Gardu-Portal PDF
Gardu-Portal PDF
Jurnal Teknologi
STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS DALAM SISTEM SELULER
BERDASARKAN WILAYAH CAKUPAN LAYANAN
4 7
12 8
5
1 6 1 11 9
6 2 10
2
3 7 5 3 13
4 18 14
8
10 9 19 17 15
24 20 16
11
12 23 21
22
(a) (b)
1
Vol. 4 No. 002, Desemeber 2005 ISSN : 1412-9469
Jurnal Teknologi
Pimpinan Umum ( Penanggung Jawab )/ Managing Director
Prof. Dr. Ir. Prawoto, MSAe. ( Dekan Fakultas Teknik )
Penata Letak/Leyouter
Wawan Setiawan, S.Pdi
Penerbit/Publisher
Fakultas Teknik - Universitas Ibn Khaldun Bogor
Jl. KH. Sholeh Iskandar km. 2, Kedung Badak, Tanah Sareal, Bogor 16162
Telp: 0251 7160993, Fax : 0251 8380993
E-mail : jurnal_ftuika@yahoo.com
2
Vol. 4 No. 002, Desemeber 2005 ISSN : 1412-9469
Jurnal Teknologi
Daftar Isi / Contents
3
Vol. 4 No. 002, Desemeber 2005 ISSN : 1412-9469
Jurnal Teknologi
Pengantar Redaksi,
Segala puji dipanjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmad dan
karunia-Nya, hingga tersusun TEKNIKA, Jurnal Teknologi, Vol 4, No 2, Desember 2005.
Teknika berisi karya ilmiah dari kegiatan penelitian dan/atau pengkajian di bidang sain dan
teknologi, yang telah dilakukan oleh dosen di lingkungan Fakultas Teknik UIKA.
Semoga isi terbitan ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat untuk
dijadikan acuan dalam pelaksanan kegiatan penelitian dan/atau pengkajian selanjutnya,
sehingga memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan berkelanjutan.
4
Vol. 4 No. 002, Desemeber 2005 ISSN : 1412-9469
Jurnal Teknologi
PEDOMAN PENULISAN NASKAH:
Redaksi Teknika, Jurnal Teknologi Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor
menerima naskah/makalah ilmiah hasil penelitian atau pengkajian di bidang sain dan
teknologi, untuk penerbitan pada bulan Juni atau Desember setiap tahun takwin.
a. Naskah asli berupa karya tulis ilmiah hasil eksperimen, survai, pengkajian, atau
literature disertai analisis.
b. Naskah ditulis dalam bahasaIndonesia atau Inggris, diketik menggunakan ukuran
10 Time New Roman dengan jarak baris 1 spasi, abstak diketik dengan jarak 1
spasi. Ukuran kertas A4 dengan margin atau batas (kiri dan atas 3 cm), dan batas
(magin kanan dan bawah 2,5 cm). Total halaman termasuk gambar dan table
maksimum 15 halaman.
c. Sistimatika penulisan karya tulis dengan urutan, JUDUL, ABSTRAK,
PENDAHULUAN, TEORI dan/atau METODOLOGI atau TATAKERJA,
HASIL DAN BAHASAN, PENUTUP ATAU SIMPULAN, UCAPAN
TERIMAKASIH ( jika ada), DAFTAR PUSTAKA (REFERENSI), serta Biodata
Penulis
d. Sesuai dengan maksud penerbitan jurnal ini, redaksi berhak mengedit naskah
tanpa mengurangi makna, isi tulisan menjadi tanggung jawab penulisan
sepenuhnya.
5
TEKNIK PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
PADA GARDU TIANG PORTAL
M. Hariansyah, Ir., M.T
Dosen Tetap Fakultas Teknik UIKA Bogor,
Abstrak
Pemeliharaan Gardu Distribusi tiang portal bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba, untuk mempertahankan unjuk
kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya ( Preventive Maintenance ),
dapat beroperasi sesuai sasaran yang diharapkan, aman bagi manusia dan
lingkungan, andal dalam sistem penyaluran tenaga listrik serta dapat melakukan
effesien. Kegiatan ini dilaksankan secara berkala dengan berpedoman kepada
Instruksi Manual dari pabrik, standar standar yang ada dan pengalaman
operasi dilapangan.Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan
berdasarkan waktu ( Time Base Maintenance ). Metodelogi yang digunakan
meliputi literature, diamana perumusan yang diperoleh selanjutnya sebagai
dasar untuk menganalisa. Studi pustaka mengumpulkan bahan-bahan dari
berbagai sumber pustaka yang menunjang pada teori dan data penulisan.
