2 Z 2 ( 2.19 )
Sebaliknya jika harga R, X dan Z primer dipandang dari sisi sekunder, maka :
I1 ' aI1
1
E1 ' E1
a
1
R1 ' 2 R1 ( 2.20 )
a
1
X 1 ' 2 X 1 .. ( 2.21 )
a
1
Z1 ' 2 Z1 ( 2.22 )
a
Secara keseluruhan dapat dilukiskan seperti gambar 2.4 dan gambar 2.5
dipandang dari sisi primer :
R1 X1 R2 X2

Gambar 2.4. Rangkaian ekivalen dari sisi primer

Tahanan total :
Rt Ra1 R1 R2 '
Rt Ra1 R1 R2a 2 ( 2.23 )
Reaktansi total :
X t X a1 X 1 X 2 '
X t X a1 X 1 X 2 a 2 . ( 2.24 )
Impedansi total :
Z t Z a1 Z1 Z 2 '
Zt Z a1 Z1 Z 2a 2 ( 2.25 )
Dipandang dari sisi sekunder :

x1 R1 X2 R2

Gambar 2.5. Rangkaian ekivalen dari sisi sekunder

11
Tahanan total :
Rt Ra 2 R2 R1 '
R1
Rt Ra 2 R2 ( 2.26 )
a2
Reaktansi total :
X t X a2 X 2 X 1 '
X
X t X a 2 X 2 21 ( 2.27 )
a
Impedansi total :
Z t Z a 2 Z 2 Z1 '
Z
Z t Z a 2 Z 2 21 ( 2.28 )
a

3. METODOLOGI PEMELIHARAAN

Ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan untuk pemeliharaan Gardu


distribusi tiang portal .
A.Pemeliharaan Transformator Distribusi meliputi:
a. Pemeliharaan bushing pada sisi primer dan sisi skunder
b. Pemeliharaan Mur & baut dari sifat-sifat kimia ( Korosi dan kendor.
c. Pemeliharan Tahanan pentanahan terutama pada elektrodanya .
d. Pemeliharaan Minyak trafo, radiator dan konservator.
B Pemeliharaan PHB-TR ( Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah )
a. Pemeliharaan Sakelar utama yang kena debu dan angus akibat terjadi
busur api yang besar pada alat kontak.
b. Pemeliharaan Mur & baud yang kendor .
c. Pemeliharaan Dudukan Nh Fuse ( Fuse base ) .
d. Penyesuaian Kapsitas beban pada NH Fuse.
C Pemeliharaan Lighting Arrester
a. Pemeliharaan kondisi fisik yang sering kena kotoran / jamur
b. Pemeliharaan pengawatan pada elektroda bagian atas dan bawah yang
kendor.
c. Pemeriksaan tahanan katup ( valve resistor ) dengan alat ukur tahanan
isolasi
D Pemeliharaan Fuse Cut Out :
a. Pemeliharaan selongsong fuse masih laik atau tidak
b. Pemeliharaan pada dudukan selongsong fuse bagian atas yang kendor
c. Pemeriksaan arus pengenal pada fuse link
E Pemeriksaan tahanan pentanahan ( Aarde )
a. Pemeriksaan pengawatan pentanahan pada arrester dan body trafo distribusi
b. Pengukuran nilai tanahan pentanahan dengan alat ukur pentanahan
F Pemeliharaan Pagar pengaman gardu
G Pemeliharaan halaman gardu dari sampah dan rumput.

12
3.1. Pemeliharaan Instalasi Gardu Distribusi :

Instalasi gardu distribusi yang sudah lama terpasang akan terjadi kerusakan
terutama pada bagian titik sambung yang mur-bautnya kendor dan kena korosi,
sehingga akan mengakibatkan terjadinya unjuk kerja peralatan terpasang tidak
sesuai dengan desainnya, untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka
dilakukan pemeliharaan berbagai sistem , diantaranya :

a. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih
parah.
b. Pemeliharaan rutin
Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan terus menerus
untuk mempertahankan kondisi jaringan agar tetap berada dalam kondisi
baik dan prima.
c. Pemeliharaan prediktif
Sistem pemeliharaan yang berbasis kondisi ( Condition base maintenance)
dengan cara memonitor kondisi peralatan / jaringan secar on line maupun
off line.
d. Pemeliharaan khusus / Darurat
Pekerjaan pemeliharaan untuk memperbaiki peralatan / jaringan yang rusak
akibat bencana alam , kebakaran, huru-hara dll.

3.2 Pemeliharaan Trafo Distribusi.

Pemeliharaan Trafo dilakukan secra terjadwal dan dalam keadaan beroperasi /


bertegangan maupun tidak.

Seperti diketahui pada umumnya, sistem distribusi tenaga listrik ke pelanggan


sumber tenaga listrik dipasok hanya oleh satu unit trafo, sehingga pada waktu
pemeliharaan trafo dengan pemadaman, berarti pemadaman pula pada
pelanggan, hal tersebut tentu bagi pelanggan merupakan sesuatu yang kurang
menyenangkan, baiak pelanggan daya kecil maupun pelanggan daya besar untuk
keperluan industri dampak
pemadaman dapat mempengaruhi produksi hingga menimbulkan kerugian.

Beberapa tindakan yang dimaksudkan untuk mengurangi kesan kurang baik dari
dampak pemadaman antara lain :

a. Pelaksanaan pemadaman terencana dan disanpaikan pemberitahuan


pemadaman ke pelanggan sebelum waktu pelaksanaan pemadaman melalui
berbagai media masa atau pemberitahuan langsung melalui surat.
b. Pelaksanaan pemeliharaan efektif , yaitu merencanakan dan melaksanakan
pemeliharaan dengan menggunakan peralatan sesuai yang dibutuhkan dan
personil yang berkompeten.

13
c. Menggunakan unit gardu bergerak atau Genset yang bergerak yaitu
mengganti pasokan listrik pada trafo yang akan dipelihara dengan peratan
pengganti berupa satu unit gardu distribusi atau genset yang bisa dipindah-
pindah.

Pada pemeliharaan trafo dalam keadaan tidak bertegangan , berarti melakukan


pemadaman. Ada hal yang perlu diperhatikan saat pemadaman / melepas sirkit
pada trafo, sedapat mungkin diusahakan beban trafo tidak terlalu besar, terutama
trafo yang dipasang diluar atau sering disebut gardu tiang portal atau cantol,
dimana alat pemutus sirkit primer hanya berupa Fuse Cut Out, sehingga pada saat
melepas akan terjadi busur api yang sulit untuk dihindarkan.

Dampak lain akibat pemutusan sirkit dalam keadaan berbeban tinggi, terhadap
trafo berarti pengurangan arus induksi pada gulungan trafo dapat menimbulkan
gerakan yang dapat merusak konstruksi tarfo. Sedangkan pada sistem jaringan
secara keseluruhan, hilangnya beban yang besar secara tiba-tiba dapat
menyebabkan goncangan tegangan.

Kegiatan pemeliharaan trafo distribusi dilapangan tentunya berkaitan dengan


adanya tegangan listrik yang berpotensi bahaya, maka masalah keselamat kerja
bagi personil, kelayakan peralatan kerja dan keamanan peralatan listrik yang
menjadi objek pekerjaan merupakan yang perlu mendapat perhatian serius.

Uantuk mencapai hasil yang baik seperti yang diharapkan , maka perlu
pengaturan secara baku pelaksanaan pemeliharaan berupa :
Prosedur pemeliharaan
Prosedur keselamat kerja

3.3 S O P ( Standar Operasi Prosedur )

Sebagai panduan dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan diperlukan


Standar Operasi Prosedur (SOP) yang harus dibaca pada setiap point-point
pekerjaan yang akan dilaksanakan , agar pelaksanaannya tidak menympang dan
sesuai yang direncanakan. Prosedur pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
instalasi gardu tiang adalah sebagai berikut :

3.3.1. Langkah persiapan :

a. Periksa kelengkapan Alat kerja dan material serta peralatan K-3, bila
sudah lengkap bawa dan dekatkan kelokasi pekerjaan untuk
mempermudah pengambilan peralatan.
b. Pasang tangga dan ikatkan ke salah satu tiang pada gardu portal.
c. Ukur tegangan dan beban pemakaian dengan tang ampere sebelum
dilaksanakan pekerjaan pemeliharaan.

14
3.3.2 Pemadaman sebelum pemeliharaan :

Sebelum pekerjaan dimulai lakukan komunikasi ke petugas piket dan


informasikan bahwa petugas pemeliharaan siap melaksanakan pekerjaan
sekekalian mohon ijin untuk beban gardu akan dikeluarkan ( sesuai SOP
komunikasi ). Bila sudah diijinkan keluarkan beban dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Lepas beban trafo dengan cara melepas satu persatu NH fuse , bila
beban tidak terlalu besar.
b. Buka Fuse Cut Out dengan alat pelepas ( Schakle stock 20 kV )
c. Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke elektroda
pentanahan dimulai dari ke empat bushing trafo sisi tegangan rendah,
lalu ke tiga bushing trafo disisi tegangan menengah.
d. Buka kabel turun yang dihubungkan pada terminal kabel masuk dan
kabel keluar, kemudian hubungkan jadi satu dan sambungkan pada
kabel pentanahan.