Memperhatikan SOP ( Standar Operating Prosedure ) dalam pelaksanaan
Pekerjaan Pemeliharaan Gardu distibusi tiang portal. Pada saat pelaksanaan
tegangan pada Jaringan Tegangan Menengah ( JTM ) beroperasi dibebaskan
dengan membuka Fuse Cut Out, muatan induksi dari Transformator di buang (
discharge ) dengan menggunakan tongkat arde dan ditanahkan ( diground ),
untuk mencegah tegangan balik yang dimungkinkan adanya pelanggan
menggunkan Genset, lepas Saklar Utama ( Hafboom schakelaar ) dan pasang
pentanahan sampai pekerjaan pemeliharaan selesai.
1. PENDAHULUAN
6
2. TINJAUAN PUSTAKA.
PMT PMT
2.2. Transformator .
Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik statis yang dapat
memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian
yang lain melalui gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. 2]
Trafo penurun tegangan (step down transformer), yaitu suatu trafo yang
menerima daya pada suatu tegangan tertentu dan mengeluarkannya pada
tegangan yang lebih rendah. Sedangkan trafo penaik tegangan (step up
7
transformer), yaitu bila trafo menerima daya pada tegangan tertentu dan
mengeluarkannya pada tegangan yang lebih tinggi.
Sesuai dengan tujuan penggunaannya maka trafo terbagi menjadi beberapa
macam. Penggunaan trafo dijaringan pembangkitan, transmisi dan distribusi
tenaga listrik dapat dibagi dalam 5 golongan: 3]
a. Trafo generator, digunakan dipusat pembangkitan untuk menaikkan tegangan
generator ketegangan lebih tinggi untuk keperluan transmisi/penyaluraan.
b. Trafo gardu induk, digunakan untuk menurunkan tegangan tinggi dari suatu
sistim transmisi ke-tegangan menengah untuk keperluan distribusi.
c. Trafo distribusi, digunakan untuk menurunkan tegangan menengah
ketegangan rendah untuk keperluan distribusi atau pemakaian.
d. Trafo pengukuran, dipergunakan untuk tujuan pengukuran listrik.
8
sedangkan frekuensi masing-masing tegangan tersebut sama dengan frekuensi
sumbernya.
d ( m sin 2ft )
e1 N1 ....................... ( 2.5 )
dt
e1 N1 m 2f cos 2ft ... ( 2.6 )
Karena : m = Bm A, maka
E1 4,44 fN1Bm A . ( 2.10 )
Dengan cara yang sama akan diperoleh :
E2 4,44 fN 2 m . ( 2.11 )
E2 4,44 fN 2 Bm A .. ( 2.12 )
Keterangan :
m = Jumlah garis gaya maksimum yang mengalir dalam inti ( weber )
Bm = Kerapatan garis gaya magnit ( Wb/m2 )
Am = Luas penampang efektif inti ( m2 )
9
2.2.4 Perbandingan Transformasi
Perbandingan transformasi dapat dinyatakan dengan :
E 4,44 N1 f m
a 1
E2 4,44 N 2 f m
E N
a 1 1 ..( 2.13 )
E2 N 2
Dari persamaan ( 2.13 ) didapat bahwa :
Jika : a<1, disebut transformator penaik tegangan
a>1, disebut tranformator penurun tegangan
a=1, disebut transformator isolasi
Dapat dinyatakan pula bahwa besarnya perbandingan transformasi :
I
a 2 ( 2.14 )
I1
Keterangan :
I1 = Arus yang mengalir pada lilitan primer (ampere)
I2 = Arus yang mengalir pada lilitan sekunder (ampere)
10
Z 2 ' a 2 Z 2 ( 2.19 )
Sebaliknya jika harga R, X dan Z primer dipandang dari sisi sekunder, maka :
I1 ' aI1
1
E1 ' E1
a
1
R1 ' 2 R1 ( 2.20 )
a
1
X 1 ' 2 X 1 .. ( 2.21 )
a
1
Z1 ' 2 Z1 ( 2.22 )
a
Secara keseluruhan dapat dilukiskan seperti gambar 2.4 dan gambar 2.5
dipandang dari sisi primer :
R1 X1 R2 X2
Tahanan total :
Rt Ra1 R1 R2 '
Rt Ra1 R1 R2a 2 ( 2.23 )
Reaktansi total :
X t X a1 X 1 X 2 '
X t X a1 X 1 X 2 a 2 . ( 2.24 )
Impedansi total :
Z t Z a1 Z1 Z 2 '
Zt Z a1 Z1 Z 2a 2 ( 2.25 )
Dipandang dari sisi sekunder :
x1 R1 X2 R2
11
Tahanan total :
Rt Ra 2 R2 R1 '
R1
Rt Ra 2 R2 ( 2.26 )
a2
Reaktansi total :
X t X a2 X 2 X 1 '
X
X t X a 2 X 2 21 ( 2.27 )
a
Impedansi total :
Z t Z a 2 Z 2 Z1 '
Z
Z t Z a 2 Z 2 21 ( 2.28 )
a
3. METODOLOGI PEMELIHARAAN
12
3.1. Pemeliharaan Instalasi Gardu Distribusi :
Instalasi gardu distribusi yang sudah lama terpasang akan terjadi kerusakan
terutama pada bagian titik sambung yang mur-bautnya kendor dan kena korosi,
sehingga akan mengakibatkan terjadinya unjuk kerja peralatan terpasang tidak
sesuai dengan desainnya, untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka
dilakukan pemeliharaan berbagai sistem , diantaranya :
a. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih
parah.