3.2.3 Langkah kerja :


Langkah kerja pemeliharan dilakukan sebagai berikut:
a. Pemeliharaan pada trafo distribusi :
b. Bersihkan baud bushing trafo dan sepatu kabel pada kabel turun ,
dengan kain lap dan cairan pembersih yang mudah menguap,
catat data trafo / name platnya.
c. Pemeliharaan pada Papan Hubung Tegangan Rendah ( PHB-TR) :
d. Periksa kesesuaian nilai NH fuse terhadap dudukannya ( Ground
plat).
e. c. Bersihkan kotoran pada terminal groud plat dan pisau NH Fuse
dengan kuas atau kain lap dan caiaran yang mudah menguap.
f. Periksa kerapatan penjepit pisau NH Fuse , bila longgar stel
pernya
g. Periksa titik sambung pada mur-baut dan kencangkan, untuk
mencegah los kontak yang mengakibatkan timbulnya bunga api.
h. f.. Pemeliharaan pada pentanahan ( arde gardu ) :
i. Ukur nilai tahanan pada pentanahan Arrester dan body Trafo
j. Bila hasil ukur nilai pentanahan tidak sesuai standar ( 1,7 ohm) ,
maka harus ditambah lagi elektroda dan hubungkan ke elektroda
yang ada sehingga mencapai nilai yang diinginkan.
k. Yakinkan pemeliharaan sudah selesai dilakukan dan gardu
distribusi siap dioperasikan kembali.

3.3.4. Pengoperasian kembali setelah pemeliharaan :

a. Pasang kembali kabel turun pada bushing trafo dan pada sakelar
utama / sisi keluar masuk tegangan.
b. Lepas kawat pentanahan / Gounding
c. Periksa keadaan disekitar Trafo dan yakinkan PHB-TR aman untuk
dioperasikan.

15
d. Periksa dan inventarisir kelengkapan alat kerja dan peralatan K-3 .
e. Laporkan ke petugas piket bahwa pekerjaan sudah selesai dan
gardu distribusi siap dioperasikan kembali, sampai menunggu
jawaban ijin pengoperasian.
f. Masukan Fuse Cut Out dengan Schakle stock 20 kV.
g. Ukur tegangan dan urutan fasa sisi tegangan rendah, dan yakinkan
besarnya tegangan dan urutan fasa sudah benar.
h. Masukan sakelar utama , dan perhatikan adanya kelainan-kelainan.
i. Ukur tegangan pada busbar dan yakinkan bahwa tegangan fasa
netral dan fasa-fasa sesuai.standar tegangan pelayanan .
j. Masukan kembali NH-fuse dengan berurutan pada setiap jurusan.

3.4 Alat kerja dan Peralatan K-3

Dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan diperlukan alat kerja dan


peralatan keselamata kerja K-3 sebagai berikut :
A. Alat kerja :
1. Tool keet set / kunci-kunci
2. Hand press
3. Gergaji besi
4. Tang kombinasi
B. Alat bantu :
1. Tangga fiber glass 11 meter
2. Tambang rami pj. 20 mtr.

C. Perlengkapan K-3 :
1. Helm plactik
2. Sabuk pengaman
3. Sepatu lars karet 20 kV
4. Sarung tangan karet 20 kV
5. Sepatu lars kulit
6. Sarung tangan kulit / kain
7. Shackle stock 20 kV
8. Grounding / Pentanahan TM
D. Alat Ukur :
1. Megger Instalasi
2. Megger Tanah

4. KESIMPULAN

Setelah dilakukan pemeliharaan pada gardu portal dapat disimpulkan:


a. Pada gardu portal terdiri dari peralatan Transformator distribusi,
traves beserta asesorisnya, dan Panel Distribusi, perlu dilakukan
pemeliharaan secara rutin, agar kerusakan yang lebih parah darat
dihindari.

16
b. Pemeliharaan gardu portal dilakukan dengan jalan membebaskan
tegangan listrik disekitar gardu portal dengan cara memasang arde
pentanahan dan membuka cut out
c. Setelah dilakukan pemeliharaan, pelayanan kepada konsumen
lebih meningkat, sehingga efisiensi pemadaman dan gangguan
secara teknis dapat ditekan.

5. DAFTAR PUSTAKA

1].Zuhal ; Teknik Tenaga Listrik; ITB; 1982


2]. Djiteng Marsudi; Pembangkit Energi Listrik; Erlangga:2005
3]. F. Suryatmo; Dasar-Dasar Teknik Listrik; Jembatan;Jakarta, 2001
4]. Hasan Basri; Sistem Distribusi Daya Listrik:1997
5].Materi pelatihan pembekalan Uji Kompetensi PT. PLN (Persero) Jasa
Diklat unit Pendidikan dan Pelatihan Bogor;2005
6] Ir. Djiteng Marsudi ; Operasi sistem Tenaga listrik ; Graha Ilmu ;Jakarta;
2005

17

Anda mungkin juga menyukai