b. Pemeliharaan rutin
Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan terus menerus
untuk mempertahankan kondisi jaringan agar tetap berada dalam kondisi
baik dan prima.
c. Pemeliharaan prediktif
Sistem pemeliharaan yang berbasis kondisi ( Condition base maintenance)
dengan cara memonitor kondisi peralatan / jaringan secar on line maupun
off line.
d. Pemeliharaan khusus / Darurat
Pekerjaan pemeliharaan untuk memperbaiki peralatan / jaringan yang rusak
akibat bencana alam , kebakaran, huru-hara dll.
Beberapa tindakan yang dimaksudkan untuk mengurangi kesan kurang baik dari
dampak pemadaman antara lain :
13
c. Menggunakan unit gardu bergerak atau Genset yang bergerak yaitu
mengganti pasokan listrik pada trafo yang akan dipelihara dengan peratan
pengganti berupa satu unit gardu distribusi atau genset yang bisa dipindah-
pindah.
Dampak lain akibat pemutusan sirkit dalam keadaan berbeban tinggi, terhadap
trafo berarti pengurangan arus induksi pada gulungan trafo dapat menimbulkan
gerakan yang dapat merusak konstruksi tarfo. Sedangkan pada sistem jaringan
secara keseluruhan, hilangnya beban yang besar secara tiba-tiba dapat
menyebabkan goncangan tegangan.
Uantuk mencapai hasil yang baik seperti yang diharapkan , maka perlu
pengaturan secara baku pelaksanaan pemeliharaan berupa :
Prosedur pemeliharaan
Prosedur keselamat kerja
a. Periksa kelengkapan Alat kerja dan material serta peralatan K-3, bila
sudah lengkap bawa dan dekatkan kelokasi pekerjaan untuk
mempermudah pengambilan peralatan.
b. Pasang tangga dan ikatkan ke salah satu tiang pada gardu portal.
c. Ukur tegangan dan beban pemakaian dengan tang ampere sebelum
dilaksanakan pekerjaan pemeliharaan.
14
3.3.2 Pemadaman sebelum pemeliharaan :
a. Pasang kembali kabel turun pada bushing trafo dan pada sakelar
utama / sisi keluar masuk tegangan.
b. Lepas kawat pentanahan / Gounding
c. Periksa keadaan disekitar Trafo dan yakinkan PHB-TR aman untuk
dioperasikan.
15
d. Periksa dan inventarisir kelengkapan alat kerja dan peralatan K-3 .
e. Laporkan ke petugas piket bahwa pekerjaan sudah selesai dan
gardu distribusi siap dioperasikan kembali, sampai menunggu
jawaban ijin pengoperasian.
f. Masukan Fuse Cut Out dengan Schakle stock 20 kV.
g. Ukur tegangan dan urutan fasa sisi tegangan rendah, dan yakinkan
besarnya tegangan dan urutan fasa sudah benar.
h. Masukan sakelar utama , dan perhatikan adanya kelainan-kelainan.
i. Ukur tegangan pada busbar dan yakinkan bahwa tegangan fasa
netral dan fasa-fasa sesuai.standar tegangan pelayanan .
j. Masukan kembali NH-fuse dengan berurutan pada setiap jurusan.
C. Perlengkapan K-3 :
1. Helm plactik
2. Sabuk pengaman
3. Sepatu lars karet 20 kV
4. Sarung tangan karet 20 kV
5. Sepatu lars kulit
6. Sarung tangan kulit / kain
7. Shackle stock 20 kV
8. Grounding / Pentanahan TM
D. Alat Ukur :
1. Megger Instalasi
2. Megger Tanah
4. KESIMPULAN
16
b. Pemeliharaan gardu portal dilakukan dengan jalan membebaskan
tegangan listrik disekitar gardu portal dengan cara memasang arde
pentanahan dan membuka cut out
c. Setelah dilakukan pemeliharaan, pelayanan kepada konsumen
lebih meningkat, sehingga efisiensi pemadaman dan gangguan
secara teknis dapat ditekan.
5. DAFTAR PUSTAKA
17